BAB I : PENDAHULUAN….......................................................................................................2
1.3 Manfaat……………………………………………………………………......................................................2
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................................3
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sosiologi berperan penting dalam bermasyarakat karena untuk mewujudkaninteraksi dalam
kehidup bermasyarakat. Dalam sosiologi terdapat sosiologi pedesaandan sosiologi pertanian
keduaya hampri sama. ,tetapi ini hanya berlaku jikapenduduk desa terutama hidup dari
pertanian saja. Semakin sedikit kehidupanpenduduk di desa ditandai oleh kegiatan pertanian,
semakin pantas sosiologi pertaniandipisahkan dari sosiologi pedesaan.Masyarakat pedesaan
selama ini kurang memperhatikan pentingnya pertaniandalam kehidupan, karena pertanian
dapat menghasilkan kebutuhn utama dalambertahan hidup.Sehingga sosiologi pedesaan serta
sosiologi pertanian sangat pentinguntuk masyarakat, kususnya masyarakat pedesaan.
1.2 Manfaat
Kita dapat mengetahui sosiologi, sosiologi pedesaan, sosiologi pertanian sertaruang lingkup
dalam sosiologi pertanian.Dengan mempelajari sosiologi pertanian kita juga bisa
mengumpulkan secara sistimatis atau secara bermakna tentang keterangan-keterangan mengenai
masyarakat pedesaan dan masyarakat yang berprofesi sebagaipetani.
2
BAB 1I
PEMBAHASAN
1. Sosiologi termasuk dalam bagian ilmu sosial, bukan dari ilmu lain sepertiilmu pengetahuan
alam ataupun ilmu kerohanian. Perbedaan tersebutterlihat dari perbedan cara, isi, dan
pandangan suatu ilmu terhadaplingkungan yang meliputi alam dan masyarakat. Hal itulah
yang membuat perbedaan antara ilmu sosial dengan ilmu pengetahuan alam seperti fisika,
geologi, biologi, dan lain-lain. Kajian sosiologi juga
3
sangat luas yang menyangkut tentang masyarakat,seperti interaksi sosial, gejala sosial,
organisasi sosial, struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial.
2. Sosiologi merupakan ilmu murni (pure science) artinya sosiologi merupakan ilmu yang
benar-benar digunakan untuk mengetahui sesuatu bukan untuk merubah sesuatu. Hal itulah
yang menyebabkan sosiologi disebut sebagai disiplin yang normatif dan bersifat kategoris,
artinya sosiologi mengikuti dan membatasi pada apa yang sedang terjadi
sekarang.Sosiologi tidak menjadi sebuah peraturan yang berisi tentang sesuatu yang harus
dilakukan melainkan hanya memberikan petunjuk bagi masyarakat untuk kehidupan
bersama. Dalam sosiologi tidak dikenal apa yang baikdan buruk juga apa yang benar dan
salah.
3. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan prinsip, pola, dan hukum yang bersifat umum
yang didapatkan dari interaksi sosial di masyarakat bukan bersifat khusus seperti sejarah
yang mengkaji keunikan sesuatu secaraspesifik.
4. Sosiologi merupakan ilmu yang bersifat empiris, teoretis, kumulatif, dannonetis. Empiris
artinya hasilnya berdasarkan dari suatu pengamatan (observasi) dan tidak menduga-duga
(spekulatif) melainkan bersifatobjektif. Teoretis artinya sosiologi selalu berusahan untuk
menyusun hasilyang logis, berdasarkan hasil observasi yang nyata di lapangan, dan
bertujuan untuk mengkaji tentang hubungan sebab akibat sehingga dapat menjadi teori.
Kumulatif artinya teori-teori dalam sosiologi berasal dariteori-teori yang sudah ada,
kemudian sosiologi memperkuat ataumemperluas teori lama tersebut. Nonetis artinya
pembahasan suatumasalah tidak dipandang dari baik atau buruknya masalah tersebut
melainkan lebih ditekankan pada penjelasan dari masalah itu sendiri.
5. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak bukan konkrit. Artinya
sosiologi mengkaji suatu pola dalam masyarakat bukanwujudnya tentang masyarakat yang
konkrit.
4
2.2 Pengertian Sosiologi Pertanian
Istilah Sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste Comte (tetapi dalam catatan
Sejarah, Emile Durkheim lah yang melanjutkan ‘istilah’ tersebut dan menerapkannya
menjadi sebuah disiplin ilmu).Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata dalam bahasa Latin
yaitu Socius yang artinya teman dan Logos yang artinya ilmu.Secara keseluruhan, Sosiologi
berarti ilmu yang mempelajari masyarakat. Masyarakat sendiri adalah kelompok atau
gabungan dari individu yang saling berhubungan, berbudaya, dan memiliki kepentingan
yang relatif sama. Sosiologi bertujuan untuk mempelajari masyarakat dengan
meneliti/mengamati dan menarik kesimpulan dari perilaku masyarakat, khususnya perilaku
atau pattern sosial manusia.Sosiologi tergolong ilmu yang fleksibel.Hal ini bisa dilihat dari
sifatnya yang tersusun dari penelitian-penelitian ilmiah yang bersifat kaku namun bisa
dikritik oleh publik karena sosiologi adalah ilmu yang berisi tentang pengetahuan
kemasyarakatan, oleh karena itu selalu dinamis dan dapat diubah-ubah sesuai dan seiring
dengan perkembangan yang terjadi di dalam objek penelitiannya (masyarakat).
Sosiologi Pertanian menurut Ulrich Planck adalah sosiologi yang membahas fenomena
sosial dalam bidang ekonomi pertanian.Sosiologi memusatkan hampir semua perhatiannya
pada petani dan permasalahan hidup petani.Ruang lingkup sosiologi pertanian meliputi
objek sosiologi pedesaaan dan objek sosiologi pertanian. Objek sosiologi pedesaan adalah
seluruh penduduk di pedesaan yang terus-menerus atau sementara tinggal disana
(masyarakat pedesaan dan pertanian yang dilihat dari sudut pandang hubungan
antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat). Objek
sosiologi pertanian meliputi keseluruhan penduduk yang bertani tanpa memperhatikan jenis
tempat tinggalnya.Tema utama sosiologi pertanian adalah UU Pertanian, orgaisasi sosial
pertanian (struktur pertanian), usaha pertanian, bentuk organisasi pertanian, dan masalah
sosial pertanian.
5
Sosiologi pertanian tidak hanya mengamati objeknya, tapi juga mengerti
menafsirkan tindakan (menangkap makna peristiwa sesama manusia) sosial dan melalui
tindakan tersebut menjelaskan penyebab terjadinya dan dampaknya (Max Weber, 1864-
1920). Untuk itu, Weber memperlihatkan dua cara : mengalami kembali secara rasional
dengan bantuan logika dan matematika dan secara emosional. Menurutnya, seorang sosiolog
terikat oleh tuntutan obyektivitas yang ketat, dapat diuji, dapat diperbandingkan dan
logis.Karena itu, mengerti secara rasional lebih cocok baginya daripada mengerti secara
emosional.
6
2.2.4Pendekatan dalam Memahami Sosiologi Pertanian
7
2.3 Pengertian Sosial Pedesaan
Mari kita simak dan telaah pengertian sosiologi pedesaan menurut para ahli:
Menurut T. Lynn Smith dan Paul E. Zapt menguraikan bahwa sosiologi pedesaan
adalah kumpulan pengetahuan yang telah disistematisasi yang dihasilkan lewat
penerapan metode ilmiah ke dalam studi tentang masyarakat pedesaan, struktur
organisasinya, proses-prosesnya, sistem sosialnya yang pokok dan perubahan-
perubahannya (Rahardjo, 1999).
Menurut Jhon M. Gillette (1922:6) Sosiologi pedesaaan adalah cabang sosiologi yang
secara sistematis mempelajari komunitas-komunitas pedesaan untuk mengungkapkan
kondisi-kondisi serta kecenderungan-kecenderungannya dan merumuskan prinsip-
prinsip kemajuan.
Sosiologi pedesaan merupakan studi yang melukiskan hubungan manusia di dalam dan
antar kelompok yang ada di lingkungan pedesaan (Priyotamtomo, 2001)
Sosiologi pedesaan didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fenomena masyarakat
dalam setting pedesaan (Rogers)
Sosiologi pedesaan adalah studi tentang hubungan manusia dalam lingkungan pedesaan
(Bertand)
Sosiologi pedesaan adalah studi tentang penduduk pedesaan, organisasi sosial pedesaan
dan proses-proses sosial komparatif, dalam masyarakat pedesaan (F. Stuard Chapin)
Sosiologi pedesaan adalah ilmu masyarakat pedesaan. Dikemukakan pula bahwa
sosiologi pedesaan merupakan ilmu tentang hukum perkembangan masyarakat
pedesaan (AR Desai)
Sosiologi pedesaan adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari kehidupan di
lingkungan pedesaan (D. Samderson).
NL. Sims (dalam Rahardjo, 1999), mengemukakan bahwa sosiologi pedesaan adalah
studi tentang asosiasi persekutuan antara orang-orang yang hidupnya lebih kurang
tergantung pada pertanian
Hakekatnya ada dua versi sosiologi pedesaan, yang lama (klasik) dan yang baru
(modern).Semua definisi atau pengertian sosiologi pedesaan menurut para ahli di atas
adalah definisi sosiologi pedesaan yang lama atau klasik yakni menggambarkan keadaan.
8
Barat secara umum memperlihatkan perbedaan yang jelas dan bahkan dikotomis antar
kawasan pedesaan dan perkotaan.
Di era globalisasi ini, perbedaan antara kota dan desa makin kabur terutama disebabkan
makin majunya teknologi transportasi dan komunikasi sehingga sosiologi pedesaan
memiliki pemahaman berbeda dengan yang lama. Karl Kautsky dalam karyanya “The
Agrarian Question” mengutarakan bahwa kita harus mencari perubahan-perubahan yang
dialami pertanian di bawah dominasi produksi kapitalis.Sosiologi pedesaan yang baru
seyogyanya merupakan studi berkaitan dengan bagaimana masyarakat desa (bukan hanya
desa pertanian) dapat menyesuaikan diri terhadap masuknya kapitalisme modern di tengah
kehidupan mereka (Rahardjo, 1999).