TUMBUH JAMUR
1 PENDAHULUAN
Suhu
pH Kelembaba
media n
Aerasi Cahaya
1. Suhu
Tabel 2. Kisaran suhu optimum (0C)untuk pertumbuhan miselia (mycelial growth) dan
pembentukan tubuh buah jamur (fruiting) pada budidaya beberapa spesies jamur konsumsi
(Chang dan Miles, 2004)
Tabel 3. Kisaran suhu optimum beberapa jenis jamur
suhu
suhu juga
jugamempengaruhi
mempengaruhi warna
warnatudung
tudung buah
buah
Pengaruh • Warna dan tubuh buah yang terbentuk relatif lebih kuat
kelembaban tinggi • Tubuh buah tumbuh lambat dan jumlah tubuh buah
dan suhu rendah berkurang
Gambar 2. Tubuh buah jamur tiram yang tumbuh di bawah kelembaban: (a) 60%
dan (b) 90% (Cha, 2004)
3. Cahaya
Peranan cahaya:
merangsang pembentukan dan perkembangan
primordia tubuh buah dari sebagian besar kelompok
Basidiomycetes. Cahaya juga diperlukan untuk
tahap perkembangan tubuh buah jamur selanjutnya
Kebutuhan cahaya pada pertumbuhan jamur
Sirkulasi
udara yang
baik
III. PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN PADA PERTUMBUHAN
JAMUR
Dasar
pemilihan
lokasi
Letak
Agroklimat
strategis
Agroklimat
1. Sirkulasi udara arah angin, sebaiknya
lokasi jauh dari bangunan yang mengapit
1. Lokasi harus bersih, jauh dari pabrik atau pembuangan limbah berbahaya. Hal ini bertujuan
untuk menghindari jamur dari hama, penyakit, dan kontaminasi senyawa yang berbahaya.
Jamur mempunyai kemampuan menyerap logam berat, meskipun konsentrasinya kecil.
2. Tidak berdekatan dengan daerah kawasan aktif penghasil hortikultura (sayuran dan buah-
buahan)
3. Sebaiknya tempat budidaya dekat dengan sumber bahan baku, untuk menghemat biaya
produksi
4. Lokasi harus dekat dengan sumber air. Sumber air harus tersedia dalam keadaan cukup,
bersih, dan tidak tercemar. Hal ini penting, karena air merupakan kebutuhan yang sangat
penting, terutama pada saat proses pembuatan media dan masa pembentukan tubuh buah.
5. Lokasi harus mudah akses ke instalasi listrik. Listrik dibutuhkan untuk memompa air,
membantu dalam sirkulasi udara dan menerangi ruangan Dekat sumber bahan baku dan air
6. Lokasi dekat dengan pasar dan sarana transportasi tersedia dengan baik.
V. RUMAH JAMUR (KUMBUNG)
1. Dinding bangunan, yang terbuat dari bilik bambu dilapisi plastik untuk lebih
menstabilkan suhu dalam kumbung. Di bagian paling luar dinding bisa dilapisi
lagi dengan steroform.
2. Lantai bangunan, yang harus selalu bersih dan mudah dibersihkan. Pada skala
industri besar, lantai rumah jamur dibuat dari semen. Apabila tidak disemen,
tanah sebaiknya dilapisi pasir dan kapur yang dicampur dengan sedikit semen.
Lantai seperti ini cenderung memberikan permukaan halus yang dapat dengan
mudah dibersihkan dan memudahkan dalam pembuangan sis-sisa air. Lantai
yang halus juga berguna untuk memfasilitasi penanganan dan transportasi
bahan.
3. Pintu dan dinding kumbung harus tertutup rapat untuk mencegah serangga
masuk ke dalam kumbung. Sebuah pintu ganda, dengan pintu yang kedua
dilapisi kawat kasa, dapat membantu mencegah serangga masuk. Hal yang
sama juga berlaku untuk jendela.
4. Ventilasi udara, untuk sirkulasi udara. Ventilasi udara
setidaknya dilengkapi dengan filter sederhana atau kain
sebagai pembatas.
5. Atap bangunan, dapat terbuat dari rumbia yang dilapisi
plastik pada bagian dalamnya
6. Khusus untuk budidaya jamur merang, kumbung
dilengkapi dengan pipa yang diberi lubang-lubang kecil.
Jarak antar lubang sekitar 20 cm. Kegunaan dari pipa
tersebut adalah untuk mengalirkan uap air panas pada saat
proses sterilisasi.
Gambar 5 Contoh desain kumbung jamur (Oei, 2005)
Rumah Kumbung
Jamur Merang
Persiapan Membuat Kumbung
Untuk pembuatan kumbung jamur berukuran panjang
6m x lebar 5m dan tinggi 4 -5 meter, dibutuhkan :
Bambu sebanyak 300- 450 batang ukuran bambu diameter
9-12 cm
Plastik PE ukuran tebal 0,012 sebanyak 20-25 Kg
Stryfoam sebanyak 100 lembar panjang 1,25 m dan lebar
1.15 m atau bisa diganti dengan (bilik bambu 30 lembar)
Tambang plastik + 10 Kg
Paku 25 kg
Batu bata 750 buah
Kawat ayam 30 m untuk melindungi tikus (jika tidak
diperlukan tidak usah)
Ukuran dan Bentuk Kumbung
Ukuran bangunan kumbung :
panjang 6m x Lebar 5m x tinggi 5m.
Susunan rak terdiri dari 6 susun,
dengan lebar rak 115 – 120 cm.
Konstruksi Rak
Rak terbuat dari bambu tengah dan batangan, pingir
sejumlah 2 rak.
Rak berukuran 450 x 100 cm. Jarak antar rak 80-100 cm.
Jarak rak pertama dari tanah 50 cm, jarak antara rak bisa
ditambah 5 – 10 cm (menjadi 55 atau 60 cm).
Konstruksi pintu dan jendela utama
Jendela dan pintu dibuat pada bagian tengah
kumbung, jendela sebanyak 2 unit dan pintu satu
unit
Ukuran pintu disesuaikan dengan lorong tengah
kumbung yaitu lebar 0,8 m tinggi 1,8 m terbuat
dari bingkai bambu yang ditutup plastik.
Jendela utama
terdiri dari dua buah
yaitu di depan dan
dibelakang
berukuran 60 x 40
cm, posisi jendela
berada 30 cm
Konstruksi jendela tambahan
Jamur Tiram
Rumah jamur
Rumah jamur (KUMBUNG)
adalah : tempat
menyimpan media tanam
agar pertumbuhan jamur
dapat tumbuh dengan baik
dan menghasilkan jamur
yang berkwalitas (baik dari
segi berat dan bentuk).
Konstruksi rumah jamur
atapnya, dapat terbuat dari genting, anyaman bambu, atau seng untuk menjamin
kebersihan kumbung.
Ukuran rumah jamur disesuaikan dengan luas area yang kita miliki namun sebaiknya
jangan terlalu besar karena untuk memudahkan perawatan kebersihan rumah jamur
Bahan rumah jamur
Baglog diletakkan
pada rak-rak yang
ada di dalam
kumbung. Skema
rak dapat dilihat di
Di Indonesia: Di Negara Tetangga bawah ini:
bahan dasar : bambu yang
dibuat semi permanen, bahan plastik mulsa,
tembok, atau terpal dan paranet.
sederhana.