Anda di halaman 1dari 7

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


Jl. Budi Utomo No. 10, Telp. (0352) 481124 Ponorogo – 63471

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.S


DENGAN HIV/AIDS
DI RUANG 29 RSSA MALANG
PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : Tn.S
Umur :34 Tahun
No. Register :-
Agama : Islam
Alamat : Ds.AX
Pendidikan :-
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal masuk RS : 13 April 2020 Pukul 10.30 WIB
Diagnosa Medis : HIV/AIDS

b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny.A
Umur :-
Agama : Islam
Alamat : Ds.AX
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan klien : Istri
I.KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh batuk dan sesak nafas
II.RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke RSSA Malang pada tanggal 13 April 2020 pukul 10.30 oleh istrinya, dengan keluhan batuk
dan sesak nafas. Keluhan tersebut sudah dirasakan selama 3 minggu dan makin parah. Pasien dirawat di
ruang 29 RSSA malang.
III. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Istri mengatakan pasien positif HIV/AIDS sejak 4 bulan yang lalu.
IV.PEMERIKSAAN FISIK FOKUS
K/u Lemah
Pasien tidak bisa tidur gelisah, tidur hanya 4-5jam
Kesadaran Composmentis
Pasien terpasang O2 0,5lt.
Pasien tidak nafsu makan dan sering mual muntah
Berat Badan:
SMRS : 60Kg
MRS : 45 Kg
Tinggi badan : 164 Cm cm
IMT : BB(kg) = 45 = 13,71 ( normal: 18,5-22,9)
TB2 3,28
Tanda-tanda vital:
TD :110/70mmHg
RR : 28x/mnt
N : 86x/mnt
S : 36,50C
Pemeriksaan mulut :
Mukosa bibir pucat , terdapat stomatitis
Pemeriksaan Paru-Paru:
Inepeksi : dada simetris, tidak ada lesi, respirasi 28x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : bunyi napas ronkhi
Perkusi : batas paru-paru normal
Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan HIV : (+)
Pemeriksaan sputum BTA : (+)

V.DATA ANALISA

Nama : Tn.S No. Reg. : -


Umur : 34 tahun
No. Tanggal Data Penyebab Masalah
1. 15-4-2020 DS: HIV masuk kedalam tubuh Bersihan jalan napas
11.00 - Pasien mengatakan tidak efektif
sesak Penurunan kekebelan
- Pasien mengatakan tubuh
batuk
DO: Masuknya mycobacterium
- Ketika batuk tampak tuberkolosa
adanya sputum yang
dikeluarkan Menyebar ke organ paru
- RR: 28X/menit
- Terpasang oksigen 0,5lt Menempel di paru

Terjadi kerusakan
membrane alveolar

Terjadi pembentukan
sputum berlebih

Tidak efektif bersihan jalan


napas
2. 15-4-2020 DS: Gangguan jalan napas Pola nafas tidak efektif
11.00 - Pasien mengatakan
nafasnya terasa sesak Suplai O2 turun
DO:
- RR: 28X/menit Difusi O2 terganggu
- Terdapat retraksi dinding
dada Hipoksia
- Terpasang O2 0,5lt
Sesak nafas

Pola nafas tidak efektif

3. 15-4-2020 DS: Mual muntah Ketidakseimbangan


- Pasien mengatakan tidak nutrisi
nafsu makan Nafsu makan turun
- Pasien mengatakan mual
dan muntah Asupan nutrisi berkurang
DO:
- BB sebelum sakit 60Kg
BB saat sakit 45 Kg
Pasien mengalami
penurunan BB 15Kg
- TB: 164 CM
- IMT : BB : TB2
45:3,28= 13,71
( normal: 18,5-22,9)
4. 15-4-2020 DS: Proses penyakit Perubahan pola tidur
- Pasien mengatakan
gelisah
- Pasien mengatakan tidak Perubahan status
bisa tidur kesehatan
DO:
- pasien tidaue kurang
lebih 3-4jam pada sat Kegelisahan
malam hari

Perubahan pola tidur

VI. DAFTAR MASALAH/DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


(Disusun berdasarkan Prioritas Masalah)
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya sputum dijalan nafas
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan jalan nafas
3. Ketidak seimbangan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menurunnya nafsu makan dan mual
muntah
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kegelisahan akibat perubahan status kesehatan
5.

VII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Tn.S No. Reg. : ...................................


Umur : 34 Tahun
No. Diagnosa Luaran Intervensi
Keperawatan Dan Kriteria hasil
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Observasi
berhubungan dengan adanya keperawatan selama 3x24jam - Monitor pola napas ( frekensi,
sputum dijalan nafas. diharapkan pola nafas membaik kedalaman)
Definisi: . dengan kriteria hasil: - Monitor bunyi napas
Ketidakmampuan 1. Produksi sputum menurun - Monitor sputum
membersihkan secret atau 2. Pola nafas membaik (jumlah,warna, aroma)
obstruksi jalan napas untuk 3. Batuk efektif meningkat Terapeutik
mempertahanakan jalan napas - Pertahankan kepatenan jalan
tetap paten. napas
Penyebab: - Posisikan semi-fowler
- Infeksi saluran nafas - Berikan minuman hangat
- Lakukan fisioterapi dada
- Lakukan penghisapan lendir
- Berikan oksigen
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan
2000ml/hari
- Ajarkan batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator

2. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Observasi


berhubungan dengan gangguan keperawatan selama 3x24jam - Monitor pola napas
jalan nafas. diharapkan pola nafas membaik - Monitor bunyi napas
Definisi: Dengan kriteria hasil : Terapeutik
Inspirasi dan ekspirasi yang - Kedalaman napas membaik - Pertahankan kepatenan jalan
tidak memberikan ventilasi - Respirai normal napas
adekuat - Posisikan semi fowler
Penyebab : - Berikan oksigen
- Penurunan energy Edukasi
- Kurangnya suplai - Ajarkan asupan cairan
oksigen 2000ml/hari
Kolaborasi
- Pemberian obat bronkodilator
ekspektoran, mukolitik
3. Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan Observasi
kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 3x24jam - Identifikasi status nutrisi
berhubungan dengan diharapkan asupan nutisi - Identifikasi kebutuhan kalori
menurunnya nafsuy makan dan membaik. Dengan kriteria Hasil: - Monitor asupan makanan
mual muntah - BB meningkat - Monitor BB
Definisi: - IMT sesuai Terapeutik
Asupan nutrisi ridak cukup untuk - Nafsu makan membaik - Menentukan pedoman sesuai
memenuhi metabolism diet
Penyebab: - Sajikan makanan semenarik
Nafsu makan berkurang mungkin
- Berikan suplemen makanan
Edukasi
- Anjurkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutriisi yang
dibutuhkan
4 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan Observasi
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24jam - Identifikasi fajtor penyebab
kegelisahan akibat perubahan Pasien diharapkanbisa tertidur terjadinya gangguan pola tidur
status kesehatan dengan kriteria hasil : - Monitor jam tidur
Definisi: Tidur lebih nyenyak Terapeutik
Gangguan kualitas dan Bisa tidur - Menciptakan lingkungan yang
kuantitas waktu tidur akibat Frekwensi tidur lebih lama nyaman agar pasien tidur
faktor eksternal, dengan nyenyak
Penyebab: - Memberikan edukasi kepada
Gelisah pasien agar melakukan
istirahat tidur agar kesehatan
cepat pulih
- Monitor frekwensi tidur (jam)
Edukasi
- Mengajarkan pasien agar
rileks dan tenang sehingga
bisa istrihat
Kolaborasi
- Pemberian obat tidur

Anda mungkin juga menyukai