0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kinerja organisasi dan divisi, mulai dari penetapan KPI organisasi, kontrak manajemen, cascading KPI ke tingkat divisi, pemantauan dan evaluasi pencapaian KPI, serta pengelolaan sistem manajemen kinerja organisasi.
Deskripsi Asli:
Perencanaan Kinerja Organisasi melalui KPI (Key Performance Indicator)
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kinerja organisasi dan divisi, mulai dari penetapan KPI organisasi, kontrak manajemen, cascading KPI ke tingkat divisi, pemantauan dan evaluasi pencapaian KPI, serta pengelolaan sistem manajemen kinerja organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kinerja organisasi dan divisi, mulai dari penetapan KPI organisasi, kontrak manajemen, cascading KPI ke tingkat divisi, pemantauan dan evaluasi pencapaian KPI, serta pengelolaan sistem manajemen kinerja organisasi.
Perencanaan kinerja yaitu proses manajemen organisasi dan karyawan di
bawahnya agar bekerja sama merencanakan apa yang akan dilaksanakan, bagaimana cara mengukur kinerja dari aktivitas tersebut, mengetahui kendala dan penyelesaiannya, serta memahami bersama aktivitas tersebut. Dalam perencanaan kinerja harus dilakukan kajian terlebih dahulu agar rencana kerja yang dihasilkan mewakili konsep dari semua pihak dalam organisasi tersebut. Dalam perencanaan kinerja terdapat beberapa masalah yang sering dijumpai yaitu desakan dan tekanan pemegang saham dalam memenuhi target organisasi, menimbulkan potensi fraud (kecurangan yang disengaja) jika rencana kerja tidak realistis dan terlalu berat untuk dicapai.
1. Penetapan KPI Organisasi
Dalam proses perencanaan kinerja dan penetapan KPI organisasi, manajemen
melakukan diskusi dengan pemegang saham, setelah menghasilkan kesepakatan KPI kemudian hasilnya diresmikan sebagai Kontrak Manajemen. Dalam proses penetapan KPI juga dibentuk KPI Pembatas. Selanjutnya diadakan diskusi untuk membuat petunjuk teknis masing-masing KPI dan pembobotan KPI untuk menentukan prioritas dalam pencapaian kinerja. Kemudian dilakukan penetapan target Base dan Stretch kemudian ditentukan frekuensi pemantauannya.
2. Kontrak Manajemen
Seperti penjelasan diatas setelah penetapan KPI hasilnya akan diformalkan
dalam Kontrak Manajemen, biasanya dalam level organisasi disebut Statement of Corporate Intent. Dokumen tersebut berisis janji manajemen puncak organisasi untuk memenuhi segala target KPI yang telah disepakati dengan pemegang saham.
3. Cascanding dan Penetapan KPI Divisi
Setelah kontak manajemen disetuji tahap selanjutnya adalah cascanding KPI
yaitu pembahasan mengenai taget base dan stretch, pembobotan serta petunjuk teknis, kemudian dibagi menjadi KPI masing-masing divisi. KPI Divisi berisi hal-hal operasional yang menjadi pekerjaan divisi yang bersangkutan. Lalu dokumen yang berisi hal-hal diatas ditandatangani pimpinan divisi dan manajer puncak yang disebut dengan “kontrak manajemen” Pemantauan dan Evaluasi Pencapaiana KPI Organisasi dan KPI Divisi
Merupakan metode dan proses penilaian hasil pencapaian organisasi sesuai
dengan target KPI yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan dari evaluasi sendiri antara lain menjamin pencapaian sasaran dan tujuan organisasi, mengidentifikasi kelemahan, mengetahui beban kerja terhadap divisi sesuai atau tidak, menentukan pencegahan untuk meghindari kesalahan.
Pemantauan KPI Organisasi dilakukan secara periodik, bisa sebulan sekali
(bulanan), triwulan atau tiga bulan sekali, semesteran atau enam bulan sekali dan tahunan tiap akhir periode KPI. Informasi pencapaian KPI dapat diperoleh dari sumber laporan keuangan, laporan kinerja dan survey kepuasan pelanggan maupun karyawan. Pencapaian tersebut diukur dengan persentase pencapaian terhadap target. Status pencapaian bisa ditampilkan dengan Traffic Light System atau sistem skor.
Hasil evaluasi kinerja disampaikan kepada semua pemangku kepentingan, agar
pimpinan divisi dan karyawan dalam divisi tersebut mengatahui pencapaian kinerja dan mengetahui kelemahan dan hambatan yang dihadapi. Jika kinerja divisi dinilai kurang baik perlu dilakukan analisis dan membuat rencana perbaikan. Ada beberapa masalah yang sering ditemukan dalam proses pemantauan dan evaluasi kinerja baik dalam permasalahan internal (keterbatasan sdm, manajemen kurang efektif, gaya kepemimpinan yang salah), permasalahan ekternal (situasi masyarakat, persaingan bisnis yang semakin ketat, kebijakan pemegang saham, dll) dan kelemahan individu.
1. Dialog Kinerja. Merupakan forum diskusi antara atasan dan bawahan
mengenai pencapaian dan masalah kinerja dengan tujuan membantu manajer divisi untuk mengidentifikasi masalah kinerja, membantu karyawan yang berkinerja rendah agar meningkatkan kinerjanya. Hasil yang diharapkan adalah penanggungjawab memperoleh aksi lanjut untuk memastikan tercapainya kinerja sasaran yang telah ditetapkan. 2. Upaya Tindak Lanjut. Penyelesaian masalah dalam upaya pencapaian sasaran kinerja. Beberapa yang dapat dilakukan : melakukan perubahan mendasar (merevisi misi dan tujuan), perbaikan manajemen, penyempurnaan sistem tata kerja, evaluasi kinerja. Upaya tindak lanjut sebaiknya menggunakan prinsip 5W+1H (masalah apa yang dihadapi? Penyebab masalah? Dilingkup bisnis mana masalah terjadi? Kapan masalah tersebut terjadi? Siapa penanggungjawabnya? Bagaimana upaya tindak lanjutnya?) 3. Dashboard Kinerja. KPI dapat diibaratkan sebagai dashboard bisnis bagi manajemen organisasi yang menginformasikan keadaan atau status realisasi strategi seperti pendapatan, profit, kepuasan pelanggan, dsb. 4. Perubahan KPI pada Periode Berjalan. Selain karena strategi organisasi, ketersediaan informasi juga menjadi faktor pemicu perubahan KPI. Perubahan ini dilakukan secara berkala dan disarankan tidak melakukan perubahan lebih cept dari 6 bulan setelah KPI diberlakukan. 5. Evaluasi Rencana Kinerja. Bertujuan untuk melihat bagaimana rencana kinerja dijalankan dan apakah rencana tersebut masih relevan dengan strategi dan tujuan organisasi. 6. Membandingkan Pencapaian Kinerja Antar-Organisasi. Merupakan salah satu aktivitas benchmarking. Diskusi antara manajemen kedua organisasi memastikan kedua organisasi menggunakan pengukuran kinerja yang sama.
Pengelolaan Sistem Manajemen Kinerja Organisasi
Manajemen organisasi akan menunjuk satu unit kerja untuk membantu
manajemen dalam mengelola Sistem Manajemen Kinerja. Lingkup aktivitasnyaunit kerja atau tim evaluasi adalah :
a. Proses penyusunan KPI beserta pembobotan dan penetapan target
b. Cascanding organisasi menjadi KPI divisi c. Mengelola proses pengumpulan data untuk pemantauan pencapaian d. Mengatur jadwal antara manajemen puncak dengan pimpinan divisi pada saat penentuan pembobotan target KPI e. Mengatur jadwal dialog kinerja f. Melakukan sosialisasi implementasi sitem manajemen kinerja g. Mengawasi implementasi dan melaporkan apabila tidak berjalan secara efektif.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional