NUTRISI JAMUR
kompos kotoran
humus
dibudidaya
kan
hewan
Kelebihan budidaya jamur :
• memungkinkan untuk
usaha yang memperoleh bahan-bahan
substrat (media)dengan
relatif murah harga murah atau bahkan
gratis
• dapat melestarikan
ramah lingkungan dengan daur
ulang limbah, khususnya
lingkungan limbah pertanian
Potensi limbah untuk media jamur
600 miliar kg limbah kering
S Limbah pertanian:
e 500 miliar kg
t
i
360 miliar kg jamur segar
a
p
t
a Limbah 25% limbah jerami tanaman
h kehutanan:
100 miliar kg
serealia
u
n
Media
jamur
Substrat Log
Limbah
pertanian
Limbah
kehutanan
Limbah
agroindustri
2.1 Media Log (kayu gelondongan)
Kandungan utama log kayu:
Polisakarida
Selulosa &
hemiselulosa
lignin
%
22 nin
Lig
Beberapa jenis kayu pohon yang bisa digunkan
sebagai media log berdasarkan tingkat kesesuaian:
• Ialah sisa-sisa panen atau bagian tanaman yang tidak ikut dipungut saat
panen,
Limbah • Contoh : batang, daun, kulit biji atau polong
pertanian
• seresah pohon,
• kulit kayu
Limbah • sisa gergajian kayu
kehutanan
• limbah kertas,
• ampas tebu (hasil penggilingan tebu),
Limbah • blotong (sisa kotoran dari penggiingan tebu yang berwarna hitam)
agroindustri • ampas tahu
Kelebihan media substrat
Apabila limbah
pertanian langsung
dijadikan sebagai dapat menimbulkan
media, kekurangan N
akan menurunkan
hasil
Gambar 1. Limbah pertanian untuk media jamur: (a) jerami padi; (b) jerami
gandum; (c) limbah kapas; (d) ampas tebu; (e) eceng gondok (Quimio, 2004)
Tabel 10.3 Kandungan nutrisi dalam limbah pertanian (Poppe, 2004)
Kandungan (%)
Jenis limbah C/N
pertanian Hemi RASIO
Selulosa Lignin N Total P2O5 K 2O SiO2
selulosa
Jerami padi 37 17 14 0.55 0.40 1.6 12 70
Rumput 18 23 12 - - - - -
Potensi limbah pertanian
2. Mudah tersedia
Syarat serbuk gergaji untuk media jamur:
1. Berasal dari pohon yang berkualitas, yaitu tingkat
kesesuaian jenis pohon untuk media jamur tinggi
2. Berasal dari kayu yang tidak keras, Ex: kayu
sengon
3. Bukan dari kayu awetan
4. Berasal dari pohon non-aromatik atau yang tidak
mengandung zat yang dapat menghambat
pertumbuhan miselia jamur
5. Kayu yang digunakan harus steril, yaitu tidak
mengandung pestisida atau bahan beracun yang
lain
6. Ukuran serbuk gergajian seragam, sehingga
harus diayak terlebih dahulu
7. Serbuk gergajian tidak tercampur bahan lain, ex:
kerikil, tanah dan potongan kayu
Gambar 10.4 Persiapan media serbuk gergaji: (a) serbuk gergaji kayu; (b)
pengayakan serbuk gergaji kayu untuk mendapatkan ukuran media yang
seragam (Ediningtyas dan utami, 2012; Susilowati dan Rahardjo, 2010)
Keuntungan
1. Praktis
2. Bahan mudah didapat
3. Tidak makan tempat
4. Waktu panen lebih cepat
Contoh penggunaan berbagai media pada jamur
kuping
2.2.3 Media limbah agroindustri
• Berperan sebagai sumber energi yang diperlukan untuk aktifitas sel dan pembentuk struktur tubuh jamur
• Sumber karbon : polisakarida, monosakarida, asam organik, asam amino lignin dan selulosa
• Dinding sel tanaman tersusun atas polisakarida selulosa, hemiselulosa dan lignin yang merupakan senyawa karbon yang dapat dimanfaatkan oleh jamur
• Polisakarida ialah senyawa yang tidak larut, sehingga harus dipecah terlebih dahulu oleh enzim ekstraseluler (seperti selulase dan lignase) dari hifa menjadi senyawa
Karbon monosakarida
• ialah unsur yang esensial dalam sintesis protein, purin dan pirimidin
• Kitin,(polisakarida yang menyusun dinding sel jamur) juga mengandung nitrogen
Nitrogen • Jamur menyerap nitrogen dalam bentuk nitrat, ion amonium dan nitrogen organik
• S : untuk pembentukan asam amino, . Konsentrasi yang dibutuhkan oleh jamur adalah 10-4M yang tersedia dalam
bentuk magnesium sulfat
• P : untuk pembentukan adenosin trifosfat (ATP), asam nukleat, dan fosfolipid membran , konsentrasi sekitar 10-3 M
dalam bentuk kalium fosfat
• K : sebagai kofaktor dalam beberapa sistem enzim dalam metabolisme karbohidrat, dan berperan penting dalam
pemeliharaan keseimbangan ion, konsentrasi yang dibutuhkan jamur adalah 10-3 M dalam bentuk kalium fosfat
• Mg : berperan mengaktifkan banyak enzim dan penting dalam metabolisme ATP. Konsentrasi sekitar 10-3 M, dalam
bentuk magnesium sulfat.
• Fe &Zn : disebut sebagai unsur minor karena diperlukan dalam konsentrasi yang lebih rendah, yaitu masing-masing
Mineral sekitar 10-6M dan 10-8M. Fe merupakan aktivator dari katalase dan sitokrom, sedangkan Zn berperan sebagai
activator beberapa enzim seperti alkohol dehidrogenase
• Mn, Cu &Mo : Konsentrasi yang dibutuhkan masing-masing adalah 10-7M, 10-6M dan 10-9M . Mn berperan sebagai
aktivator beberapa enzim, termasuk siklus TCA (tricarboxylic acid) dan terlibat dalam sintesis asam nukleat, Cu
berperan dalam pigmentasi (pewarnaan) spora dan sebagai aktivator enzim triosinase, Mo adalah elemen aktivator
enzim flavoprotein nitrat reduktase yang berfungsi dalam pengurangan nitrat menjadi ion amonium.
• Vitamin berperan sebagai katalisator dan lebih khusus berfungsi sebagai koenzim. Sebagai koenzim, kebutuhan vitamin dipengaruhi
oleh faktor lingkungan seperti suhu dan pH
Vitamin • Vitamin yang dibutuhkan jamur : Tiamin (vitamin B1), Biotin (vitamin B7 dan vitamin H), Asam nikotinat (vitamin B3), asam pantotenat
(B5) dan asam para-amino-benzoat
IV. PERSIAPAN SUBSTRAT
4.1 Pengomposan
Pengomposan ialah proses yang melibatkan aktivitas berbagai
macam mikroorganisme dalam jangka waktu tertentu, mengubah
substrat menjadi bahan yang bentuk fisik maupun kandungan
kimianya berbeda dari bahan awal.
Hasil dari proses pengomposan disebut kompos
Tujuan pengomposan:
1. Menyiapkan media yang mendukung pertumbuhan miselia jamur.
Substrat merupakan bahan yang kaya nutrisi, namun belum tentu
menjadi media yang baik bagi pertumbuhan jamur
2. Menekan pertumbuhan organisme yang lain. Apabila bibit jamur
diinokulasikan pada substrat mentah, mikroorganisme alami dengan
cepat tumbuh mendominasi media sehingga pertumbuhan miselium
jamur terhambat
Tipe pengomposan media substrat
Dinding sel tanaman dari jerami dan limbah pertanian yang lain
banyak mengandung polisakarida, yaitu selulosa, hemiselulosa dan
lignin.
Selama pengomposan, sejumlah bakteri merombak selulosa dan
hemiselulosa.
Lignin cukup tahan terhadap aktivitas perombakan yang dilakukan
bakteri
Mampu Contoh :
dengan pengomposan
nitrat tidak dapat diserap
menyediakan nitrogen yang terkandung
1 nutrisi yang
oleh sebagian besar
jamur, padahal nitrogen
yang tersedia dalam
dalam bahan kompos
tersedia dalam bentuk
protein
tersedia bagi jamur substrat berupa nitrat
2 dapat menghambat
pertumbuhan
mikroorganisme yang
secara alami tumbuh di
substrat selama proses
yang tidak
menguntungkan bagi
pertumbuhan
pengomposan
miselia jamur mikroorganisme tersebut
2. Pupuk N
Contoh : urea, kalsium amonium nitrat dan amunium sulfat
Bahan Pupuk N digunakan karena:
tambahan 1. kandungan nitrogen yang sangat tinggi (24-46%)
media 2. mudah tersedia sehingga pembentukan mikroflora cepat.
jamur 3. Konsentrat
Contoh : dedak gandum atau dedak padi, bungkil kedelai, biji kapas, biji jarak makan, biji bunga
matahari, dan lain-lain.
Bahan-bahan ini memasok karbohidrat dan nitrogen, yang sifatnya seperti pupuk kandang dilepaskan
perlahan.
Kandungan nitrogen nya bervariasi sekitar 3-12% tergantung bahan
4. Zat Mineral
Contoh : muriate kalium, superfosfat, gipsum dan kalsium karbonat
Gipsum berfungsi untuk:
1. menstabilkan efek pada kadar ammonium,
2. meningkatkan konsentrasi amonium,
3. sebagai sumber kalsium untuk jamur dan untuk asam oksalat yang
dihasilkan miselia jamur, yang akan dikonversi menjadi kalsium oksalat
Contoh bahan tambahan pada media jamur
C/N rasio adalah perbandingan antara jumlah total karbon dengan total
nitrogen yang terkandung dalam substrat (kompos)
Nilai C/N rasio yang tinggi menunjukkan C/N rasio rendah menunjukkan banyak
kandungan nitrogen sedikit, sehingga nitrogen yang berarti konsentrasi amonia
konsentrasi amonia dalam kompos rendah dalam kompos tinggi
Tumpukan substrat memiliki C/N rasio 25-30:1, kemudian turun
menjadi 16:1 setelah pengomposan
N total dalam kompos juga tidak boleh lebih dari 1,75% karena
kompos akan mudah terserang jamur kuning dan waktu yang
diperlukan untuk proses pengomposan menjadi lebih lama.
Contoh pedoman perhitungan N pada formulasi media
jamur (Singh et al., 2011)
Bahan ukuran
Serbuk gergaji 100 kg
Bekatul 10 kg
Kapur /kalsium karbonat (CaCO3) 0.5 kg
Gipsum/kalsium sulfat 1.5 kg
SP-36 0.5 kg
Tepung jagung 0.5 kg
Air 40-45% berat seluruh bahan
Komposisi media jamur shitake