Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Proses Kerja Penelitian

Ada beberapa tahapan penelitian dan simulasi Rancang Bangun Generator

AFPM (Axial Flux Permnent Magnet) tipe multi rotor internal stator , berikut

tahapan-tahapan perancangan alat:

1. Tahap Pertama adalah Tahap persiapan penelitian. Penelitian yang akan

dilakukan yaitu mengenai perancangan generator AFPM multi rotor

internal stator.

2. Tahap Kedua adalah mengumpulkan dasar teori, data-data serta referensi

yang berkaitan dengan rancang bangun yang dibuat. Hal ini dilakukan

untuk mempermudah dalam perancangan generator AFPM

3. Tahap ketiga adalah tahapan pengumpulan materi yang dibutuhkan yang

berhubungan dengan perancangan kontruksi generator AFPM yang akan

dibuat.

4. Tahap keempat adalah tahap perancangan parameter generator AFPM,

dalam hal ini dimensi dari genarator AFPM digambarkan dalam bentuk

skema untuk mempermudah dalam perancangan kontruksi.

5. Tahap kelima adalah tahap perakitan alat dan simulasi, dari hasil

perancangan dari parameter di tuangkan dalam bentuk kontruksi simulasi

generator AFPM.

6. Tahap pengujian adalah tahap untuk mengecek keseluruhan komponen

yang siap dijalankan, bila tidak sesuai maka kembali tahap spesifikasi

III-1
III-2

kontruksi generator AFPM.

Mulai

Literatur ,
Diskusi dan Mengumpulkan penunjang,
bimbingan Dasar Teori jurnal, artikel
skripsi, dll.

Merancang Model
generator AFPM

Memasukan
parameter generator
AFPM

Perancangan dan pembuatan


Generator AFPM
Tidak

Pengujian Alat

Hasil
Pengujian

Ya

Analisa

Selesai

Gambar 3.1. Flowchart proses Kerja Penelitian

3.2 Lokasi Penelitian

Proses kerja penelitian ini dilakukan berdasarkan flowchart yang telah

disusun. Penelitian dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro Universitas

Siliwangi, Jalan Siliwangi No.24, Tasikmalaya. Metode Penelitian yang dilakukan

a Prodi Teknik Elektro Universitas Siliwangi


III-3

berdasarkan hasil observasi penelitian-penelitian terdahulu dan tinjauan ke

lapangan.

3.3 Bahan dan Peralatan

Bahan dan peralatan yang digunakan meliputi:

1. Magnet Permanen NdFeB N52

2. Kawat tembaga 1 mm

3. Motor Listrik

4. Terminal Blok

5. Dimmer

6. Plat Besi

7. Puli

8. V-Belt

9. Shaft

10. Bearing Duduk

11. Besi Siku

12. Baut

13. Kabel-kabel

14. Pipa Besi

15. Bahan non-feromagnetik (resin), dll.

a Prodi Teknik Elektro Universitas Siliwangi


3.4 Perancangan Alat

Perancangan alat dalam tugas akhir ini meliputi pengumpulan

komponen-komponen yang akan digunakan dan pengumpulan data-data untuk

input, proces dan output pada rancang bangun generator fluks aksial, untuk

menganalisis pengaruh putaran serta lebar celah udara antara magnet permenen

dengan stator terhadap tegangan dalam kecepatan 300 rpm sampai 970 rpm

dan analisa daya pada generator fluks aksial.

3.5 Model Sistem

Untuk mempermudah dalam memahami model sistem maka dibuat

arsitektur, blok diagram dan flowchart sistem.

3.5.1. Arsitektur

MOTOR
PENGGERAK

ROTOR A ROTOR B
STATOR
Magnet Permanen Kawat Tembaga 1 mm Magnet Permanen
NdFeB 52 NdFeB 52

TERMINAL BLOK

R S T N

BEBAN

Gambar 3.2 Arsitektur Sistem

Rancang bangun Generator AFPM (axial fluks permanent magnet) ini

melewati beberapa tahap. Sebagai tahap awal yaitu adanya sebuah motor listrik

sebagai penggerak, dalam hal ini untuk mempermudah dalam proses simulasi
digunakanlah motor listrik sebagai penggerak dan puli yang bervariasi sebagai

sebagai pengatur kecepatan sehingga menghasilkan kecepatan yang di

inginkan. Putaran dua buah rotor tersebut menghasilkn medan magnet karena

dalam penerapannya kutub magnet tarik menarik, kemudian medan magnet

tersebut di potong oleh sebuah stator yang di dalam stator tersebut terdapat

sebuah lilitan kawat tembaga. Dalam penyambungan kawat tembaga

digunakanlah terminal blok dengan tujuan untuk mempermudah jika dalam

proses penyambungan kawat ada yang keliru menjadi lebih mudah dalam

perbaikan.

3.5.2. Blok Diagram

INPUT PROCESS OUTPUT

Motor Penggerak

Tegangan

Rotor A

Generator AFPM Arus

Stator

Beban

Rotor B

Gambar 3.3 Blok Diagram Sistem

Gambar 3.3 merupakan blok diagram untuk mempermudah

memahami dari sistem rancang bangun. Secara keseluruhan terdapat input,

process dan outpuut.

 Input
Motor penggerak, Rotor dan Stator merupakan input. Motor

penggerak memutarkan 2 buah rotor yaitu Rotor A dan Rotor B.

Penempatan stator berada diantara rotor A dan rotor B sehingga stator

tersebut memotong medan magnet.

 Process

Pada blok diagram ini, input yang di terima kemudian di proses

menjadi sebuah alat yaitu Generator AFPM.

 Output

Hasil Proses dari Generator AFPM menghasilkan Output yaitu

berupa tegangan, arus dan beban.

3.5.3. Flowchart Pengujian


Mulai

Pengaturan Kecepatan Generator


300-970 RPM dengan
perbandingan rasio gear

Motor penggerak
On

Kumparan Stator
Rotor A memotong medan Rotor B
Bergerak magnet dari Rotor A Bergerak
dan Rotor B

Pengujian
Generator AFPM

Tegangan Arus Daya

Tidak

Analisa Data
Hasil Pengujian

Ya

Penyusunan
Laporan

Selesai

Gambar 3.4 Flowchart Pengujian

Berdasarkan flowchart sistem langkah kerja dari Rancang bangun

generator fluks aksial di mulai yang pertama harus dilakukan dalam

langkah kerja generator ini yaitu pengaturan kecepatan generator, karena

tidak dapat mengatur kecepatan putaran motor penggerak maka yang saya

lakukan dalam pengaturan kecepatan putaran generator yaitu dengan cara

manual yaitu dengan perbandingan rasio dari puli untuk menghasilkan

putaran 300, 400, 500, 570, 700, 800 dan 970 RPM. Setelah itu motor

peggerak on dan memutarkan Rotor A dan Rotor B, medan magnet yang


dihasilkan dari Rotor A dan Rotor B kemudian di potong oleh sebuah

kumparan stator. Medan magnet yang di potong tersebut menghasilkan

eksitasi yaitu berupa tegangan. Selanjutnya dilakukanlah pengujian

generator yaitu berupa pengukuran tegangan, arus dan daya. Dalam

penentuan arus dan daya dalam pengujiannya menggunakan beban resistif

yaitu berupa lampu 12 volt 10 watt 5 buah. Apabila analisa sesuai harapan

maka selanjunya dilakukan penyusunan laporan dan selesai, apabila tidak

sesuai harapan maka harus kembali menegecek apakah rangkaian

kumparan stator tersebut sudah sesuai atau belum.

Anda mungkin juga menyukai