BAB 9
Disusun oleh:
Kelompok 3
AKUNTANSI / KELAS C
DANA CADANGAN
Dana cadangan menurut PSAP No. 1 tentang penyajian laporan keuangan paragraf 65 adalah
dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang
tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.
Dana cadangan merupakan dana yang disisihkan beberapa tahun anggaran untuk kebutuhan
belanja pada masa datang. Pembentukan maupun peruntukan dana cadangan harus diatur dengan
peraturan daerah, sehingga dana cadangan tidak dapat digunakan untuk peruntukan yang lain.
Peruntukan dana cadangan biasanya digunakan untuk pembangunan aset, misalnya rumah sakit,
pasar induk, atau gedung olahraga.
Dana cadangan dapat dibentuk untuk lebih dari satu peruntukan, yang mana apabila terdapat
lebih dari satu peruntukan, maka dana cadangan harus diungkapkan dan dirinci menurut
peruntukannya.
1. Fungsi-Fungsi Terkait
Fungsi-fungsi terkait pada prosedur dana cadangan adalah sebagai berikut.
a. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
b. Bendahara Pengeluaran.
c. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD.
d. Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah.
2. Dokumen yang Digunakan
Pada modul Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Keuangan Daerah (2014), dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
dana cadangan antara lainnya:
a. Peraturan daerah tentang dana cadangan;
b. Surat Perintah Pencairan Dana Langsung (SP2D-LS) sebagai dokumen
pencairan/transfer pemindahan dari rekening kas umum daerah ke rekening dana
cadangan;.
c. Dokumen perintah pencairan dari dana cadangan ke rekening kas umum daerah;
d. Nota kredit, dokumen hasil pengelolaan dana cadangan; dan
e. Dokumen lainnya.
Berikut penjelasan terkait jurnal standar dana cadangan yang diungkapkan dalam modul Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah oleh Direktorat Jenderal Keuangan Daerah (2014).
Jurnal atas transaksi pembentukan dana cadangan yang dicatat oleh sistem
akuntansi PPKD adalah:
Jurnal atas transaksi pencairan dana cadangan yang dicatat oleh sistem akuntansi PPKD adalah
ILUSTRASI
Tanggal 2 Februari 2013 pemerintah daerah mentransfer dana ke rekening dana cadangan
sebesar Rp3.500.000.000. Dana cadangan ini akan digunakan untuk membangun stadion
olahraga.
Jurnal atas transaksi pembentukan dana cadangan yang dicatat oleh sistem akuntansi PPKD
adalah:
Tanggal 25 Oktober 2013 pemerintah daerah mencairkan dana dari rekening dana cadangan
pembangunan stadion olahraga sebesar Rp3.500.000.000. Pembangunan stadion olahraga
tersebut akan segera dimulai
Jurnal atas transaksi pencairan dana cadangan yang dicatat oleh sistem akuntansi PPKD adalah:
ASET LAINNYA
Menurut Buletin Teknis No. 1 tentang penyusunan neraca awal pemerintah pusat, aset lainnya
adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, dan dana
cadangan. Dalam PSAP No. 1 Paragraf 66, aset non lancar lainnya diklasifikasikan sebagai asset
lainnya, termasuk dalam aset lainnya adalah :
1) Harga beli, termasuk biaya impor dan pajak-pajak, setelah dikurangi dengan potongan
harga, dan rabat.
2) Setiap biaya yang dapat distribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke
kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
d. Penyajian dan Pengungkapan aset tak berwujud
Menurut Buletin Teknis No. 2 tentang Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Daerah,
tagihan penjualan angsuran menggambarkan jumlah yang dapat diterima dan penjualan aset
pemerintah secara angsuran antara lain penjualan rumah dinas dan kendaraan dinas.
Tagihan penjualan angsuran dinilai sebesar nominal dari kontrak/berita acara penjualan
aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayarkan oleh pegawai
ke kas negara/kas daerah.
Tuntutan ganti rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Keterangan Tanggung
Jawab Mutlak (SKTJM) setelah dikurangi dengan setoran yang telah dilakukan oleh pegawai
yang bersangkutan ke kas negara.
Berdasarkan Buletin Teknis No/ 2, kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau
lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama
dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki.
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 219/ PMK05/2013, kas yang
dibatasi penggunaannya adalah uang yang merupakan hak pemerintah, namun dibatasi
penggunaannya atau yang terikat penggunaannya untuk membiayai kegiatan tertentu dalam
waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan sebagai akibat ketetapan/
keputusan baik dari pemerintah maupun dari pihak diluar pemerintah, misalnya, pengadilan
ataupun pihak luar lainnya. Kas yang dibatasi penggunaannya atau kas yang terikat (restricted
cash) pada suatu kegiatan tertentu dalam jangka waktu lebih dari 12 bulan memiliki jenis yang
beragam, misalnya Dana Abadi Umat dan Dana Abadi Pendidikan.
6. Aset Lain-lain
Menurut Permendagri no. 64 tahun 2013, aset lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya
yang tidak dapat dikelompokkan dalam aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran,tuntutan
perbendaharaan/tuntutan ganti rugi, dan kemitraan dengan pihak ketiga.
a. Definisi
Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah
direklasifikasikan ke dalam aset lain-lain. Hal ini dapat disebabkan karena rusak berat,
using, dan atau aset tetap yang tidak digunakan karena sedang menunggu proses
pemindahtanganan (proses penjualan, sewa beli, penghibahan, penyertaan modal).
b. Pengakuan
Pengakuan aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah
dan direklasifikasikan ke dalam aset lain-lain.
c. Pengukuran
Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah
direklasifikasi ke dalam aset lain-lain menurut nilai tercatatnya. Aset lain-lain yang
berasal dari reklasifikasik aset tetap disusutkan mengikuti kebijakan penyusutan aset
tetap. Proses penghapusan terhadap ase lain-lain dilakukan paling lama 12 bulan sejak
direklasifikasi kecuali ditentukan lain menurut ketentuan perundang-undangan.
d. Penyajian dan Pengungkapan
Aset lain-lain disajikan di dalam kelompok aset lainnya dan diungkapkan secara
memadai di dalam CaLK. Hal-hal yang perlu diungkapkjan antara lain adalah faktor-
faktor yang menyebabkan dilakukannya penghentian penggunaan, jenis aset tetap yang
dihentikan penggunaannya, dan informasi lainnya yang relevan.
Contoh :
LAPORAN OPERASIONAL
Tanah
Pada tanggal 12 Februari 2012 dilakukan perjanjian kerjasama yang dilakukan dengan pihak
ketiga dalam rangka pemanfaatan tanah pemerintah, yang mana dalam tanah tersebut akan
dibangun fasilitas olahraga terpadu, nilai tanah tersebut sebar Rp. 5.000.000.000
Berdasarkan data dari pengelola barang didapatkan informasi bahwa gedung kantor Dinas
Pamong Praja sudah tidak digunakan lagi atau penggunaannya karena dinas pamong praja telah
menempati kantor yang baru. Berdasarkan data yang ada di dalam neraca, nilai kantor yang
sudah tidak digunakan lagi.
Lembaran Operasional