Anda di halaman 1dari 7

1.

CONTOH GAMBAR ADAB DALAM BERPAKAIAN:


a) Adab berpakaian bagi perempuan

b) Adab berpakain bagi laki-laki


Hadits nya:

Bismillaah..

Pakaian merupakan nikmat agung yang telah Allah anugerahkan kepada hamba-
hamba-Nya, supaya mereka menutup aurat mereka dengannya. Kemudian, Allah
menambahkan kenikmatan tersebut dengan menganugerahkan ‘riyaasy’ (pakaian
indah) sebagai perhiasan. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Hai anak Adam,
sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian pakaian untuk menutupi
aurat kalian dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang
lebih baik. Hal itu semua merupakan ayat-ayat Allah, supaya mereka berdzikir
mengingat-Ku.” (QS. al-A’raf : 26).
2. CONTOH GAMBAR ADAB DALAM BERPAKAIAN YANG TIDAK BAIK :
a. Adab berpakaian yang tidak baik bagi perempuan
b. Adab berpakain yang tidak baik bagi laki-laki

Hadits nya :
   1.Bagi laki-laki di larang memakai sutra dan emas secara mutlak, namun
kedua hal tersebut dihalalkan bagi perempuan.

”ِ‫ َفإِ َّن ُه َمنْ لَ ِب َس ُه فِيْ ال ُّد ْن َيا لَ ْم َي ْل َبسْ ُه فِيْ اآلخ َِرة‬،‫الح ِري َْر‬
َ ‫“اَل َت ْل َبس ُْوا‬

“Janganlah memakai sutra, karena siapa saja yang memakainya didunia, maka
diakhirat dia tidak akan memakai-nya lagi”. (HR. Bukhori: 5834 dan Muslim: 2069)

2.Lebih utama memakai pakaian yang berwarna putih, meskipun warna yang
lainnya diperbolehkan.

Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:

”‫ َو َك ِّف ُن ْوا فِ ْي َها َم ْو َتا ُك ْم‬، ُ‫اض َفإِ َّن َها أَ ْط َه ُر َو أَ ْط َيب‬
َ ‫“إِ ْل َبس ُْوا ال َب َي‬

“Pakailah pakaian putih, karena dia lebih suci dan lebih bagus. Dan kafanilah mayit
kalian dengan kain putih tersebut”. (HR. Ahmad: 20239 dan Tirmidzi: 2819, ia
berkata: ini hadits hasan shohih)

3.Tidak meniru pakaian orang-orang musyrik, kafir dan golongan yang


terlarang untuk diikutinya.

Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:

”‫“ َمنْ َت َش َّب َه ِب َق ْو ٍم َفه َُو ِم ْن ُه ْم‬

“Barangsiapa yang meniru-niru (perbuatan) suatu kaum, maka dia termasuk


golongan mereka”. (lihat Shohih Abi Daud: 3401)

Masalah berpakaian termasuk dalam cakupan hadits diatas.

4.Tidak boleh memakai pakaian lawan jenis seperti laki-laki memakai pakaian
wanita atau sebaliknya.

Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:

َ ‫هللا الرَّ ُج َل َي ْل َبسُ لُ ْب َس َة ال َمرْ أَ ِة َو ال َمرْ أَ َة َت ْل َبسُ لُب‬


”‫ْس َة الرَّ ج ُِل‬ ِ ‫“لَ َع َن َرس ُْو ُل‬

“Alloh melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai
pakaian laki-laki”. (HR. Adu Duad: 4/157, An-Nasa’i: 371)

5. Memulai memakai pakaian dari kanan.


Aisyah rodhiallohu anha berkata:

”ِ‫هللا ُيحِبُُّ ال َّت َيم َُّن فِيْ َشأْ ِن ِه ُكلِّ ِه فِيْ َنعْ لَ ْي ِه َو َت َرجُّ لِ ِه َو َطه ُْو ِره‬ َ ‫“ َك‬
ِ ‫ان َرس ُْو ُل‬

“Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam menyenangi memakai sesuatu dari bagian


kanan dalam setiap perbuatan, baik dalam bersandal, berjalan maupun
bersuci”. (HR. Muslim: 67 atau 268)

 6.Tidak memanjangkan pakaian, baju, mantel dan lainnya melebihi mata kaki,
walaupun tidak berniat sombong.

Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:

ِ ‫ار َففِيْ ال َّن‬


”‫ار‬ ِ ‫اإل َز‬ ِ ‫“ َما أَسْ َف َل م َِن ال َكعْ َبي‬
ِ ‫ْن م َِن‬

“(Kain) yang melebihi mata kaki tempatnya dineraka”. (HR. Bukhori: 5787)

”‫ارهُ َب َطرً ا‬ ُ ‫“اَل َي ْن‬


َ ‫ظ ُر هللاُ َي ْو َم القِ َيا َم ِة إِلَى َمنْ َجرَّ إِ َز‬

“Alloh tidak akan melihat orang yang memanjangkan bagian (melebihi mata kaki)
karena sombong”. (HR. Bukhori: 5788 dan Muslim: 48, 2087)

Sedangkan bagi wanita muslimah diperintahkan untuk memanjangkan pakaian


hingga menutup kedua kakinya dan mengulurkan jilbab (kerudungnya) hingga
menutupi kepala, tengkuk, leher, dan dadanya.

Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-


isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu
mereka tidak di ganggu. dan Alloh adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”. (QS. Al Ahzab [33]: 59)

“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah


menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah
mereka”. (QS. An Nuur [24]: 31)
Dalam riwayat aisyah dan Ummu Salamah, dijelaskan bahwa kaum muslimah ketika
turun perintah hijab, maka mereka merobek selendang tebalnya seperti kerudung
dan senantiasa memakainya ketika keluar rumah. (HR. Bukhori: 4758)

7. Berdo’a disaat berpakaian:

”ٍ‫ب) َو َر َز َق ِن ْي ِه مِنْ َغي ِْر َح ْو ٍل ِم ِّنيْ َواَل قُ َّوة‬ َّ ‫هلل الَّذِيْ َك َسانِيْ َه َذا‬
َ ‫(الث ْو‬ ِ ‫“الح ْم ُد‬
َ

“Segala puji bagi Alloh yang menganugerahkan pakaian ini kepadaku sebagai rizeki-
Nya, tanpa daya dan kekuatan dariku”. (lihat Irwaul Gholil: 7/47)

Anda mungkin juga menyukai