NIM : 857423967
UNIVERSITAS TERBUKA
2019
MODUL 1
a. Pengertian penilaian
a. Tes : yaitu alat ukur untuk memperoleh informasi hasil belajar siswa yang
memerlukan jawaban benar atau salah.
- Yang termasuk bukan tes : pedoman pengamatan, skala rating, skala sikap, dan
pedoman wawancara.
Kesimpulan :
Penilaian : kegiatan untuk memperoleh informasi pencapaian hasil belajar dan kemajuan
belajar siswa serta mengefektifkan penggunaan informasi tersebut untuk mencapai tujuan
pendidikan
Tes merupakan jenis alat ukur untuk menagih hasil belajar siswa yang dapat berupa tes dan
non tes.
2. Valid
3. Adil
4. Objektif
5. Berkesinambungan
6. Menyeluruh
7. Terbuka
8. Bermakna
Selama ini penilaian hasil belajar siswa kebanyakan hanya dilakukan dengan menggunakan
alat ukur tes saja. Dengan cara ini maka kita tidak dapat mengukur keseluruhan hasil belajar
yang telah dicapai siswa. Karena itu, ahli pendidikan mengusulkan penilaian hasil belajar
siswa menggunakan asesmen, dengan begitu kita dapat mengukur tidak hanya dari hasil
belajar saja tapi juga dari proses belajar siswa secara menyeluruh.
A. Tes Objektif
KELEMAHAN
&
KEUNGGULAN
UPAYA UNTUK
MEMINIMALKANNYA
Tepat digunakan untuk mengukur Butir soal yang ditulis
proses berpikir rendah sampai dengansedang (ingatan, cenderung mengukur
pemahaman, penerapan). proses berpikir rendah.
Semua / sebagian besar materi yang Upaya : agar soal yang
telah diajarkan dapat ditanyakan saatujian sehingga se ditulis dapat mengukur
mua/ sebagian besartujuan pembelajaran yang tujuan pembelajaran yang
ditetapkandalam RPP dapat diukurketercapaiannya. ditetapkan penulis harus
Pemberianskor pada berorintasi pada kisi-kisi
setiap siswadapat dilakukan dengan cepat ,tepat, soal.
dan konsisten karena jawaban yang Membuat pertanyaan
benar untuk setiap butir soal sudahjelas dan pasti. tes objektif yang lebih
Memungkinkan untuk dilakukananalisis butir soal. baik lebih sukar
5. Tingkat kesukaran soal dapatdikendalikan. sehingga membutuhkan
Informasi yang diperoleh lebih kaya. waktu lebih lama.
Upaya : penulis sudah
terlatih d,engan baik dalam
menulis tes objektif.
Kemampuan anak dapat
terganggu oleh
kemampuannya dalam
membaca dan menerka.
Upaya : menuliskan butir
soal dengan baik sesuai
kaidah penulisan butir soal
objektif yang telah
ditentukan.
Anak tidak dapat
mengorganisasian ,
menghubungkan, dan
menyatakan idenya
sendiri karena semua
alternatif jawaban untuk
setiap pertanyaan sudah
diberikan oleh penulis
soal.
Upaya: menggunakan tes
uraian
B. Tes Uraian
Keunggulan :
Kelemahan:
- Sukar memeriksa jawaban siswa
Pemberian skor yang
kurang objektif dan kurang konsisten dapat disebabkan karena beberapa hal yaitu :
- Pengaruh penggunaan bahasa
- Pengaruh tulisan tangan
Upaya untuk meminimalkan kelemahan :
- Upaya untuk mengurangi unsure subjektivitas pemeriksa adalah dengan memeriksa hasil
ujian tanpa nama.
- Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam memeriksa hasil tes siswa adalah :
Gunakan tes uraian terbatas
Gunakan 2 pemeriksa untuk memeriksa setiap hasil tes siswa
Sepakat tentang cara pemberian skor dengan pemeriksa kedua
Lakukan uji coba pemeriksaan
2. MENGEMBANGKAN TES
A. Tes Objektif
- Fungsi :
Mengukur kemampuan siswa unuk membedakan antara fakta dengan pendapat atau opini.
- Yaitu tes objektif yang ditulis dalam dua kolom. Kolom pertama adalah pokok soal/premis
dan kolom kedua adalah jawaban / respon.
- Keunggulan : mudah dibuat, mudah penskorannya, dapat menguji banyak materi yang telah
diajarkan pada siswa.
- Kelemahan : butir soal yang dibuat cenderung mengukur hasil belajar yang sederhana.
Tersusun atas pokok soal terdiri dari dua pernyataan yang independen dipisahkan dengan kata
sebab.
kompetensi.
Upayakan butir soal tsb menguji hasil belajar yang lebih tinggi dari sekedar ingatan.
Pernyataan benar dan salah harus dibuat seimbang dalam hal penulisan kalimaat.
homogen.
Jumlah pernyataan kolom kedua dibuat lebih banyak dari kolom kedua.
Penulisan kalimat pada respon hendaknya lebih pendek dari premis.
Jika jawaban pada respon berbentuk angka penulisan harus diurutkan.
Letakkan keseluruhan pernyataan premis dan respon pada halaman yang sama.
Alternatif jawaban hendaknya logis, homogen dari segi materi / panjang pendek kalimat dan
Hindari alternatif jawaban yang berbunyi semua jawaban benar / semua jawaban salah.
Jika alternatif jawaban berupa angka, susunlah angka tersebut berurutan.
Upayakan agar jawaban soal tidak tergantung jawaban soal yang lain.
B. Tes Uraian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonstruksi tes uraian yaitu :
i) Tuliskan skor maksimal yang dapat diperoleh siswa apabila ia mengerjakan soal dg benar.
# Pedoman penskoran :
a) apa jawaban terbaik dari pertanyaan tersebut? Jika ada jawaban lain maka jawaban tersebut
harus ditulis.
b) Tandai butir, kata kunci / konsep penting yang harus muncul pada jawaban tersebut.
c) Adakah butir, kata kunci / konsep yang lebih penting dari yang lain.
d) Beri skor pada setiap butir, kata kunci / konsep yang harus muncul pada jawaban tersebut.
e) Butir , kata kunci, atau konsep yang lebih penting dapat diberi skor lebih dari yang lain.
3. PERENCANAAN TES
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat kisi-kisi antara lain :
a. Pemilihan sampel materi yang akan diujikan. Pemilihan sampel materi harus diupayakan
serepresentatif mungkin.
b. Penentuan jenis tes yang akan digunakan. Penentuan jenis tes yang akan digunakan apakah
akan menggunakan tes pilihan ganda, tes uraian, atau gabungan antara keduanya harus
diperhitungkan terutama terkait dengan materi, jumlah butir soal dan waktu tes yang
disediakan.
c. Jenjang kemampuan berpikir yang diujikan harus sesuai dengan kemampuan berpikir yang
dilatihkan selama proses pembelajaran.
f. Jumlah butir soal yang akan ditanyakan tergantung waktu ujian yang disediakan.