Anda di halaman 1dari 7

Paragraf adalah kesatuan pikiran yang mengungkapkan ide pokok yang berbentuk

dalam rangkaian kalimat yang berkaitan dengan bentuk (kohesi) dan makna
(koherensi). 

Bentuk Paragraf :
1. Deduktif : inti paragraf berada di awal paragraf
2. Induktif : inti kalimat berada di kalimat terakhir
3. Campuran : inti paragraf di kalimat pertama dan terakhir
4. Ineratif : inti paragraf di tengah-tengah paragraf

Jenis Paragraf : 
1. Paragraf Narasi : penceritaan suatu kejadian secara runtut sesuai urutan waktu
2. Paragraf Deskripsi : paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan
terperinci
3. Paragraf Persuasi : jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau
pendapat penulis dengan bukti dan fakta (benar-benar terjadi)
4. Paragraf Eksposisi : karangan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang
sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca
5. Paragraf Argumentasi : sebuah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan
berbagai keterangan dan alasan

Pola Pengembangan :Jenis-JenisPola Pengembangan Paragraf


(Penjelasan Lengkap) – Dalam menyusun sebuah teks
tentunya kita mengenal adanya paragraf. Teks sejatinya
adalah kumpulan dari beberapa paragraf yang tersusun
sehingga teks tersebut menjadi padu. Dalam pembahasan
artikel ini kita akan memelajari tentang pola pengembangan
paragraf. Jenis paragraf berdasarkan pola pengembangannya
dibagi menjadi 9 jenis. Diantaranya yakni klimaks-
antiklimaks, sudut pandang, perbandingan-pertentangan,
analogi, contoh, klausalitas, generalisasi, klasifikasi dan
definisi
Luas.

Berikut uraian dari jenis pola pengembangan paragraf:


1. Klimaks-Antiklimaks
a. Klimaks adalah perincian gagasan cerita dari bawah
menuju gagasan cerita yang paling puncak. Bisa juga
diartikan sebagai bagian dalam cerita yang mendeskripsikan
peristiwa sampai pada konflik yang paling tinggi.

Contoh :

Setelah cobaan bertubi-tubi menimpa Arifin dalam pencarian


Istrinya, akhirnya ia mengetahui istrinya berada di kamp.
Tahanan politik di pulau Buru. Tak terhitung tetesan air mata
dan darah yang mengucur. Pengorbanannya terbayar sudah.
Ia bisa bertemu dengan Nurbaya, istri tercintanya. Ia pun
segera berlari tanpa alas kaki menuju kamp. Tahanan itu.
Begitu kagetnya ketika arifin mendapati istrinya tergeletak
lemas dengan bekas tikaman pisau di dada kirinya. Ia tak
kuasa menahan tangis dan menjerit sejadi-jadinya.

b. Antiklimaks adalah variasi gagasan yang dimulai dari


gagasan cerita yang paling tinggi kemudian diikuti dengan
gagasan yang lebih rendah secara perlahan-lahan. Bisa juga
diartikan sebagai penurunan masalah dalam cerita dari
konflik tertinggi kemudian berangsur-angsur menuju ke
konflik terendah.

Contoh :

“Kini ia menjadi salah satu mafia kelas kakap di daerahnya.


Ia sudah memiliki daerah kekuasaannya sendiri. Tak ada
yang bakal menyangka kalau penjahat itu dulunya adalah
seorang anak yang pintar dan sholeh. Entah apa yang
membuatnya begini. Satu hal yang pasti adalah, anak itu
telah mengalami tahun-tahun yang buruk sehingga
membuatnya menjadi seperti ini.”

Baca Juga:  Faktor-Faktor Penentu Mobilitas Sosial


2. Sudut Pandang
Pola sudut pandang ialah pola pengembangan paragraf yang
didasarkan pada persepsi berkaitan dengan posisi atau
tempat penulis pada sebuah teks.

Contoh :

“Aku dilahirkan di kota tapis berseri ini. Ketika aku berumur


dua tahun, ayah dan ibuku membawaku ke sebuah kerajaan
tambak udang di kabupaten tulang Bawang. Disinilah aku
pertama kalinya merasakan kehidupan sejauh yang kuingat.
Karena aku tak ingat bagaimana aku dilahirkan dan
bagaimana orang tuaku membawaku ke sini.”

3. Perbandingan dan Pertentangan


Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang
dimiliki oleh dua benda atau lebih, sedangkan pertentangan
lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua
benda atau lebih.

Contoh :

Pemerintah telah menyediakan gas epigi 3kg dan 12 kg.


Sama halnya dengan minyak tanah, gas elpigi juga dapat
digunakan untuk kegunaan rumah tangga dengan harga
yang murah. Pemerintah memandang perlu untuk
mengonversikan keterbutuhan minyak tanah ke gas elpigi
karena produksi minyak tanah saat ini sangat mahal.
Disamping itu, penggunaan gas elpigi dianggap lebih praktis
dan ekonomis.

4. Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang
dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau
kemiripan.

Contoh :
Dalam hal belajar manusia perlu mencontoh ilmu padi.
Semakin berisi maka ia akan semakin merunduk. Begitulah
seharusnya, semakin kita berilmu hendaknya diikuti dengan
kerendahan hati. Tidak sepatutnya manusia sombong atas
kepintaran yang dimilikinya. Ilmu yang sebenarnya pada
hakikatnya ialah ilmu yang dapat berguna bagi banyak
orang. Kecerdasan yang sebenarnya adalah ketika
kecerdasan itu dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

5. Contoh
Sebuah gagasan dalam paragraf menjadi terang benderang
ketika diperkuat dengan beberapa contoh atau ilustrasi.
Contoh dapat diuraikan dalam bentuk narasi atau deskripsi.

Baca Juga:  Contoh Teks Eksposisi Persuasif Tentang Kesehatan Tubuh

Contoh :

Sudah sepuluh hari setelah bantuan terakhir datang. Warga


konban banjir di pinggiran kali Code membutuhkan bahan
makanan dan pakaian. Mereka bertahan hidup dengan
mengandalkan daun-daunan yang direbus, jika beruntung
mereka makan dengan umbi-umbian dan ikan hasil
tangkapan sungai. Pakaian mereka hanya sebatas yang
mereka pakai saat ini. Banyak diantara mereka yang
menderita penyaki kulit karena tidak pernah mencuci dan
mengganti pakaian.

6. Pola Klausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama,
sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya. Namun
demikian, susunan tersebut biasanya juga terbalik. Akibat
dapat berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab
menjadi rincian pengembangannya.

a. Pola Sebab–Akibat
Contoh :

Batu akik saat ini sedang menjadi primadona. Bukan hanya


dikalangan bapak-bapak saja, bahkan ibu-ibu dan anak-anak
pun juga menyukai batu permata ini. Tak heran harga batu
akik untuk jenis tertentu sangat mahal dan pedagang batu
akik mendapatkan untung yang tinggi.

b. Akibat-Sebab

Contoh :

Banyak pedagang batu akik yang meraup keuntungan yang


luar biasa. Hal ini dikarenakan kepopuleran batu akik setahun
terakhir ini. Batu akik saat ini sedang menjadi primadona.
Bukan hanya dikalangan orang tua saja, bahkan ibu-ibu dan
anak-anak pun juga menyukai batu permata ini.

7. Generalisasi
Generalisasi adalah menarik kesimpulan dengan cara
penalaran secara umum berdasarkan referensi data, atau
peristiwa khusus secara representatif.

a. Umum-Khusus

Contoh :

Dalam melakukan sesuatu hal butuh perencanaan yang


matang. Seperti menulis agenda pada buku catatan kecil.
Selanjutnya membuat daftar agenda dari yang paling
mendesak untuk dilakukan. Berikutnya memulai dari yang
paling mudah ke agenda yang tersulit. Konsisiten terhadap
agenda yang dibuat. Insya Allah agenda yang sudah
terencana dapat dilakukan dengan baik.

Baca Juga:  Definisi Perilaku Menyimpang, Faktor Penyebab, dan


Akibatnya

b. Khusus-Umum
Contoh : Ikan cupang terkenal dengan kegesitannya dalam
bertarung dan bentuknya yang mungil dan indah. Ikan
Lauhan terkenal dengan motif menyerupai huruf mandari di
tubuhnya. Ikan mas koki identik dengan corak keemasannya
yang indah. Memelihara ikan hias sungguh merupakan
keasyikan tersendiri bagi para pencintanya.

8. Klasifikasi
Klasifikasi adalah usaha mengelompokkan berbagai hal yang
dianggap memiliki kesamaan ke dalam satu kategori.
Dengan demikian hubungan di antara berbagai hal itu
menjadi satu kesatuan yang utuh.

Contoh :

Fi’il (kata kerja) dalam bahasa arab terbagi menjadi tiga.


Yakni fi’il madhi (lampau), fi’il mudharek (sekarang dan yang
akan datang), dan fi’il amar (kata kerja perintah). Masing-
masing kata kerja dari ketiganya memiliki bentuk dasar yang
sama dan akan berubah mengikuti kaidah yang berlaku
dalam bahasa arab.

9. Definisi Luas
Paragraf ini menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau
istilah yang menimbulkan kontroversi yang membutuhkan
penjelasan.

Contoh:

Sejatinya sebuah pergerakan mahasiswa terlahir dengan


adanya sebuah cita-cita yang luhur, visi- misi yang jelas,
serta kemauan kuat membangun bangsa ini dari
keterpurukan. Namun, yang terjadi saat ini sangat jauh
berbeda dari tujuan berdirinya sebuah pergerakan tersebut.
Pola pengkaderan yang salah atau melencengnya ideologi
pergerakan membuat arah dan tujuan berubah, langkah
menjadi tidak pasti, tidak tegas dan cenderung
mementingkan kepentingan kelompok. Kampus dijadikan
sebuah ladang garapan banyak pihak yang mengaku peduli
akan cita-cita revolusioner, peduli akan nasib bangsa,
pendidikan, dan lain-lain. Namun pada kenyataanya,
pergerakan mahasiswa saat ini lebih cenderung memikirkan
bagaimana visi kelompok terwujud lebih cepat. Bahkan
beberapa pergerakan saat ini dijadikan sebuah sarana
pengkaderan dan perpanjangan partai politik yang
mengatasnamakan gerakan peduli rakyat, demokrasi, anti
korupsi dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai