628 1014 1 SM PDF
628 1014 1 SM PDF
Oleh
Agus Sutono*
ABSTRAK
666
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
667
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
668
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
669
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
saja namun melalui sutau proses John Dewey, seorang filsuf yang
kausalitas yaitu sebelum disyahkan banyak membahas mengenai
menjadi dasar negara nilai-nilai pendidikan menyatakan bahwa filsafat
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari pendidikan merupakan suatu
sebagai pandangan hidup bangsa pembentukan kemampuan dasar yang
Indonesia. fundamental, baik yanng menyangkut
Dari pandangan hidup ini maka daya pikir atau intelektual maupun daya
dapat diketahui cita-cita yang ingin perasaan atau emosional, menuju tabiat
dicapai bangsa, gasan-gagasan kejiwaan manusia ( Arifin, 1993:2).
apakah yang hendak diwujudkan dalam Filsafat pendidikan juga dapat
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dimaknai sebagai ilmu yang pada
dan bernegara. Ketika para pendiri hakikatnya merupakan jawaban dari
negara Indonesia menyiapkan negara pertanyaan-pertanyaan dalam bidang
Indonesia yang merdeka, mereka sadar pendidikan. Filsafat pendidikan
speenuhnya untuk menjawab suatu merupakann aplikasi sesuatu analisis
pertanyaan dasar, “ di atas dasar apakah filosofis terhadap bidang pendidikan (
negara Indonesia merdeka didirikan?”. Barnadib, 1991:3).
Dengan jawaban yang mengandung Untuk sampai kepada
makna hidup bagi bangsa Indonesia pemahaman yang lebih utuh mengenia
sendiri yang merupakan perwujudan filsafat pendidikan, memang harus
dan pengejawantahan nilai-nilai yang dipahami dulu secara mendasar tentang
dimiliki diyakini dan dihayati pendidikan itu sendiri. Pendidikan
kebbenarannya oleh diartikan sebagai suatu proses usaha
masyarakatsepanjang masa daam dari manusia dewasanyang telah sadar
sejarah perkembangan dan pertumbuhan akan kemanusiaanya daam memimbing,
bangs sejak lahir (Kaelan, 203:57). melatih, mengajar dan menanamkan
Filsafat adalah proses berfikir nilai-nilai dan dasar-dasar pandangan
secara mendalam dan sungguh-sungguh hdup kepada generasi muda, agar
untuk mencari kebenaran sesuatu. nantinya menjadi manusia yang sadar
Sementara filsafat pendidikan adalah dan bertanggungjawab akan tugas-tugas
pemikiran yang mendalam tentang hidupnya sebagai manusia, sesuai
kependidikan berdasarkan filsafat. dengan sifat hakiki dan ciri-ciri
Filsafat pendidikan juga dapat dimaknai kemanusiaannya, sehingga dapat
sebaga kaidah filosofis dalam bidang ditegaskan bahwa proses pendidikan
pendidikan yang menggambarkan merupakan rangkaian usaha
aspek-aspekpelaksanaan filsafat umum membimbing, mengarahkan potensi
dan menitikberatkan pada pelaksanaan hidup manusia yang berupa kemampuan
prinsip-prinsip dan keercayaan yang dasar dan kehidupan pribadinya sebagai
menjadi dasar dari filsafat umum dalam makhluk indiviu dan makhluk sosial
upaya memecahkan persoalan-persoalan serta dalam hubungannya dengan alam
pendidikan secara praktis (Jalaludin, sekitarnya agar menjadii pribadi yang
2007:19).
Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional
670
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
671
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
672
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
673
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
674
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
675
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
676
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
677
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
678