PEMBAHASAN
Stator yang akan dirancang merupakan jenis stator yang tidak memiliki
inti besi pada kumparan. Hal ini mengacu pada referensi yang menyatakan jenis
stator tanpa inti besi lebih sesuai dengan generator axial putaran rendah (Sofian,
2011), sehingga konstruksi pada stator hanya terdiri dari kumparan konduktor
referensi dapat digunakan minyak resin fiberglass sebagai pengganti inti besi
pada kumparan.
Gambar 4.3 Cetakan untuk penyangga kumparan stator
cetakan yang terbuat dari kayu supaya hasil yang di hasilkan lebih baik
magnet permanen saling berhadapan ditengah – tengah sisi depan dan belakang
kumparan. Bahan yang digunakan sebagai tatakan penyangga rotor yaitu besi
(Fe), sehingga magnet dapat diletakan pada tatakan penyangga tanpa harus
permanen jenis ini memiliki nilai medan magnet dan kerapatan fluks magnet
yang lebih besar dibandingkan jenis magnet permanen lainnya yaitu sebasar 1,4
dengan tipe N-S yang bertujuan untuk memperbesar nilai kerapatan fluks
Celah udara (air gap) yang akan dirancang pada stator dan rotor memiliki
panjang yang bervariasi bahan yang digunakan dalam pengaturan air gap yaitu
menggunakan besi pipa yang di buat dengan panjang yang bervariasi sesuai
kebutuhan.
Ukuran
No Air Gap
Tinggi Diameter
1 2 mm 39 mm 19 mm
2 3 mm 41 mm 19 mm
3 4 mm 43 mm 19 mm
4 5 mm 45 mm 19 mm
5 6 mm 47 mm 19 mm
4.1.4. Perakitan Kontruksi Generator AFPM
terbuat dari besi dan di beri bearing supaya shaft tersebut bisa berputar. Rangka
generator yang di buat terbuat dari besi siku dengan ukuran panjang 60 cm lebar
putaran dengan skala kecepatan rotasi yang akan di terapkan pada pengujian
Peralatan simulasi lainnya yang akan digunakan yaitu berupa alat ukur
kecepatan rotasi rotor pada generator AFPM, pengukuran dilakukan pada shaft
Dari generator yang dibuat diperoleh data spesifikasi teknis seperti yang
perhitungan nilai tegangan efektif pada kecepatan rotasi rotor 750 rpm sebagai
berikut :
lm
Bmax =B r
l m +δ
0,01
¿ 1,43
0,01+0,002
¿ 1,191666667 T
∅ m =A magn × Bmax
∅ m =∅ max ×losses ∅m
120. f
n=
p
120× 50
¿
8
n=750 rpm
Tegangan induksi yang dihasilkan oleh generator dapat dihitung dengan
persamaan berikut :
2π N
∈rms = . N . f . ∅max . s
√2 N ph
12
¿ 4,44 .150 . 50.7,65 ×10−5 .
3
¿ 10,18 Volt
Tabel 4.9 Perbandingan perhitungan dan pengukuran dengan variasi lebar celah
udara.
Lebar Celah Tegangan Tegangan
Udara Hasil Perhitungan hasil Pengukuran
(mm) (v) (v)
2 10,18 9
3 9,39 8,24
4 8,5 7,6
5 8 7
6 7,5 6,4
Dari hasil tabel 4.9 di atas terdapat perbedaan antara hasil perhitungan
Perhitunga
6 n
4 Pengukura
n
2
0
2 mm 3 mm 4 mm 5 mm 6 mm
Lebar Celah Udara (mm)
Gambar 4.11 Grafik hubungan pengaruh lebar celah udara terhadap tegangan
satu fasa tanpa beban perbandingan teori dan hasil pengukuran.
Dari gambar 4.11 dapat dilihat hasil perhitungan dan pengukuran dalam
hubungan lebar celah udara dengan tegangan menunjukan hasil yang pola
tanpa beban pada putaran 750 rpm dengan variasi air gap. Pada pengujian tanpa
beban ini dilakukan terhadap 3 hubungan generator yaitu :hubung 1 fasa, 3 fasa
Dengan putaran generator 750 rpm dengan variasi air gap. Dihasilkan Tabel
pengukuran dan grafik hubungan antara lebar celah udara terhadap tegangan.
Percobaan Ke : Rata-Rata
Air Gap Fasa
1 2 3 4 5 6 7
R-N 8.4 8.4 8.4 8.4 8.4 8.4 8.4 8.4 V
2 mm S-N 9 9 9 9 9 9 9 9V
T-N 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 V
R-N 7.7 7.7 7.7 7.7 7.7 7.7 7.7 7.7 V
3 mm S-N 8,2 8,2 8,2 8,2 8,3 8,3 8,3 8,24 V
T-N 7.8 7.8 7.8 7.8 7.9 7.9 7.9 7.84 V
R-N 7.1 7.1 7.1 7.1 7.1 7.1 7.1 7.1 V
4 mm S-N 7.6 7.6 7.6 7.6 7.6 7.6 7.6 7.6 V
T-N 7.2 7.2 7.2 7.2 7.2 7.2 7.2 7.2 V
R-N 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 V
5 mm S-N 7 7 7 7 7 7 7 7V
T-N 6.6 6.6 6.6 6.6 6.6 6.6 6.6 6.6 V
R-N 5.9 5.9 6 6 6 6 6 5.97 V
6 mm S-N 6.4 6.4 6.4 6.4 6.4 6.4 6.4 6.4 V
T-N 6 6.1 6.1 6.1 6.1 6.1 6.1 6.08 V
Keterangan Dengan satuan tegangan =..... Volt
Grafik lebar celah udara - tegangan
10
9
8
7
Tegangan (v)
6
Fasa R
5
Fasa S
4
Fasa T
3
2
1
0
2 mm 3 mm 4 mm 5 mm 6 mm
Gambar 4.12 Grafik hubungan pengaruh lebar celah udara terhadap tegangan
satu fasa tanpa beban dengan putaran 750 rpm
Dengan putaran generator 750 rpm dengan variasi lebar celah udara dihasilkan
data tegangan keluaran fasa ke fasa seperti ditunjukan pada tebel dan grafik
Percobaan Ke : Rata-Rata
Air Gap Fasa
1 2 3 4 5 6 7
R-S 13.3 13.3 13.3 13.3 13.3 13.3 13.3 13.3 V
2 mm R– T 12.3 12.3 12.3 12.3 12.3 12.3 12.3 12.3 V
S–T 12.1 12.1 12.1 12.1 12.1 12.1 12.1 12.1 V
R–S 12.4 12.4 12.4 12.4 12.4 12.4 12.4 12.4 V
3 mm R–T 11.5 11.5 11.5 11.5 11.5 11.5 11.5 11.5 V
S–T 11.3 11.3 11.3 11.3 11.3 11.3 11.3 11.3 V
R–S 11.4 11.4 11.4 11.4 11.4 11.4 11.4 11.4 V
4 mm R–S 10.6 10.6 10.6 10.6 10.6 10.6 10.6 10.6 V
S–T 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 10.5 V
R–S 10.6 10.6 10.6 10.6 10.6 10.6 10.6 10.6 V
5 mm R-T 9.9 9.9 9.9 9.9 9.9 9.9 9.9 9.9 V
S–T 9.8 9.8 9.8 9.8 9.8 9.8 9.8 9.8 V
R–S 9.8 9.8 9.8 9.8 9.8 9.8 9.8 9.8 V
6 mm
R–S 9.2 9.2 9.2 9.2 9.2 9.2 9.2 9.2 V
S-T 9.1 9.1 9.1 9.1 9.1 9.1 9.1 9.1 V
Keterangan Dengan satuan tegangan =..... Volt
8
Fasa R-
6 S
Fasa R-
4 T
2
0
2 mm 3 mm 4 mm 5 mm 6 mm
Lebar celah udara (mm)
Gambar 4.13
fasa hubung bintang tanpa beban dengan putaran 750 rpm
putaran generator 750 rpm dengan variasi lebar celah udara dihasilkan data
tegangan keluaran fasa ke fasa seperti ditunjukan pada tebel dan grafik
Percobaan Ke : Rata-Rata
Air Gap Fasa
1 2 3 4 5 6 7
R-S ....
2 mm
R– T ....
S–T ....
R–S ....
3 mm R–T ....
S–T ....
R–S ....
4 mm R–S ....
S–T ....
R–S ....
5 mm R-T ....
S–T ....
R–S ....
6 mm R–S ....
S-T ....
Keterangan Dengan satuan tegangan =..... Volt
watt 12 volt, dikalikan 5 lampu menjadi 50 watt 12 volt yang disusun secara
paralel. Tegangan dan arus output generator berupa tegangan dan arus ac.
hubung bintang. Beban yang di berikan adalah lampu pijar 10 watt 12 volt
putaran 750 rpm dan variasi lebar celah udara dihasilkan data seperti yang
Dari hasil pengujian di dapat data-data yang akan di analisis dan dihitung menurut
rumus persamaannya.
V noload −V load
% reg= ∗100 %
V no load
Pada sistem satu fasa diperoleh nilai regulasi dengan data tegangan
yang telah di rata-rata seperti yang ditunjukan pada tabel di bawah ini.
Tegangan %
No Air Gap
No Load Load Regulasi
1 2 mm
2 3 mm
3 4 mm
4 5 mm
5 6 mm
Tegangan %
No Air Gap
No Load Load Regulasi
1 2 mm
2 3 mm
3 4 mm
4 5 mm
5 6 mm