Oleh :
Kelompok 5
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
MALANG
2019
A. Pengertian dan Fungsi Konsep Dasar
Konsep dasar berfungsi:
a. Sebagai landasan penalaran pada tingkat perekayasaan.
b. Untuk menentukan konsep, prinsip, metode, atau teknik yang akan
dijadikan standar bagi penyusun standar.
b. Paul Grady
Grady mengasumsi sepuluh konsep dasar yang dianggap melandasi praktik
bisnis dan akuntansi di Amerika :
1) Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi
2) Entitas bisnis spesifik
3) Usaha berlanjut
4) Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun
5) Konsistensi antar periode untuk entitas yang sama
6) Keanekaragaman perlakuan akuntansi diantara entitas independen
7) Konservatisme
8) Keterandalan data melalui pengendalian internal
9) Materialitas
10) Ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran
c. Accounting Principles Board
APB menyebut konsep dasar sebagai ciri-ciri dasar dan memuatnya dalam
APB Statement No.4. APB mengidentifikasi tiga belas konsep dasar yang
merupakan karakteristik diterapkannya akuntansi yaitu :
1) Entitas akuntansi
2) Usaha berlanjut
3) Pengukuran sumber ekonomik dan kewajiban
4) Perioda perioda waktu
5) Pengukuran dalam unit uang
6) Akrual
7) Harga pertukaran
8) Angka pendekatan
9) Pertimbangan
10) Informasi keuangan umum
11) Statement keuangan berkaitan secara mendasar
12) Substansi dari bentuk
13) Materialitas
2) Kontinuitas usaha
Konsep ini akan menjadi pertimbangan pada saat penyusunan
statemen keuangan atau pada saat akuntansi menghadapi berbagai pilihan
dalam proses perekayasaan atau penyusunan standar karena kenyataan
bahwa kelangsungan hidup perusahaan dimasa datang tidak pasti.
3) Penghargaan sepakatan
Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah/agregat-harga (price-
aggregate) atau penghargaan sepakatan (measured consideration) yang
terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran (exchange
activities) merupakan bahan olah dasar akuntansi (the basic subject
matter of accounting) yang paling objektif terutama dalam mengukur
sumber ekonomik yang masuk (pendapatan) dan sumber ekonomik yang
keluar (biaya). Sebagai konsekuensi, elemen-elemen atau pos-pos
pelaporan keuangan diatur atas dasar penghargaan sepakatan tersebut.
4) Kos melekat
Konsep ini menyatakan bahwa kos melekat pada objek yang
direpresentasinya sehingga kos bersifat mudah bergerak dan dapat
dipecah-pecah atau digabung –gabungkan kembali mengikuti objek yang
dilekatinya. Dasar pikiran konsep ini adalah bahwa tujuan
pengelompokan, pemecahan dan penggabungann kos adalah untuk
mengikuti aliran upaya dalam penyediaan produk atau jasa. Kos melekat
dilandasi oleh konsep kos yang disebut kos terkandung dalam suatu
objek atau produk sebagai pasangan kos penggantian yaitu kos
seandainya objek tersebut tidak ada dan harus diadakan sehingga
maknanya samadengan kos kesempatan. Jadi untuk barang sebagai hasil
akhir kegiatan produksi , kos terkandung adalah kos komponen yang
melekat pada barang tersebut sedangkan kos penggantian adalah price-
agregate yang tidak jadi diperoleh kalau barang tersebut tidak adaatau
price agregate yang harus dikorbankan kalau perusahaan tidak
memproduksi barang tersebut. Jadi, kos melekat
merupakan konsep dasar untuk mendukung bahwa bahan olah akuntansi
adalah kos yang sesungguhnya terjadi.
5) Upaya Dan Hasil
Bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh hasil berupa
pendapatan. Dengan kata lain, tidak ada hasil (pendapatan) tanpa upaya
(biaya). Secara konseptual, pendapatan timbul karena biaya bukan
sebaliknya pendapatan menanggung biaya.
6) Bukti Terverifikasi Dan Objektif
Bahwa informasi keuangan akan mempunyai tingkat kebermanfaatan dan
tingkat keterandalan yang cukup tinggi apabila terjadinya data keuangan
didukung oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya
(keabsahannya /keautetikannya). Objektivitas bukti harus dievaluasi atas
dasar kondisi yang melingkupi penciptaan, pengukuran, dan
penangkapan atau pengakuan data akuntansi.Jadi, akuntansi tidak
mendasarkan diri pada objektivitas mutlak melainkan pada objektivitas
relatif yaitu objektivitas yang paling tinggi pada waktu transaksi terjadi
dengan mempertimbangkan keadaan dan tersedianya informasi pada
waktu tersebut.
7) Asumsi
Bahwa asumsi di sini merupakan penjelasan bahwa keenam dasar
sebelumnya merupakan asumsi atau didasarkan atas asumsi tertentu
dengan segala keterbatasannya.
Asumsi – asumsi tersebut adalah :
a. Kesatuan usaha : terbatas penggunaannya jika diterapkan pada
kegiatan departemen, operasi unit pemerintahan, keiatan usaha
perseorangan atau firma dan kegiatan usaha perusahaan afiliasi
(anak).
b. Kontinuitas usaha : asumsinya didasarkan atas pengalaman
perusahaan pada umumnya.
c. Periode satu tahun : satu tahun adalah waktu yang tepat untuk
pelapran , karena tidak terlalu pendek, juga tidak terlalu panjang.
d. Harga Pokok sebagai bahan olah akuntansi : harga pokok faktor
produksi tersebut adalah HP pada saat terjadinya.
e. Daya beli uang stabil.
f. Tujuannya adalah mencari laba : perusahaan dipandang sebagai
suatu organisasi yang dibentuk untuk menghasilkan pendapatan.