Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

MENEGUHKAN PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT


PENDIDIKAN NASIONAL

Oleh
Agus Sutono*

ABSTRAK

Pertanyaan mendasar dalam penelitian ini adalah, apakah implementasi sistem


pendidikan nasional bangsa ini sudah mencerminkan pandangan-pandangan filosofis yang
berakar pada Pancasila? Metode dalam penulisan adalah dengan metode deskritptif-analitis
serta mengggunakan metode hermeneutik, kemudian dilakukan pencarian data-data yang
paling relevan dan utama terkait dengan kajian tentang Pancasila dan pendidikan serta
selanjutnya dilakukan analisis yang lebih tajam sehingga menghasilkan gagasan atau ide
yang kreatif. Hasil penelitian ini antara laian adalah bahwa filsafat pendidikan Pancasila
sebagai ruh dari sistem pendidikan nasional di Indonesia harus benar-benar dihayati sebagai
sumber nilai dan rujukan dalam perencanaan strategis dibidang pendidikan di Indonesia.
Filsafat Pendidikan Pancasila harus diimplementasikan secara nyata dan konsisten agar
pembangunan manusia Indonesia sebagaimana yang diamanatkan dalam cita-cita besar
bangsa Indonesia dapat tercapai dengan prinsip-prinsip dasar dari nilai Pancasila yaitu
prinsip religiusitas, perwujudan dan penghargaan atas nilai kemanusiaa, berpegang teguh
pada jiwa persatuan sebagai bangsa, semangat menghargai perbedaan dan penghormatan
pada kehidupan yang demokratis serta perwujudan nilai-nilai keadilan, yang semuanya
harus terwujudkan melalui proses pendidika yang bermartabat.

Kata kunci : Pancasila, filsafat, pendidikan

Mahakuasa dan perjuangan yang


A. PENDAHULUAN
didorong oleh keinginan luhur
Landasan filosofis pendidikan
untuk mencapai dan mengisi
nasional adalah Pancasila sebagaimana
kemerdekaan. Selanjutnya,
termaktub dalam Pembukaan Undang-
keinginan luhur, yaitu (a).
Undang Dasar 1945. Landasan filosofis
negara Indonesia yang merdeka,
pendidikan nasional berasumsi sebagai
bersatu, berdaulat, adil, dan
berikut:
makmur; (b). melindungi
1. Segala sesuatu berasal dari
segenap bangsa Indonesia dan
Tuhan sebagai pencipta. Hakikat
seluruh bangsa tumpah darah
hidup bangsa Indonesia adalah
Indonesia; (c). memajukan
berkat rahmat Allah Yang
kesejahteraan umum,
Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional

666
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

mencerdaskan kehidupan dan rohani, kepribadian yang


bangsa; (d). ikut melaksanakan mantap dan mandiri, serta rasa
ketertiban dunia yang tanggung jawab kemasyarakatan
berdasarkan kemerdekaan, dan kebangsaan.
perdamaian abadi, dan keadilan 7. Kurikulum berisi pendidikan
sosial. umum, pendidikan akademik,
2. Pancasila merupakan mazhab pendidikan kejuruan, pendidikan
filsafat tersendiri yang dijadikan luar biasa, pendidikan
landasan pendidikan, bagi kedinasan, pendidikan
bangsa Indonesia yang keagamaan, dan pendidikan
dituangkan dalam Undang- profesional.
Undang Sistem Pendidikan 8. Mengutamakan Cara Belajar
Nasional dalam pasal 2, yang Siswa Aktif (CBSA) dan
menyebutkan bahwa pendidikan penghayatan. Berbagai metode
nasional berdasarkan Pancasila dapat dipilih dan dipergunakan
dan UUD 1945. dalam rangka mencapai tujuan.
3. Manusia adalah ciptaan Tuhan, 9. Peranan pendidik dan anak didik
bersifat mono-dualisme dan pada dasarnya berpegang pada
monopluralisme. Manusia yang prinsip keteladanan ing ngarso
dicita-citakan adalah manusia sung tulado, ing madya mangun
seutuhnya, yaitu manusia yang karso, dan tut wuri handayani.
mencapai keselarasan dan Dengan mendasarkan pada hal di atas
keserasian dalam kehidupan maka terdapat sejumlah pertanyaan
spiritual dan keduniawian, mendasar, apakah implementasi sistem
individu dan sosial, fisik dan pendidikan nasional bangsa ini sudah
kejiwaan. mencerminkan pandangan-pandangan
4. Pengetahuan diperoleh melalui filosofis yang berakar pada Pancasila?
pengalaman, pemikiran, dan
penghayatan.
5. Perbuatan manusia diatur oleh B. METODE PENELITIAN
nilai-nilai yang bersumber dari Metode dalam penulisan adalah
Tuhan, kepentingan umum dan dengan metode deskritptif-analitis serta
hati nurani. mengggunakan metode hermeneutik,
6. Pendidikan nasional bertujuan kemudian dilakukan pencarian data-data
mencerdaskan kehidupan bangsa yang paling relevan dan utama terkait
dan mengembangkan manusia dengan kajian tentang Pancasila dan
Indonesia seutuhnya, yaitu pendidikan serta selanjutnya dilakukan
manusia yang beriman dan analisis yang lebih tajam sehingga
bertakwa kepada Tuhan Yang menghasilkan gagasan atau ide yang
Maha Esa dan berbudi pekerti kreatif.
luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani
Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional

667
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

C. HASIL DAN PEMBAHASAN komprehensif adalah dalam rangka


1. Sistem Pendidikan Nasional membentuk manusia Indonesia yang
Sistem pendidikan yang dialami diidealkan, yakni memenuhi semua
sekarang ini merupakkann hasil tuntutan kodrat kemanusiaan manusia.
perkembangn pendidikan yang tumbuh Pendidikan, selain sebagai
dalam sejarah pengaaman bangsa di sarana transfer ilmu pengetahuan, sosial
masa lalu. Pendidikan tidak berdiri budaya, juga merupakan sarana untuk
sendiri, tetapi selalu dipengaruhi oleh mewariskan ideologi bangsa kepada
kekuatan-keuaan politik, sosial, generasi selanjutnya yang sekali lagi
ekonomi, dan budaya ( Jalaludin, hanya dapat dilakukan melalui
2007:168). pendidikan. Suatu bangsa akan menajdi
Pendidikan memiliki peran yang kuat dengan sistem pendidikannya yang
snagat strategi dalam menunjang kuat dan baik kualitasnya.
kemajuan sebauah bangsa. Pasal 2 UU Pendidikan suatu bangsa akan
No 20 Tahun 2003 tentang Sistem secara otomatis mengikuti ideologi
Pendidikan Nasional menyebutkan bangsanya. Oleh karenanya sistem
bahwa Pendidikan Nasional pendidikan nasional Indonesia dijiwai,
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. didasari, dan mencerminkan identitas
Pasal 3 UU No 20 Tahun 2003 tentang Pancasila. Sementara cita dna karsa
Sistem Pendiidkan Nasional juga bangsa Indonesia, tujuan nasional dan
menyebutkan bahwa Pendidikan hasarat luhur rakyat Indonesia,
nasional berfungsi mengembangkan tersimpul dalam Pembukaan UUD 1945
kemampuan dan membentuk watak sebagi perwujudan jiwa dan nilai
serta peradaban bangsa yang Pancasila. Cita dan karsa ini
bermartabat dalam rangka dilembagkan dalam sistem pendidikan
mencerdaskan kehidupan bangsa, nasional yang berumpu dan dijiwai oleh
bertujuan untuk berkembangnya potensi suatu keyakinan, dan pandangan hidup
peserta didik agar menjadi manusia Pancasila. Hal inilah yang menjadi
yang beriman dan bertakwa kepada alasan mengapa filsafat pendidikan
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak Pancasila merupakan tuntutan nasional,
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, sedangkan filsafat pendidikan pancasila
mandiri, dan menjadi warga negara adalah subsistem dar sistem negara
yang demokratis serta bertanggung Pancasila. Dengan kata lain, sistem
jawab. negara Pancasila wajar tercermin dan
Apa yang tertuang dalam kedua dilaksanakan di dalam berbagai
pasal tersebut di atas secara jelas subsistem kehidupan bangsa dan
menyatakan bahwa pendidikan sangat masyarakat (Jalaludin, 2007:170)
bernilai strategis untuk diwujudkan Dengan melihat dan
dalam rangka kemajuan peradaban memerhatikan fungsi pendidikan dalam
bangsa Indonesia ini. Aspek-aspek yang membangun potensi negara dan bangsa,
hendak diwujudkan melalui sistem khususnya dalam menumbuh
pendidikan nasional secara kembangkan kebudayaan dan
Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional

668
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

kepribadian bangsa yang pada akhirya dalam masyarakat Indonesia maka


menentukan eksistensi dan martabat pandangan hdupa tersebut dijunjung
banga, maka sistem pendidikan nasional tingg karena pandangan hidupa
dan filsafat pendidikan Pancasla Pancasila berakar pada budaya dan
seharusnya terbina dengan konsisten . pandangan hidup masyarakt. Dengan
Filsafat pendidikan Pancasila demikian pandangan hidup Pancasila
merupakan aspek ruhaniah atau spiritual bagi bangsa Indonesia yang bhineka
sistem pendidikan nasional ( Jalaludin, tunggal ika tersebut harus merupakan
2007:170). asas pemersatu bangsa sehingga tidak
Oleh karenanya menjadi sangat boleh mematikan kenekaragaman
logis bahwa sistem pendidikan nasional (Kaelan,2013:43).
yang dibangun dan hendak Pancasila sebagai filsafat bangsa
ditumbuhkembangkan dengan baik dan negara Indonesia didasarkan atas
harus dijiwai oleh sistem filsafat prinsip konstitusionlisme. Sebuah
pendidikan Pancasila. Filsafat konsensus yang menjamin tegaknya
pendidikan Pancasila sebagai fondasi konstitusionalisme negara modern pada
yang akan membantu mewujudkan proses reformasiuntuk mewujudkan
manusia yang diidealkan oleh Pancasila demokrasi, pada umumnya bersandar
yang dapat berkembang sempurna pada tiga elemen kesepakatan, yaitu :
semua aspek kediriannya. 1), keseakatan tentang tujuan dan cita-
cita bersama ( the general goal of
2. Pancasila Sebagai Filsafat society or general acceptance of the
Pendidikan same philosophy of goerment), 2).
Pancasila adalah dasar negara Kesepakatan tentang the rule of law
bangsa Indonesia yang memiliki fungsi sebagai landasan pemerintahan atau
dalam hidupan dan kehidupan bangsa penyelenggaraan pemerintahan negara (
dan negara Indonesia tidak saja sebagai the basis of goverment), 3).
dasar negara RI, tetapi juga alat untuk Kesepakatan tentang bentuk insitusi-
mempersatukan bangsa, kepribadian institusi dan prosedur ketatanegaraan (
bangsa, pandangan hidupa bangsa, the form of institutions and procedures).
sumber dari segala sumber hukum ( Andrews, 1968:12). Dan sebagai
positif dan sumber ilmu pengetahuan di sebuah bangsa, Indonesia mendasarkan
Indonesia ( Aziz, 1984:70) pada konsep konstitusionalisme
Pancasila sebagai pandangan sebagaimana dinyatakan di atas.
hidup bangsa terkandung dalam Dalam sudut pandang Pancasila
konsep dasar mengenai kehidupan yang sebagai jati diri bangsa yang akan
dicitta-citakan, terkandung dasar pikiran mencerminkan visi dan landasan filsafat
terdalam dan gagasan mengenai wujud pendidikannya, dapat terlebih dahulu
kehidupan yang dianggap baik. Oleh dinyatakan bahwa proses terjadinya
karena Pancasila seabagi pandangan Pancasila tidak seperti ideoleogi-
hidup bangsa merupakan suatu ideologi lannnnya yang hanya
kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup merupakan hasil pemikiran seseorang
Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional

669
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

saja namun melalui sutau proses John Dewey, seorang filsuf yang
kausalitas yaitu sebelum disyahkan banyak membahas mengenai
menjadi dasar negara nilai-nilai pendidikan menyatakan bahwa filsafat
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari pendidikan merupakan suatu
sebagai pandangan hidup bangsa pembentukan kemampuan dasar yang
Indonesia. fundamental, baik yanng menyangkut
Dari pandangan hidup ini maka daya pikir atau intelektual maupun daya
dapat diketahui cita-cita yang ingin perasaan atau emosional, menuju tabiat
dicapai bangsa, gasan-gagasan kejiwaan manusia ( Arifin, 1993:2).
apakah yang hendak diwujudkan dalam Filsafat pendidikan juga dapat
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dimaknai sebagai ilmu yang pada
dan bernegara. Ketika para pendiri hakikatnya merupakan jawaban dari
negara Indonesia menyiapkan negara pertanyaan-pertanyaan dalam bidang
Indonesia yang merdeka, mereka sadar pendidikan. Filsafat pendidikan
speenuhnya untuk menjawab suatu merupakann aplikasi sesuatu analisis
pertanyaan dasar, “ di atas dasar apakah filosofis terhadap bidang pendidikan (
negara Indonesia merdeka didirikan?”. Barnadib, 1991:3).
Dengan jawaban yang mengandung Untuk sampai kepada
makna hidup bagi bangsa Indonesia pemahaman yang lebih utuh mengenia
sendiri yang merupakan perwujudan filsafat pendidikan, memang harus
dan pengejawantahan nilai-nilai yang dipahami dulu secara mendasar tentang
dimiliki diyakini dan dihayati pendidikan itu sendiri. Pendidikan
kebbenarannya oleh diartikan sebagai suatu proses usaha
masyarakatsepanjang masa daam dari manusia dewasanyang telah sadar
sejarah perkembangan dan pertumbuhan akan kemanusiaanya daam memimbing,
bangs sejak lahir (Kaelan, 203:57). melatih, mengajar dan menanamkan
Filsafat adalah proses berfikir nilai-nilai dan dasar-dasar pandangan
secara mendalam dan sungguh-sungguh hdup kepada generasi muda, agar
untuk mencari kebenaran sesuatu. nantinya menjadi manusia yang sadar
Sementara filsafat pendidikan adalah dan bertanggungjawab akan tugas-tugas
pemikiran yang mendalam tentang hidupnya sebagai manusia, sesuai
kependidikan berdasarkan filsafat. dengan sifat hakiki dan ciri-ciri
Filsafat pendidikan juga dapat dimaknai kemanusiaannya, sehingga dapat
sebaga kaidah filosofis dalam bidang ditegaskan bahwa proses pendidikan
pendidikan yang menggambarkan merupakan rangkaian usaha
aspek-aspekpelaksanaan filsafat umum membimbing, mengarahkan potensi
dan menitikberatkan pada pelaksanaan hidup manusia yang berupa kemampuan
prinsip-prinsip dan keercayaan yang dasar dan kehidupan pribadinya sebagai
menjadi dasar dari filsafat umum dalam makhluk indiviu dan makhluk sosial
upaya memecahkan persoalan-persoalan serta dalam hubungannya dengan alam
pendidikan secara praktis (Jalaludin, sekitarnya agar menjadii pribadi yang
2007:19).
Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional

670
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

bertanggung jawab ( Jalaludin, 3. Aspek Ontologis Filsafat


2007:22). Pendidikan Pancasila
Atas dasar itu pula maka dapat Ontologi adalah cabang filsafat
dipahami secara komprehensif bahwa yang persoalan pokoknya adalah
filsafat pendidikan merupakan kerja mempertanyakan mengenai kenyataan
filosofis yang mengajukan sejumlah atau realitas. Persoalan-persoalan ni
pertanyaan dasar dan menyelidiki identik dengan pembicaraan mengenai
aspek-aspek ralitas dan pengalaman hakikat “ada”. Hakikat “ada” dapat
yang banyak didapatkan dalam bidang berarti tidak apa-apa, karena merujuk
pendidikan,untuk memastikan dan menunjuk pada hal umum (abstrak
pendidikan dapat menyerap, mengolah, umum universal). Pengertian ini bar
mengalisis, dan menjabarkan aspirasi menjadi kongkret sejauh diberikan
dan idealitas masyarakat itu dalam sesuatuu dibelakangnya ( Sutrisno,
proses pendidikan. Unuk itu pula 1984:82).
pendidikan diharapkan bisa menggali Demikian halnya dengan
dan memahami melalaui peikiran Pancasila sebagai filsafat, ia memiliki
filosofis secara menyeluruh secara isi yang abstrak umum dan universal.
radikal dan sangat mendasar. Pengertian abstrak umum dan universal
Dalam kaitan Pancasila sebagai dalam hal ini adalah pengertian pokok
filsafat pendidikan maka harus yang terdapat dalam setiap unsur-unsur
dipahami bahwa Pancasila sebagai sila dari Pancasila. Pancasila terdiri dari
pandangan hidup yang diyakini dan sila-sila yang mempunyai awalan dan
menjiwai kehidupan masyrakatnya. juga kahiran, yang dalam tata bahasa
Untuk mengidealisasikan dalam proses membuat abstrak; dari kata dasarnya
berbangsa maka harus ada upaya yang yang artinya meliputi hal yang
sungguh-sungguh mengenai bagaimana jumlahnya tidak terbatas dan tidak
nilai-nilai Pancasila dapat dilaksanakan berubah, terlepas darii keadaan, tempat ,
melalui proses pendidikan. Pancasila dan waktu. Pancasila sebagai
meenjadi sumber nilai untuk pandangan hidup bangsa Indonesia yang
mengarahkan proses pendidikan yang menjiwai sistem pendidikan nasional
menyangkut secara jelas out put tidak bisa dipisahkan denga kenyataan
pendidikannya agar mampu yang ada, karena pendidikan nasional
menghasilkan manusia Indonesia yang itu dasarnya adalah Pancasila dan UUD
diidealkan sebagaimana yang 1945, sehingga hal ini menjadi bentuk
dikehendaki, yakni manusiayang kesatuan yang utuh.
mampu mengenali seluruh potensi Hal inilah yang kemudian secara
kediriannya sehingga mampu konsisten harus masuk didalam tujuan
menjalankan kehidupanya dengan dari sistem pendidikan nasional yang
penuh tanggung jawab dalam semua disebutkan untuk mengembangkan
aspek atau dimensi kehidupannya. kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka
Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional

671
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

mencerdaskan kehidupan bangsa, Dalam aspek praksis maka


bertujuan untuk berkembangnya potensi dikembangka sejumlah mata
peserta didik agar menjadi manusia pelajaran yang menunjang
yang beriman dan bertakwa kepada pencapaian tujuan pada bagian
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak ini yaitu melalui pelajaran
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, Agama serta Pendidikan
mandiri, dan menjadi warga negara Pancasila dan Kewarganegaraan.
yang demokratis serta bertanggung Mata pelajaran ini harus mampu
jawab. tercerminkan dari sikap anak
a. Sila pertama, Ketuhanan Yang didik yang harus memiliki
Maha Esa kepercayaan kepada Tuhan,
Sila pertama Pancasila ini menghormati antar pemeluk
menjiwai sila-sila yang lainnya agama, yang semuanya harus
Di dalam sistem pendidikan tercermin dalam kehidupan
nasional dijelaskan bahwa sehari-hari.
pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berdasarkan b. Sila kedua, Kemanusiaan Yang
Pancasila dan Undang-Undang Adil dan Beradab
Dasar Negara Republik Manusia yang ada di bumi ini
Indonesia Tahun 1945 yang memiliki harkat dan matabat
berakar pada nilai-nilai agama, yang sama yang diperlakukan
kebudayaan nasional Indonesia sesuai dengan nilai-nilai
dan tanggap terhadap tuntutan Pancasila dan fitrahnya sebagai
perubahan zaman. Dengan sila hamba Allah ( Darmoharjo,
pertama ini, maka hasil proses 1988:40). Oleh karenanya
pendidikan diharapkan dapat pendidikan tidak membedakan
menjadi manusia yang bertakwa usia, agama dan tingkat sosial
kepada Tuhan Yang Maha Esa, budaya dalam menuntut ilmu.
yang juga merupakan bagiandari Setiap manusia memiliki
sistem pendidikan nasional. Hal kebebasan dalam menuntut ilmu,
ini karena sesuai dengan tujuan mendapat perlakuan yang sama,
pendidikan nasional yaitu untuk kecuali tingkat ketakwaan
menjadikan manusia yang seseorang. Dan oleh karena yang
beriman dan bertakwa kepada dibangun adalah masyarakat
Tuhan yang Maha Esa. Oleh Pancasila, maka pendidikan
karenanya dalam lingkungan harus dijiwai Pancasila
yang memungkinkan proses sehingga akan melahirkan
pendidikan berlangsung, yaitu masyarakat yang susila,
di keluarga, sekolah dan di bertanggung jawab, adil dan
masyakat ditanamkan nilai-nilai makmur baik spiritual maupun
keagamaan dan Pancasila. material, dan berjiwa Pancasila
(Jalaludin, 2007:174). Untuk itu
Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional

672
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

sekolah harus mencerminkan terus dikembangkan dan


sila-sila dari Pancasila mencerminkan prinsip –prinsip
c. Sila ketiga, Persatuan Indoenesia dalam pendidikan yang
Persatuan merupakan nilai dasar mengajarkan tentang
yang penting dalam menunjang penghargaan atas pendapat dan
eksistensi bangsa Indonesia. pikiran orang lain. Selain itu
Persatuan kebangsaan ini akan sangat sejalan dengan UUD 145
mampu mengikis semangat pasal 28 yang secara jelas
kedaerahn ataupun kelompok. berkaitan dengan kebebasan
Pancasila dan UUD 1945 serta untuk mengeluarkan pendapat
semangat nasionalisme terhadap baik secara lisan maupun
bangsa Indonesia akan dapat tulisan. Oleh karenanya dalam
menghapus perasaan menyusun tujuan pendidikan,
primordialisme yan sempit dan diperlukan ide-ide dari banyak
merugikan bangsa. Sila ketiga orang demi kemajuan
Pancsila ini tidak membatasi pendidikan di Indonesia.
golongan tertentu untuk e. Sila kelima, Keadilan Sosial
memperoleh pendidikan. Semua bagi Seluruh Rakyat Indonesia
golongan harus dapat menerima Tujuan negara salah satunya
pendidikanyang baik , hingga adalah untuk mewujudkan
setingg-tingginya sampai dengan keadilan sosial dan
batasan kemampuan berfikir kesejahteraan sosial bagi seluruh
yang dimilikinya sebagaimana rakyat Indonesia sebagaimana
terjamin dalam UUD 1945 pasal termaktub dalam alinea keempat
31 ayat 1. Pembukaan UUD 1945.
d. Sila keempat, Kerakyatan yang Keadilan yang hendak
Dipimpin oleh Hikmat diwujudkan meliputi keadilan
Kebijaksanaan dalam dalam bidang materila dan
Permusyawaratan /Perwakilan spiritual.
Sila keempat mencerminkan Dalam sistem pendidikan
semangat demokrasi yang selalu nasional maka maksud adil
hadir dan mewarnai kehidupan dalam arti yang luas mencakup
masyarakat di Indonesia. seluruh aspek pendidikan yang
Banyak sekali praktek-praktek ada. Adil dalam hal ini adalah
hidup masyarakat yang adil dalam melaksanakan
menjadikan musyawarah sebagai pendidikan. Adil dalam
intisari demokrasi yang dapat pendidikan yang berorientasi
ditemukan hingga saat ini, pada pembentukan ketakwaan
karena iniah ciri hidup kepada Tuhan maupun
masyarakat Indonesia. pendidikan yang berorientasi
Dalam aspek pendidikan , pada keunggulan lahiriahnya
demokrasi sangat relevan untuk yang terwakili dalam
Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional

673
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

kemampuan penguasaan ilmu atau Tuhan. Berbeda dengan


dan teknologi. Pancasila, ia lahir tidak secara
Adil juga dimaknai sebagai tiba-tiba, tetapi melalui proses
sikap ataupun kebijakan yang pangang yang dimatangkan
memberikan kesempatan yang dengan perjuangan. Pancasila
sama bagi seluruh warga negara digali dari bumi Indonesia yang
untuk memperoleh pendidikan merupakan dasar negara,
secara layak, serta tidak ada pandangan hidup bangsa,
diskriminasi-diskriminasi kepribadian bangsa, tujuan atau
apapun dalam bidang arah untuk mencapai cita-cita
pendidikan yang telah menjadi dan perjanjian luhur rakyat
hak warga negara ini. Indonesia ( Widjaya, 1985:176-
177). Oleh karenanya Pancasila
4. Aspek Epistemologis Filsafat bersumber dari bangsa Indonesia
Pendidikan Pancasila yang prosesnya melalui
Epistemologi merupakan studi perjuangan rakyat dengan
filsafat yang berfokus pada sumber, bersumberkan pada nilai-nilai
syarat, dan proses terjadinya ilmu keutamaan hidup yang telah
pengetahuan, batas validitas, serta lama dijiwai dan hidup dalam
hakikat ilmu penegtahuan. Melalui diri masyarakat Indonesia.
filsafat kita dapt menentukan tujuan- b. Sila kedua, Kemanusiaan yang
tujuan yang akan dicapai demi Adil dan Beradab
peningkatan ketenangan da Pribadi manusia adaalah subjek
kesejahteraan hidup, pergaulan dan yang seara potensial dan aktif
berwarga negara. berkesadaran tahu atas eksistensi
Dasar epistemologis Pancasila diri, dunia, bahkan juga sadar
tidak dapat dipisahkan dengan dasar dan tahu bla di suatu ruang dan
ontologisnya. Pancasila sebagai suatu waktu “tidak ada” apa-apa
ideoelogi ersumber pada nilai-nilai (kecuali ruang dan waktu itu
dasarnya yaitu filsafat Pancasila ( sendiri ) ( Jalaludin, 2007:177).
Poespowardojo, 1991:50). Sumber Manusia memiliki potensi atau
pengetahuan Pancasila adalah ilai-nilai basis yang daat dikembangkan.
yang ada pada bangsa Indonesia yang Pancasila adalah ilu yang
ditemukan dalam adat istiadat serta dperoleh melalui perjuangan
kebudayaan dan nilai religius ( Kaelan, yang sesuai dengan logika.
2013:148). Dengan memiliki ilmu moral ,
a. Sila pertama, Ketuhanan yang diharapkan tidak ada segala
Maha Esa bentuk kekerasan dan
Pemikiran tentang apa dan kesewenang-wenangan manusia
bagaimana sumber pengetahuan terhadap lainnya. Tingkat
manusia diperoleh melalui akal kedalaman pengetahuan
atau panca indera dan dar ide merupakan perwujudan dari
Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional

674
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

potensi rasio dan intelegensi sebuah pendidikan, yaitu


yang tinggi. Proses keluarga dan masyarakat.
pembentukan pengetahuan Pelibatan keluarga dan
melalui lembaga pendidikan masyarakat inilah yang dapat
secara tehnis edukatif lebh memperkuat tercapainya tujuan
sederhana. Tidak boleh ada pendidikan nasional yang akan
monopoli kebenaran. Nilai semakin mampu mendorong
pengetahuan dalam pribadi telah setiap manusia memiliki
menjadi kualitas dan martabat kebebasan dalam
kepribadian subjek pribadi yang mengemukakan pendapat
bersangkuta, baik secara dengan melalaui lembaga
intrinsik, dan bahkan lebih-lebih pendidikan atau saluran informal
secara praktis (Jalaludin, lainnya. Mampu mewujudkan
2007:177). ruang dialog sebagai cerminan
c. Sila ketiga, Perstuan Indonesia nilai- nilai demokrasi secara luas
Proses terbentuknya namun bertanggung jawab
pengetahuan manusia e. Sila kelima, Keadilan Sosial
merupakan hasil dari kerja sama bagi Seluruh Rakyat Indonesia
atau produk hubungan dengan Semua proses pendidikan dan
lingkungannya. Potensi dasar tujua pendidikan harus
dengan aktor kondisi lingkungan diarahkan pada tercapainya
yang memadai akan membentuk keadilan bagi seluruh rakyat
pengetahuan. Dalam hal ini, Indonesia. Keadilan menjadi
pendidikan secara jelas rujukan penting untuk
mencontohkan bagaiaman diwujudkan. Pendidikan yang
interaksi sosial adalah bagian dikembangkan dapatt berusmber
kodrati manusia. Hubungan atau dari pendidikan yang bersifat
interkasi inilah yang informal, formal maupun non
memerlukan pedoman yaitu formal.
salah satunya Pancasila.
d. Sila keempat, Kerakyatan yang 5. Aspek Aksiologis Filsafat
Dipimpin oleh Hikmat Pendidikan Pancasila
Kebijaksanaan dalam Aksiologi merupakan cabang
permusyawaratan/Perwakilan filsafat yang memfokuskan perhatian
Dalam sistem pendidikan pada persoalan nilai. Nilai tidak akan
nasional, pendidikan memiliki timbul dengan sendirinya, nilai timbul
peran yang sangat besar tetapi karena manusia memiliki bahasa yang
harus dperlukan kesadaran digunakan dalam komunikasi sehari-
yanglebih tinggi bahwa ada hari. Sehingga masyarakat menjadi
institusi-isntitusi diluar wadah timbulnya nilai. Dikatakan
pendidikan formal yang juga memiliki nilai apabila berguna, benar,
berperan bagi keberhasilan
Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional

675
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

bermoral, etis dan bernilai religius ( Keadaaan yang penuh


Jalaludin, 2007:179). kedamaian, kerukunan
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila- merupakan kunci keberhasilan
sila Pancasila merupakan cita-cita, dalam mewujudkan harkat dan
harapan, dambaan bangsa Indonesia martabat manusia yang
yang akan diwujudkan dalam sesungguhnya. Keberadaban
kehidupannya. Nilai-nilai yang hanya bisa dibangun ketika
terkandung dalam Pancasila itu suasana persaudaraan tumbuh
memiliki tingkatan dan bobot yang dalam lingkungan manusia.
berbeda, namun tidak saling Pendidikan dalam hal ini harus
bertentangan. Pancsila merupakan mampu mendorong semangat
substansi utuh atau kesatuan organik kedamaian, kerukunan dan
(Kaelan, 2013:162-163). persaudaraan untuk dapat
Dengan demikian Pancasila sebagai mewujudkan nilai-nilai
pandangan hidup bangsa memiliki nilai- kemanusiaan yang adil dan
nilai; ketuhanan, kemanusiaan, beradab, sebab hal ini
persatuan, kerakyataan dan keadilan. merupakan nilai luhur yang
Nilai ideal, material, spiritual, dan nilai dicita-citakan
positif dan juga nilai logis, estetika, etis, c. Sila ke tiga, Persatuan Indonesia
sosial dan religius ( Jalaludin, 207:179). Kerukunan adalah dasar dari
a. Sila pertama, Ketuhanan Yang nilai persatuan sehingga
Maha Esa pendidikan dalam semua level
Kepercayaan kepada Tuhan atau tingkatan harus bisa dan
merupakan hal utama dalam mampu menumbuhkembangkan
stiap ajaran agama yang jiwa kerukunan, sebab
mencerminkan sikap religiusitas kerukunan adalah salah satu dari
manusia. Oleh karena itu jiwa Pancasila. Kerukunan juga
pendidikan harus mampu mengandaikan semangat rela
mendorong manusia untuk berkorban untuk kepentingan
semakin meningkatkan tingkat yang lebih besar yaitu persatuan
religiusitasnya dengan baik. masyarakat. Pendidikan harus
Pendidikan dari semua tingkatan diarahkan untuk memantabkan
harus menjadi ladang perasaan akan pentingnya
persemaian yang baik dalam persatuan dalam menjadi
menumbuhkan ketakwaan kehidupan berbangsa dan
kepada Tuhan. Olehkarenanya bernegara.
pula kurikulum pendidikan d. Sila ke empat, Kerakyatan yang
harus memastikan bidang- Dipimpin oleh Hikmat
bidang yang berkaiatan dengan Kebijaksanaan dalam
keagamaan masuk didalamnya. Permusyawaratan/Perwakilan
b. Sila ke dua, Kemanusiaan yang Pendidikan harus mampu
Adil dan Beradab mewujudkan semangat
Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional

676
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

demokrasi yang egaliter sebagai Dengan demikian, filsafat


sebuah prinsip yang penting Pendidikan Pancasila adalah tuntutan
dalam penyelenggaraan formal yang fungsional dari kedudukan
kehidupan bermasyarakat, dan fungsi dasar negara Pancasila
berbangsa dan bernegara. sebagai sistem kenegaraan Republik
Kesediaan orang lain untuk Indonesia Kesadaran memiliki dan
mendengarkan pendapat orang mewarisi sistem kenegaraan Pancasila
lain serta menghargainya adalah dasar pengamalan dan
merupakan cita-cta yang harus pelesariannya, sedangkan jaminan
diwujudkan melalui pendidikan. utamanya adalah subjek manusia
Tanpa semangat dari nilai ini Indonesia seutuhnya. Subjek manusia
maka pendidikan akan Indonesia tersebut terbina melalui
kehilangan roh yang sistem pendidikan nasional yang dijiwai
sesungguhnya. Sebab kebebasan oleh filsafat pendidikan Pancasila
dalam pendidikanlah yang akan
mampu memberikan
pembebasan bagi manusia untuk D. KESIMPULAN
bisa memahami siapa dirinya 1. Filsafat pendidikan Pancasila
dan harus dengan cara yang sebagai ruh dari sistem
bagaiaman ia menempatkan pendidikan nasional di Indonesia
orang lain. Nilia dasar inilah harus benar-benar dihayati
yang menjadi roh dari Pancasila sebagai sumber nilai dan rujukan
yang harus ada dalam sistem dalam perencanaan strategis
pendidikan nasional Indonesia dibidang pendidikan di
e. Sila ke lima, Keadilan bagi Indonesia. Segenap perubahan
Seluruh Rakyat Indonesia yang dimungkinkan dalam
Adil berarti seimbang antara hak sebuah sistem pendidikan
dan kewajiban. Dalam hal ini nasional, sebagai sebuah
ini, dalam segi pendidikan, adil keniscayaan dalam menghadapi
itu seimbang antara ilmu yang semua perubahan jaman, harus
berkaiatan dengan pembentukan mempertimbangkan Pancasila
ketakwaan manusia dengan ilmu sebagai kerangka acuan, yang
yang berorientasi pada berarti perubahan yang
penguasaan ilmu pengetahuan dimungkinkan adalah perubahan
dan teknologi. yang tidak berkaiatan dengan
Mengembangkan perbuatan nilai dasarnya tetapi perubahan
luuhur, menghormati hak orang dalam aspek instrumentalnya,
lain, suka memberi pertolongan, sebagaimana misalnya dalam
bersikap benar, mengharga hasil kebijakan Kurikulum 2013 saat
karya orang lain merupakan ini.
nilai-nilai yang harsu terus 2. Filsafat Pendidikan Pancasila
dihidupkan. harus diimplementasikan secara
Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional

677
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

nyata dan konsisten agar Kaelan, Negara Kebangsaan Pancasila


pembangunan manusia Kultural, Historis, Filosofis,
Indonesia sebagaimana yang Yuridis dan Aktualisasinya,
diamanatkan dalam cita-cita 2013, Paradigma, Yogyakarta
besar bangsa Indonesia dapat O,neil, William F., 2002, Educational
tercapai dengan prinsip-prinsip Ideologies: Contemporary
dasar dari nilai Pancasila yaitu Expression of Educational
prinsip religiusitas, perwujudan Philosophies , alih bahasa Omi
dan penghargaan atas nilai Intan Naomi, Ideologi-
kemanusiaa, berpegang teguh Ideologi Pendidikan, Pustaka
pada jiwa persatuan sebagai Pelajar, Yogyakarta.
bangsa, semangat menghargai Poespowardojo, Soeryanto, 1991,
perbedaan dan penghormatan “Pancasila Sebagai Ideologi
pada kehidupan yang demokratis ditinjau dari Segi Pandangan
serta perwujudan nilai-nilai Hidup Bersama”, dalam
keadilan, yang semuanya harus Pantjasila sebagai Ideologi”,
terwujudkan melalui proses BP-7 Pusat Jakarta
pendidika yang bermartabat Sutrisno, S. 1984, Pengantar Filsafat
sebagaimana diciata-citakan Pancasila: Tanya Jawab dan
Pancasila. Penjelasannya, Yogyakarta.
UUD 1945
*** UU No No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
DAFTAR PUSTAKA
*) Agus Sutono, S.Fil., M.Phil
Dosen Program Studi PPKn FPIPSKR
Andrews, W.G., 1968, Constitution and
Universitas PGRI Semarang, saat ini
Constitutionalism, Van masih menempuh studi doktoral S3
Nostrand Company, Nw Ilmu Filsafat UGM
Jersey.
Arifin, H.M. 1987, Filsafat Pendidikan
Islam, Bina Aksara, Jakarta
Barnadib, 1991, Filsafat Pendidikan,
Sistem dan Metode, IKIP
Yogyakarta
_____________, 1996, Beberapa Aspek
Subtansial Ilmu Pendidikan,
Andi, Yogyakarta.

Jalaludin dan Abdullah, 2007, Filsafat


Pendidikan Manusia, Filsafat
dan Pendidikan, Ar- Ruzz
Media, Yogyakarta
Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional

678

Anda mungkin juga menyukai