ANALISIS TES
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi singkat
tes meliputi empat hal yakni analisis validasi tes reliabitas,analisis butir
B. Manfaat
Mata kuliah ini merupakan penjelasan tentang kegiatan analisis tes untuk
mengetahui mutu suatu tes yang di buat oleh tenaga pendidik. Mata kuliah
ini sangat membantu tenaga pendidik untuk memahami wujud tes yang
baik dan bagaimana butir soal yang baik, karena isi materi mata kuliah ini
memberi panduan pada tenaga pendidik dalam membuat tes agar dapat
mata kuliah ini, akan sangat membantu tenaga pendidik dalam menyususn
analisis tes.
D. Tujuan Instruksional Khusus
analisis tes dengan melakukan empat cara yakni analisis validasi tes
tes.
II. PENYAJIAN
setelah tes disusun dan dicobakan kepada sejumlah subyek dan hasilnya
dalam keseluruhan proses mengkonstruksi tes. Dalam analisis tes juga ada
kecil berada di ekor kiri, dan sebagaian kecil yang lain berada di
terlalu mudah. Tentu saja interpretasi terhadap soal tes akan lain
seandainya tes itu sudah disusun sebaik-baiknya sehingga memenuhi
siswa?
pelajaran secara khusus dan jelas sehingga setiap soal dapat kita
tes ialah guru makin memahami bagaimana wujud tes yang baik,
Validitas tes adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes. Tes
yang valid (absah = sah) adalah tes benar-benar mengukur apa yang
mengukur hasil belajar matematika siswa SMP kelas dua ; bukan siswa
SMP kelas tiga atau siswa SD kelas enam. Dan bukan mengukur hasil
mengukur hasil belajar matematika atau bahasa, atau kimia untuk kelas
lainnya.
butir soal?
Tes yang tidak mengikuti kaidah penulisan butir soal akan tampak
daripada tidak ada analisis sama sekali. Tentu saja akan lebih baik bila
keberhasilan siswa.
Cara yang lazim ialah mencocokkan tiap butir soal dengan kisi-
pertanyaan berikut.
hendak diukur, tingkat kesukaran dan jenis soal. Kisi-kisi itu harus
ditulis.
3. Validitas kriteria (criterion validity)
sudah dianggap valid, atau nilai mata pelajaran yang sama yang
buatan guru dikorelasikan dengan skor tes Bahasa Inggris yang telah
mencari skor tes yang akan dijadikan kriteria. Bila kriterianya buruk
atau tidak valid, maka validitas tes yang diperoleh akan percuma saja.
lebih; tentu saja angka itu makin tinggi makin baik. Suatu tes dengan
yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor
dipercaya adalah tes yang menghasilkan skor secara ajeg, relatif tidak
Sebaiknya, tes yang tidak reliabel seperti karet untuk mengukur panjang,
dengan menghitung koefisien korelasi antara dua kelompok skor tes. Tiga
Cara ini mengharuskan adanya dua tes yang parallel, yakni dua
tes yang disusun dengan tujuan yang sama (hanya sedikit perbedaan
beberapa hari saja. Skor dari kedua macam tes tersebut dikorelasikan
satu-tes dua kali percobaan diatasi dengan metode ketiga ini yaitu
menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali. Oleh karena itu,
sebagai berikut:
Contoh:
2× r ½½
r 11=
( 1+r ½½ )
Di mana:
Contoh:
2 ×0,60
Maka Reliabilitas tes =0,75
( 1+ 0,60 )
hasil setengah subjek peserta tes dan setengah yang lain kemudian
item atau butir soal. Tidak akan keliru kiranya bagi pemakai metode
ini harus ingat bahwa banyaknya butir soal harus genap agar dapat
kualitas yang memadai. Ada dua jenis analisis butir soal, yakni analisis
tingkat kesukaran soal dan analisis daya pembeda disamping validitas dan
tes dari segi kesanggupan tes tersebut dalam membedakan siswa yang
termasuk ke dalam kategori lemah atau rendah dan kategori kuat atau
paling efektif ialah dengan jalan mengevaluasi test hasil belajar yang
kata lain, hasil test itu kita oleh sedemikian rupa sehingga dari hasil
pengolahan itu dapat diketahui kompenan-kompenan manakakah dari
teknik analisis soal atau yang biasa disebut item analisis. Cara yang
(items) tes yang telah di jawab oleh murid-murid mempunyai dua tujuan
merupakan basis bagi penyiapan tes-tes yang lebih baik untuk tahun
berikutnya.
Jadi, tujuan khususnya dari items analysis ialah mencari soal tes
mana yang baik dan mana yang tidak baik,dan mengapa items atau soal
itu di katakan baik atau tidak baik. Dengan mengetahui soal-soal yang
kita dapat mengetahui tiga hal penting yang dapat di peroleh dari tiap
soal,yaitu:
1. Sampai dimana tingkat atau taraf kesukaran soal itu (difficulty levelof
an item).
a. Taraf Kesukaran
jangkauannya.
0,0 1,0
Sukar Mudah
fasilitas, karena semakin mudah soal itu, semakin besar pula bilangan
B
Rumus : P=
JS
Di mana:
P = Indeks kesukaran
b. Daya Pembeda
bodoh dan anak bodoh disebut pandai. Dengan demikian ada tiga titik
-1,000,00 1,00
jika semua siswa baik pandai maupun bodoh tidak dapat menjawab
daya pembeda.Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar
diberikan kepada anak yang lemah hasilnya lebih tinggi. Atau bila
Dengan demikian, tes yang tiidak memiliki daya pembeda, tidak akan
yang sebenarnya.
Sungguh aneh bila anak pandai tidak lulus, tetapi anak bodoh
dengan menggunakan tabel atau kriteria dari Rose dan Stanley seperti
berikut.
Di mana:
SR - ST
Contoh:
berikut:
omit, disingkat O.
Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali oleh testee berarti bahwa
bahan.
DAFTAR PUSTAKA