1. Tujuan
Menjaga agar zona akar kelapa sawit bebas dari gulma untuk meminimalkan
persaingan memperebutkan hara, lengasan dan sinar matahari, Beri segera
hara yang seimbang yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan singkirkan
semua gulma yang membahayakan yang pada akhirnya dapat menghambat
kemampuan akses untuk efektivitas operasi pemeliharaan.
2. Kebijakan
2.1 Sebaiknya herbisida tidak digunakan untuk circle weeding selama tahun
pertama penanaman. Namun, jika tenaga kerja tidak tersedia, maka herbisida
terpilih tertentu dapat digunakan untuk peniadaan gulma sejak tahun kedua
dan seterusnya.
2.3 Lingkaran harus dijaga agar bebas gulma, yaitu tidak lebih dari 20% tutupan
gulma lunak sepanjang waktu.
2.4 Seluruh tanaman menjalar harus disingkirkan dari daun dan batang kelapa
sawit. Jangan merusak gulma secara membabi buta, jaga fern dan rumput
lunak di sepanjang interlines, hindari blanket weeding kecuali di daerah
dataran rendah dan, bilamana dipandang masuk akal, kembangkan tanaman
nectariferous yang menguntungkan, misalnya Cassia cobanensis (80%) dan
Tunera subulata (20%).
2.5 Seluruh tumpukan (Tandan Buah Kosong) EFB harus digunakan di lapangan
selambat-lambatnya 14 hari setelah diserahkan agar tidak menjadi lokasi
penangkaran untuk kumbang Oryctes dan untuk meminimalkan kehilangan
hara. Pemulsaan EFB harus dilakukan tidak kurang dari 25 mt per hektar dan
setelah itu diulang setiap tahunnya dengan laju serupa, jika tersedia dengan
biaya yang wajar.
2.7 Jadwal pemupukan dalam kondisi dimana kematangan belum tercapai harus
dijalankan segera dan keterlambatan tidak boleh lebih dari satu bulan.
-1–
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
2.8 Survei Hama dan Penyakit harus dilaksanakan pada interval rutin di daerah
yang terserang hama dan penyakit dan lakukan segera langkah kendali
terpadu untuk mencegah kemunculannya.
Lingkaran kelapa sawit harus dijaga agar bebas dari gulma dengan peniadaan
gulma secara manual atau kimiawi. Untuk peniadaan gulma secara kimiawi,
maka hal itu harus dilakukan dengan hati-hati (gunakan jenis bahan kimia,
penyemprot dan nozel yang tepat) untuk menjamin kelapa sawit tidak rusak
karena kecerobohan penyemprotan (Perhatian: Jangan menyemprot dalam
cuaca berangin dan jangan gunakan herbisida yang telah dipindah-pindah
tanpa ijin khusus dan tindak pencegahan khusus).
-2–
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
Rumput :
Axonopus compressus Rumput karpet B
Brachiaria distachya B
Centotheca lappaces Rumput beruit B
Commelina nudiflora Spiderwort umum B Bukan rumput
Cyrtococcum accrescens Rumput panik baur B
Paspalum conjugatum Rumput buffalo B
Herba :
Ageratum conyzoides Gulma putih B*
Borreria latifolia Gulma kapas Daun Lebar B
Cleome rutidosperma B*
Curculigo villosa Weevil – wort B
Dianella nemerosa B
Euphorbia hirta Spurge B*
Erecthites valerianifolia Groundsel Malaysia B *
Physallis minima Bladder cherry B
Kacang-kacangan:
Clitoria laurifolia Dan sebagian besar B *
yang lainnya
Crotolaria spp B
Semak:
Clerodendrum serratum Green witch tongue B
Fern:
Nephrolepis bisserate Fern menjalar B
-3–
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
-4–
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
-5–
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
3.2 Pemupukan
-6–
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
1 300
4 500
8 800
12 1000
(total-yr. 1) 800 1800
16 1250 30
20 1500 500
24 1750 250
(total-yr. 2) 4500
Pupuk harus disebar merata di dalam drip circle tetapi bukan di dalam jejari
15 cm dari collar kelapa sawit.
-7–
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
3.2.2.4 Penempatan
Pupuk harus disebar merata dan bukan ditempatkan sebagai jalur sempit atau
dalam gumpalan di sekitar kelapa sawit.
3.2.3 Pengawasan
Pemulsaan EFB pada laju 25-30 ton metrik per hektar per tahun pada
satu kali pemberian. Hal ini harus dilaksanakan segera setelah lapangan
ditanam dan setelah itu untuk tiga tahun berturut-turut. Tujuannya adalah
mulai memberikan EFB di daerah dimana kelapa sawit muda
kemungkinan besar akan menderita tegangan lengasan serius dan
pertumbuhan yang buruk.
-8–
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
b. Cara pemberian
-9–
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
3.5.1.2 Kendali:
- 10 –
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
- 11 –
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
Untuk menentukan sejauh mana dan sampai seberapa serius kerusakan yang
terjadi, diperlukan perhitungan potongan-melintang 15 kelapa sawit untuk
setiap 8 hektar. Kendali lebih efektif selama tahap pembentukan nimfa,
sehingga kesiagaan sangat perlu.
Ulat api (Setora nitens, Darna trima, Thosea asigna, T. Bisura). Warnanya
cerah, memiliki tulang belakang yang menyengat dan memakan daun kelapa
sawit. Serangan serius dapat berakibat hilangnya daun secara keseluruhan.
Ulat bulu dari ngengat tussock memiliki ciri berkas rambut yang rapat di
punggungnya dan dua pencil rambut yang bertumbuh di kepala dan ujung
belakangnya. Mereka dapat merontokkan daun kelapa sawit.
Pada tanaman berumur kurang dari 2 tahun, beberapa kelapa sawit yang
terisolasi kadang mengalami serangan yang berat. Di daerah dimana daun
kelapa sawit belum mengalami overlap, ambil dengan tangan semua
bagworm dan bakar. Tetap periksa bagian lain dari daerah tersebut untuk
menilai sebarannya.
Ulat bulu memakan daun kelapa sawit dan juga memotong bagian-bagian
daun untuk hidup mereka. Hilangnya daun ini dan penurunan panen yang
diakibatkannya dapat mencapai tahap sangat serius. Serangan yang
mencakup 800 hingga 1.200 hektar sudah hal yang lazim.
- 12 –
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
Umumnya teramati pada tanaman kelapa sawit dan tidak dianggap sebagai
hama utama.
Kendali alami oleh ular, kucing, dan BURUNG HANTU sangat disarankan
bila dipandang tepat, karena dapat menjadi alat yang efektif dalam
memeriksa kemunculan hama.
Bilamana kelapa sawit yang belum matang berada di blok yang besar, maka
upaya mengumpan harus dilaksanakan pada daerah keseluruhan jika
kerusakan terlihat dan sensus umpan menunjukkan penerimaan umpan lebih
dari 20%.
- 13 –
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
Upaya mengumpan tikus harus dimulai 6 bulan sejak penanaman atau lebih
dini jika terlihat adanya kerusakan.
- 14 –
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
3.5.4 Penyakit
4. Lingkungan
i. Jangan buang kelebihan bahan kimia atau campuran bahan kimia dan
wadah secara sembarangan. Lihat saran yang tercantum pada label dan
Kebijakan Lingkungan dari perusahaan untuk mendapatkan panduan
mengenai penanganan, penyimpanan dan pembuangan.
ii. Gunakan Pestisida bila mutlak diperlukan dan dengan bijak hanya untuk
hama yang menjadi sasaran.
- 15 –
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
6. Sosial
Tidak ada
8. Parameter Produktivitas
Lihat Lampiran A.
9. Catatan
Lihat Lampiran B.
Diterjemahkan dari naskah bahasa Inggris oleh Kintawati Purnomo, S.Pd., penerjemah resmi dan
bersumpah yang diangkat oleh Gubernur KDKI Jakarta dengan SK No. 5226/1998.
- 16 –
Kode Referensi: OP/C9/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006