Anda di halaman 1dari 2

Tujuan umum :

1. Menjamin asuhan keperawatan secara optimal


2. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.

Tujuan khusus:

1. Mengakhiri rencana tindakan program promosi kesehatan


2. Menyataka apakah tujuan program promosi kesehatan telah tercapai atau belum.
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatanterkait program promosi
4. Memodifikasi rencana tindakan promosi
5. Dapat menentukan penyebab apabila tujuan promosi kesehatan belum tercapai

Jenis-jenis promosi kesehatan:

1. Pemberdayaan masyarakat
2. Pengembangan kemitraan
3. Upaya advokasi
4. Pembinaan suasana
5. Pengembangan SDM
6. Pengembangan IPTEK
7. Pengembangan media dan sarana
8. Pengembangan intrastruktur

Metode promosi kesehatan

1. Individual
Metode ini digunakan apabila promotor kesehatan dan sasaran atau kliennya dapat
berkomunikasi langsung, baik bertatap muka (face to face ) maupun melalui sasaran komunikasi
lainnya, misalnya telepon. Caraini paling efektif, karna antara petugas kesehatan dengan klien
dapat saling dialig, saling merespons dalam waktu yang bersamaan. Dalam menjelaskan masalah
kesehatan bagi klien nya petugas kesehatan dapat menggunakan alat bantu peraga yang relevan
dengan masalahnya. Metode dan teknik promosi kesehatan, antara lain:
 Bimbingan dan penyuluhan ( Guidance and Councelling)
Dengan cara ini kontak antar klien dan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang
dihadapi oleh klien dapat diteliti dan dibantu penyelesaiannya. Akhrnya klien tersebut
dengan sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian akan menerima prilaku
tersebut ( mengubah prilaku)
 Wawancara ( interview)
Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa
ia tidak atau belum menerima perubahan, apakah ia tertarik atau tidak terhadap
perubahan, untuk mengetahi apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu
mempunyai dasar pengertian an kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu
penyuluhan yang lebih mendalam lagi.
2. Kelompok

Teknik dan metode promosi kesehatan kelompok ini digunakan untuk sasaran kelompok.
Sasaran kelompok di bedakan menjadi dua, yaitu kelompok kecil dan kelompok besar. Disebut
kelompok kecil kalau kelompok sasaran terdiri antara 6-15 orang, sedang kelompok besar bila
sasaran diatas 15 sampai dengan dengan 50 orang. Oleh sebab itu, metode promosi kesehatan
kelompok juga di bedakan menjadi 2 yaitu :

a. Metode dan teknik promosi kesehatan untuk kelompok kecil, misalnya : diskusi kelompok,
metode curah pendapat ( brain storming), bola salju ( snow ball) , bermain peran ( role play),
kelompok kecil ( buzz grup), metode permainan simulasi ( simulation game), dan
sebagainya. Untuk mengefektifkan metode ini perlu di bantu dengan alat bantu atau media,
misalnya : lembar balik ( flip chart), alat peraga, slide, dan sebagainya.
b. Metode dan teknik promosi kesehatan untuk kelompok besar, misalnya : metode ceramah
yang diikuti atau tanpa diikuti dengan tanya jawab, seminar, loka karya, dan sebagainya.
Untuk memperkuat metode ini perlu di bantu pula dengan alat bantu misalny, overhead
projektor, slide projektor, film, sound system, dan sebagainya.
3. Massa
Apabila sasaran promosi kesehatan adalah massal atau public, maka metode-metode dan teknik
promosi kesehatan tersebut tidak akan efektif, karena itu harus digunakan metode promosi
kesehatan massa. Merancang metode promosi kesehatan massal memang paling sulit, sebab
sasaran publik sangat hiterogen, baik dilihat dari kelompok umur, tingkat pendidikan, tingkat
sosial ekonomi, sosial-budaya dan sebagainya. Kita memahami masing-masing kelompok
sasaran sangat variatif tersebut berpengaruh terhadap peran-peran kesehatan. Padalah kita
harus merancang dan meluncurkan pesan-pesan kesehatan tersebut kepada massa tersebut
dengan metode, teknik, dan isi yang sama. Metode dan teknik promosi kesehatan untuk massa
yang sering digunakan adalah :
1. Ceramah umum ( public speaking), misalnya dilapangan terbuka dan tempat-tempat umum
( public place)
2. Penggunaan media massa elektrik, seperti radio dan televisi. Penyampaian pesan melalui
radio dan TV ini dapat dirancang dengan berbagai bentuk, misalnya : sandiwara ( drama),
talk show, dialog interaktif, simulasi, spot dan sebagainya.
3. Penggunaan media cetak, seperti Koran, majalah, buku, leaflet, selebaran, poster, dan
sebagainya. Bentuk sajian dalam media cetak ini juga bermacam-macam, antara lain :
artikel, tanya jawab, komik, dan sebagainya.
4. Penggunaan media di luar ruangan, misalnya : billboard, spanduk, umbul-umbul dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai