Oleh :
Tim PKRS
R. 23 PSIKIATRI
Oleh:
Kelompok 3
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Rokok Putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok Kretek : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau
dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
Rokok Klembak : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan
efek rasa dan aroma tertentu.
7. Asam Format
Asam format merupakan sejenis cairan tidak berwarna yang bergerak
bebas dan dapat membuat lepuh. Cairan ini sangat tajam dan menusuk baunya.
Zat ini dapat menyebabkan seseorang seperti merasa digigit semut.
8. Hidrogen Sianida/HCN
Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah
terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran
pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat
berbahaya. Sedikit saja sianida dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat
mengakibatkan kematian.
9. Nitrous Oxid
Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila
terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan menyebabkan rasa
sakit. Nitrous oxide ini adalah sejenis zat yang pada mulanya dapat digunakan
sebagai pembius waktu melakukan operasi oleh dokter.
10. Formaldehid
Formaldehid adalah sejenis gas tidak berwarna dengan bau tajam. Gas
ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat
beracun keras terhadap semua organisme hidup.
11. Fenol
Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa
zat organic seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun
dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas
enzim.
12. Asetol
Asetol adalah hasil pemanasan aldehid (sejenis zat yang tidak berwarna
yang bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alcohol.
13. Hidrogen sulfide
Hidrogen sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang gampang
terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi
yang berisi pigmen).
14. Piridin
Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini
dapat digunakan mengubah sifat alcohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
15. Metil Klorida
Metil klorida adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu antara
hydrogen dan karbon merupakan unsurnya yang utama. Zat ini adalah senyawa
organic yang beracun
16. Metanol
Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah
terbakar. Meminum atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan dan
bahkan kematian.
2.4 Tipe Perokok
Perokok pasif adalah orang- orang yang tidak merokok namun hidup/
bekerja sepanjang hari bersama- sama dengan perokok. Orang- orang tersebut
dalam waktu yang lama juga berisiko menderita penyakit yang sama seperti
seorang perokok. Ini disebabkan mereka menghirup asap rook disekitarnta.
BAB III
PENGORGANISASIAN
Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Edukator Metode Media
Peserta
Pembukaan 3 - Memberi salam Menjawab Ceramah -
menit - Menjelaskan tujuan salam,
edukasi Mendengarkan
- Menyebutkan dan
kontrak waktu memperhatikan
- Menyebutkan
materi/pokok
bahasan yang
akan disampaikan
5 Membagikan lembar Menjawab - Lembar
menit pretest dan pertanyaan pretest
mengambil lembar pada lembar
pretest apabila waktu pretest yang
telah habis diberikan
Pelaksanaan 30 - Menggali Mengungkapkan Tanya jawab, Power
pengetahuan apa yang ceramah point
peserta tentang diketahui presentati
materi yang akan mengenai on, leaflet
disampaikan bahaya merokok
(brainstorming) dan peran dari
- Menjelaskan materi keluarganya
penyuluhan secara
berurutan dan
teratur.
- Materi:
1. Pengertian dari
rokok
2. Bahaya dari
merokok
3. Cara
menghentikan
perilaku merokok
4. Peran serta
keluarga dalam
menghentikan
perilaku merokok
Tanya Jawab 10 - Memberikan Mengajukan Tanya jawab Power
menit tawaran bagi klien pertanyaan point
untuk bertanya presentati
- Memberikan timbal on, leaflet
balik terhadap
pertanyaan yang
diberikan
Evaluasi 5 Membagikan lembar Menjawab - Lembar
menit postest dan pertanyaan postest
mengambil lembar pada lembar
postest apabila postest yang
waktu telah habis diberikan
Penutup 2 - Memberikan Memperhatikan Ceramah -
menit kesimpulan tentang dan menjawab
penyuluhan yang salam
disampaikan
- Mengucapkan
terima kasih
- Mengucapkan
salam
1.2 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pelaksana menyiapkan sarana prasarana sebelum
penyuluhan dimulai.
b. Tempat dilaksanakan di ruang rehabilitasi 23 E rumah sakit
Saiful Anwar.
c. Peserta berkumpul di ruangan pada jam 10.00 WIB dan
penyuluhan di mulai.
d. Jumlah peserta penyuluhan 6 yang merupakan pasien dan
keluaga.
e. Moderator : Rosa Mayangsari
f. Penyaji : Rizqinda LE
g. PDDM : Ni Luh Putu Ayu
Ephysia Ratriningtyas
Ockta Yolanda
2. Evaluasi Proses
Pelaksana
a. Moderator membuka penyuluhan dan menyampaikan maksud
dan tujuan penyuluhan.
b. Team menyebarkan soal pretest kepada peserta penyuluhan.
c. Moderator memberikan kesempatan penyaji untuk
menyampaikan materi selama 15 menit.
d. Moderator memberikan kesempatan peserta untuk
memberikan pertanyaan.
Peserta
a. Peserta Nampak menyimak apa yang di sampaikan oleh
penyaji.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan selama
penyuluhan berlangsung.
3. Evaluasi Hasil
a. Hasil pretest menunjukan 93% peserta dapat menjawab
pertanyaan dengan benar
b. Hasil posttest menunjukan 96% soal di jawab dengan benar
oleh peserta
c. Tidak ada peserta yang memberikan pertanyaan, disebabkan
peserta telah mengetahui materi dengan baik, dapat dilihat
dari hasil postest dimana hanya terdapat satu peserta yang
salah menjawab 1 pertanyaan saja.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Di karenakan banyak kandungan dalam rokok yang berbahaya bagi
kesehatan tubuh, selain itu rokok dapat menyebabkan kecanduan bagi yang
mengkonsumsi seperti yang di akui oleh pabrik rokok itu sendiri.
Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan
rokok itu lebih banyak mudharatnya (dampak negatifnya) dari pada dampak
positifnya. Apabila hal ini dibiarkan terus berlangsung, maka akan
mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia. Dan
seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh
mereka. Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.
Pada dasarnya orang gangguan jiwa sangat berkesinambungan dengan
merokok, dampak dari rokok itu sendiri dapat menyebabkan berbagai stressor
yang ada didalam tubuh kita menjadi aktif sehingga orang yang tadinya
mengalami stress (orang dengan gangguan jiwa) memiliki peluang yang cukup
tinggi untuk memicu stressornya, sehingga tidak sembuh melainkan menambah
beban pikiran.
4.2 Saran
1. Pemberi layanan kesehatan primer harus memberikan edukasi terkait
bahaya perilaku merokok dan peran serta keluarga.
2. Keluarga dengan pasien gangguan sebaiknya meningkatkan dukungan
penuh terhadap perilaku berhenti merokok.
3. Keluarga mendukung sepenuhnya pasien untuk berhenti merokok dan
memberikan motivasi untuk berkegiatan yang lebih bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi peserta:
Peserta tidak mengetahui tentang bahaya dari merokok.
2. Diagnosa keperawatan:
Kurang pengetahuan behubungan dengan kurang terpajannya informasi.
3. Tujuan khusus:
Peserta mampu menjelaskan tentang bahaya merokok,
kandungan dari rokok yang membahayakan tubuh, cara berhenti
merokok, dan peran serta keluarga untuk mendukung berhentinya
perilaku merokok.
4. Implementasi keperawatan:
Bina Hubungan Saling Percaya dengan peserta
Melakukan pretest
Menjelaskan tentang bahaya merokok dan peran serta keluarga
Melakukan posttest
1. Salam Terapeutik:
”Selamat pagi Bapak dan Ibu.”
2. Evaluasi/ Validasi:
”Bagaimana perasaan Bapak/ Ibu hari ini? bagaimana tidurnya tadi
malam? ada keluhan tidak?”
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
Topik : “Maksut dan tujuan saya disini ingin memberikan informasi
tentang bahaya dari merokok dan peran serta keluarga. Adapun
materi yang akan saya sampaikan nanti adalah tentang bahaya dari
merokok, zat-zat yang terkandung dalam rokok, cara berhenti
merokok, dan peran serta keluarga untuk mendukung kita agar
terhindar dari perilaku merokok.
Waktu : “untuk waktunya sekitar 30 menit ya Bu, Pak.”
Tempat: “Tempatnya di ruang penyuluhan ini ya.”
Fase Kerja
“Jadi Keluarga merupakan unit yang paling dekat dengan klien, dan
merupakan “Perawat Utama” bagi klien. Oleh karena itu keluarga memiliki
peran penting di dalam upaya perawatan terutama bagaimana
mengingatkan bebahayanya merokok bagi kesehatan pasien/kita. Oleh
karena itu peningkatan pengetahuan pada keluarga perlu dilakukan untuk
mengurangi periode merokok pada pasien gangguan jiwa. Dengan
pengetahuan yang cukup keluarga akan mengerti tentang apa yang harus
dilakukan dan bagaimana merawat pasien dengan gangguan jiwa serta
mengingatkan bahaya dari merokok.”
“mungkin ada yang kurang jelas atau ada yang mau ditanyakan lebih
lanjut?”
Fase Terminasi
Obyektif:
Waktu : “untuk waktunya setiap hari rabu, apa bapak ibu bisa?”