Anda di halaman 1dari 11

ACARA II

IDENTIFIKASI TANAMAN PAKAN


Praktikum acara identifikasi tanaman pakan bertujuan agar praktikan
mengetahui dan memahami jenis-jenis tanaman pakan berdasarkan
pengamatan dan identifikasi dari ciri-ciri tanaman tersebut. Pengamatan
dilaksanakan dengan berdasar pada beberapa parameter, diantaranya tipe
pertumbuhan tanaman rumput, tipe bunga tanaman rumput dan legum, tipe
daun legum, bagian-bagian batang dan daun tanaman rumput.
Berikut merupakan taksonomi rumput dan legum :
Taksonomi rumput Taksonomi legume
Kingdom : Plantae Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta Phylum : Spermatophyta
Superdivision : Spermatophyta Sub Phylum : Angiospermae
Division : Magnoliophyta Class : dicotyledoneae
Class : Monocotyledone Ordo : Rosales
Familia : Gramineae Sub Ordo : Rosinae
Genus : Pennisetum Familia : Leguminoceae
Species : Pennisetum purpureum Sub Familia : Papilonadeae
(USDA, 2012) Mimosadeae
Caesalpiniadeae
Genus : Arachis
Bauhinia
Leucaena
(Agil, 2021)

Tanaman Rumput
1. Tipe Pertumbuhan
a. Erect (tegak)
Contoh : Penissetum purpureum, Panicum maximum, Euchlaena
mexicana

2
b. Semi erect (sorong ke atas)
Contoh : Paspalum notatum, Paspalum atractum
c. Decumben (sorong ke samping)
Contoh : Axonopus compressus, Brachiaria decumbens
d. Procumben (merayap atau berbaring)
Contoh : Brachiaria ruziziensis

Gambar 1. Tipe Pertumbuhan Rumput


2. Tipe Bunga
Bunga pada rumput tidak memiliki kelopak dan tidak memiliki mahkota,
tersusun dalam suatu rangkaian (inflorescence). Sekam bunga
merupakan dua sisik yang melindungi bagian-bagian atas bunga.
Sebuah bunga disebut floret, beberapa floret dapat tersusun secara
berhimpitan pada suatu spikelet (bulir bunga). Bunga dapat digunakan
sebagai salah satu parameter untuk mengidentifikasi ciri atau jenis-jenis
rumput. Secara umum, tipe bunga pada rumput terdiri dari spike (bulir,
raceme (tandan), dan panicle (malai).
1. Spike merupakan bunga yang tidak bertangkai dan tersusun pada
satu poros.
Contoh : Pennisetum purpureum, Imperata cilindrica.
2. Raceme merupakan beberapa bunga yang bertangkai disusun pada
satu poros atau bunga bertangkai. Bunga timbul dari pedicle (tangkai
bunga).
Contoh : Paspalum dilatatum, Setaria anceps, Setaria splendida.
3. Panicle merupakan spikelet yang tersusun pada bagian sumbu
utama yang bercabang. Bunga ini memiliki kepala bunga bercabang
dan mempunya axis pokok yang terbagi menjadi cabang dan tangkai

3
spikelet. Jenis dari bunga tipe panicle bervariasi, diantaranya open
panicle, panicle digitate, dan lainnya.
Contoh : Panicum maximum, Brachiaria mutica.

Gambar 2. Tipe Bunga Rumput

3. Tipe Daun
Umumnya, bentuk dari daun rumput yaitu helaian. Daun pada rumput
terdiri dari tiga bagian yaitu pelepah daun (leaf sheath), helai daun (leaf
blade), dan lidah daun (ligule). Pelepah melingkari batang dan lidah
daun berada di batas helaian daun batang atas tegak. Secara spesifik
bagian-bagian lain yang ada pada daun rumput yaitu ligule (lidah daun),
auricle (telinga daun), collar (leher daun).

Gambar 3. Bagian Daun Rumput


Tanaman Legume
1. Tipe Bunga
Tipe bunga tanaman legum antara lain :

4
a. Kupu-kupu (sub familia Papilionadeae)
Contoh : Arachis pintoii, Indigofera arrecta, Centrosema pubescens,
Pueraria phaseoloides
b. Terompet (sub familia Caesalpiniadeae)
Contoh : Bauhinia blakeana, Caesalpinia pulcherrima
c. Bola (sub familia Mimosoideae)
Contoh : Caliandra calothyrsus, Leucaena leucocephala

2. Tipe Daun
Tipe daun legum terdiri dari lima tipe :
a. Simple, contoh : Bauhinia blakeana, Gmelina arborea
b. Trifoliate, contoh : Desmodium rensonii, Stylosanthes guianensis
c. Paripinate, contoh : Sesbania grandiflora
d. Imparipinnate, contoh : Indigofera arrecta, Clitora ternatea
e. Bipinnate, contoh : Arachis glabrata, Leucaena leucocephala

Gambar 4. Tipe Daun Legum

5
Tanaman Pakan Selain Rumput dan Legume
Tanaman Forbs
Forbs adalah tanaman pakan herbaceous (bukan kayu) berdaun
lebar dan tidak seperti rumput sehingga tidak termasuk kategori rumput
maupun legum. Forbs merupakan salah satu tanaman pakan ternak yang
banyak dikembangkan dan dibudidayakan di negara-negara subtropis,
namun juga adaptif di negara tropis, termasuk Indonesia. Contoh forbs yang
biasa digunakan sebagai tanaman pakan yaitu tanaman Chicory (Chicorium
intybus). Tanaman ini memiliki daun lebar, panjang, lonjong, berbulu pada
bagian daun dan batang, memiliki bunga berwarna ungu, massa hidupnya
sekitar dua tahun atau lebih (Rahman et al., 2022).

Gambar 5. Chicorium intybus

Woodly Plant
Woodly plant atau tanaman berkayu merupakan tumbuhan perennial
yang menghasilkan pertumbuhan sekunder berupa kayu. Beberapa orang
memanfaatkan kayu pada woodly plant, akan tetapi tidak jarang orang yang
memanfaatkan daun woodly plant untuk pakan ternak. Contoh tanaman
woodly plant untuk pakan ternak adalah daun nangka (Artocarpus
heterophyllus) dan daun waru (Hibiscus tiliaceus). Daun nangka layak
dijadikan hijauan alternatif dalam menghadapi musim kemarau karena sifat
dari pohon nangka yang mudah tumbuh (Nora et al., 2017).

6
Gambar 6. Artocarpus heterophyllus
Gulma
Gulma atau tumbuhan pengganggu adalah tumbuhan yang telah
beradaptasi dengan habitat buatan dan menimbulkan gangguan terhadap
tujuan yang diinginkan manusia dan seringkali menimbulkan kerugian.
Gulma adalah tumbuhan pioner dari suksesi sekunder terutama pada
lahan-lahan pertanian. Untuk menyebut sesuatu jenis tumbuhan sebagai
gulma, seseorang memerlukan praduga dan prasangka yang kuat bahwa
tumbuhan tersebut memang benar merugikan. Gulma merupakan
tumbuhan yang tumbuh pada waktu, tempat dan kondisi yang tidak
diinginkan manusia dan keberadaannya menimbulkan kerugian baik dari
segi kuantitas maupun kualitas produksi (Riskitavani dan Purwani, 2013).
Cara yang paling sederhana dan biasa digunakan untuk
mengelompokkan gulma adalah berdasarkan habitatnya. Ada beberapa
kelompok gulma yang penting yaitu : agrestal atau segetal, ruderal, gulma
padang rumput, gulma air, gulma hutan, dan gulma lingkungan. Beberapa
kerugian yang disebabkan serangan gulma antara lain dapat menghambat
pertumbuhan dan menurunnya hasil tanaman akibat persaingan dalam
mendapatkan unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh, menurunkan
kualitas hasil tanaman, sebagai tanaman inang bagi hama dan penyakit,
dapat menimbulkan keracunan bagi tanaman pokok serta mempersulit
pekerjaan di lapangan (Umiyati dan Kurniadie, 2016). Pengaruh
menguntungkan dari gulma, antara lain sebagai berikut:
a. Jenis gulma yang mempunyai perakaran yang dalam mampu
memompa hara dari lapisan tanah yang dalam ke permukaan

7
sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman budidaya yang pada
umumnya mempunyai perakaran yang dangkal.
b. Pengaruh yang paling menguntungkan secara nyata dari adanya
gulma khususnya di daerah dengan curah hujan yang tinggi adalah
perlindungan tanah dari bahaya erosi.
c. Pengaruhnya terhadap populasi jasad pengganggu yaitu beberapa
jenis parasit tanaman lebih menyukai hidup pada gulma dan akan
menyerang tanaman budidaya jika tanaman budidayanya tidak ada.
Gulma juga memberikan habitat yang menguntungkan bagi
pemangsa jasad pengganggu.
d. Beberapa jenis gulma dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak
seperti Cintella asiatica, Mikania sp., Cyclosorous aridus, Gleichenia
linearis, Physalis angulata, Portulaca oleracea, Mucaena pruriens
dan Desmodium scalpe.

8
Materi
Alat. Alat yang digunakan pada praktikum acara identifikasi tanaman
adalah alat tulis dan kamera.
Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum acara identifikasi
tanaman adalah tanaman pakan di lahan koleksi Laboratorium Hijauan
Makanan Ternak dan Pastura dan Lembar Kerja Praktikum.
Metode
Tanaman pakan rumput, legum, dan forbs di lahan koleksi
Laboratorium Hijauan Makanan Ternak dan Pastura diidentifikasi dan
diamati. Parameter yang identifikasi terdiri dari tipe pertumbuhan, tipe daun,
tipe bunga, batang serta bagian-bagian lainnya. Pada tanaman pakan forbs
dan woodly plant diidentifikasi berdasarkan ciri-ciri spesifiknya. Hasil
identifikasi tanaman pakan dicatat dalam Lembar Kerja praktikum. Masing-
masing tanaman yang diidentifikasi wajib untuk didokumentasikan dengan
menggunakan kamera dan digambar menggunakan alat tulis secara
langsung.

9
REFERENSI

Agil, M. 2021. Identifikasi tumbuhan famili leguminosae sebagai penyusun


struktur vegetasi hutan kayu putih. Borneo Journal of Science and
Mathematics Education.1(1): 7-16.
Nora, D., Astuti, T., & Wahid, D. 2017. Efektivitas daun nangka dalam
ransum ruminansia terhadap, kecernaan bahan kering, bahan
organik dan kandungan tanin. Jurnal Bibiet. 2(1): 20-26.
Rahman, F. L., Hidayat, R., dan Mansyur, M. 2022. Pengaruh Penambahan
Tanaman Chicory (Cichorium Intybus) Dalam Ransum Terhadap
Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Pada Sapi Potong (In
Vitro). Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan (Journal of
Tropical Animal Nutrition and Feed Science), Vol. 4(3): 74-82.
Riskitavani, D. V, dan K. I. Purwani. 2013. Studi potensi bioherbisida
Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa) terhadap gulma
rumput teki (Cyperus rotundus). Jurnal Sains dan Seni POMITS.
2(2): 2337-3520.
Umiyati, D. dan Kurniadie, D. 2016. Pergesaran populasi gulma pada olah
tanah dan pengendalian gulma yang berbeda pada tanaman kedelai.
Jurnal Kultivasi, Vol. 15(3): 150-153.
USDA. 2012. Plants profile for Pennisetum purpureum Schumach-elephant
grass. National Resources Conservation Services. United State
Department of Agricultural.

10
11

Anda mungkin juga menyukai