PENYAKIT DEGENERATIF
TK ll/Reg 2
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat Taufik
Hidayah serta Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dari mata
kuliah patofisiologi dengan lancar dan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu hasil karya
kami ini tidak luput dari kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan kata. Maka dari itu
dengan mengharapkan ridha Tuhan Yang Maha Kuasa, kami sangat membutuhkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah kami di masa yang akan
datang. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk semua pembaca dan dapat
digunakan di dalam hal yang baik. Terima kasih.
Kelompok 10
II
DAFTAR ISI
Judul.........................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................1
C. Tujuan .........................................................................................2
BAB II ISI
2.1 Pengertian Penyakit Degeneratif ................................................3
2.2 Jenis-jenis Penyakit Degeneratif.................................................4
2.3 Hubungan Gizi Dengan Penyakit Degeneratif.............................13
2.4 Pencegahan Penyakit Degeneratif..............................................14
III
IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa sekarang, penyakit yang paling berbahaya bukan lagi penyakit yang
berpunca daripada kuman atau jangkitan virus. Sebaliknya, ia adalah penyakit kronik
degeneratif yang berpunca daripada kerosakan dan degeneratif sel secara berkumpulan
dalam badan manusia.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum adalah untuk mengetahui gambaran tentang hubungan gizi dengan
penyakit degeneratif.
b. Tujuan Khusus
2
BAB II
ISI
Cowers tahun 1902 menekankan adanya istilah abiotrophy untuk penyakit seperti
tersebut di atas yang artinya menunjukkan adanya penurunan daya tahan sel neuron dan
mengakibatkan kematian dini. Konsep di atas mewujudkan hipotesa bahwa proses
penuaan (usia) dan penyakit degeneratif dari sel mempunyai proses dasar yang sama.
3
B. Jenis – jenis Penyakit Degeneratif
1. Obesitas
Adalah kelebihan berat badan dari berat badan ideal/normal dengan standar
BMI/IMT (Index Massa Tubuh) > 30 kg/m2.
Pencegahan Obesitas:
c. Hindari stress/depresi/frustrasi/kebosanan
d. .Berolahraga secara teratur : lakukan latihan aerobik minimal 30 menit per hari, selama
3 kali seminggu ; tingkatkan aktivitas fisik misalnya jalan kaki ke kantor, naik tangga di
dalam kantor.
e. Stop merokok.
2. Kolesterol
Dalam tubuh terdapat lemak terdiri dari kolesterol jahat yang biasa disebut LDL
(Low Density Lipoprotein) dimana lemak ini dapat menempel pada pembuluh darah.
Sedangkan kolesterol baik yang dikenal dengan HDL (High Density Lipoprotein)
merupakan lemak yang dapat melarutkan kandungan LDL dalam tubuh. Kolesterol
normal dalam tubuh adalah 160-200 mg, maka penumpukan kandungan LDL harus
dicegah agar tetap dalam keadaan normal.
3. Penyakit Jantung
Paling sering adalah penyakit jantung koroner (PJK). Koroner adalah arteri-arteri
yang melingkari jantung seperti mahkota (crown/coroner) yang berfungsi menyuplai
nutrisi dan oksigen bagi otot jantung. PJK timbul jika 1 atau lebih arteri koroner
mengalami penyempitan akibat penumpukan kolesterol dan komponen lain
(pembentukan plak) pada dinding pembuluh darah (aterosklerosis).
4
Akibat aliran darah terganggu, maka akan timbul nyeri atau rasa tidak nyaman di
dada (angina), terutama selama olahraga dimana otot jantung banyak membutuhkan
oksigen. Proses aterosklerosis dapat mulai terbentuk mulai usia anak-anak, sehingga
pencegahan PJK harus diperhatikan sejak dini. Tanda-tanda awal PJK antara lain adalah
hipertensi dan kolesterol tinggi.
4. Osteoporosis
Kalsium merupakan unsur pembentuk tulang dan gigi. Maka, agar kepadatan
tulang terus terjaga, penting untuk mengkonsumsi kalsium yang banyak terdapat dalam
susu. Sayangnya, seiring bertambahnya usia, kemampuan untuk menyerap kalsium
semakin berkurang. Maka, sebaiknya Anda membiasakan diri atau anak Anda untuk
minum susu setiap hari sejak usia dini. Karena penyebab osteoporosis adalah kurangnya
asupan kalsium pada usia muda.
Kaum muda, seringkali mereka berpikir tidak perlu lagi mengkonsumsi susu yang
dianggap sebagai makanan anak kecil. Atau karena berpikir tulang tidak dapat tumbuh
lagi sehingga mereka enggan minum susu. Memang, pada umumnya tulang berhenti
tumbuh saat usia 16-18 tahun, tetapi bukan berarti kita tidak perlu lagi memperhatikan
kesehatan tulang, karena fungsi tulang sangat penting bagi tubuh.
Kalsium yang dibutuhkan tiap orang berbeda, bergantung pada berat badan dan
aktivitas yang dijalankan. Pada ibu hamil dan menyusui, kalsium yang dibutuhkan lebih
banyak. Tabel berikut akan menjelaskan jumlah kalsium yang dibutuhkan berdasarkan
usia.
Satu gelas susu mengandung sekitar 500 mg kalsium. Kalsium tidak hanya
terdapat pada susu, makanan lain seperti ikan teri, sup tulang, sayuran hijau seperti
bayam dan kacang-kacangan adalah salah satu sumber dari kalsium. Karena kalsium
tidak dapat dihasilkan tubuh kita, maka penting untuk minum susu dan mengkonsumsi
makanan yang mengandung kalsium.
5
5. Stroke
Terjadi saat aliran darah ke otak terganggu atau berkurang secara hebat, sehingga
otak tidak mendapat oksigen dan makanan. Stroke terbagi terbagi menjadi dua:
a. Stroke Iskemik, disebabkan kurangnya aliran darah ke otak karena sumbatan pada
pembuluh darah otak. Merupakan jenis stroke yang paling banyak dijumpai (80%).
b. Stroke Hemoragik, disebabkan pecahnya pembuluh darah dalam otak, darah yang
berkumpul dalam jaringan otak menyebabkan penekanan dan kerusakan sel otak.
Tanda dan Gejala (berlangsung mendadak), berikut adalah tanda dan gejalanya:
a. Baal, lemah atau lumpuh di wajah, kaki atau tangan, biasanya pada satu sisi badan .
e. Sakit kepala hebat, dapat disertai leher kaku, nyeri wajah, nyeri di daerah antara kedua
mata, muntah atau gangguan kesadaran
Pencegahan stroke:
c. Banyak makan buah dan sayur, yang banyak mengandung kalium, folat dan
antioksidan
g. Makanan kaya asam lemak omega-3 misalnya salmon, makerel dan tuna
6
Faktor risiko penyakit stroke adalah:
c. Jenis kelamin, lebih banyak wanita yang meninggal akibat stroke dibandingkan
dengan pria.
d. Ras, ras kulit hitam lebih tinggi risiko stroke dibandingkan ras lain.
e. Hipertensi
f. Hiperkolesterolemia
g. Merokok
h. DM
i. Obesitas, dll
6. Asam Urat
Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal
dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel
dalam darah.
Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal
dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat
purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut
berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin.
Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau
karena penyakit tertentu.
Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran)
dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada
menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar
asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung
banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian
sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati
sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya
7
ada potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang
dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin.
2) Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3) Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa
pada malam dan pagi.
1. Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya
adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.
3. Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu
membuang purin yang ada dalam tubuh.
1) Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.
6) Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol,
buncis.
8) Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, tuak.
8
4. Hipertensi
Sebelum membahas mengenai tekanan darah tinggi atau hipertensi, ada baiknya
Anda mengenal terlebih dahulu tentang tekanan darah. Tekanan darah yaitu tekanan yang
dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh
anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan
biasanya terdapat dua angka yang akan disebut oleh dokter. Misalnya dokter menyebut
140-90, maka artinya adalah 140/90 mmHg. Angka pertama (140) menunjukkan tekanan
ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung atau pada saat jantung berdenyut atau
berdetak, dan disebut tekanan sistolik atau sering disebut tekanan atas. Angka kedua (90)
menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan
diastolik atau sering juga disebut tekanan bawah.
Jika pembuluh dara menyempit, maka tekanan darah di dalam pembuluh darah
akan meningkat. Selain itu, jika jumlah darah yang mengalir bertambah, tekanan darah
juga akan meningkat.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah
tinggi. Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat dikendalikan. Ada
juga yang dapat di kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa
faktor tersebut antara lain:
a. Keturunan
Faktor ini tidak bisa di kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau
saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan
darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih
tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
b. Usia
Faktor ini tidak bisa di kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia
seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Gaya hipup sehat di anjurkan
untuk mengurangi resiko.
c. Garam
9
Faktor ini bisa di kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan
cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi
ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
d. Kolesterol
Faktor ini bisa di kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah, dapat
menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat
pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.
e. Obesitas / Kegemukan
Faktor ini bisa di kendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen
berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
f. Stres
. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah
tinggi. Faktor ini bisa di kendalikan.
g. Rokok
Faktor ini bisa di kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah
menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung
dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki
tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu
penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
h. Kafein
Faktor ini bisa di kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun
minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
i. Alkohol
j. Kurang Olahraga
Faktor ini bisa di kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan
tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan
darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita
tekanan darah tinggi.
10
Untuk mencegah penyakit hipertensi ini adalah dengan mengendalikan penyebab.
Adapun pencehgahan yang berhubungan dengan makanan adalah urangi konsumsi garam
dalam makanan, konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium.
Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi, makan sayur
dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan
jeruk, kendalikan kadar kolesterol, kendalikan diabetes.
11
Diabetes tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikendalikan, dengan rajin
mengontrol kadar gula darah. Kontrol yang ketat ini bisa mencegah terjadinya komplikasi
pada pasien diabetes. Penyakit diabetes melitus dapat dihindari apabila setiap individu
melakukan tindakan pencegahan, antara lain mengetahui faktor-faktor risiko yang dapat
menimbulkan penyakit diabetes yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi, diantaranya
obesitas, merokok, stres, hipertensi dan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, yaitu
usia di atas 45 tahun keatas, faktor keturunan, ras, riwayat menderita diabetes gestasional,
pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4,5 kg dan jenis kelamin.
Namun dalam hal ini, khususnya di Indonesia, faktor risiko terbesar penyebab
diabetes adalah obesitas (Depkes.go.id, 2005). Analisis yang dilakukan di Jakarta melihat
adanya korelasi yang bermakna antara obesitas dengan kadar gula darah. Obesitas secara
tersendiri tidak sampai menimbulkan diabetes, walaupun jelas dapat menaikkan kadar
gula darah. Mekanisme hubungan antara obesitas sebagai faktor risiko diabetes, sampai
saat ini masih belum jelas benar. Yang sudah diketahui adalah bahwa diabetes melitus
mempunyai etiologi multifaktorial dengan obesitas sebagai salah satu faktornya
(Sarwono, 1996).
Faktor risiko kedua yang dapat dimodifikasi yaitu merokok. Merokok merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena merokok dapat
menimbulkan kematian. Bila pada tahun 2000 hampir 4 juta orang meninggal akibat
merokok, maka pada tahun 2010 akan meningkat menjadi 7 dari 10 orang yang akan
meninggal karena merokok. Di Indonesia, 70% penduduknya adalah perokok aktif.
Dilihat dari sisi rumah tangga, 57 persennya memiliki anggota yang merokok yang
hampir semuanya merokok di dalam rumah ketika bersama anggota keluarga lainnya.
Artinya, hampir semua orang di Indonesia ini merupakan perokok pasif (Depkes.go.id,
2005)..
Faktor risiko ketiga yang dapat dimodifikasi yaitu stres. Stres memang faktor
yang dapat membuat seseorang menjadi rentan dan lemah, bukan hanya secara mental
tetapi juga fisik. Penelitian terbaru membuktikan komponen kecemasan, depresi dan
gangguan tidur malam hari adalah faktor pemicu terjadinya penyakit diabetes khususnya
di kalangan pria. Para ahli dari Karolinska Institute Swedia menemukan, pria yang
memiliki tingkat stres psikologisnya tinggi tercatat memiliki risiko dua kali lipat
menderita diabetes tipe-2 dibandingkan mereka yang tingkat stres psikologisnya rendah.
12
memiliki tekanan darah rendah. Dari beberapa studi ditemukan adanya hubungan yang
erat antara hipertensi dengan diabetes tipe 2, namun hanya ada sedikit infomasi mengenai
hubungan antara tingkat tekanan darah dan diabetes tipe 2 yang terjadi sesudahnya.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa wanita yang memiliki hipertensi, berisiko 3 kali
lipat menjadi diabetes dibandingkan dengan wanita yang memiliki tekanan darah optimal
(Escardio, 2007).
Salah satu penyebab terjadinya penyakit degeneratif adalah karena perolehan zat
gizi mikro dan makro yang tidak seimbang. Pola makan yang salah meningkatkan resiko
penyakit ini. Dari beberapa jenis penyakit di atas dapat kita simpulakan bahwa sebagian
besar di pengaruhi oleh konsumsi makanan. Masyarakat sekarang gemar mengkonsumsi
makanan – manakan tinggi lemak seperti goreng – gorengan, junk food, makanan –
makanan instan. Kandungan Junk food mengandung lemak jenuh (saturated fat), garam
dan gula, serta bermacam-macam additive seperti monosodium
glutamate dan tartrazine dengan kadar yang tinggi. Oleh sebab itu daya tahan tubuh akan
menurun dan meningkatkankan resiko penyakit ini terutama karena konsumsi lemak dan
gula berlebih.
Makanan yang kita konsumsi akan membentuk antioksidan yang penting untuk
melindungi tubuh. Dari asal terbentuknya antioksidan ini dibedakan menjadi dua yakni
intraseluler ( didalam sel) dan ekstraseluler (diluar sel) atau pun dari makanan. Dari sini
aktioksidan tubuh bisa dikelompokkan menjadi 3 yakni:
a. Antioksidan Primer
13
Antioksidan primer bekerja untuk mencegah pembentukan senyawa radikal bebas
baru. Ia mengubah radikal bebas menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnmya,
sebelum radikal bebas ini sempat bereaksi. Contoh anti aksidan ini adalah enzim SOD
yang berfungsi sebagai pelindung hancurnya sel – sel tubuh serta mencegah proses
peradangan karena radikal bebas. Enzim SOD sebenarnya sudah ada dalam tubuh kita.
Namun bekerjanya membutuhkan bantuan zat – zat gizi meneral seperti mangan, seng,
tembaga. Selenuum (Se) juga berperan sebagai antipksidan. Jadi, jika ingin menghambat
gejala penyakit degeratif, mineral – mineral tersebut hendaklah tersedia cukup dalam
makanan yang dikonsumsi setiap hari.
b. Antioksidan Sekunder
Kanker esofagus dan kanker lambung juga berhubungan dengan keadaan gizi
kurang. Kenyataannya, hampir semua studi mengenai diet dengan kanker lambung, telah
menemukan efek protektif dari konsumsi sayuran dan buah-buahan, dan bahkan dalam
percobaan in vitro pembentukan komponen N-nitriso dapat ditekan seminim mungkin
oleh antioksidan seperti vitamin E dan vitamin C.
c. Antioksidan Tersier
Antioksidan jenis ini memperbaiki kerusakan sel – sel jaringan yang disebabkan
oleh radikal bebas. Contoh enzim yang memperbaiki DNA. Enzim ini berguna untuk
mencegah penyakit kanker. Percobaan telah mendukung teori bahwa mengkonsumsi
antioksidan yang memadai dapat mengurangi berbagai penyakit degeratif.
14
tiga cara upaya-upaya pencegahan penyakit degeneratif, yakni melakukan pola makan
yang baik, olah raga yang teratur, dan tidak mengkonsumsi rokok.
15
BAB lll
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu penyebab terjadinya penyakit degeneratif adalah karena perolehan zat
gizi mikro dan makro yang tidak seimbang. Pola makan yang salah meningkatkan resiko
penyakit ini. Dari beberapa jenis penyakit di atas dapat kita simpulakan bahwa sebagian
besar di pengaruhi oleh konsumsi makanan. Masyarakat sekarang gemar mengkonsumsi
makanan – manakan tinggi lemak seperti goreng – gorengan, junk food, makanan –
makanan instan.
B. Saran
Dalam kenyataannya sekarang ini, penyakit degeneratif yang biasa dialami oleh
orang lanjut usia ternyata sudah dialami pada usia relatif muda. Tentunya hal ini
berkaitan dengan pengaturan pola makan yang tidak benar. Untuk itu perlu kita upayakan
pemberian pola makan yang benar sejak bayi balita dan seterusnya dalam pola yang
seimbang.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangan kami harapkan guna untuk perbaikan penyusunan
selanjutnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Penatalaksanaan Diabetus Militus Terpadu, FKUI, 1995 Center for Research and
Development of Nutrition and Food, NIHRD
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_degeneratif
http://jamuherbacureartikel.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated
17