PENDAHULUAN
Banyak masalah yang sangat penting dalam mesin, ilmu fisika, ilmu sosial dan yang
lainnya, ketika memformulakan dalam bentuk matematika mensyaratkan fungsi yang memenuhi
persamaan yang memuat satu atau lebih turunan-turunan dari fungsi yang tidak diketahui.
Persamaan-persamaan di atas disebut sebagai persamaan differensial.
. Orde dari persamaan diferensial adalah derajat atau pangkat tertinggi dari turunan yang
muncul dalam persamaan. Persamaan ini terbagi dari orde satu, dua dan juga orde tinggi.
Secara umum persamaan differensial berorde n dapat dituliskan kembali yaitu sebagai:
F [ t ,u ( t ) ,u' ( t ) , … , un (t ) ]=0
Dimana bentuk persamaan ini menyatakan relasi antara variabel bebas t dan nilai-nilai dari fungsi
, u' ,… ,un . Untuk lebih mudahnya dalam persamaan ini biasanya kita tulis y untuk u ( t ), y ' untuk
u' (t) dan seterusnya. Persamaan ini ditulis sebagai berikut:
F [ t , y , y ' , … , y n ]=0
Dalam hal ini penulis akan mengulas kembali tentang persamaan differensial orde satu.
Yaitu mengulas kembali tentang persamaan linear dan tak linear dan persamaan differensial
homogeny.
1.2 Tujuan
1. Mengulas kembali topik mengenai persamaan differensial orede satu yaitu tentang linear
dan tak linear dan differensial homogeny.
2. Mengetahui informasi mengenai topic yang dibahas dalam satu buku.
3. Mengetahui kelebihan,kekurangan, dan persamaan topik yang dibahas pada sub bab
buku.
1.3 Permasalahan
1. Apakah isi buku ini bermanfaat bagi mahasiswa sebagai sumber belajar ?
2. Apakah metode yang digunakan pengarang sesuai dengan kondisi saat ini ?
3. Apakah pembahasan tentang differensial ini berfungsi untuk diterapkan ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Pengantar
Pendeskripsian dari buku, topik ini tentang persamaan differensial orede satu yang
terkandung dalam Bab 2. Dan yang diulas adalam bab ini yaitu sub bab 2.4. persamaan linear dan
tak linear dan 2.6 persamaan differensial homogeny.
Apabila fungsi f dalam persamaan bergantung linear pada variabel bebas y , maka
persamaan tersebut dapat dituliskan dalam bentuk
Teorema 2.4.1 Jika sebuah fungsi p dan g adalah kontinu dengan interval I:α <t< β dan kondisi
awal t=t 0 , maka
dy
+ p ( t ) y =g ( t ) ,
dt
Dan disebut persamaan linear orde satu. Dengan kondisi awal y (t ¿¿ 0)= y 0 ¿
μ ( t ) y=∫ μ ( t ) g ( t ) dt +c
Dimana,
2
μ ( t ) =exp∫ p ( t ) dt
Dari integral diatas menunujukkkan bahwa persamaan tersebuat akan mempunyai solusi , dengan
p adalah kontinu untuk interval α <t< β. Sehingga kita peroleh
Dengan mengikuti bahwa μ(t ¿¿ 0)=0 ¿ , maka didapat solusi umum untuk persamaan differensial
yaitu:
t
y=
1
μ (t) [∫ t0
μ ( s ) g ( s ) ds+ c
]
Jika c= y 0, maka solusi khusus dari persamaan differensial diatas diperoleh
t
y=
1
μ (t) [∫ t0
μ ( s ) g ( s ) ds+ y 0
]
Contoh soal. Tentukan masalah nilai awal dari persamaan dibawah ini
y ' +2ty=t , y ( 0 ) =0
Penyelesaian:
μ ( t ) =e xp ∫ 2 t dt=et
e t y ' +2 t et y=t e t
Atau
2
'
( ye ¿ ¿ t 2 ) =t e t ¿
ye t =∫ t et dt+c= et + c
2
3
Sehingga solusi umum persamaan differensial diatas adalah
1 2
y= + c e−t
2
−1
Untuk memenuhi kondisi awal y ( 0 )=0 , kita harus memilih c= , jadi solusi khususnya
2
adalah
1 1 2
y= − e−t
2 2
∂f
Teorema 4.2.2 : misalkan f dan kontinu pada daerah α <t< β , γ < y <δ yang memuat titik
∂y
(t 0 , y 0 ) . Maka dalam suatu interval −h< t<t 0 +h di α <t< β terdapat solusi tunggal y=Φ (t)
Penyelesaian:
Masalah ini bisa dengan cepat dilakukan dengan metode pisah , jadi kita punya
−1
3
y dy=dt
Sehingga,
2
3 3
y =t +c
2
Atau
2
3
[
y= (t +c )
2 ] 3
3 32
y=Φ 1 ( t )= ( ) 2
t ,t≥0
4
3 32
( )
2 ( )
y=Φ 2 t =− t , t ≥ 0
Dan y=Φ ( t ) =0
Sehingga
1 −2
∂
∂y
f ( t , y )=
∂
∂y
( )
1
y3 = y
3
3
Jika (t 0 , y 0 ) sebarang titik yang tidak terletak pada sumbu t maka terdapat sebuah solusi tunggal
1
dari persamaan differensial y ' = y 3 yang melewatinya.
dy y
dx
=f ( x , y ) =f
x ()
Cara termudah untuk menyelesaikan persamaan differensial homogeny yaitu dengan
mendefenisikan variabel baru.
y
z= ,
x
dz
z + z=f ( z )
dx
Dimana ruas kiri dari persamaan differensial ini diperoleh dengan menerapkan aturan rantai pada
dy dy dz dy dz
y=zx , = + =x + z dalam hal ini kita selalu memisahkan variabel-variabelnya
dx dz dx dx dx
yakni
dx dz
=
x f ( z ) −z
5
dy y 2 +2 xy
=
dx x2
Penyelesaian:
dy y 2 y
= +2
dx x 2 x
y
Jadi persamaan diataas merupakan persamaan homogeny, misalakan z= , maka diperoleh
x
dz
x + z=z 2+2 z
dx
dx dz 1 1
= 2 = + (
x z + z z z+ 1
dz )
Kita integralkan kedua ruas persamaan dan didapatkan
z
ln|x|+¿ ln c¿ ln|z|−¿ln|z +1|→ cx=
z +1
y
kita substitusikan kembali z= dan kita dapatkan penyelesaian dari persamaandifferensial yaitu
x
cx2
y= , dimana konstanta c ditentukan dari kondisi awal
1−cx
2.3.3 Kekurangan
Pada sub bab ini persamaan yang dijelaskan kurang rinci dan masih sulit dipahami
pembaca.
Defenisi yang dipaparkan pada setiap topik ini masih belum terlalu relevan
Menggunakan bahasa inggris, jadi agak sulit dipahami
Tidak terdapat penjelasan dari teorema dan pembuktian teorema tidak ada.
Tidak memaparkan pembuktian teorema topik yang dibahas.
Contoh soal masih sedikit pada tiap sub bab.
Masukan
Pada sub bab 2.6 seharusnya penulis membuktikan dengan teorema yang sudah
dijelaskan tersebut. Pada setiap contoh soal seharusnya diberi penjelasan yang sama dan
dikaitkan dengan konsep yang dibahas. Pembahasan contoh soal lebih diperbanyak lagi
seperti pada topik yang pada sub bab 2.4
Ada baiknya penulis menggunakan bahasa yang sederhana pada kedua sub bab yang
dibahas , agar pembaca memahami dan mengerti akan topik yang sedang diulaas.
Saran
Baik sub bab 2.4 dan 2.6 sangatlah perlu untuk dibaca mahasiswa ataupun dosen
pembimbing Karena ini membahas mengenai persamaan differensial orde satu yang
sangat membantu dalam persoalan kehidupan dan keseharian manusia. Dimana penulis
telah memberikan pengetahuan yang sangat berguna bagi kita. Setelah kita membaca ini
maka kita pun akan dapat memahami mengenai persamaan differensial orde satu yang
linear , tak linear dan yang homogeny. Untuk itulah buku ini layak dipublikasikan dan
disalurkan pada tiap universitas.
7
DAFTAR PUSTAKA
E. Boule , William dan Richard D Prima . 2009. Elementery Differential Equantion and
Boundary Value Problems.USA: United Stated of America