Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JURNAL REVIEW

(Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan)


DIAMPU OLEH
1 . Prof. Dr. Mukhtar M,Pd.
2.

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

NAMA : FAHMI KURNIAWAN


NIM : 4171230005
KELAS : MATEMATIKA NONDIK A 2017

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
REVIEW JURNAL
JURNAL 1
Penulis Rahmila Sari, Mahlia Muis, Nurdjannah Hamid
Judul jurnal 1 PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN
STRES KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR CABANG MAKASSAR
Jurnal Jurnal Analisis
Volume dan Halaman Vol.1 No.1 : 87 – 93
Tahun Juni 2012
Reviewer Fahmi Kurniawan
Tanggal 25 Oktober 2017

A. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan penting dalam suatu organisasi
perusahaan, maka diperlukan suatu usaha untuk mengolah secara profesional agar
terwujud suatu keseimbangan antara kebutuhan karyawan dengan keinginan dan
kemampuan organisasi perusahaan. Selain itu, manusia dalam organisasi
perusahaan perlu pula diperlakukan secara manusiawi sehingga dapat bekerja
secara efektif, efisien dan produktif. Bagi Bank Syariah Mandiri, mengelola
karyawan yang berjumlah ratusan bahkan ribuan untuk skala nasional bukan
perkara yang mudah, jika dilihat dari karakteristik individu, perspektif budaya
yang berbeda satu sama lain. Sehingga dibutuhkan keinginan dan keterampilan
yang kuat untuk mencetak kader-kader yang mampu menghasilkan kinerja yang
optimal bagi perusahaan. Kinerja karyawan dapat ditingkatkan dengan
memberikan contoh yang baik dari seorang pemimpin, memotivasi karyawan dan
selalu memperhatikan karyawan dalam bekerja terutama yang mengalami perilaku
yang kurang biasa. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa kinerja
karyawan kurang baik dengan indikasi adanya beberapa pelanggaranpelanggaran
dari aturan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan seperti terlambat masuk kantor
dan tidak mengikuti kegiatan-kegiatan kantor yang lain. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, motivasi,
dan stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri
Cabang Makassar dan untuk mengetahui dan menganalisi variabel yang dominan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Makassar.
B. METODE PENELITIAN
 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Makasar. Waktu
penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan Maret – April 2012.
 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Bank Syariah Mandiri
Cabang Makasar. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
Bank Syariah Mandiri Cabang Makasar dan kantor cabang pembantu yang ada di
sekitar Kota Makassar sebanyak 77 orang. Teknik sampling yang digunakan
adalah sampel jenuh yaitu semua populasi dijadikan sampel.
 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada responden,
dokumentasi, dan observasi.

C. HASIL

Deskripsi Variabel Kepemimpinan


Nilai rata-rata secara keseluruhan dari variabel kepemimpinan adalah 3,83
dengan kategori Baik. Jadi, dapat dikatakan bahwa Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Makassar memiliki Kepemimpinan yang Baik.

Deskripsi Variabel Motivasi


Nilai rata-rata secara keseluruhan dari variabel motivasi adalah 4,00
dengan kategori Sangat Baik. Jadi, dapat dikatakan bahwa karyawan Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar memiliki motivasi yang Sangat Baik.

Deskripsi Variabel Stress Kerja


Nilai rata-rata secara keseluruhan dari variabel stres kerja adalah 2,91
dengan kategori cukup stres. Jadi, dapat dikatakan bahwa karyawan Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Makassar mempunyai tingkat stres kerja denga kategori
cukup stres.

Deskripsi Variabel Kinerja pegawai


Nilai rata-rata secara keseluruhan dari variabel kinerja karyawan adalah
3,60 dengan kategori Baik. Jadi, dapat dikatakan bahwa karyawan Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Makassar bekerja dengan Baik.

Analisis Regresi
Berdasarkan analisis regresi berganda diperoleh model persamaan regresi sebagai
berikut: Y = 11,223 + 0,528 X1 + 0,450 X2 - 0,229X3
X1 : Kepemimpinan; X2 : Motivasi; X3 : Stress Kerja; Y : Kinerja Karyawan.
Dari kepemimpinan sebesar 0,528. Jadi, hipotesis kedua yang menyatakan bahwa
variabel yang dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah
Mandiri Cabang Makassar adalah motivasi, ditolak.

D. PEMBAHASAN
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Stres Kerja secara Bersama-Sama
Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Syariah Mandiri Cabang
Makassar Berdasarkan hasil uji diperoleh bahwa kepemimpinan, motivasi dan
stres kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar. Dengan demikian, jika
kepemimpinan, motivasi dan stres kerja sama-sama ditingkatkan, maka akan
meningkatkan kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Makassar.

E. KESIMPULAN DAN SARAN


Kepemimpinan, motivasi dan stress kerja secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Makassar. Kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Makassar. Stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar. Berdasarkan
hasil analisis regresi diperoleh nilai koefisien pengaruh dari setiap variabel
penelitian. Variabel penelitian dengan nilai koefisien pengaruh yang paling besar
adalah kepemimpinan. Jadi, variabel yang dominan berpengaruh terhadap kinerja
karyawan adalah kepemimpinan.

JURNAL 2
Penulis Rahmila Sari, Mahlia Muis, Nurdjannah Hamid
Judul jurnal 1 GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA
ORGANISASI PENGARUHNYA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN
Jurnal Jurnal EMBA
Volume dan Halaman Vol.1 No.3, Hal. 208-216
Tahun September 2013
Reviewer Fahmi Kurniawan
Tanggal 25 Oktober 2017

A. PENDAHULUAN
Kompetisi dalam dunia bisnis saat ini menuntut setiap organisasi untuk
melakukan perubahan agar terus berkembang dan bertahan. Perubahan tersebut
bisa dimulai dari individu kemudian menjalar pada perubahan kelompok.
Perubahan hendaklah dilakukan terlebih dahulu oleh Pimpinan, karena pimpinan
merupakan contoh dalam ogranisasi. Oleh sebab itu, organisasi harus memiliki
pemimpin yang tidak hanya sekedar memimpin, tapi juga mampu menggerakan
organisasinya untuk berubah. Kelangsungan hidup sebuah organisasi bergantung
pada pemimpinnya. Pemimpin menjadi salah satu indikator penentu keberhasilan
dalam mencapai tujuan organisasi. Pemimpin yang Reformis harus peka terhadap
perubahan, mampu menganalisa apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan baik
internal dan eksternal organisasinya, sehingga mampu memecahkan masalah yang
dihadapi, dan lebih meningkatkan kinerja karyawan dan kinerja organisasi.
Budaya organisasi juga memiliki peran yang cukup penting dalam
meningkatkan kinerja karyawan. Budaya organisasi berfungsi sebagai pengikat
seluruh komponen organisasi, menentukan identitas, suntikan energi, motivator,
dan dapat dijadikan pedoman bagi anggota organisasi. Budaya organisasi
merupakan alat perekat yang mampu membuat kelompok organisasi menjadi lebih
dekat, yang dapat menjadi sebuah energi positif yang mampu membawa
organisasi ke arah yang lebih baik.
Fenomena yang terjadi di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara pada
tahun 2012, dimana sejak terjadi pergantian pimpinan kinerja karyawan mulai
menurun. Hal tersebut terlihat dari beberapa stakeholder yang mengeluh atas
terlambatnya laporan hasil audit dari Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara.
Dari sisi kepemimpinannya, pimpinan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
kurang memberikan apresiasi, reward dalam bentuk finansial kepada karyawan
yang berprestasi dan memilik kinerja yang baik. Disamping itu, terjadi budaya
organisasi yang kurang seimbang. Dimana pada tahun 2012 warga Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Utara lebih fokus pada budaya transparansi atau
peningkatan citra, sehingga budaya yang lain mulai terabaikan.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengukur secara simultan Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Utara.
2. Untuk mengukur secara parsial Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap
Kinerja Karyawan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara.
3. Untuk mengukur secara parsial Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Karyawan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara.
B. METODE PENELITIAN
 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian merupakan penelitian eksplanatori yang menjelaskan
hubungan sebab akibat variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melihat fenomena danuntuk
mengukur pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan.
 Populasi dan Sampel
Jumlah karyawan yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
terdiri dari 102 orang, yang terdiri dari 10 orang pimpinan dan 92 orang
karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan. Berhubung
jumlah populasi hanya 92 karyawan maka penulis memutuskan seluruh populasi
di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dijadikan sampel, sehingga dapat
dikatakan sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Keadaan
N Karakteristik Responden Jumlah
O Persentase (%)
1 Jenis kelamin
a. Pria 51 55,4
b. Wanita 41 44,6
2 Usia Responden
a. 21- 30 tahun 25 27,1
b. 31 – 35 tahun 8 8,6
c. 36 – 40 tahun 13 14,1
d. 41 – 45 tahun 23 25
e. 46 – 50 tahun 20 21,7
f.  50 tahun 3 3,6
3 Tingkat Pendidikan
a. SLTA 21 22,8
b. Diplomat 44 47,8
c. Sarjana 20 21,7
d. Pascasarjana 7 7,6
4 Golongan
a. Golongan II 25 27,1
b. Golongan III 57 61,9
c. Golongan IV 10 10,8
5 Status Pernikahan
a. Menukah 69 75
b. Belum Menikah 20 21,7
c. Janda/ Duda 3 3,2

Dari tabel diatas memperlihatkan responden Perwakilan BPKP Provinsi


Sulawesi Utara dilihat dari jenis kelaminnya, sebagian besar adalah pria dengan
tingkat persentase sebesar 55,4%. Karyawan yang berusia 20-30 tahun lebih
dominan dengan persentase sebesar 27,1%. Hal ini menandakan banyak karyawan
yang masih dalam usia sangat produktif untuk bekerja. Tingkat pendidikan
didominasi oleh Diploma sebesar 47,8%. Tingkat pendidikan tersebut dianggap
masih kurang, sehingga mengharuskan para karyawan untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dilihat dari golongan, sebagian besar
responden menduduki golongan III dengan tingkat persentase sebesar 61,9%. Hal
ini menunjukkan bahwa taraf hidup karyawan sudah cukup sejahtera. Dan yang
terakhir adalah status pernikahan dimana sebesar 75% karyawan telah menikah.
Hasil Analisis Data Penelitian
Hasil Analisis Data Penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi
sebesar 0,631 (63,1%) mengartikan bahwa secara simultan variabel gaya
kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) memiliki hubungan yang kuat
(karena diatas 50%) dengan variabel kinerja karyawan (Y). Hasil analisis
koefisien determinasi sebesar 0,398 (39,8%) menunjukkan bahwa variabel gaya
kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) memiliki pengaruh sebesar
39,8% terhadap variabel kinerja karyawan (Y) dan sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak termasuk dalam persamaan model ini.
Pembahasan
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Karyawan.
Hasil pengujian analisis regresi memperlihatkan bahwa Gaya
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi secara simultan berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja karyawan. Budaya terlahir dari pemimpinnya dan
pemimpin mencerminkan budaya organisasinya. Ibarat dua sisi mata uang dalam
satu koin. Setiap pemimpin memiliki perangai yang berbeda-beda yang nantinya
akan menciptakan budaya yang mencerminkan kepribadiannya. Senada dengan
apa yang terjadi di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara. Dimana
pemimpinnya menjunjung tinggi nilai-nilai kedisiplinan sehingga mampu
menjadikan dirinya sebagai change
agent untuk mempengaruhi karyawan dalam meningkatkan kedisiplinan yakni
penegakan hukuman disiplin karyawan melalui budaya birokrasi. Disamping itu
pemimpin sangat dekat dengan para karyawan, turut menciptakan suasana yang
nyaman dan akrab dalam bekerja sehingga karyawan menjadikan dirinya teladan
dalam membangun budaya suportif yang tercermin dari rasa kekeluargaan yang
cukup solid. Tak hanya menjadi change agent dan teladan dalam membangun
budaya birokratif dan suportif. Pimpinan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Utara menjadi Pilot Project dalam pengembangan diri melalui sharing
knowledge, berbagi pengalaman pekerjaan, sehingga mampu mendorong para
karyawan untuk lebih meningkatkan potensi yang mereka miliki. Hal ini
dicerminkan melalui budaya inovatif.
Hasil penelitian mendukung penelitian Indriany (2009) dalam jurnalnya
Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai
Negeri Sipil di Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar dengan Komitmen
Organisasi sebagai Variabel Intervening. Penelitian tersebut menghasilkan bahwa
Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh antara Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
Hasil analisis regresi menunjukkan terdapat pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan namun tidak signifikan. Artinya, gaya kepemimpinan
yang diterapkan di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara belum sesuai
dengan harapan para karyawan. Hal ini terjadi karena sering terjadi mutasi dan
pergantian pimpinan. Setiap pergantian pucuk pimpinan maka otomatis selalu
terjadi perubahan kebijakan, sehingga efek dari gaya kepemimpinan belum
sempat dirasakan oleh para karyawan, sudah terjadi lagi mutasi pimpinan.
Penerapan gaya kepemimpinan transaksional di Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara belum membuahkan hasil yang maksimal dikarenakan kurangnya
pemberian imbalan dalam bentuk finansial kepada karyawan yang berprestasi.
Demikian juga dengan penerapan gaya kepemimpinan transformasional yang
hasilnya belum memuaskan. Seringkali pimpinan mencoba memberikan
bimbingan dan motivasi namun hal tersebut belum bisa membuat karyawan sadar
akan pentingnya suatu kinerja, karena dalam hal ini yang karyawan butuhkan
bukan hanya sekedar bimbingan dan motivasi tetapi yang paling mereka butuhkan
adalah vitamin yang berbentuk finansial untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Pengaruh antara Budaya Organisasi terhadap Kinerja karyawan.
Hasil analisis regresi membuktikan bahwa budaya organisasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Budaya organisasi merupakan
nilai-nilai yang dianut oleh orang-orang yang ada di dalam organisasi. Di
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi utara, budaya organisasi sangat dijunjung
tinggi. Budaya organisasi sudah tertanam, bahkan mendarah daging pada para
karyawan, walaupun telah munculnya sebuah budaya yang bisa dikatan budaya
yang masih baru yaitu budaya transparansi atau peningkatan citra. Walaupun
mereka fokus pada budaya transparansi, namun mereka tetap mempertahankan
keunggulan
kompetitif mereka melalui eksistensi dengan budaya yang lama. Budaya
organisasi mampu menggerakkan nurani dan pikiran untuk melakukan sesuatu
menjadi lebih baik. Budaya Birokrasi dicerminkan melalui penegakan hukuman
disiplin karyawan, pembagian tugas dilakukan secara merata, yang sesuai dengan
standar dan kompetensi karyawan. Salah satu contoh di Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara, rata-rata karyawan menyelesaikan pekerjaan sesuai
standar yang ditetapkan, itu terjadi karena sudah menjadi budaya organisasi.
Sehingga budaya tersebut mampu menjadi motivator dalam diri para karyawan
untuk meningkatkan kinerjanya. Budaya Inovatif diwujudkan dengan pemberian
kesempatan kepada karyawan untuk berkarya dan mengembangkan diri melalui
pendidikan dan pelatihan formal maupun informal. Didukung dengan Budaya
Suportif melalui membangun komunikasi yang baik antar sesama karyawan, dan
adanya rasa kekeluargaan.

D. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
Secara simultan, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara parsial gaya kepemimpinan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan namun tidak signifikan. Secara parsial
budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

JURNAL 3
Penulis Andi Dian Windarwati, Otto Randa Payangan,
Nurdjanah Hamid
Judul jurnal 1 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA
KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN
KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN
NUSANTARA XIV
Jurnal Jurnal Analisis
Volume dan Halaman Vol. 5 No. 1 : 96 – 102
Tahun Juni 2016
Reviewer Fahmi Kurniawan
Tanggal 25 Oktober 2017

A. PENDAHULUAN
Organisasi yang baik, tumbuh dan berkembang akan menitikberatkan pada
sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya dengan
optimal, khususnya menghadapi dinamika perubahan lingkungan yang terjadi.
Dengan demikian kemampuan teknis, teoritis, konseptual, moral dari para pelaku
organisasi / perusahaan di semua tingkat (level) pekerjaan amat
dibutuhkan.Pemahaman terhadap budaya organisasi perlu juga dikaitkan dengan
diversitas dan karakteristik dari orientasi kerja para anggota organisasi. Hal ini
akan memberikan gambaran tentang tindakan, reaksi maupun keputusan mereka
terhadap situasi pekerjaannya masing-masing. McCormick (1979) menegaskan
adanya indikasi sikap sebagai suatu kondisi sadar yang lebih menunjukkan tingkat
perasaan subyektif seseorang terhadap suatu obyek (pekerjaan). Hasilnya adalah
penilaian tentang baik buruk obyek tersebut dari sudut pandang tertentu. Ketika
perusahaan mulai berorientasi pada pembentukan budaya organisasi, berarti pula
meletakkan aspek sumber daya manusia dalam posisi strategis melalui para
pimpinan puncak atau manajer untuk mengamankan norma perilaku, nilai-nilai
dan keyakinan bersama terhadap perusahaan. Sekaligus menjadi suatu alat yang
vital bagi manajemen bila ingin mencapai kinerja yang tinggi, yang pada akhirnya
tercipta sikap kerja yang positif yang mendorong peningkatan kinerja karyawan
dan manajemen, diwujudkan dalam seluruh aktifitas dan kebijakan perusahaan.
Menurut Robbins (2003), budaya organisasi merupakan sistem makna bersama
terhadap nilainilai primer yang dianut bersama dan dihargai organisasi, yang
berfungsi menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan
organisasi lainnya, menciptakan rasa identitas bagi para anggota organisasi
mempermudah timbulnya komitmen kolektif terhadap organisasi, meningkatkan
kemantapan sistem sosial, serta menciptakan mekanisme pembuat makna dan
kendali yang memandu membentuk sikap dan perilaku para anggota organisasi.
Tingkah laku budaya perusahaan yang tidak selaras akan menciptakan disharmoni
yang menyulitkan pencapaian tujuan perusahaan. Budaya perusahaan merupakan
pelekat yang memadukan dan memberi arah bagi derap langkah anggota
organisasi.
Berdasarkan pembahasan dan hasil-hasil penelitian sebelumnya mengenai
pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen
organisasi, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi pada
PT Perkebunan Nusantara XIV.

B. BAHAN DAN METODE


Lokasi dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT Perkebunan Nusantara XIV.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kausalitas yaitu menganalisis hubungan
antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini akan menganalisis hubungan antara
variabel independen yaitu budaya organisasi dan gaya pemimpinan dengan
variabel dependen yaitu komitmen oganisasi.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan kantor direksi pada
PT. Perkebunan Nusantara XIV berjumlah 126 orang yang terdiri dari 50 orang
golongan I, 45 orang golongan II dan 31 orang golongan III. Sampel pada
penelitian ini diambil dengan menggunakan metode sensus (sampling jenuh),
dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi,
kuesioner dan telaah dokumen yaitu
1). Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data melalui angket berupa daftar
pertanyaan yang ditujukan langsung kepada sejumlah responden terpilihyang
berkaitan dengan analisis pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan
terhadap komitmen organisasi pada Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara XIV.
2). Observasi, yaitu teknik pengumpulan data di mana peneliti terlibat langsung
untuk mengamati analisis pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan
terhadap komitmen organisasi pada Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara XIV.
3). Studi dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari
buku-buku maupun jurnal yang berkaitan dengan topik pembahasan.
Analisis Data
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda dengan mempergunakan program SPSS. Analisis regresi
berganda dipakai untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari
suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y).
Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi
terhadap Kinerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara XIV. Formulasi
persamaan regresi berganda sendiri adalah sebagai berikut:
Y = α + β X1+β X2 +e
Dimana :
Y : Komitmen Organisasi
β : Koefisien Regresi
X1 : Budaya Organisasi
X 2 : Gaya Kepemimpinan
e : Error
Pada model linear berganda ini juga akan dilihat besarnya kontribusi untuk
variabel bebas terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien
determinasi totalnya ( R ). Jika ( R ) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka
dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel
bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika ( R ) makin mendekati 0 (nol)
maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
Koefisien determinasi untuk mengetahui kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi
semakin baik. Penelitian ini juga menggunakan Uji Simultan (Uji F) dan Uji
Parsial (Uji T), Uji F dapat digunakan untuk meramalkan nilai Y dengan
memanipulasi nilai X. Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel
independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan
dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Untuk uji Pasial (Uji T)
dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara
individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat
konstan. Uji ini dilakukan dengan memperbandingkan t hitung dengan t tabel,
untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh dari variabel bebas terhadap
variabel terikat dikedua uji ini maka digunakan probability sebesar 5% (α= 0,05)

D. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil olahan dan analisis data, diketahui bahwa hipotesis yang
diajukan menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan dan positif
terhadap komitmen organisasi di PT Perkebunan Nusantara XIV dapat diterima.
Hasil ini menunjukkan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh yang kuat
terhadap komitmen organisasi. Selain dapat menjadi identitas pembeda antara satu
perusahaan dengan perusahaan lain, dengan adanya budaya organisasi yang baik
dalam suatu perusahaan dapat menciptakan kepercayaan setiap individu di
dalamnya kepada perusahaan yang dapatmmenciptakan komitmen organisasi.
Hasil penelitian ini mendukung teori Robbins (2003), yang menyatakan
bahwa budaya organisasi merupakan sistem makna bersama terhadap nilai-nilai
primer yang dianut bersama dan dihargai organisasi, yang berfungsi menciptakan
pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi lainnya,
menciptakan rasa identitas bagi para anggota organisasi mempermudah timbulnya
komitmen kolektif terhadap organisasi, meningkatkan kemantapan sistem sosial,
serta menciptakan mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu
membentuk sikap dan perilaku para anggota organisasi. Moon dalam Nurjannah
(2008), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa budaya organisasi yang diukur
melalui kejelasan tujuan organisasi dan otonomi pekerjaan mempunyai pengaruh
yang signifikan positif terhadap komitmen organisasi baik pada perusahaan
swasta
maupun perusahaan pemerintah.

E. KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Budaya Organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen Organisasi atau dapat
dikatakan Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Komitmen Organisasi.
Variabel Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Komitmen Organisasi atau dapat dikatakan Gaya Kepemimpinan berpengaruh
terhadap Komitmen Organisasi karyawan. Dalam meningkatkan komitmen
organisasi di PT Perkebunan Nusantara XIV, maka budaya organisasi yang
kondusif harus selalu diperhatikan dan menerapkan gaya kepemimpinan yang
dapat mengayomi kepentingan karyawan sehingga dapat menciptakan rasa
kepercayaan karyawan terhadap perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai