Anda di halaman 1dari 9

Resume materi pertemuan 2/3/4/5/6/7

(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Masjid)
Dosen Pengampu : H. Amin Hamdani. S. Ag., M. Ag.

Oleh :
AQILLAH JAHRO DARIAH
MD 4 A
1184030019

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
pertemuan 2 : landasan manajemen masjid (ayat al-quraan & hadits)
A. Ayat Al-quraan tentang manajemen
Dalam sudut pandang Islam manajemen diistilahkan dengan menggunakan
kata al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari
kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al Qur’an seperti firman Allah
SWT:

‫ف َسنَ ٍة مِم َّا َتعُدُّو َن‬ ِ ٍ ِ ِ ‫الس َم ِاء إِىَل اأْل َْر‬
َ ْ‫ض مُثَّ َي ْع ُر ُج إِلَْيه يِف َي ْوم َكا َن م ْق َد ُارهُ أَل‬ َّ ‫يُ َد ِّب ُر اأْل َْمَر ِم َن‬

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya
dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”.

B. Ayat Al-quraan tentang masjid


Istilah masjid berasal dari bahasa arab yang berarti tempat untuk bersujud. Dalam
pengertian luas, seluruh hamparan bumi ini sesungguhnya adalah masjid.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Seluruh bumi ini dijadikan untukku sebagai
masjid (tempat bersujud untuk shalat) dan sebagai alat untuk bersuci” (HR. Bukhari).
Dalam pengertian khusus, istilah masjid merujuk kepada sebuah bangunan yang
digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat muslim. 
a. Qs. Al-Baqarah (2): 114, 144, 149, 150, 187, 191, 196, 217,
b. Qs. Al-Maidah (5) : 2
c. Qs. Al-A’raf (7) : 29
d. Qs. Al-Anfal (8) : 34
e. Qs. At-Taubah (9) : 7, 17, 18, 19, 28, 107, 108
f. Qs. Al-Israa (17) : 1, 7
g. Qs. Al-Kahfi (18) : 21
h. Qs. Al-Hajj (40) : 25, 40
i. Qs. Al-fath (48): 25, 27
j. Qs. Al-Jin (72) : 18

C. Ayat Al-quraan manajemen masjid


Istilah yang digunakan Alquran dalam konteks ini adalah “ya’muru masajida”
(memakmurkan masjid). Lihat At-Taubah ayat 17 dan 18. kata “‘amara” artinya
menghuni (mendiami), menetapi, menyembah, mengabdi (berbakti), membangun
(mendirikan), mengisi, memperbaiki, mencukupi, menghidupkan, menghormati dan
memelihara.
Ada dua pengertian memakmurkan masjid : 
a. membangun masjid, memperindah atau memperkokoh bangunannya, namun ini
hanya sekedar sarana saja, bukan tujuan utama memakmurkan masjid.
b. memakmurkan dengan melaksanakan ketaatan kepada Allah Ta’ala dan berzikir
kepada-Nya di dalam masjid tersebut.

D. Hadits manajemen masjid


Manajemen dalam kontek memakmurkan masjid menurut beberapa hadits,
tahapannya sebagai berikut:
1. Mendirikan/ membangun masjid
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
‫ْجن َِّة‬ ِ ٍ ِ ‫ِهلل مس ِجداً ولَو َكم ْفح‬
ِ
َ ‫َصغَ َر َبنَى اهللُ لَهُ َب ْيتاً في ال‬
ْ ‫ص قَطَاة أ َْو أ‬ َ َ َْ ْ َ ‫َم ْن َبنَى‬

"Barang siapa membangun sebuah masjid karena/untuk Allah walau seukuran sarang
(kandang) burung atau lebih kecil dari itu, maka Allah akan membangunkan untuknya
rumah di dalam syurga.”
2. Memelihara masjid
Hal itu telah diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam sebagaimana diceritakan oleh ‘Aisyah ra:

«‫ب» سنن أبي داود‬ ِ ‫ول اللَّ ِه صلَّى اهلل َعلَْي ِه وسلَّم بِبِنَ ِاء الْمس‬
َ َّ‫اج ِد فِي الدُّوِر َوأَ ْن ُتنَظ‬
َ َّ‫ف َوتُطَي‬ ََ َ ََ ُ َ ُ ‫أ ََم َر َر ُس‬
(1/124)
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk membangun masjid-
masjid di perkampungan-perkampungan, (lalu) dibersihkan dan diberi wewangian.”
3. Memfungsikan masjid
ِ ِ ِ ‫ب الْبِاَل ِد إِلَى اللَّ ِه مس‬
ْ ‫ض الْبِاَل د إِلَى اللَّه أ‬
‫َس َوا ُق َها‬ ُ َ‫اج ُد َها َوأ َْبغ‬ ََ ُّ ‫َح‬
َ‫أ‬

“Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan yang paling
dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Pertemuan 3 : landasan manajemen masjid


1. Prinsip dasar perencanaan
a. Kontinuitas
b. Berdasarkan Fakta Hari ini dan Perkiraan Situasi di Masa yang akan Datang.
c. Futuristik
d. Fleksibilitas
e. Realistis
2. Prinsip dasar pelaksanaan
a. Prinsip mengarah pada tujuan
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
c. Prinsip kesatuan komando
3. Prinsip dasar pengelolaan
a. Membina dan memelihara masjid sesuai dengan tuntunan dan ajaran Islam. 
b. Memelihara dan mempertahankan kehormatan masjid sebagai lambang kesatuan
umat. 
c. Membina dan memelihara silaturahmi sesama jamaah masjid dan masyarakat
sekitarnya. 
d. Mengoptimalkan fungsi masjid sebagai pusat dakwah dan syiar Islam yang
menimbulkan simpati, kedamaian dan ketenteraman bagi lingkungan sekitarnya.
Pertemuan 4 & 5 : Masjid dalam berbagai tinjauan
1. Masjid dalam tinjauan teologis
Tinjauan teologis adalah memahami masjid dan pengelolaannya dari
perspektif teks dan ajaran agama yang termaktub dalam Alquran dan Hadits. Ada
sekitar 28 ayat istilah masjid disebut dalam Alquran dan beberapa hadits Nabi
membicarakan tentang masjid.
Dalam tinjauan teologis, ada beberapa pokok yang penting berkaitan dengan
pengelolaan masjid, diantaranya:
 Masjid harus dibangun atas dasar landasan iman dan ketakwaan.
 Memakmurkan masjid merupakan kewajiban setiap muslim sesuai dengan
peran dan kesempatan yang diberikan oleh Allah.
 Masjid minimal harus difungsikan dalam tiga hal: 1. sebagai tempat
kontemplasi (zikirullah), 2. sebagai tempat ritual (menegakkan shalat dan
ibadah ritual lainnya), 3. sebagai tempat kajian keagamaan dan sosial.
2. Masjid dalam tinjauan sosiologis
Masjid adalah tempat berinteraksinya orang muslim untuk menjalankan
ibadah, baik untuk berzikir, melaksanakan ibadah dan mengikuti kajian-kajian. Masjid
menjadi pusat berinteraksinya komponen masyarakat, mereka bisa berjumpa, saling
menyapa, bertukar pikiran, bergotong royong dan saling memperhatikan jiwa dan
aktifitas mereka disatukan dalam satu tujuan, yaitu untuk beribadah kepada Allah
SWT. Keberadaan masjid di suatu daerah / masyarakat menjadi perekat bagi
kebersamaan masyarakat.
Keberadaan masjid dalam aspek sosiologis memberikan pelajaran penting bagi kita,
diantaranya:
 Muncul sikap gotong royong
 Menjadi pusat untuk silaturahmi
 Menjadi wadah masyarakat untuk saling menyapa
 Sebagai media memperhatikan satu sama lain
 Untuk menyatukan semua perbedaan
 Tempat untuk merumuskan program pemberdayaan masyarakat
3. Masjid dalam tinjauan historis
 Masjid menjadi tempat yang disakralkan oleh umat Islam, karena masjid
adalah rumah Allah.
 Masjid menjadi pusat kegiatan keumatan, mulai ibadah ritual, sosial, politik
dan urusan lainnya.
 Masjid menjadi tolak ukur kehebatan bagi seorang pemimpin umat, jika
seseorang pemimpin meningggalkan masjid, maka dipastikan akan
ditinggalkan oleh umat.
 Masjid menjadi tempat untuk mengontrol dan memperhatikan bawahan atau
warga, jika seorang muslim yang tidak ke masjid akan ketahuan bahwa dia
sedang sakit atau punya masalah.
 Masjid menjadi penentu bagi keshalihan seorang muslim.
4. Masjid dalam tinjauan filosofis
 Kiblat sebagai arah bangunan masjid
 Makna masjid dari aspek istilah “sujudun”
 Makna masjid dari aspek istilah “masjid”
5. Masjid dalam tinjauan yuridis
 Peraturan Pemerintah tentang masjid: Keputusan Direktur Jendral Bimbingan
Masyarakat Islam No. DJ.II/802 Tahun 2014 tentang Standar Pembinaan
Manajemen Masjid.
 Pengertian Umum tentang Manajemen Masjid: Pengelolaan Masjid
menggunakan istilah idarah (manajemen), imarah (kegiatan memakmurkan),
dan Ri’ayah (pemeliharaan dan pengadaan fasilitas).
 Ada dua istilah masjid secara umum :
a. Masjid : tempat yang digunakan untuk melaksanakan shalat berjamaah dan
shalat masjid, ukurannya besar.
b. Musholla: tempat yang digunakan untuk melaksanakan shalat, yang
ukurannya kecil. Terdapat di rumah, kantor, perusahaan dan dusun kecil.
 Tujuan dan ruang lingkup :
a. Masjid : tempat yang digunakan untuk melaksanakan shalat berjamaah dan
shalat masjid, ukurannya besar.
b. Musholla: tempat yang digunakan untuk melaksanakan shalat, yang
ukurannya kecil. Terdapat di rumah, kantor, perusahaan dan dusun kecil.
 Tipologi masjid :
a. Masjid Negara
b. Masjid Nasional
c. Masjid Raya
d. Masjid Agung
e. Masjid Besar
f. Masjid Jami’
g. Masjid Bersejarah
h. Masjid di tempat Publik
i. Musholla

Pertemuan 6 : Fungsi masjid sebagai pusat dakwah islam


Dakwah Islam adalah upaya melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik
pada masyarakat di semua aspek. Masjid merupakan pusat /tempat menata spiritual
masyarakat. Masjid juga merupakan tempat strategis untuk dijadikan perencanaan dalam
melakukan perbaikan masyarakat dari aspek pendidikan dan sosial budaya. Masjid adalah
tempat yang representatif untuk dijadikan pusat perubahan sesorang /masyarakat.
 Fungsi spiritual
a. Shalat, shalat yang dilakukan setiap hari, baik yang wajib maupun yang
sunnat dapat membentuk seseorang pada kekuatan spiritual.
b. Tilawah Qur’an
c. Dzikir /wirid
d. Shaum
e. Shadaqah
 Fungsi sosial
a. Berinteraksi satu sama lain
b. Bekerjasama dalam pembangunan dan pemeliharaan masjid
c. Gotong royong dalam mengerjakan kegiatan
d. Penyelesaian konflik saat ada pertikaian
 Fungsi pendidikan
a. Pada zaman Nabi Saw
b. Pada zaman Dinasti Abasiyah
c. Pada tahap selanjutnya, kegiatan pendidikan mulai beralih dari masjid ke
madrasah/sekolah.
d. Pada zaman sekarang masjid hanya sebagai tempat kajian ilmu keislaman
saja atau biasa kita menyebutnya ta’lim atau kajian.
 Fungsi budaya
masjid bisa menjadi tempat memberdayakan umat dalam hal apa pun. Menurut
dia, ada tiga hal yang perlu dilakukan agar masjid menjadi pusat budaya dan
ilmu pengetahuan.
a. Setiap pengurus masjid harus mengetahui visi masjid sebenarnya, yakni
visi kemakmuran.
b. Jamaah masjid perlu diperkuat agar peran pemberdayaan masyarakat bisa
dilakukan.
c. Masjid harus dilengkapi instrumen seperti internet.
Dari masjid-masjid yang ada sampai saat ini, kebanyakan masjid hanya berfunngsi
dalam 3 hal saja :
 Masjid berfungsi sebagai pusat ritual (ibadah dan zikir)
 Masjid berfungsi sebagai tempat ta’lim /kajian ilmu keislaman yang terbatas
tema dan jama’ahnya.
 Masjid sebagai tempat interaksi sosial sesama jama’ah yang suka ke masjid.

Pertemuan 7 : Unsur-unsur manajemen masjid


Unsur – unsur manajemen :
 Manajemen Pengelola Masjid
 Manajemen Jama’ah Masjid
 Manajemen Kegiatan Masjid
1. Manajemen pengelolaan masjid
Dalam manajemen pengelolaan masjid, setidaknya ada 3 bidang yang dilakukan :
 Pembinaan bidang Idarah
Idarah masjid disebut juga manajemen masjid, pada garis besarnya dibagi
menjadi 2 bidang :
a.  Idarah binail maadiy (physical management)
Idarah binail maadiy adalah manajemen secara fisik yang meliputi:
kepengurusan, pengaturan pembangunan masjid, penjagaan kehormatan,
kebersihan, ketertiban dan keindahan masjid, pemeliharaan tata tertib dan
keamanan masjid, penataan keuangan masjid, dan sebagainya.
b.  Idarah binail ruhiy (functional management)
Idarah binail ruhiy adalah pengaturan tentang pelaksanaan fungsi
masjid sebagai wadah pembinaan umat, sebagai pusat pembangunan umat
dan kebudayaan Islam seperti dicontohkan oleh Rasulullah saw. Idarah
binail ruhiy meliputi ini meliputi pengentasan bid`ah dan pendidikan
aqidah Islamiyah, pembinaan akhlakul karimah, penerangan ajaran Islam
secara teratur menyangkut : Pembinaan ukhuwah islamiyah dan persatuan
umat, melahirkan fikrul islamiyah dan kebudayaan Islam dan
mempertinggi mutu ke-Islaman dalam diri pribadi dan masyarakat.
Tujuan Idarah Binail Ruhiy adalah :
 Pembinaan pribadi muslim menjadi umat yang benar-benar
mukmin.
 Pembinaan manusia mukmin yang cinta ilmu pengetahuan dan
teknologi.
 Pembinaan muslimah masjid menjadi mar’atun shalihatun.
 Pembinaan remaja atau pemuda masjid menjadi mukmin yang
selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT
 Membina umat yang giat bekerja, tekun, rajin dan disiplin yang
memiliki sifat sabar, syukur, jihad dan takwa.
 Membangun masyarakat yang memiliki sifat kasih sayang,
masyarakat marhamah, masyarakat bertaqwa dan masyarakat
yang memupuk rasa persamaan.
 Membangun masyarakat yang tahu dan melaksanakan
kewajiban sebagaimana mestinya, masyarakat yang bersedia
mengorbankan tenaga dan pikiran untuk membangun
kehidupan yang diridhai Allah SWT.
Untuk keberhasilan maksimal dari idarah binail maadiy dan idarah binai ruhiy
tersebut, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Management Kepengurusan
 Management Kesekretariatan
 Management Keuangan
 Management Dana Dan Usaha
 Management Pembinaan Jama’ah
 Management Pendidikan dan Pelatihan
 Pembinaan bidang imarah
a. Management Kesejahteraan Umat, beberapa kegiatan lain yang dapat
diselenggarakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat adalah:
 Sumbangan ekonomi.
 Bimbingan dan penyuluhan.
 Ukhuwah islamiyah.
 Bakti sosial.
 Rekreasi.
b. Management Pembinaan Remaja Masjid, Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam upaya-upaya pembinaan Remaja Masjid antara lain:
 Kepengurusan.
 Musyawarah Anggota.
 Kegiatan.
 Bimbingan.
 Kepanitiaan.
 Pembinaan bidang ri’ayah
Bangunan, sarana pendukung dan perlengkapan Masjid harus dirawat agar
dapat digunakan sebaik-baiknya serta tahan lama. Seiring dengan bertambahnya usia
bangunan maka kerusakan akan timbul bahkan bagian tertentu dapat mengalami
disfungsi atau kerusakan, seperti misalnya pintu, jendela, atap, dinding atau yang
lainnya. Disamping itu kebutuhan jama’ah akan Masjid yang lebih luas agar dapat
menampung jama’ah shalat yang lebih banyak juga semakin dirasakan. Tidak
ketinggalan pula sarana-sarana pendukungnya seperti Perpustakaan, Sarana
pendidikan formal, TPA, sarana ekonomi ataupun poliklinik keberadaannya semakin
terasa diperlukan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
 Renovasi dan pengembangan bangunan Masjid.
 Kebersihan dan kesehatan.
 Pengaturan ruangan dan perlengkapan.
 Inventarisasi.

2. Manajemen Jama’ah Masjid setidaknya perlu memperhatikan 3 langkah :


 Pemetaan
Pada konteks Pemetaan, bisa diartikan, setiap Masjid harus memiliki peta
dakwah yang jelas, wilayah kerja yang nyata, dan jama’ah yang terdata.
Pendataan yang dilakukan Masjid terhadap jama’ah mencakup potensi dan
kebutuhan, peluang dan tantangan, kekuatan dan kelemahan.
 Pelayanan
Pada konteks pelayanan, masjid memberikan pelayanan terhadap jama’ah
minimal pada beberapa hal :
 Tempat jamaah di dalam masjid yang kondusif, baik secara syar’i
maupun penunjang lainnya.
 Peralatan jamaah
 Kesehatan jamaah
 Kesejahteraan jamaah
 Pemberdayaan jama’ah masjid
Berdasarkan data terhadap jamaah, ada jamaah yang menetap dan pendatang,
diklasifikasikan dahulu. Bagi pendatang cukup dengan pelayanaan saja.
 Pemberdayaan dalam bidang pengetahuan
 Pemberdayaan dalam bidang spiritual
 Pemberdayaan dalam bidang keterampilan
 Pemberdayaan dalam bidang ekonomi keluarga (kesejahteraan
jamaah).
 Manajemen kegiatan masjid
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Tipologi kegiatan berdasarkan usia jamaah masjid
1. Orang tua (dewasa)
 Pemberdayaan dalam bidang pengetahuan
 Pemberdayaan dalam bidang spiritual
 Pemberdayaan dalam bidang keterampilan
 Pemberdayaan dalam bidang ekonomi keluarga (kesejahteraan
jamaah).
2. Remaja
 Pemberdayaan dalam bidang pengetahuan
 Pemberdayaan dalam bidang spiritual
 Pemberdayaan dalam bidang keterampilan
 Pemberdayaan dalam bidang ekonomi keluarga (kesejahteraan
jamaah).
3. Anak-anak
 Pemberdayaan dalam bidang pengetahuan
 Pemberdayaan dalam bidang spiritual
 Pemberdayaan dalam bidang keterampilan
 Pemberdayaan dalam bidang ekonomi keluarga (kesejahteraan
jamaah).

Anda mungkin juga menyukai