Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM


(ABKC-2409)

ETIKA LINGKUNGAN

Disusun Oleh :
Kelompok VII
Aulia Rinda Paulina (1810119220006)
Baitur Rahmi (1810119220027)
Halimah (1810119220029)
M. Helmi Rifa’i (1810119110018)
Nurul Hasanah (1810119220012)
Rahmah Fitriani (1810119220010)
Riska Yulia Putri (1810119120017)

Dosen Pengampu :
Drs. Bunda Halang, MT.
Mahrudin, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
FEBRUARI
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Swt. Karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pengelolaan
Sumber Daya Alam dengan judul “Etika Lingkungan” yang membahas mengenai
Pengertian, prinsip, teori dan implementasi etika lingkungan pada berbagai bidang
kehidupan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Sumber
Daya Alam yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk membuat
makalah ini.

Kami berharap semoga makalah Pengelolaan Sumber Daya Alam inidapat


berguna dan bermanfaat serta menambah wawasan tentang Etika
Lingkungandalam kehidupan.Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari
masih banyak terdapat kekurangan.Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada
kekurangan dan kata-kata yang kurang berkenan.kami sangat menerima jika ada
kritik dan saran demi perbaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi kami ataupun
orang yang membacanya.Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

Banjarmasin,18 Februari 2020

Penyusun

Kelompok VII

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2

1.4 Metode Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Pengertian Etika Lingkungan Serta Ruang Lingkup Etika Lingkungan........3

2.2 Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan..................................................................6

2.3 Teori Etika Lingkungan..................................................................................8

2.4 Implementasi Etika Lingkungan Pada Berbagai Bidang Kehidupan..........10

BAB III PENUTUP..............................................................................................13

3.1 Kesimpulan..................................................................................................13

3.2 Saran............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan salah satu bagian yang terintegrasi dalam
lingkungan.Sebagai makhluk hidup yang membutuhkan lingkungan, manusia
memiliki kewajiban untuk menghormati, menghargai dan menjaga nilai-nilai
yang terkandung di dalam lingkungan.Perilaku positif manusia dapat
membuat lingkungan tetap lestari sedangkan perilaku negatif mereka dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan.

Etika dapat dipandang sebagai kebiasaan hidup yang baik yang


diwariskan dari satu generasi ke generasi lain. Etika berisikan aturan tentang
bagaimana manusia harus hidup yang baik sebagai manusia, perintah dan
larangan tentang baik buruknya perilaku manusia untuk mengungkapkan,
menjaga, dan melestarikan nilai tertentu, yaitu apa yang dianggap baik dan
penting. Dengan demikian etika berisi prinsip-prinsip moral yang harus
dijadikan pegangan dalam menuntun perilaku.

Etika lingkungan hidup berbicara mengenai perilaku manusia terhadap


alam serta hubungan antara semua kehidupan alam semesta. Etika lingkungan
(etika ekologi) adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat
pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang
saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang
sama. Prinsip etika ekologi adalah: semua bentuk kehidupan memiliki nilai
bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena
harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang (Sholihah,2011).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dan ruang lingkup etika lingkungan?

1
2. Bagaimana prinsip-prinsip etika lingkungan?
3. Apa saja teori dalam etika lingkungan?
4. Bagaimana implementasi etika lingkungan pada berbagai bidang
kehidupan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu etika lingkungan serta ruang
lingkupnya.
2. Untuk memahami dan dapat menjelaskan prinsip-prinsip dalam etika
lingkungan.
3. Untuk mengetahui dan memahami teori etika lingkungan.
4. Untuk mengetahui dan dapat menerapkan implementasi etika lingkungan
dalam berbagai bidang kehidupan.

1.4 Metode Penulisan


Makalah ini disusun dengan studi kepustakaan dan mencari literatur
yang berhubungan dengan materi tersebut melalui internet.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika Lingkungan Serta Ruang Lingkup Etika Lingkungan


Etika lingkungan terdiri dari dua kata, yaitu etika dan lingkungan.Etika
berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan. Ada tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu etika Deontologi,
erika Teologi, dan etika Keutamaan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan
yang dinilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak
dengan kewajiban.Etika Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan. Sedangkan etika keutamaan
adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang
(Hudha,dkk, 2019).
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekiar manusia yang
mempengaaryhu kelangsungan kehidupan, kessejahteraan manusia dan
makhluk hidup lain secara langsung dan tidak langsung. Jadi, etika lingkungan
merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan
lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang
menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga
keseimbangan lingkungan tetap terjaga (Hudha,dkk, 2019).
Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam
bergaul dengan lingkungannya.Etika lingkungan diperlukan agar setiap
kegiatan yang menyangkat lingkungan dipertimbangkan secara cermat
sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Etika lingkungan merupakan nilai-nilai keseimbangan dalam kehidupan
manusia dengan interaksi dan interdependesi terhadap lingkungan hidupnya
yang terdiri dari aspek abiotik, biotik, dan kultur. Etika lingkungan adalah
penuntun tingkah laku yang mengandung nilai-nilai positif dalam rangka

3
mempertahankan fungsi dan kelestarian lingkungan.Etika lingkungan
mempersoalkan bagaimana sebaiknya perbuatan sesorang terhadap lingkungan
hidupnya.Etika lingkungan adalah berbagai prinsip moral lingkungan yang
merupakan petunjuk atau arah perilaku praktis manusia dalam mengusahakan
terwujudnya moral lingkungan.Dengan adanya etika lingkungan, manusia tidak
hanya mengimbangi hak dengan kewajibannya terhadap lingkungan, tetapi
juga membatasi tingkah laku dan upaya untuk mengendalikan berbagai
kegiatan agar tetap berada dalam batas kelentingan lingkungan.Kelentingan
lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk berusaha pulih karena
gangguan, asalkan gangguan ini masih dapat diterima. Jika gangguan melebihi
batas, maka lingkungan akan kehilangan kelentingannya(Hudha,dkk, 2019).
A. Jenis-Jenis Etika Lingkungan
Etika lingkungan disebut juga dengan etika ekologi.Etika ekologi
selanjutnya dibedakan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dalam etika
ekologi dangkal.Selain itu, etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai
etika pelestarian dan etika pemeliharaan.Etika pelestarian adalah etika
yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan
manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung
usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan sesama makhluk.
1) Etika Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhdap lingkungan yang
menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan
manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini
hiasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta
ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh
banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki
pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia.
2) Etika Ekologi Dalam
Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang
melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan

4
kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai
arti dan makna yang sama. Etika ekologi ini memiliki nilai bawaan dan
karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri,
hak untuk hidup dan hak untuk berkembang.
Etika ekologi dalam, alam memiliki fungsi sebagai penopang
kehidupan. Untuk itu lingkungan patut dihargai dan diperlakukan
dengan cara yang baik. Etika ini juga disebut etika lingkungan
ekstensionisme dan etika lingkungan etika lingkungan preservasi.Etika
ini menekankan pemeliharaan alam bukan hanya demi manusia tetapi
juga demi alam itu sendiri. Karena alam disadari sebagai penopang
kehidupan manusia dan seluruh ciptaan (Hudha,dkk, 2019).
B. Ciri-ciri Etika Lingkungan
1) Sikap  dasar menguasai secara berpartisipasi.
2) Menggunakan  sambil memlihara.
3) Belajar  menghormati lingkungan hidup dan kehidupan.
4)  Kebebasan  dan tanggung jawab berdasarkan hati nurani yang bersih,
5)  Tidak  hanya bersifat homosentri, yang sering tidak
memperhitungkan ecological externalities, melainkan juga ekosentris.
6) Pembangunan tidak hanya mementingkan manusia, melainkan
kesatuan antara manusia dengan keseluruhan ekosistem atau
kosmos(Hudha,dkk, 2019). 
C. Ruang Lingkup Etika Lingkungan
1) Menyelidiki sejarah etika dan pelbagai teori (aliran) tentang tingkah
laku manusia.
2) Membahas cara-cara menilai baik dan buruknya sesuatu pekerjaan /
tingkah laku.
3) Menyelidiki faktor-faktor penting yang mempengaruhi lahirnya
tingkah laku manusia (naluri,adat,tingkah laku,lingkungan).
4) Menerangkan mana akhlak yang baik dan mana akhlak yang menuju
kemuliaan(Hudha,dkk, 2019).

5
2.2 Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan
Prinsip etika lingkungan merupakan sikap-sikap yang harus dijaga dan
juga dilakukan oleh manusia dalam berperilaku kepada alam
sekitarnya.Prinsip-prinsip ini dilakukan agar tercipta alams ekita yang bersih,
sehat, dan juga terjaga.Menurut Fatma, Dessy (2017) Prinsip-prinsip tersebut
antara lain adalah sebagai berikut :

1. Sikap Menghormati Kepada Alam


Sikap ini merupakan sikap dasar yang harus dimiliki oleh manusia saat
berperilaku kepada lingkungan dan alam.Ketika manusia memiliki sikap
ini dalam diri mereka, manusia bisa berperilaku lebih bijaksana terhadapt
lingkungan yang mereka diami atau lingkungan sekitar mereka. Dengan
sikap ini pula kemungkinan manusia untuk berperilaku buruk kepada
lingkungan akan lebih sedikit atau bahkan tidak sama sekali.
2.Sikap Tanggung Jawab
Sikap ini akan menimbulkan kehati-hatian setiap kali ingin bertindak,
karena jika seseorang memiliki sikap tanggung jawab, maka dia akan
selalu mempertimbangkan tindakan-tindakan yang akan dilakukannya.
Sikap ini seharusnya juga dimiliki secara berkelompok atau secara
bersama-sama oleh masyarakat umum. Karena jika sikap ini dimiliki oleh
banyak orang secara bersamaan, maka akan tercipta rasa tanggung jawab
dan usaha yang sangat besar untuk menjaga alam semesta beserta seluruh
isinya.
3.Sikap Solidaritas
Sikap ini merupakan sikap yang menimbulkan rasa perhatian terhadap
lingkungan dan pengertian terhadap lingkungan. Prinsip ini akan
membangkitkan sikap solider yang membuat kira merasa sepenanggungan
dengan alam serta makhluk hidup lainnya sehingga akan mendorong
manusia untuk terus menyelamatkan lingkungan.

6
4. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian
Prinsip yang satu ini aan melahirkan sikap sukarela bertindak untuk
menjaga alam. Sikap dan pandangan satu arah, menuju yang lain dengan
tanpa mengharapkan imbalan, serta tidak didasarkan oleh kepentingan
pribadi namun sepenuhnya di dedikasikan kepada alam sekitar yang
ditinggali.
5.Prinsip No Harm
Prinsip ini merupakan tindakan yang membuat manusia tidak ingin
merugikan atau merusak alam.Hal ini karena manusia mempunyai moral
dan juga tanggung jawab terhadap keadaan alam. Oleh karena itu manusia
akan berpikir untuk menjaga lingkungan agar bisa ditempati dengan
nyaman oleh semua makhluk hidup.
6.Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam
Dengan adanya prinsip ini maka pola hidup manusia modern harus
dibatasi.Prinsip ini muncul didasari karena selama ini alam hanya sebagai
objek eskplorasi saja dan sebagai alat pemuas kebutuhan saja.
7.Prinsip Keadilan
Maksudnya dari prinsip ini adalah berbicara terhadap kebijakan untuk
memanfaatkan sumber daya alam.Sumber daya alam harus diperlakukan
secara bijaksana agar tetap lestari dan terawat dengan baik serta tidak
cepat punah.
8.Prinsip Demokrasi
Prinsip ini timbul dari adanya keanekaragaman pendapat maupun prinsip-
prinsip yang lainnya yang berhubungan dengan kebijakan, atau baik-buruk
nya sesuatu untuk suatu alam.Oleh karena adanya perbedaan pendapat
tersebut, perlu kiranya diambil pendapat yang disetujui untuk banyak
orang agar terbentuk suatu suara bersama yang bisa dikembangkan untuk
lingkungan agar menjadi lebih baik.
9. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini merupakan prinsip yang mengajak publik (petinggi negara atau
media) agar memiliki sikap dan juga perilaku moral terhormat serta

7
memegang teguh untuk bisa mengamankan kepentingan publik yang
berkaitan dengan sumber daya alam.

2.3 Teori Etika Lingkungan


1. Teori Antroposentrisme
Teori antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang
memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan
kepentingannya dianggap yang paling penting dalam menentukan tatanan
ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitannya dengan
alam, baik secara langsung maupun tidak langsung. Nilai tertinggi adalah
manusia dan kepentingannya, hanya manusia yang mempunyai nilai
sehingga mendapat perhatian. Alam akan mendapat perhatian sejauh
menunjang dan demi kepentingan manusia .
Etika ini juga bersifat egoistis karena hanya mengutamakan
kepentingan manusia, karena kepentingan mahkluk hidup lain mendapat
pertimbangan moral tetap saja demi kepentingan manusia, maka dianggap
sebagai etika lingkunan yang dangkal dan sempit (shallow environmental
ethics). Teori ini hanya melihat alam sebagai objek, alat, dan sarana bagi
pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi
pencapaian tujuan manusia, alam tidak memiliki nilai pada dirinya sendiri.
Etika hanya berlaku bagi manusia, segala tuntutan mengenai perlunya
kewajiban dan tanggung jawab moral terhadap lingkungan hidup dianggap
sebagai berlebihan, tidak relevan, dan tidak pada tempatnya.
Krisis lingkungan dianggap terjadi karena perilaku manusia yang
dipengaruhi cara pandang antroposentris. Cara pandang ini menyebabkan
pola perilaku manusia yang eksploitatif, dekstruktif dan tidak perduli
terhadap alam.Apa saja boleh dilakukan manusia terhadap alam sejauh
tidak erugikan kepentingan manusia. Kepentingan manusia dalam hal
bersifat jangka pendek.
2. Teori Biosentrisme

8
Teori biosentrisme menolak argument teori antroposentrisme,
menurut teori biosentrisme tidak benar bahwa hanya manusia yang
memiliki nilai. Alam juga memiliki nilai pada dirinya sendiri lepas dari
kepentingan manusia. Alam semesta adalah sebuah komunitas moral,
dimana setiap kehidupan dalam alam semesta ini, baik manusia ataupun
bukan manusia, sama-sama memiliki moral. Seluruh kehidupan di alam ini
sesungguhnya membentuk sebuah komunitas moral. Sebagai
konsekuensinya, makhluk apapun pantas untuk dipertimbangkan secara
serius dalam setiap keputusan, dan tindakan moral, bahkan lepas dari
hitungan untung-rugi bagi kepentingan manusia.
Menurut biosentrisme, sumber daya alam seperti air, udara, lahan,
minyak, ikan, hutan, dan lain-lain adalah sumber daya yang penting bagi
kelangsungan hidup manusia.Hilang atau berkurangnya ketersediaan
sumber daya alam tersebut berdampak sangat besar bagi kelangsungan
hidup umat manusia dimuka bumi ini.Manusia tidak dapat hidup tanpa
udara dan air. Demikian pula sumber daya alam yang lain misalnya hutan,
ikan, dan lainnya adalah sumber daya alam yang tidak saja mencukupi
kebutuhan hidup manusia namun juga memberikan kontribusi yang cukup
besar bagi suatu bangsa.
Setiap bentuk kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan
berharga bagi dirinya sendiri sehingga pantas dan perlu mendapatkan
penghargaan dan kepedulian atas nilai dan harga dirinya itu, terlepas
apakah dia bernilai atau tidak bagi kehidupan manusia.
3. Teori Ekosentrisme
Teori ekosentrisme adalah perkembangan dari teori teori lingkungan
biosentrisme. Kedua teori ini mendobrak cara pandang antroposentrisme
yang membatasi keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia.
Biosentrisme dan ekosentrisme, memandang manusia tidak hanya sebagai
makhluk sosial (zoon politikon). Manusia pertama-tama harus dipahami
sebagai makhluk biologis, makhluk ekologis. Dunia bukan sebagai
kumpulan objek-objek yang terpisah, tetapi sebagai suatu jaringan

9
fenomena yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain
secara fundamental. Etika ini mengakui nilai intrinsik semua makhluk dan
memandang manusia tak lebih dari salah satu bagian dalam jaringan
kehidupan.
Keduanya memperluas keberlakuan etika untuk mencakup
komunitas yang lebih luas. Dalam teori biosentrisme, etika diperluas untuk
mencakup komunitas biologi, sedangkan pada teori etika ekosentrisme
diperluas mencakup makhluk hidup dan benda mati. Secara ekologis
makhluk hidup dan benda-benda mati saling berkaitan satu sama lain.
Menurut etika ekosentrisme kewajiban, dan tanggung jawab moral tidak
hanya dibatasi oleh makhluk hidup, namun juga berlaku bagi realitas
ekologi (Rizky, 2020).

2.4 Implementasi Etika Lingkungan Pada Berbagai Bidang Kehidupan


Implementasi diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan.Bentuk kata
kerjanya adalah mengimplikasikan yang artinya melaksanakan atau
menerapkan. Dalam pola pembangunan yang bertaraf lingkungan hidup,
sangat diperlukan yang namanya etika lingkungan dalam proses
pelaksanaannya.Aturan etika lingkungan dalam berbagai aktivitas lingkungan
sekitar (Salim, Emil, 1993).

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan manusia berkaitan dengan etika
lingkungan

1) Konservasi: menjaga/ membatasi sumber daya alam


Maksudnya manusia harus menghilangkan pandangan bahwa bumi
merupakan SDA yang tidak terbatas sehingga manusia dapat
menggunakannya seenaknya,
2) Meyakini bahwa manusia merupakan bagian dari alam, dengan cara:
a. Tidak mengeksploitasi SDA secara berlebihan
b. Tidak merusak alam sekitar

10
c. Memperbaiki kerusakan SDA akibat eksploitasi berlebihan dan
menyadari bahwa eksploitasi mengakibatkan penurunan daya dukung
lingkungan
3) Mendukung dan menjamin bahwa lingkungan dapat meneruskan
fungsinya untuk kelangsungan hidup semua makhluk dengan menghormati
alam
4) Mengelola system lingkungan dengan menggunakan ilmu dan teknologi
yang ramah lingkungan (Ariwidodo, 2014).

Peran dan fungsi individu, pemerintah, dan organisasi dalam menerapkan


etika lingkungan

1) Pemerintah
Menurut UU no23 tahun 1992, peran dan fungsi pemerintah dalam
pengelolaan lingkungan hidup:
a. Bertanggung jawab saat mengambil keputusan dalam pengelolaan
lingkungan hidup
b. Meningkatkan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan
lingkungan hidup
c. Mengembankan kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
d. Menyebarkan informasi lingkungan hidup kepada masyarakat
e. Member penghargaan pada orang yang berjasa dalam pengelolaan
lingkungan hidup dan memberi hukuman bagi yang merusaknya
(Gunawan, Totok, 2003).
2) Organisasi
a. Memberikan pendidikan lingkungan hidup kepada masyarakat
b. Meneliti masalah lingkungan hidup dan hasilnya disebarluaskan
kepada masyarakat
c. Mengontrol pemerintah dalam pelaksanaan UU pengelolaan
lingkunganhidup
d. Berperan aktif sebagai mitra regulator dalam memberikan informasi
mengenai lingkungan hidup kepada masyarakat

11
e. Membantu menyelesaikan masalah lingkungan hidup dalam
masyarakat (Rusdiana, 2005).
3) Individu
a. Mematuhi kebijakan pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup
b. Tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan
c. Salng mengingatkan apabila ada yang melakukan kegiatan merusak
lingkungan
d. Menyayangi binatang dan tumbuhan sehingga terhindar dari
kepunahan (Rusdiana, 2005).

Menurut Syaiful (2013) membiasakan diri melaksanakan aturan etika


lingkungan adalah:

1) Lingkungan keluarga
a. Menanam dan memelihara tanaman di pekarangan rumah
b. Membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya
c. Memberikan tanggung jawab pada tiap anggota keluarga untuk
membersihkan rumah secara rutin
2) Lingkungan sekolah
a. Pembahasan atau pembelajaran mengenai lingkungan hidup
b. Pengelolaan sampah
c. Penanaman pohon
3) Lingkungan masyarakat
a. Membuang sampah pada tempat pembuangan sampah secara berkala
b. Memisahkan sampah organic dan anorganik
c. Melakukan gotong royong secara berkala
d. Mendaur ulang sampah yang dapat diperbaharui

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam
bergaul dengan lingkungannya.
2. Prinsip etika lingkungan merupakan sikap-sikap yang harus dijaga
dan juga dilakukan oleh manusia dalam berperilaku kepada alam
sekitarnya.
3. Teori antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang
memandang manusiasebagai pusat dari sistem alam semesta.
4. Teori biosentrisme menolak argument teori antroposentrisme,
menurut teori biosentrisme tidak benar bahwa hanya manusia yang
memiliki nilai.
5. Teori ekosentrisme adalah perkembangan dari teori teori
lingkungan biosentrisme.
6. Implementasi diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan.

3.2 Saran
Etika lingkungan merupakan nilai-nilai keseimbangan dalam kehidupan
manusia dengan interaksi dan interdependesi terhadap lingkungan hidupnya
yang terdiri dari aspek abiotik, biotik, dan kultur. Etika lingkungan adalah
penuntun tingkah laku yang mengandung nilai-nilai positif dalam rangka
mempertahankan fungsi dan kelestarian lingkungan oleh karena itu kita bisa
melaksanakan etika lingkungan hidup untuk kelestarian lingkungan.

13
DAFTAR PUSTAKA
Ariwidodo, Eko. 2014. Relevansi Pengetahuan Masyarakat Tentang
Lingkungan dan Etika Lingkungan Dengan Partisipasinya Dalam
Pelestarian Lingkungan.11(1). 7.
Fatma, Dessy. 2017. 9 Prinsip Lingkungan Bagi Manusia. Diakses melalui
https://ilmugeografi.com pada tanggal 15 Februari 2020.
Gunawan Totok. 2003. Lingkungan Hidup Dan Pembangunan
BerwawasanLingkungan Hidup. Jakarta: Depdiknas.
Hudha, Mifthacul. Husamah. Rahardjanto, Abdulkadir. 2019. Etika Lingkungan.
Jurnal Ilmiah. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Rizky.Teori Etika Lingkungan. Diakses melalui https://www.academia.edu/ pada
tanggal 15 Februari 2020.
Rusdiana.2005. Membumikan Etika Lingkungan Bagi Upaya Membudayakan
Pengelolaan Lingkungan Yang Bertanggung Jawab. IX. (2). 247
Sagala Syaiful. 2013. Etika dan Moralitas Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Salim Emil. 1993. Lingkungan Hidup Dan Pembangunan. Jakarta: PT Mutiara
Sumber Widya Offset
Sholihah, Arni Rahmawati Fahmi. 2011. Etika Lingkungan.Diakses melalui
https://blogs.itb.ac.id.pada tanggal 20 Februari 2020.

14

Anda mungkin juga menyukai