Lokasi studi kasus ini dilakukan di Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia (QIM)
Batang. Rumah Sakit QIM dipimpin pertama kali oleh Dr. Hj. Ratna
kemudian dilakukan Soft Opening pada tanggal 03 Juni 2010. Rumah sakit
yang lokasinya cukup strategis ini berada di Jalan Pantura yang telah banyak
(RSQIM, 2014).
2. Pengkajian
Subyek 1 Subyek II
Identitas Subyek :
Nama Ny. I Ny. H
Tempat Tanggal Lahir Batang, 12 Jnuari 1997 Batang, 25 September 2000
Umur 23 tahun 20 tahun
Agama Islam Islam
Alamat Sambong Batang Kalisari Batang
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Swasta Swasta
Diagnosa Medis P1A0 P1A0
Riwayat Kesehatan :
Keluhan Utama Badan masih terasa lemas Luka bekas jahitan masih
Subyek studi kasus ini adalah ibu postpartum dengan persalinan normal sejumlah 2
(dua) orang. Subyek I yaitu Ny. I berusia 23 tahun, bertempat tinggal di Sambong
Batang, pendidikan terakhir SMA, dan bekerja sebagai karyawan swasta. Status
obstetric Ny. I P1A0 (primipara). Ny. I datang ke IGD pada tanggal 20 Juli 2019
pukul 22.10 WIB dengan keluhan kencang-kencang dan ada pergerakan janin yang
mulai turun ke bawah. Pada pukul 23.00 WIB, Ny. I langsung dipindahkan ke ruang
bersalin dan menjalani proses persalinan. Pukul 04.50 WIB bayi lahir dengan selamat
berjenis kelamin laki-laki, berat 3000 gram, dan panjang badan 49 cm. Setelah
observasi pasca persalinan terlewati, Ny. I dipindahkan ke ruang rawat inap untuk
2019 pukul 08.00 WIB, Ny. I mengeluhkan bahwa badannya masih terasa lemas.
pendidikan terakhir SMA, dan bekerja sebagai karyawan swasta. Status obstetric Ny.
H P1A0 (primipara). Ny. H datang ke IGD pada tanggal 23 Juli 2019 pukul 21.40
WIB dengan keluhan kencang-kencang secara terus menerus sudah kurang lebih 3
jam. Pada pukul 22.30, Ny. H langsung dipindahkan ke ruang bersalin dan menjalani
proses persalinan. Pukul 05.15 WIB bayi lahir dengan selamat berjenis kelamin laki-
laki, berat 2900 gram, dan panjang badan 46 cm. Setelah observasi pasca persalinan
terlewati, Ny. H dipindahkan ke ruang rawat inap untuk menjalani perawatan pasca
persalinan. Saat dilakukan pengkajian tanggal 24 Juli 2019 pukul 09.30 WIB, Ny. I
mengeluhkan bahwa luka bekas jahitan di jalan lahir masih terasa sedikit sakit tetapi
Subyek I Subyek II
Observasi :
Tekanan Darah 120/80 mmHg 115/86 mmHg
Frekuensi Nadi 86 kali/menit 88 kali/menit
Frekuensi Pernapasan 20 kali/menit 20 kali/menit
Suhu Tubuh 36.3˚C 36.5˚C
Kesadaran Composmentis Composmentis
GCS 15 15
Pemeriksaan Fisik :
Breating Tidak ada keluhan sesak nafas, Tidak ada keluhan sesak
tidak ada nyeri tekan, perkusi : sama, palpasi : tidak ada nyeri
auskultasi : regular.
Bleeding Lochea rubra bewarna merah Lochea rubra bewarna merah
dengan GCS 15, tidak ada dengan GCS 15, tidak ada
tidak ada nyeri tekan pada tidak ada nyeri tekan pada
kepala. kepala.
Bladder Tidak ada pembesaran pada Tidak ada pembesaran pada
linea nigra, palpasi : tidak ada linea nigra, palpasi : tidak ada
nyeri tekan dan tinggi fundus nyeri tekan dan tinggi fundus
: timpani. : timpani.
Bone and Muskoloskeletal Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan
tiba
Hasil observasi tanda-tanda vital pada kedua subyek dalam batas normal. Kedua
subyek dalam keadaan sadar (composmentis) dengan GCS 15. Hasil pemeriksaan
Hematokrit 32 % Hematokrit 43 %
subyek II dari hasil pemeriksaan laboratorium ada kelebihan jumlah kadar leukosit
hingga sore
Data Obyektif :
Belajar mengenai perawatan
Pasien menunjukkan persepsi
diri dan bayi
yang keliru terhadap kondisinya
Butuh informasi
saat ini
Kurang terpaparnya informasi
Kurang pengetahuan
Analisa masalah keperawatan pada kedua subyek awalnya terjadi karena adanya
menghadapi masa postpartum, sehingga hal tersebut membuat seorang ibu memiliki
rasa ingin belajar mengenai perawatan untuk diri sendiri dan bayinya. Dalam proses
belajar, dibutuhkan banyak informasi agar dapat mengambil tindakan yang tepat
dalam menghadapi kondisi yang sedang dialami, namun karena kurang terpaparnya
subyek.
3. Diagnosa Keperawatan
masih terbungkus
Subyek II
Data Subyektif : Kurang pengetahuan Kurang terpapar informasi
hingga sore
Data Obyektif :
saat ini
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari kedua subyek, ditegakkanlah diagnose
informasi.
4. Rencana Keperawatan
berhubungan dengan kurang pasien dan keluarga pengetahuan awal pasien dan
1. Pasien dan keluarga penyebab dengan cara dialami pasien dan keluarga
2. Pasien dan keluarga mampu tentang kondisi dengan mengambil tindakan yang
penatalaksanaan yang telah - Dukung pasien untuk Memberikan pilihan lain yang
kesehatan secara benar mendapatkan second pasien dan keluarga agar tetap
3. Pasien dan keluarga mampu opinion dengan cara berada pada pengambilan
tenaga kesehatan.
Subyek II :
Kurang pengetahuan - Kaji tingkat pengetahuan Mengetahui tingkat
berhubungan dengan kurang pasien dan keluarga pengetahuan awal pasien dan
1. Pasien dan keluarga penyebab dengan cara dialami pasien dan keluarga
pasien saat ini pasien dan keluarga pasien dan keluarga agar dapat
2. Pasien dan keluarga mampu tentang kondisi dengan mengambil tindakan yang
penatalaksanaan yang telah - Dukung pasien untuk Memberikan pilihan lain yang
kesehatan secara benar mendapatkan second pasien dan keluarga agar tetap
3. Pasien dan keluarga mampu opinion dengan cara berada pada pengambilan
subyek terdiri dari : kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga, identifikasi
Jam Jam
Diagnosa Keperawatan Hari Ke-1 Hari Ke-2
(WIB) (WIB)
Subyek I : Implementasi Implementasi
Tanggal 21 Juli 2019 Tanggal 22 Juli 2019
Kurang pengetahuan 08.00 Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan 08.30 Mengevaluasi ulang tingkat pengetahuan
bayi
08.25 Memberikan dukungan berupa pilihan lain
bayi
09.55 Memberikan dukungan berupa pilihan lain
Tindakan keperawatan dilakukan selama 2 hari. Tindakan keperawatan hari pertama untuk subyek I dilakukan pada tanggal
21 Juli 2019 pukul 08.00 WIB peneliti mengkaji tingkat pengetahuan pasien. Pukul 08.05 WIB peneliti mengidentifikasi
kemungkinan penyebab. Pukul 08.10 WIB peneliti memberikan informasi melalui pendidikan kesehatan tentang
pentingnya asi eksklusif bagi bayi. Pukul 08.25 peneliti memberi dukungan berupa pilihan lain atau solusi bagi ibu yang
bekerja dengan menganjurkan ibu untuk melakukan pumping untuk persediaan asi bagi bayi saat ditinggal bekerja. Hari
kedua pada tanggal 22 Juli 2019 pukul 08.30 WIB, peneliti melakukan evaluasi akhir untuk memastikan kembali tingkat
mengkaji tingkat pengetahuan pasien. Pukul 09.35 WIB peneliti mengidentifikasi kemungkinan penyebab. Pukul 09.40
WIB peneliti memberikan informasi melalui pendidikan kesehatan tentang pentingnya asi eksklusif bagi bayi. Pukul 09.55
WIB peneliti memberi dukungan berupa pilihan lain atau solusi bagi ibu yang bekerja dengan menganjurkan ibu untuk
melakukan pumping untuk persediaan asi bagi bayi saat ditinggal bekerja. Haari kedua pada tanggal 24 Juli 2019 pukul
08.00 WIB, peneliti melakukan evaluasi akhir untuk memastikan kembali tingkat pengetahuan ibu telah meningkat.
6. Evaluasi
Jam Jam
Diagnosa Keperawatan Hari Ke-1 Hari Ke-2
(WIB) (WIB)
Subyek I : Evaluasi Evaluasi
Tanggal 21 Juli 2019 Tanggal 22 Juli 2019
Kurang pengetahuan 08.30 S: 08.45 S:
berhubungan dengan Pasien mengatakan sudah paham Pasien mengatakan bahwa ia masih
kurang terpaparnya mengenai pentingnya asi eksklusif mengingat pesan dari peneliti tentang
informasi terhadap bayi dan tidak akan memberikan pentingnya asi eksklusif pada bayi dan
susu formula kepada bayinya tidak akan memberi susu formula pada
berhubungan dengan Pasien mengatakan sudah paham Pasien mengatakan bahwa ia masih
kurang terpaparnya mengenai pentingnya asi eksklusif mengingat pesan dari peneliti tentang
Evaluasi akhir subyek I dilakukan pada tanggal Tanggal 22 Juli 2019 pukul 08.45 WIB dengan hasil pasien mengatakan
bahwa ia masih mengingat pesan dari peneliti tentang pentingnya asi eksklusif pada bayi dan tidak akan memberi susu
formula pada bayinya. Pasien mengatakan akan berusaha memberikan asi eksklusif pada bayinya meskipun sibuk bekerja.
Pasien tampak bersemangat saat menyampaikan tekadnya dalam memberikan asi eksklusif. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa masalah kurang pengetahuan pada subyek II sudah teratasi dan pasien sudah dapat mengambil
Evaluasi akhir subyek II dilakukan pada tanggal Tanggal 24 Juli 2019 pukul 08.15 WIB dengan hasil pasien mengatakan
bahwa ia masih mengingat pesan dari peneliti tentang pentingnya asi eksklusif pada bayi, pasien mengucapkan terima
kasih kepada peneliti karna merasa terbantu dan akan berusaha memberikan asi eksklusif pada bayinya meskipun sibuk
bekerja. Pasien tampak terlihat senang karna telah mendapatkan solusi untuk masalahnya. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa masalah kurang pengetahuan pada subyek II sudah teratasi dan pasien sudah dapat mengambil
Pembahasan studi kasus ini dibagi dalam 5 (lima) langkah keperawatan yaitu
1. Pengkajian
primipara atau seorang yang baru pertama kali melahirkan, masih berusia
SMA.
2. Diagnosa Keperawatan
ini ditandai dengan adanya data subyektif dan obyektif dari kedua subyek.
Data dari subyek I yaitu pasien menanyakan apakah pemberian susu formula
susu formula yang masih terbungkus dan data dari subyek II yaitu pasien
mengatakan bahwa sepertinya dia tidak akan bisa memberikan asi eksklusif
3. Intervensi
informasi pada pasien dan keluarga tentang kondisi dengan cara yang tepat,
dengan cara yang tepat atau diindikasikan. Kriteria hasil dari pemberian
menyatakan telah memahami tentang kondisi pasien saat ini, pasien dan
kembali apa yang telah dijelaskan oleh tenaga kesehatan (SIKI, 2018).
4. Implementasi
Implementasi dilakukan pada tanggal Tanggal 21 Juli 2019 pukul 08.10
WIB untuk subyek I dan pada tanggal Tanggal 23 Juli 2019 pukul 09.40 WIB
informasi dalam bentuk pendidikan kesehatan ini tidak lepas dari tahapan-
tahapan penerapan ilmu pengetahuan. Pesan atau informasi yang diterima oleh
5. Evaluasi
Evaluasi akhir dilakukan pada tanggal Tanggal 22 Juli 2019 pukul 08.45
WIB untuk subyek I dan pada tanggal Tanggal 24 Juli 2019 pukul 08.15 WIB
untuk subyek II. Hasil yang didapatkan dari kedua subyek yaitu pasien
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengkajian yang dilakukan kepada kedua subyek didapatkan hasil bahwa kedua
subyek termasuk dalam kategori primipara atau seorang wanita yang baru
pertama kali melahirkan, masih muda dengan usia 20-23 tahun, dan memiliki
didapatkan dari kedua subyek yaitu pasien mengatakan bahwa mereka sudah
paham mengenai pentingnya asi eksklusif terhadap bayi dan akan berusaha
B. Saran
Dalam hal ini penulis memberikan beberapa saran setelah melakukan studi kasus
Diharapkan hasil studi kasus ini dapat dijadikan data dasar untuk melakukan
Rahayu, R. Y., Sudarmiati, S., Program, M., Ilmu, S., Fakultas, K., Fakultas, K., &
RSQIM. (2014). Sejarah berdirinya Rumah Sakit QIM Batang. Retrieved from
http://www.rsqim.com/sejarah
post partum tentang ASI eksklusif. Jurnal Keperawatan Soedirman, 8(2), 77–
86.