Anda di halaman 1dari 26

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“BAHAYA MEROKOK PADA PASIEN GANGGUAN JIWA DAN


PERAN SERTA KELUARGA”
DI RUANG 23 PSIKIATRI

Oleh :
Tim PKRS

R. 23 PSIKIATRI

IRNA 1 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SYAIFUL ANWAR


MALANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

“BAHAYA MEROKOK PADA PASIEN GANGGUAN JIWA DAN


PERAN SERTA KELUARGA”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Departemen Jiwa di R. 23 Psikiatri RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Oleh:

Rossa Mayangsari 1800703001110


Ockta Yolandha 180070300111
Ni Luh Putu Ayu Prasiska 180070300111050
Ephysia Ratriningtyas 1800703001110
Risqinda Lailatulle 180070300111

Kelompok 3

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pergaulan sehari-hari, kita tidak dapat di pisahkan dari
pengguna rokok. Hampir setiap orang di dunia mengenalnya. Beberapa
orang menganggap, mengkonsumsi rokok merupakan hal yang tidak dapat di
pisahkan dari kehidupan sehari-hari. Di dalam kenikmatan sebatang rokok,
tersimpan juga bahaya yang begitu besar.
Bahaya merokok pada kesehatan memang sangat banyak sekali,
pada bungkusnya saja sudah tertera dengan jelas berbagai penyakit
berbahaya yang dapat di sebabkan oleh sebatang rokok.Ratusan bahaya
merokok bagi kesehatan manusia dan berbagai bagian tubuh kita yang
sangat mematikan dan perlu kita hindari.
Merokok dapat menyebabkan beberapa penyakit berbahaya seperti
kanker, penyakit pernapasan kronis, dan penyakit jantung, impoten, bahkan
dapat menyebabkan kematian dini. Menurut pusat pengendalian dan
pencegahan penyakit Amerika serikat (CDC) Lebih dari 440.000 orang di
Amerika Serikat dan 100.000 di Inggris meninggal dunia dikarenakan
merokok setiap tahun.
Banyak zat kimia yang sangat berbahaya yang terkandung dalam
sebatang rokok. Lebih dari 1000 jenis bahan kimia yang berbahaya
terkandung di dalamnya. Meskipun masyarakat mengetahuinya, tak sedikit
dari mereka yang mengabaikan bahaya tersebut.
Selain itu lebih dari 92 Milyar Dollar (USD) hilang setiap tahun karena
kehilangan produktivitas akibat kematian dini yang berhubungan dengan
merokok. Perlu diketahui beberapa zat kandungan rokok lainnya dikenal
mempunyai efek yang merugikan tulang dan kulit. Anda mungkin terkejut
untuk menemukan nama beberapa bahan kimia dalam asap rokok.
Dampak dari rokok itu sendiri tidak hanya orang yang menghisap
secara langsung rokok tersebut. Namun juga orang di sekitarnya yang juga
menghirup udara di sekitar perokok tersebut, atau disebut perokok pasif.
Akibatnya, kerugian yang di akibatkan asap rokok tersebut hampir tidak di
ketahui oleh perokok pasif tersebut. Akibatnya, banyak orang tidak bersalah
yang merasakan dampak negatif dari rokok tersebut. Berikut ini akan
dijelaskan kandungan dan zat-zat rokok yang membawa efek buruk terhadap
kesehatan.
1.2 Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluahan keluarga dan pasien mampu
mengetahui merokok bagi kesehatan.
1.3 Tujuan Khusus
- Menyebutkan bahaya merokok
- Menyebutkan jenis-jenis rokok yang membahayakan
- Menyebutkan zat-zat yang terkandung dalam rokok
- Menyebutkan cara berhenti merokok
- Menyebutkan peran keluarga dalam menghindari bahaya merokok
1.4 Manfaat
1. Manfaat bagi rumah sakit yaitu dapat diberitahukan kepada pasien dan
keluarga yang berobat untuk tidak menjadi perokok aktif karena dapat
membahayakan dan kecanduan.
2. Manfaat bagi pasien dan keluarga dapat memberikan pengetahuan satu
sama lain bagaimana berbahayanya merokok.
3. Manfaat bagi institusi pendidikan untuk lebih menekankan kepada
mahasiswa agar selalu mengingatkan kepada pasiennya terkait bahaya
merokok, dan bagaimana cara menghentikannya.
4. Manfaat bagi mahasiswa agar selalu mengingatkan pada pasien dan
kelurga terkait bahaya merokok dan cara berhenti merokok.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Merokok
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan
mengakibatkan bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh
karena itu diperlukan berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan.
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk
lainnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan
(Muhaimin, 2017).

2.2 Jenis Rokok


Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan
atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan
rokok, dan penggunaan filter pada rokok.

Rokok berdasarkan bahan pembungkus.

 Klobot : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.

 Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.

 Sigaret : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.

 Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.


Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.

 Rokok Putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

 Rokok Kretek : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau
dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.

 Rokok Klembak : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan
efek rasa dan aroma tertentu.

Rokok berdasarkan proses pembuatannya.


 Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan
cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat
bantu sederhana.

 Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya


menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam
mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok
berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu
menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang
rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan
mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi
berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin
pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok
dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin
yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter
pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok
dan lingkar ujung rokok sama besar. Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat
dikategorikan kedalam 2 bagian :
- Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam proses
pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh: Gudang
Garam International, Djarum Super dan lain-lain.
- Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang
menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini
jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas Mild, Star
Mild, U Mild, L.A. Lights, Surya Slims dan lain-lain.
Rokok berdasarkan penggunaan filter.
 Rokok Filter (RF) : rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
 Rokok Non Filter (RNF) : rokok yang pada bagian pangkalnya tidak
terdapat gabus.
Dilihat dari komposisinya :
 Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan diikat
dengan benang.Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi daripada rokok
buatan pabrik. Biasaditemukan di Asia Tenggara dan India.
 Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun
tembakau. Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal
dari Havana, Kuba.
 Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh
berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling
berkembang dan banyak di Indonesia.
 Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa
digunakan di AsiaTenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan
India menggunakan jenis kunyah. Adalagi jenis yang diletakkan antara
pipi dan gusi, dan tembakau kering yang diisap denganhidung atau mulut.
 Shisha atau hubbly bubbly : Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa
buah-buahanyang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan
di Afrika Utara, TimurTengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia,
shisha sedang menjamur seperti dikafe-kafe
2.3 Zat-zat Beracun Pada Rokok
Rokok mengandung kurang lebih 4000 lebih elemen-elemen dan
setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok
adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Selain itu, dalam sebatang rokok juga
mengandung bahan-bahan kimia lain yang tak kalah beracunnya. Zat-zat
beracun yang terdapat dalam rokok antara lain adalah sebagai berikut :
1. Karbon monoksida (CO).
Gas CO adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan
oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas
CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3 – 6%, gas ini dapat di
hisap oleh siapa saja. Oleh orang yang merokok atau orang yang terdekat
dengan si perokok, atau orang yang berada dalam satu ruangan. Seorang yang
merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian saja, yaitu arus yang tengah atau
mid-stream, sedangkan arus pinggir (side – stream) akan tetap berada diluar.
Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi
keluar.
Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang
terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen, sehingga
setiap ada asap rokok disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang,
ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen, oleh karena
yang diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen). Sel tubuh yang menderita
kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan yaitu melalui kompensasi
pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses spasme
berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak
dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh
darah akan terjadi dimana-mana. Di otak, di jantung, di paru, di ginjal, di kaki, di
saluran peranakan, di ari-ari pada wanita hamil.
2. Nikotin
Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 – 3 ng, dan
semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50
ng/ml. Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan
panas dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamin-lah
yang bersifat karsinogenik. Pada paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia.
Seperti halnya heroin dan kokain, nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif
dan psikoaktif. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang,
toleransi dan keterikatan fisik. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali
merokok susah untuk berhenti. Efek nikotin menyebabkan perangsangan
terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan
tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah
akan semakin meninggi, berakibat timbulnya hipertensi. Efek lain merangsang
berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan menggumpal
dan akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap
yang mengandung CO yang berasal dari rokok.
3. Tar
Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang
merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada
paru-paru. Kadar tar pada rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan
suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan
paru-paru.
4. Kadmium
Kadmium adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal.
5. Akrolein
Akrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna seperti aldehid. Zat ini
sedikit banyak mengandung kadar alcohol. Artinya, akrolein ini adalah alcohol
yang cairannya telah diambil. Cairan ini sangat mengganggu kesehatan.
6. Amoniak
Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen
dan hydrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya
racun yang ada pada ammonia sehingga jika masuk sedikit pun ke dalam
peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.

7. Asam Format
Asam format merupakan sejenis cairan tidak berwarna yang bergerak
bebas dan dapat membuat lepuh. Cairan ini sangat tajam dan menusuk baunya.
Zat ini dapat menyebabkan seseorang seperti merasa digigit semut.
8. Hidrogen Sianida/HCN
Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah
terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran
pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat
berbahaya. Sedikit saja sianida dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat
mengakibatkan kematian.
9. Nitrous Oxid
Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila
terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan menyebabkan rasa
sakit. Nitrous oxide ini adalah sejenis zat yang pada mulanya dapat digunakan
sebagai pembius waktu melakukan operasi oleh dokter.
10. Formaldehid
Formaldehid adalah sejenis gas tidak berwarna dengan bau tajam. Gas
ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat
beracun keras terhadap semua organisme hidup.
11. Fenol
Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa
zat organic seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun
dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas
enzim.
12. Asetol
Asetol adalah hasil pemanasan aldehid (sejenis zat yang tidak berwarna
yang bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alcohol.
13. Hidrogen sulfide
Hidrogen sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang gampang
terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi
yang berisi pigmen).
14. Piridin
Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini
dapat digunakan mengubah sifat alcohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
15. Metil Klorida
Metil klorida adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu antara
hydrogen dan karbon merupakan unsurnya yang utama. Zat ini adalah senyawa
organic yang beracun
16. Metanol
Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah
terbakar. Meminum atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan dan
bahkan kematian.
2.4 Tipe Perokok
Perokok pasif adalah orang- orang yang tidak merokok namun hidup/
bekerja sepanjang hari bersama- sama dengan perokok. Orang- orang tersebut
dalam waktu yang lama juga berisiko menderita penyakit yang sama seperti
seorang perokok. Ini disebabkan mereka menghirup asap rook disekitarnta.

Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah bila


mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima
menit setelah bangun pagi. Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari
dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6 - 30 menit. Perokok
sedang menghabiskan rokok 11 – 21 batang dengan selang waktu 31-60 menit
setelah bangun pagi. Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang
dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi.
Ada 4 tipe perilaku merokok adalah :
1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif.
Dengan merokok seseorang merasakan penambahan rasa yang positif.
menambahkan ada 3 sub tipe ini :
a. Perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan
kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi
atau makan.
b. Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk
menyenangkanperasaan.
c. Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik
pada perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan waktu untuk
mengisi pipa dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya hanya
dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang
berlama-lama untuk memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama
sebelum ia nyalakan dengan api.
2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang
yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila
ia marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka
menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari
perasaan yang lebih tidak enak.
3. Perilaku merokok yang pecandu, mereka yang sudah pecandu akan
menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok
yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah
membeli rokok, walau tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau
rokok tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya.
4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan
rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka,
tetapi karena benar-benar sudah menjadi kebiasaannya rutin. Dapat
dikatakan pada orang-orang tipe ini merokok sudah merupakan suatu
perilaku yang bersifat otomatis, seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa
disadari. Ia menghidupkan api rokoknya bila rokok yang terdahulu telah
benar-benar habis.
2.5 Bahaya Merokok
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti
merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu
terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang
di sekitar perokok yang bukan perokok.
Ketika sebatang rokok terbakar terbentuklah 4.000 senyawa kimia, 200
diantaranya beracun dan 43 lagi pemicu kanker.
Efek racunnya terhadap sang perokok dibandingkan yang tidak merokok
yaitu:
 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
 4x menderita kanker esophagus
 2x kanker kandung kemih
 2x serangan jantung
Beberapa bahaya rokok diantaranya :
a. Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan
gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.
b. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200
diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi
tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon
monoksida, dsb.
c. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata
dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang
siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok
adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang
macet.
d. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok
bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang
perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang
dimilikinya terbatas.
e. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong
miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering
dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya
dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri,
sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar
negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan
banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya,
sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di
tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
f. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum
merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama
dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat.
Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum
agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga
orang lain akan terkena penyakit kanker.
g. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok
dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus
dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang
merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.
Bahaya Merokok pada Orang dengan Gangguan Jiwa
Dalam studi yang melanjutkan pemikiran sebelumnya tentang hubungan
skizofrenia dan merokok, para ilmuwan mengatakan, mereka menemukan bahwa
rokok dapat menjadi faktor penyebab perkembangan psikosis.
Para ilmuwan menganalisis sekitar 15 ribu pengguna tembakau dan 273
ribu bukan pengguna tembakau, serta tingkat relatif psikosis mereka. Tingkat
psikosis yang dimaksud adalah kondisi di mana pasien mengalami delusi,
paranoia, dan mendengar suara-suara di kepala mereka. Hasilnya, para peneliti
mengatakan, rokok tampaknya dapat meningkatkan risiko perkembangan
psikosis. Beberapa bahaya merokok :
a. Depresi
b. Semakin parah tingkat stressor dan tingkat ketergantungan dengan rokok
c. Berbagai macam penyakit seperti tertera pada bungkus rokok
d. Tidak kunjung sembuh
e. Kecanduan
f. Berhayal
g. Mulut bau
h. Susah tidur
2.6 Alasan Seseorang Untuk Berhenti Merokok/tidak Perlu Merokok
Anjuran ini diberikan dengan alasan:

 Kemungkinan/ resiko anda untuk menderita serangan jantung dan kanker


paru akan berkurang.
 Anda akan bernafas lebih mudah, lega dan nyaman
 Keluhan batuk- batuk yang anda derita terutama pada pagi hari akan
berkurang, bahkan menghilang.
 Anda dapat menghemat uang untuk keperluan lain yang lebih berarti dan
bermanfaat.
 Penampilan paras muka, bibir, kulit dan bau lebih baik
 Stamina dan energy akan bertambah
 Agar anda dapat mencapai kesehatan yang optimal
 Anda terbebas dari belenggu perbudakan dan kecanduan rokok,
sehingga anda akan merasakan kepercayaan terhadap diri sendiri yang
lebih mantap dan kuat.
2.7 Cara/Langkah Berhenti Merokok
 Tancapkan niat dalam hati anda, kalau anda memiliki keinginan untuk
berhenti merokok
 Jika anda terbiasa menikmati rokok sewaktu merasa bosan, susah
berkonsentarasi, untuk istirahat sejenak, bercakap- cakap/ ngobrol
dengan teman- teman atau sehabis makan, sekarang dengan sengaja
lakukan sesuatu pada situasi tersebut untuk merubah kebiasaan anda
dari merokok kegiatan/ kebiasaan lain seperti :
- Bila anda merasa bosan, lakukan tugas- tugas yang anda tunda
selama ini
- Sulit berkonsentrasi, gigitlah tusuk gigi, kayu manis, wortel,
ketimun atau buah lainnya/ makanlah permen.
- Istirahat sejenak dan minumlah segelas air jeruk
- Sehabis makan, segera lakukan aktifitas yang tidak membuat
anda ingin merokok, misalnya membaca majalah, olahraga dipagi
hari, berkebun dll.
 Cari hobi/ kesibukan atau kegiatan yang anda senangi dan lakukan
segera setelah anda berhenti merokok seperti berenang, berkebun,
membaca buku dll
 Beritahu kepada keluarga dan teman- teman bahwa anda berniat untuk
berhenti merokok. Minta mereka mengingatkan anda apabila anda
menyalakan rokok. Dan minta mereka membantu untuk mengalihkan
perhatian anda dari rokok dan mengajak untuk melakukan kegiatan yang
lebih bermanfaat.
 Setiap kali anda ingin merokok, cobalah untuk menarik nafas panjang
beberapa kali. Kepalkan tangan anda dan lepaskan perlahan, perasaan
keinginan untuk merokok akan berkurang
 Jauhkan diri anda dari tempat- tempat, teman- teman, pergaulan dan
situasi dimana anda mungkin tergoda untuk ingin merokok
 Hilangkan dari sekitar lingkungan rumah anda dan ditempat kerja jika
memungkinkan seperti korek api, rokok, mencis, asbak dan semua hal
yang menggoda untuk merokok, seperti poster, gambar atau benda lain
yang mengingatkan atau menggoda anda untuk merokok kembali.
 Jangan sekali- kali menyerah untuk kembali merokok tidak juga untuk
mengatakan “ hanya sebatang rokok saja.
2.8 Peran Keluarga dalam Menghadapi Orang dengan Gangguan Jiwa yang
Merokok
 Selalu mengingatkan perbuatan merokok merugikan diri sendiri, orang
lain, dan lingkungan
 Memberikan motivasi dan pengertian secara baik terhadap perokok untuk
berhenti merokok
 Mendukung dengan cara perlahan-lahan dalam berhenti merokok untuk
menghindari amuk
 Menyembunyikan rokok
 Memberikan pengertian tentang bahaya apa saja yang disebabkan jika
terlalu sering merokok
 Membelikan uang yang dibuat membeli rokok dengan membeli barang-
barang yang lebih dibutuhkan
 Tidak mendukung anak atau keluarga tersebut untuk merokok
 Menegur jika merokok
Untuk Menciptakan Rumah Tanpa Asap Rokok
 Memberikan penyuluhan tentang pentingnya prilaku tidak merokok di
rumah
 Menggalang kesepakatan keluarga untuk menciptakan rumah tanpa asap
rokok
 Menegur anggota rumah tangga yang merokok di dalam rumah
 Orangtua menjadi panutan dalam prilaku tidak merokok
 Melarang anak merokok bukan karena alasan ekonomi, tetapi justru
karena alasan kesehatan.
 Tidak memberikan dukungan kepada orang tua yang merokok dalam
bentuk apapun. Diantara lain memberi uang untuk membeli rokok, tidak
memberi kesempatan siapapun untuk merokok didalam rumah, tidak
menyediakan asbak.
 Tidak menyuruh anak membeli rokok
 Uang biasanya untuk membeli rokok dialihkan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga yang lebih bermanfaat : peningkatan gizi keluarga,
kesehatan, pendidikan.

BAB III

PENGORGANISASIAN

1.1 Rencana Kegiatan


1. Metode
Ceramah dan tanya jawab (diskusi)
2. Media
Power point presentation, leaflet
3. Waktu dan Tempat
Waktu : Rabu, 6 februari 2019
Pukul : 09.00-10.00 WIB
Tempat : Ruang 23 Psikiatri RSSA
4. Pemateri :
- Rossa Mayangsari
- Ockta Yolandha
- Ni Luh Putu Ayu Prasiska
- Ephysia R
- Risqinda L
4. Peserta : Keluarga / wali pasien yang dirawat di ruang 23 E RSSA.
5. Tahap-Tahap Kegiatan

Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Edukator Metode Media
Peserta
Pembukaan 3 - Memberi salam Menjawab Ceramah -
menit - Menjelaskan tujuan salam,
edukasi Mendengarkan
- Menyebutkan dan
kontrak waktu memperhatikan
- Menyebutkan
materi/pokok
bahasan yang
akan disampaikan
5 Membagikan lembar Menjawab - Lembar
menit pretest dan pertanyaan pretest
mengambil lembar pada lembar
pretest apabila waktu pretest yang
telah habis diberikan
Pelaksanaan 30 - Menggali Mengungkapkan Tanya jawab, Power
pengetahuan apa yang ceramah point
peserta tentang diketahui presentati
materi yang akan mengenai on, leaflet
disampaikan bahaya merokok
(brainstorming) dan peran dari
- Menjelaskan materi keluarganya
penyuluhan secara
berurutan dan
teratur.
- Materi:
1. Pengertian dari
rokok
2. Bahaya dari
merokok
3. Cara
menghentikan
perilaku merokok
4. Peran serta
keluarga dalam
menghentikan
perilaku merokok
Tanya Jawab 10 - Memberikan Mengajukan Tanya jawab Power
menit tawaran bagi klien pertanyaan point
untuk bertanya presentati
- Memberikan timbal on, leaflet
balik terhadap
pertanyaan yang
diberikan
Evaluasi 5 Membagikan lembar Menjawab - Lembar
menit postest dan pertanyaan postest
mengambil lembar pada lembar
postest apabila postest yang
waktu telah habis diberikan
Penutup 2 - Memberikan Memperhatikan Ceramah -
menit kesimpulan tentang dan menjawab
penyuluhan yang salam
disampaikan
- Mengucapkan
terima kasih
- Mengucapkan
salam

1.2 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pelaksana menyiapkan sarana prasarana sebelum
penyuluhan dimulai.
b. Tempat dilaksanakan di ruang rehabilitasi 23 E rumah sakit
Saiful Anwar.
c. Peserta berkumpul di ruangan pada jam 10.00 WIB dan
penyuluhan di mulai.
d. Jumlah peserta penyuluhan 6 yang merupakan pasien dan
keluaga.
e. Moderator : Rosa Mayangsari
f. Penyaji : Rizqinda LE
g. PDDM : Ni Luh Putu Ayu
Ephysia Ratriningtyas
Ockta Yolanda
2. Evaluasi Proses
Pelaksana
a. Moderator membuka penyuluhan dan menyampaikan maksud
dan tujuan penyuluhan.
b. Team menyebarkan soal pretest kepada peserta penyuluhan.
c. Moderator memberikan kesempatan penyaji untuk
menyampaikan materi selama 15 menit.
d. Moderator memberikan kesempatan peserta untuk
memberikan pertanyaan.
Peserta
a. Peserta Nampak menyimak apa yang di sampaikan oleh
penyaji.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan selama
penyuluhan berlangsung.
3. Evaluasi Hasil
a. Hasil pretest menunjukan 93% peserta dapat menjawab
pertanyaan dengan benar
b. Hasil posttest menunjukan 96% soal di jawab dengan benar
oleh peserta
c. Tidak ada peserta yang memberikan pertanyaan, disebabkan
peserta telah mengetahui materi dengan baik, dapat dilihat
dari hasil postest dimana hanya terdapat satu peserta yang
salah menjawab 1 pertanyaan saja.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Di karenakan banyak kandungan dalam rokok yang berbahaya bagi
kesehatan tubuh, selain itu rokok dapat menyebabkan kecanduan bagi yang
mengkonsumsi seperti yang di akui oleh pabrik rokok itu sendiri.
Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan
rokok itu lebih banyak mudharatnya (dampak negatifnya) dari pada dampak
positifnya. Apabila hal ini dibiarkan terus berlangsung, maka akan
mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia. Dan
seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh
mereka. Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.
Pada dasarnya orang gangguan jiwa sangat berkesinambungan dengan
merokok, dampak dari rokok itu sendiri dapat menyebabkan berbagai stressor
yang ada didalam tubuh kita menjadi aktif sehingga orang yang tadinya
mengalami stress (orang dengan gangguan jiwa) memiliki peluang yang cukup
tinggi untuk memicu stressornya, sehingga tidak sembuh melainkan menambah
beban pikiran.
4.2 Saran
1. Pemberi layanan kesehatan primer harus memberikan edukasi terkait
bahaya perilaku merokok dan peran serta keluarga.
2. Keluarga dengan pasien gangguan sebaiknya meningkatkan dukungan
penuh terhadap perilaku berhenti merokok.
3. Keluarga mendukung sepenuhnya pasien untuk berhenti merokok dan
memberikan motivasi untuk berkegiatan yang lebih bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Atkinson. 2010. Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat. 2002. Buku Pedoman Umum Tim


Pembina, Tim Pengarah & Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa. Direproduksi oleh
Proyek Peningkatan Kesehatan Khusus APBD 2005.

Hurlock, E.B. 2010. Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo


&Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.

Mappiare, A. 2011. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat. 2001. Buku Pedoman Umum Tim


Pembina, Tim Pengarah & Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa. Direproduksi oleh
Proyek Peningkatan Kesehatan Khusus APBD 2002.
LAMPIRAN I

Soal Pre Test

Lingkarilah jawaban yang menurut anda benar !


1. Apakah bahaya dari merokok?
a. Memperbaiki kondisi pasien
b. Meningkatkan pengetahuan
c. Dapat menyebabkan berbagai macam penyakit bagi kesehatan
2. Apa isi/zat-zat yang berbahaya dari rokok?
a. Nikotin, Karbon monoksida, Tar
b. Gula dan garam
c. Minyak kayu putih
3. Sebutkan peran keluarga dalam mencegah kekambuhan ?
a. Acuh tak acuh
b. Mengingatkan bahaya dalam merokok
c. Membiarkan saja
4. Salah satu cara/langkah menghentikan merokok adalah?
a. Niat yang kuat di dalam hati untuk berhenti merokok
b. Mendekati teman yang merokok
c. Melakukan kebiasaan yang setiap hari dilakukan untuk menstrimulus
merokok
5. Apa saja yang dilakukan orang tua untuk mendukung keluarga untuk
berhenti merokok?
a. Menuruti keinginan
b. Memberikan edukasi dan pengertian mengenai bahaya merokok
c. Membelikan rokok
LAMPIRAN II

Soal Post Test

Lingkarilah jawaban yang menurut anda benar !


1. Apakah bahaya dari merokok?
a. Memperbaiki kondisi pasien
b. Meningkatkan pengetahuan
c. Dapat menyebabkan berbagai macam penyakit bagi kesehatan
2. Apa isi/zat-zat yang berbahaya dari rokok?
a. Nikotin dan tembakau
b. Gula dan garam
c. Minyak kayu putih
3. Sebutkan peran keluarga dalam mencegah kekambuhan ?
a. Salah semua
b. Mengingatkan bahaya dalam merokok
c. Membiarkan saja
4. Salah satu cara/langkah menghentikan merokok adalah?
a. Niat yang kuat di dalam hati untuk berhenti merokok
b. Mendekati teman yang merokok
c. Melakukan kebiasaan yang setiap hari dilakukan untuk menstrimulus
merokok
5. Apa saja yang dilakukan orang tua untuk mendukung keluarga untuk
berhenti merokok?
a. Menuruti keinginan
b. Memberikan edukasi dan pengertian mengenai bahaya merokok
c. Membelikan rokok
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi peserta:
 Peserta tidak mengetahui tentang bahaya dari merokok.
2. Diagnosa keperawatan:
Kurang pengetahuan behubungan dengan kurang terpajannya informasi.
3. Tujuan khusus:
 Peserta mampu menjelaskan tentang bahaya merokok,
kandungan dari rokok yang membahayakan tubuh, cara berhenti
merokok, dan peran serta keluarga untuk mendukung berhentinya
perilaku merokok.
4. Implementasi keperawatan:
 Bina Hubungan Saling Percaya dengan peserta
 Melakukan pretest
 Menjelaskan tentang bahaya merokok dan peran serta keluarga
 Melakukan posttest

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
ORIENTASI

1. Salam Terapeutik:
”Selamat pagi Bapak dan Ibu.”

”Perkenalkan, nama saya Endah Septiyanti saya mahasiswa


keperawatan Brawijaya yang saat ini praktek di Ruang 23. Saya dinas
dari jam 7 sampai jam 2 siang nanti.

2. Evaluasi/ Validasi:
”Bagaimana perasaan Bapak/ Ibu hari ini? bagaimana tidurnya tadi
malam? ada keluhan tidak?”
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
 Topik : “Maksut dan tujuan saya disini ingin memberikan informasi
tentang bahaya dari merokok dan peran serta keluarga. Adapun
materi yang akan saya sampaikan nanti adalah tentang bahaya dari
merokok, zat-zat yang terkandung dalam rokok, cara berhenti
merokok, dan peran serta keluarga untuk mendukung kita agar
terhindar dari perilaku merokok.
Waktu : “untuk waktunya sekitar 30 menit ya Bu, Pak.”
Tempat: “Tempatnya di ruang penyuluhan ini ya.”
Fase Kerja

“Jadi Keluarga merupakan unit yang paling dekat dengan klien, dan
merupakan “Perawat Utama” bagi klien. Oleh karena itu keluarga memiliki
peran penting di dalam upaya perawatan terutama bagaimana
mengingatkan bebahayanya merokok bagi kesehatan pasien/kita. Oleh
karena itu peningkatan pengetahuan pada keluarga perlu dilakukan untuk
mengurangi periode merokok pada pasien gangguan jiwa. Dengan
pengetahuan yang cukup keluarga akan mengerti tentang apa yang harus
dilakukan dan bagaimana merawat pasien dengan gangguan jiwa serta
mengingatkan bahaya dari merokok.”
“mungkin ada yang kurang jelas atau ada yang mau ditanyakan lebih
lanjut?”

Fase Terminasi

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:


Subyektif:

”Bagaimana perasaan Bapak/ Ibu dengan penyuluhan kita tadi? Bapak/


Ibu merasa senang tidak? Apa Bapak/Ibu sudah mengerti tentang materi
yang baru saya sampaikan?

Obyektif:

”Setelah kita penyuluhan materi tadi, sekarang saya akan membagikan


soal seperti tadi, silahkan di isi lagi ya Bu/ Pak.”

Rencana Tindak Lanjut


“setelah mengetahui bagaimana peran serta keluarga dan
penatalaksanaan pasien gangguan jiwa dengan mengingatkan bahaya
merokok, harapannya bapak-bapak dan ibu-ibu dapat ikut membantu
proses penyembuhan pasien dengan mengajak dan mendukung pasien
dalam proses pemberhentian obat.”

Kontrak yang akan datang

Topik : “nanti ada penyuluhan selanjutnya dengan topik yang berbeda”

Waktu : “untuk waktunya setiap hari rabu, apa bapak ibu bisa?”

Tempat : “nanti tempatnya seperti biasa disini, bagaimana apa bersedia?”

Anda mungkin juga menyukai