Anda di halaman 1dari 5

RESUME

ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE


TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Dosen Pengampu :

Dr. Gideon Setyo B, MSi,Ak,CA.

NAMA : MOCH YUSUF MULTAZAM ATTO’ILLAH


KELAS : B
NPM : 17013010089

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2020
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pertumbuhan dan persaingan dewasa ini di dunia bisnis memaksa setiap


perusahaan untuk menentukan strategi yang tepat dalam mengelola perusahaan.
Kemampuan perusahaan dalam hal memperoleh laba menjadi hal yang sangat penting,
manfaat ini merupakan gambaran bagi perusahaan dalam mempertahankan bisnis
secara berkelanjutan (sustainability) yang berarti bahwa perusahaan dapat bertahan di
pasar global.

GCG adalah konsep lama yang kembali populer karena perkembangan sosial dan
kemajuan praktik bisnis. Di Amerika, GCG muncul sekitar tahun 1970-an. Istilah ini
muncul ketika pengungkapan skandal penipuan yang melibatkan perusahaan besar
seperti: Enron, Wordcom, Tyco, London dan Commonwealth, Poly Peck, Maxwel, dan
perusahaan besar lainnya.

Profitabilitas adalah salah satu rasio untuk mengukur laba dan keberhasilan
operasi perusahaan. Laba (atau mungkin kerugian) memengaruhi kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan pendanaan atau ekuitas. Selain itu, juga
mempengaruhi posisi likuiditas perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk
berkembang. Oleh karena itu, baik kreditor maupun investor sangat tertarik untuk
mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba atau profitabilitas.
ROE sebagai salah satu rasio profitabilitas merupakan indikator yang sangat penting
bagi investor. ROE dibutuhkan oleh investor untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba berdasarkan modal tertentu. Rasio ini adalah ukuran
profitabilitas dari perspektif pemegang saham (Hamdani, 2016: 135).

Resume ini untuk mengetahui pengaruh ukuran dewan terhadap profitabilitas


perusahaan, pengaruh ukuran dewan terhadap profitabilitas perusahaan, pengaruh
ukuran komite audit terhadap profitabilitas perusahaan, dan pengaruh ukuran dewan
komisaris. komisaris, dewan direksi, komite audit tentang profitabilitas perusahaan.
BAB 2 TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1 Teori Akuntansi Agensi


teori ini menyatakan bahwa pemisahan antara kepemilikan dan manajemen suatu
perusahaan dapat menyebabkan masalah keagenan. Pemilik perusahaan akan
memberikan wewenang kepada manajer (manajer) untuk mengurus jalannya
perusahaan seperti mengelola dana dan membuat keputusan perusahaan lain untuk dan
atas nama pemilik perusahaan. Manajer tidak bertindak demi kepentingan pemilik,
karena konflik kepentingan. Dalam teori kepemilikan saham agensi sepenuhnya dimiliki
oleh pemegang saham dan manajer (agen) yang diminta untuk memaksimalkan
pengembalian pemegang saham (Hamdani, 2016: 30).

2.1.2 Teori Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan yang Baik Istilah tata kelola perusahaan adalah yang pertama
diperkenalkan oleh Komite Cadburry, Inggris pada 1922 yang menggunakan istilah itu dalam
laporannya yang datang dikenal sebagai Cadbury Report (Agoes, 2014: 101). Sementara itu, tata
kelola perusahaan menurut Komite Cadburry adalah sistem itu mengarahkan dan mengendalikan
perusahaan.

2.1.3 Teori Profitabilitas

Profitabilitas adalah salah satu untuk mengukur laba dan keberhasilan operasi suatu perusahaan
dalam suatu hal tertentu periode waktu atau dengan kata lain mengacu pada jangka panjang laba,
bukan laba triwulanan atau tahun berjalan (Robert dan Vijay, 2012: 60).

2.3 PEMBAHASAN

2.3.1 Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Profitabilitas

Berdasarkan uji hipotesis dewan komisaris komisaris tidak berpengaruh signifikan profitabilitas. Ini karena
semakin besar angkanya dewan komisaris terkait dengan dua hal, yaitu meningkatnya masalah dalam hal
komunikasi dan koordinasi dan dengan semakin banyak papan yang tersedia, pengawasan juga akan semakin
sulit. Dengan yang lemah pengawasan dilakukan oleh dewan komisaris, tujuan pendirian dewan komisaris
tidak bekerja dan di sana tidak ada peningkatan kinerja. Oleh karena itu, keberadaan dewan komisaris tidak
meningkatkan efektivitas pengawasan dan juga tidak meningkatkan kinerja perusahaan sebagai diukur dengan
profitabilitas perusahaan.

2.3.2 Pengaruh Dewan Direksi terhadap Profitabilitas

Berdasarkan uji hipotesis dewan komisaris direksi memiliki pengaruh signifikan terhadap
profitabilitas. Ini karena dari data sampel penelitian, jumlah dewan direksi dalam sampel perusahaan
sesuai dengan yang berlaku peraturan, yang terdiri dari 1 anggota, tetapi untuk perusahaan yang
berkaitan dengan pengumpulan / pengelolaan dana jumlah minimum dewan direksi adalah 2 anggota

2.3.3 Pengaruh Komite Audit terhadap Profitabilitas

Berdasarkan uji hipotesis komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Ini adalah
karena komite audit adalah hal baru untuk perusahaan sehingga dalam pemantauan kinerjanya sistem itu
belum optimal, akibatnya pembentukan komite audit baru ini masih mengalami masalah.

2.3.4 Pengaruh Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Direksi dan Komite Audit tentang
Profitabilitas

Berdasarkan uji hipotesis menggunakan signifikansi simultan menguji bahwa Dewan Komisaris,
Direksi dan Komite Audit secara simultan memiliki signifikan berpengaruh pada profitabilitas. Ini
karena dengan implementasi GCG, pengambilan keputusan proses dalam manajemen perusahaan
akan menghasilkan keputusan yang optimal sehingga dapat meningkat efisiensi dan pencapaian
yang mapan tujuan perusahaan.
BAB 3 PENUTUP/SUMMARY

 Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut:


 data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur
yang telah terdaftar di Bursa Efek pada periode 2012-2016 melalui situs web
www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 128 perusahaan yang
merupakan data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2012- ini menghasilkan :
 Pertama, dewan variabel komisaris tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas
perusahaan.
 Kedua, variabel dewan direksi secara signifikan mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
 Ketiga, komite audit variabel tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
Akhirnya, variabel dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit secara bersamaan
memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai