Disusun Oleh :
RISKA NOVA NURDIANASARI
161210034
Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan
(A. Md. Kep.) pada Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang
Disusun Oleh :
RISKA NOVA NURDIANASARI
161210034
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
PERSEMBAHAN
Sujud syukur saya tunjukan kepada Tuhan yang Maha Esa, Maha Agung
atas karunia dan rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir karya
tulis ilmiah dengan baik. Terimakasih Tuhan tetap membantu hambamu ini walau
terkadang melupakan-MU.
Terimakasih untuk bapak dan ibu sudah berjuang untukku kuliahku yang
mahal ini. Bekerja keras untukku tanpa mengenal teriknya matahari dan dinginnya
hujan, sampai terkadang sakit tak dipedulikan demi membiayai kuliahku. Selalu
menjalankan ibadah. Aku sangat menyayangi kalian, aku berjuang disini untuk
membahagiakan kalian, ingin ku lihat senyuman kalian disaat aku bekerja menjadi
tenaga medis sesuai dengan keinginan kalian. Senyum kalian adalah semangat
KAKAKKU TERSAYANG
kebawah banyak yang ingin sepertiku tapi terhalang sesuatu. Aku menyayangimu
viii
Mas Galih
mengerjakan KTI ini sampai akhir, selalu mengingatkanku disaat aku mulai
beribadah dan berdoa kepada Allah SWT untuk kelancaran segala urusan didunia.
TEMAN KOSKU
disaat aku mulai menyerah, yang menjadi teman curhatku tempatku mencurahkan
mengerjakan KTI. Aku menyayangi kalian yang sudah aku anggap sebagai
saudaraku.
SAHABATKU
Tanpa rasa lelah selalu mengingatkanku untuk semangat demi orang tua dan
demi masa depan. Selalu berkata masih banyak orang yang ingin kuliah sepertimu
tapi ada sesuatu yang menghalangi. Yang selalu mengingatkan kesalahanku, yang
menjadi orang tercerewet disaat aku sakit karena tugas. Terimakasih tetaplah
DOSEN-DOSENKU
ix
TEMANKU SEPERJUANGAN
Terimakasih untuk canda, tawa, tangis, suka, duka dan perjuangan yang
telah kita lalui bersama. Jangan lupakan kenangan selama 3 tahun ini. Semoga
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
NYA sehingga Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat
Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang dapat selesai pada waktu yang telah
ditentukan. Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya dan semua pihak yang
ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal karya tulis
ilmiah ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan penulis,
dengan segala kerendahan hati penulis mengharap kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan proposal karya tulis ilmiah ini, penulis berharap
karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi profesi keperawatan amin.
xi
ABSTRAK
xii
ABSTRAK
xiii
DAFTAR ISI
xiv
3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 44
3.5. Pengumpulan Data ............................................................................. 44
3.6. Uji Keabsahan Data ............................................................................ 44
3.7. Analisa Data ....................................................................................... 45
3.8. Etika Penelitian .................................................................................. 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil ................................................................................................... 47
4.1.1. Gambaran lokasi pengambilan data ......................................... 47
4.1.2. Pengkajian ................................................................................ 47
4.1.3. Analisa Data ............................................................................. 51
4.1.4. Diagnosa Keperawatan ............................................................. 52
4.1.5. Intervensi Keperawatan ............................................................ 52
4.1.6. Implementasi Keperawatan ...................................................... 53
4.1.7. Evaluasi Keperawatan .............................................................. 55
4.2. Pembahasan ........................................................................................ 57
4.2.1. Pengkajian ................................................................................ 57
4.2.2. Analisis Data ............................................................................ 58
4.2.3. Diagnosa Keperawatan ............................................................. 59
4.2.4. Intervesnsi Keperawatan .......................................................... 59
4.2.5. Implementasi Keperawatan ...................................................... 61
4.2.6. Evaluasi Keperawatan .............................................................. 62
BAB V KESIMPULAN & SARAN
5.1. Kesimpulan.................................................................................. 65
5.1.1 Pengkajian ......................................................................... 65
5.1.2 Diagnosa Keperawatan ...................................................... 65
5.1.3 Intervensi Keperawatan ..................................................... 65
5.1.4 Implementasi Keperawatan ............................................... 66
5.1.5 Evaluasi Keperawatan ....................................................... 66
5.2. Saran ........................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... ….. 68
LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
Lambang
1. % : Persentase
2. 0 : Derajat
3. / : Atau
4. & : Dan
5. > : Lebih dari
6. < : Kurang dari
Singkatan
1. STIKes : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
2. ICMe : Insan Cendekia Medika
3. WHO : World Health Organization
4. RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
5. NIC : Nursing Interventions Classification
6. NOC : Nursing Outcomes Classifications
8. DepKes : Departemen Kesahatan
9. WSD : Water Seal Drainage
10. SSP : Sistem Saraf Pusat
11. AGD : Analisa Gas Darah
12. mmHg : Mili meter Hidrargyrum
13. TBC : Tuberculosis
14. Ca : Cancer
15. ADL : Activities if Daily Living
16. MRS : Masuk Rumah Sakit
17. TTV : Tanda-tanda Vital
18. GCS : Glaslow Coma Scala
19. NANDA : North American Nursing Diagnosis Association
20. WOD : Wawancara, Observasi, dokumentasi
xix
BAB 1
PENDAHULUAN
Efusi pleura merupakan proses penyakit primer yang jarang terjadi, tetapi
pleura, gagal jantung yang menyebabkan tekanan kapiler paru dan tekanan
plasma, jadi juga memungkinkan transudasi cairan yang berlebih, infeksi atau
protein plasma dan cairan kedalam rongga secara cepat. Efusi pleura berarti
di Amerika Serikat di temukan sekitar 1,5 juta kasus per tahunnya dengan
1
2
Indonesia mencapai 2,7% dari penyakit infeksi saluran napas lainnya (Depkes
RI, 2006).
Keganasan, pneumonia, dan emboli paru adalah tiga penyebab utama dari
efusi pleura (Light, 2002). Dari segi anatomis, permukaan rongga pleura
berbatasan dengan paru sehingga cairan pleura mudah bergerak dari satu
rongga ke rongga yang lainnya. Dalam keadaan normal seharusnya tidak ada
rongga kosong diantara kedua pleura, karena biasanya hanya terdapat sekitar
10-20cc cairan yang merupakan lapisan tipis erosa yang selalu bergerak
secara teratur. Setiap saat, jumlah cairan dalam rongga pleura bisa menjadi
lebih dari cukup untuk memisahkan kedua pleura. Jika terjadi, maka
itu, rongga pleura disebut sebagai ruang potensial, karena ruang ini
normalnya begitu sempit, sehingga bukan merupakan ruang fisik yang jelas
kondisi klien ke rumah sakit atau tenaga kesehatan (Arief Muttaqin, 2008).
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
RSUD Bangil
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
terjadi karena proses penyakit primer dan dapat juga terjadi karena
penyakit sekunder akibat penyakit lain. Efusi dapat berupa cairan jernih
2000)
rongga pleura maka keadaan ini disebut sebagai effusi pleural. Seperti
cairan dari dalam kavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura
5
6
pada cairan pleura mempunyai kadar protein lebih rendah yaitu < 1,5
atau keduanya, ini disebabkan oleh satu dari lima mekanisme berikut,
(Morton, 2012) :
a. Infeksi
1. Tuberculosis
2. Pneumonitis
3. Abses paru
4. Periorasi esophagus
5. Abses sufrenik
b. Non infeksi
1. Karsinoma paru
3. Karsinoma mediastinum
4. Tumor ovarium
7
6. Gagal hati
7. Gagal ginjal
8. Hipotiroidisme
9. Kilotoraks
3. Peritoneal dialysis
4. Miksedema
5. Atelectasis akut
6. Pericarditis konstriktiva
pembuluh kapiler yang rusak dan masuk ke dalam paru yang dilapisi
disebabkan oleh :
8
1. Pneumonia
2. Kanker
3. Empyema
4. Tuberkolosis
6. Asbestos
7. Uremia
8. Atelectasis kronik
9. Khilothoraks
11. Sarcoidosis
selalu ada.
dada diarea.
2014).
9
damoiseu).
1) Dipsnea
2) Nyeri pleuritik
10
5) Egofoni
2.1.5 Patofisiologi
terdapat cairan anatara 1-20cc yang merupakan lapisan tipis serosa dan
hanya sebagian kecil di absorbs oleh sistem kapiler pilmonal. Hal yang
infeksi primer. Dari infeksi primer ini akan timbul peradangan saluran
getah bening menuju hilus (limphadinitis local) dan juga diikuti dengan
focus subpleura yang robek atau melalui aliran getah bening. Sebab lain
dapat juga dari robeknya pengkerjaan arah saluran getah bening yang
oleh peningkatan suhu, batuk dan berat badan menurun. Effusi pleura
juga bias terjadi akibat beberapa proses yang meliputi (Guyton dan
Hall, 1997):
2.1.6 Pathway
Etiologi
Peningkatan permeabilitas
Saraf eferen Penumpukan kapiler/gangguan absorbsi
eksudat getah bening
nyeri
dipersepsikan Ekspansi Batuk Penumpukan cairan
paru bersputum dalam rongga pleura
menurun
Nyeri akut
Mendorong diafragma
Sesak
Penekanan pada lambung
Ketidakefektifan
Mual dan
pola nafas Mual
Muntah
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
14
1. Komplikasi
1) Tuberculosis
2) Infeksi
3) Pneumonia
4) Sindrom meig
5) Kegagalan jantung
6) Empyema torasis
7) Piothoraks
2. Pemeriksaan Penunjang
pleura adalah :
1) Foto rontgen
2) Ultra sonografi
Torakosintesis
2.2.1 Pengertian
2017).
5. Napas dalam
8. Ortopnea
2.3 Patofisiologis
2.4 Kuadriplegia
(sebutkan)
1.3 Kelelahan
1.6 Untuk bayi, yang berhubungan dengan tidur pada posisi tengkurap
3. Kriteria Hasil
ditandai dengan:
6. Intervensi
dengan ventilator
respirasi
13. Catat perubahan pada saturasi oksigen dan nilai gas darah arteri
19
14. Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang teknik relaksasi untuk
napas dalam
ventilator mekanis
terapi
20. Berikan nebulizer dan humidifier atau oksigen sesuai program atau
protokol
jadwal
napas, pola napas, nilai AGD, sputum dan efek obat pada pasien)
23. Ajurkan pasien untuk napas dalam melalui abdomen selama periode
distres pernapasan
sekresi
25. Minta pasien untuk pindah posisi, batuk dan napas dalam
20
menurunkan kecemasan
posisi.
hasil asuhan yang telah diberikan dengan berfokus pada klien, berorientasi
pada tujuan setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan saling berhubungan
1. Data Subyektif
1) Biodata
a. Nama
umur
21
laki-laki
perokok,dll.
polusi, dsb.
efusi pleura keluhan utama yang di rasakan adalah batuk, dan susah nafas
(sesak), rasa berat pada dada, nyeri pleurittik akibat iritasi pleura
yang bersifat tajam dan terlokalisir terutama pada saat batuk dan bernafas
serta batuk non produktif. Biasanya gejala efusi pleura yang paling sering
sesak nafas, nyeri pleuritik, rasa berat pada dada, berat badan
22
Muttaqin, 2008) .
2. Pola eliminasi
pada pasien efusi pleura keadaan umum pasien lemah, pasien akan
dan minum sebelum dan sesudah MRS pasien dengan efusi pleura
2008).
24
Akibat dari efusi pleura adalah penekana pada paru oleh cairan
Muttaqin, 2008)
3. Data objektif
1) Pemeriksaan fisik
3. TTV
N : Takikardia
hipertermia
4. Sistem Respirasi
1) Inspeksi
2) Perkusi
punggung.
3) Auskultasi
5. Sistem Cardiovasculer
1) Inspeksi
2) Palpasi
getaran ictuscordis.
3) Perkusi
kiri.
4) Auskultasi
6. Sistem Pencernaan
1) Inspeksi
2) Auskultasi
3) Palpasi
teraba.
4) Perkusi
vesikaurinarta, tumor).
7. Sistem Neurologis
1) Inspeksi
pengecapan.
8. Sistem Muskuloskeletal
refiltime.
kanan.
9. Sistem Integumen
1) Inspeksi
2) Palpasi
seseorang
4. Diagnosa Keperawatan
3. Nyeri akut
30
4. Mual
5. Hipertermi
Intervensi Keperawatan
NO Diagnosa Keperawatan NIC (Intervensi
NOC (Tujuan)
Keperawatan)
1 Ketidakefektifan pola NOC : Status pernafasan : Paten NIC : Monitor
nafas jalan nafas pernafasan
Definisi : inspirasi atau Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor kecepatan,
ekspirasi yang tidak keperawatan selama 3x24 jam irama, kedalamn
member ventilasi adekuat. diharapkan klien menunjukkan jalan dan usaha untuk
Batasan Karakteristik : nafas paten, dengan kriteria hasil : inspirasi
1) Perubahan kedalaman No Kriteria Awal Tujuan 2. Monitor pola
pernafasan 1 Kecepatan 1 bernafas,
2) Perubahan ekskurasi Pernafasan bradypnea,
dada 2 Irama 2 tachypnea, dyspnea
3) Mengambil posisi tiga pernafasan 3. Monitor terjadinya
titik 3 Kedalaman 3 dyspnea, dan
4) Bradipnea inspirasi peristiwa yang
5) Penurunan tekanan 4 Cemas / 4 dapat memperburuk
ekpirasi kegelisahan keadaan
6) Penurunan tekanan 5 Terengah- 5 4. Perhatikan lokasi
inpirasi engah trakea
7) Penurunan ventilasi 5. Buka jalan nafas
semenit Indikator : dengan tehnik
8) Penurunan kapasitas 1. Gangguan ekstrim chinlift
vital 2. Berat 6. Membaca
9) Dispnea 3. Sedang mekanisme
10) Peningkatan diameter 4. Ringan ventilator
anterior posterior 5. Tidak ada gangguan 7. Kolaborasi dengan
11) Pernafasan cuping tim medis dalam
hidung pemberian
12) Ortopnea nebulizer
13) Fase ekspirasi 8. Kolaborasi dengan
memanjang tim medis dalam
14) Pernafasan bibir pemberian terapi
15) Takipnea farmakologi
16) Penggunaan otot
aksesorius untuk
bernafas
Faktor yang
berhubungan :
1) Ansietas
2) Posisibuh
3) Deformitas tulang
4) Deformitas dinding
dada
5) Keletihan
6) Hiperventilasi
31
7) Sindrom hipoventilasi
8) Gangguan
musculoskeletal
9) Kerusakan neurologis
10) Disfungsi
neuromuscular
11) Obesitas
12) Nyeri
13) Keletihan otot
pernafasan
14) Cedera medulla
spinalis
2 Ketidakseimbangan NOC : Status nutrisi NIC : Manajemen
pucat 9. Kolaborasi
Faktor yang
berhubungan :
1) Faktor biologis
2) Faktor ekonomi
3) Ketidakmampuan
untuk
mengabsorbsi
nutrient
4) Ketidakmampuan
untuk mencerna
makanan
5) Faktor psikologis
iribilitas, analgetik
mendesah) 8. Kolaborasi
mata berpencar
fokus, meringis)
9) Sikap melindungi
area nyeri
(mis : gangguan
persepsi nyerim
hambatan proses
berfikir, penurunan
interaksi dengan
orang dan
lingkungan)
dapat diamati
untuk menghindari
nyeri
secara verbal
sendiri
Faktor yang
behubungan :
biologism zat
kimia, fisik,
psikologis)
4) Peningkatan 4. Ringan
kranial
5) Tumor intra
abdomen
6) Labirinitis
7) Nyeri
8) Penyakit pankreas
Situasional
1) Ansietas
2) Takut
3) Nyeri
4) Faktor psikologs
5) Rasa makanan /
minuman yang
Terapi
1) Distensi lambung
2) Iritasi lambung
Farmascutikal (ramuan
obat)
37
2 Berkeringat 5 3. Anjurkan
4) Pemanjanan
saat panas keluarga klien
lingkungan yang
3 Respirasi 5
panas untuk
(RR)
5) Peningkatan laju mengompres
4 Menggigil 5
metabolisme klien pada
saat panas
6) Medikasi lipatan paha dan
5 hipertermi 5
7) Trauma aksila
5. Monitor tanda-
tanda hipertermi
6. Monitor IWL
7. Berkolaborasi
dengan tim
medis dalam
pemberian obat
antipiretik
38
atau obstruksi dari jalan nafas dengan kriteria hasil : nafas sebelum
Faktor yang
berhubungan
Lingkungan
1) Perokok pasif
2) Mengisap asap
3) Merokok
2) Mucus dalam
jumlah berlebih
3) Eksudat dalam
alveoli
jalan nafas
buatan
6) Sekresi yang
tertahan / sisa
sekresi
7) Sekresi dalam
bronki
40
Fisiologi
2) Asma
3) Penyakit paru
obstruksi kronis
4) Hyperplasia
dinding bronchial
5) Infeksi
6) Disfungsi
neuromusular
2.2.5 Implementasi
2.2.6 Evaluasi
(nursalam,2006).
keperawatan.
keperawatan.
perawat.
42
Pada tahap ini ada dua evaluasi yang dapat dilaksanakan oleh
diberikan perawat
dengan rencana
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus yang
terjadi karena proses penyakit primer dan dapat juga terjadi karena
penyakit sekunder akibat penyakit lain. Efusi dapat berupa cairan jernih
yang merupakan transudat, dan berupa pus atau darah (Baughman, 2000)
(Nanda, 2015-2017).
3.3 Partisipan
43
44
3. Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostic dan data
data utama yaitu pasien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan
data sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan
dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan
1) Pengumpulan data.
2) Mereduksi data
kemudian dibuat koding yang dibuat oleh peneliti dan mempunyai arti
3) Penyajian data
4) Kesimpulan
Beberapa prinsip etik yang perlu diperhatikan dalam penelitian antara lain:
pengembangan ilmu.
Jawa Timur.
4.1.2 Pengkajian
1. Indentitas
Identitas Kasus 1 Kasus 2
Nama Ny. S Ny. St
Umur 57 tahun 45 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT IRT
Status perkawinan Kawin Kawin
Alamat Wonorejo, Pasuruan Karangrejo, Gempul,
Pasuruan
Suku/Bangsa Jawa/WNI Jawa/WNI
Tanggal MRS 9 April 2019 12 April 2019
Tanggal Pengkajian 11 April 2019 13 April 2019
Jam masuk 09.20 WIB 08.53 WIB
No. RM 387569 390976
Diagnosa masuk Efusi Pleura + HF + CAD Efusi Pleura + TBC
2. Riwayat penyakit
Riwayat Penyakit Klien 1 Klien 2
Keluhan Utama Sesak Sesak
47
48
3. Pola kegiatansehari-hari
Pola Nutrisi Kasus 1 Kasus 2
Sebelum sakit Klien makan 3x/hari, dengan Klienmakan 2-3x/hari dengan
jenis karbohidrat, protein serat jenis karbohidrat, protein serat
dengan jumlah yang sedang. dengan jumlah yang sedang.
Klien juga meminum air putih Klien juga meminum air putih
sebanyak 6-8 gelas/hari. sebanyak 6-8 gelas/hari.
Saat sakit Klien makan 3x/hari dengan Klien makan 3x/hari dengan
porsi yang lebih sedikit, jenis jenis bubur halus. Klien
bubur. Klien meminum air 3 meminum air putih 3-4
gelas/hari. gelas/hari.
4. Pola Eliminasi
Pola Eliminasi Kasus 1 Kasus 2
Sebelum sakit Klien BAB 1x/hari dengan Klien BAB 1x/hari dengan
konsistensi lunak berwarna konsistensi lunak, berwarna
kuning kecoklatan, dan berbau kuning kecoklatan, dan berbau
khas. Klien BAK 5-6x/hari. khas. Klien BAK 5-7x/hari.
Saat sakit Klien BAB 1x/hari dengan Klien BAB 1x/hari dengan
konsistensi lunak berwarna konsistensi lunak berwarna
kuning kecoklatan dan kuning kecoklatan dan berbau
berbaukhas. Kline terpasang khas. Klien BAK 5-6x/hari,
cateter dengan jumlah urine warna kuning jernih dengan
1000 cc/hari warna kuning bau khas urine.
jernih, bau khas urine.
12. Integumen ada luka / benjolan / odema Palpasi : Tidak ada nyeri
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
tekan Inspeksi : Warna kulit sawo
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, Turgor lembab,
matang, turgor lembab, tidakadalesi, tampak sianosi
tidak ada lesi, tampak Palpasi : Akral hangat
sianosis
Palpasi : Akral hangat
2) Foto Rontgen
Kasus 1 Kasus 2
Hasil rontgen nampak ada Hasil rontgen nampak ada penumpukan
penumpukan cairan pada cairan pada interkosta kanan
interkosta kiri
Composmentis
10. GCS : 4,5,6
11. Tanda-tanda vital :
1) Tekanan darah :
110/80 mmHg
2) Nadi :
88x/menit
3) Suhu : 36,5oC
4) Respirasi
34x/menit
Klien 2
53
Terapi Oral :
1. CPG 75 mg
2. Allopurinol 100 mg
3. NAC 600 mg
12.00 4. Codein 15 mg
Memonitor tanda-tanda
vital :
1. Tekanan darah :
100/80 mmHg
2. Nadi : 98x/menit
3. Suhu 36,50C
4. Respirasi : 30x/menit
5. Kesadaran
composmentis
12.20 6. GCS : 4,5,6
Memonitor respirasi dan
12.25 status O2
Memposisikan klien
dengan posisi semi
fowler
Kasus 2
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Pukul Tindakan Paraf
1 Sabtu, 13 Ketidakefektifan pola Memberikan terapi
April 2019 nafas berhubungan injeksi :
dengan menurunnya 07.00 1. Furosemide 10mg/ml
ekspansi paru 07.30 2. Cefotazime 0,5
3. Ranitidine 25 mg/ml
4. Antrain 500 mg/ml
08.00 Memberikan terapi oral :
1. OAT
2. Codein 15 mg
3. Ambroxol 30 mg
09.30 Memberikan nebul
Ventolin 2,5 mg
10.10 Mengajarkan batuk
efektif
12.00 Memonitor tanda-tanda
vital :
1. Tekanan darah :
120/80 mmHg
2. Nadi : 88x/menit
3. Respirasi : 34x/menit
4. Suhu : 36,8oC
5. Kesadaran
composmentis
6. GCS : 4,5,6
Memonitor respirasi dan
O2
55
mmHg
9. Nadi : 86x/ menit
10. Respirasi : 22x/menit
11. Suhu : 36,6oC
A : Masalah ketidakefektifan pola
nafas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 3,5,6
Kasus 2
Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
Sabtu, 13 S : Klien mengatakan sesak dan
April 2019 batuk
O:
1. Keadaan umum : Lemah
2. Kesadaran composmentis
3. GCS : 4,5,6
4. Klien tampak sesak dan
batuk
5. Pernafasan cuping
hidung
6. Terpasang nasal canul 4
lpm
7. Ronchi (+)
8. Tekanan darah : 120/80
mmHg
9. Nadi : 88x/menit
10. Respirasi : 34x/menit
11. Suhu : 36,8oC
A : Masalah ketidakefektifan pola
nafas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1,2,3,4,5,6,7,8
Minggu, 14 S : Klien mengatakan sesak dan
April 2019 batuk berkurang
O:
1. Keadaan umum : Lemah
2. Kesadaran composmentis
3. GCS : 4,5,6
4. Klien tampak sesak dan
batuk
5. Pernafasan cuping
hidung
6. Terpasang nasal canul 3
lpm
7. Ronchi (+)
8. Tekanan darah 110/80
mmHg
9. Nadi : 86x/menit
10. Respirasi : 24x/menit
11. Suhu : 36,6oC
A : Masalah ketidakefektifan pola
nafas teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervesi
1,2,3,4,5,6,7,8
Minggu, 15 S : Klien mengatakan sesak dan
57
1.2 Pembahasan
3.2.1 Pengkajian
yang menderita efusi pleura. Sesak yang diderita klien 1 dan klien 2
58
paru.
Pada kasus efusi pleura yang diderita klien 1 dan klien 2 dengan
Dengan demikian pada hasil laporan studi kasus ini sesuai dengan
teori atau tidak ada kesenjangan antara laporan kasus dengan teori.
59
menurunnya ekspansi paru didukung oleh data Ny.S adalah klien sesak
ireguler.
ini jika tidak segera dilakukan akan terjadi kolab paru. Menurut
demikian pada hasil laporan studi kasus ini sesuai dengan teori atau
2007).
jam diharapkan sesak nafas pada Ny.S dan Ny.St berkurang, dengan
karena memiliki menfaat klinis yang terbatas, yaitu pada situais ketika
Ranitidine 25 mg/ml, injeksi Antrain 500 mg, terapi oral OAT, Codein
Efusi Pleura.
sesak, terdapat suara ronchi, irama nafas ireguler dan terpasang nasal
64
Pada bab ini akan disajikan kesipulan dan saran dari hasil penelitian
tentang asuhan keperawatan pada klien efusi pleura dengan masalah keperawatan
5.1 Kesimpulan
1. Hasil pengkajian yang telah dilakukan penulis pada tanggal 11 April 2019
mengeluhkan sesak dan batuk berdahak, dan data objektif klien terpasang
ireguler.
2. Diagnosa utama pada klien Ny.S dan Ny.St yaitu Ketidakefektifan pola
dengan data subjektif pada Ny.S adalah terdapat alat bantu nafas nasal
adanya suara ronchi, irama nafas ireguler. Sedangkan pada Ny.St adalah
terdapat alat bantu nafas nasal canul 4 lpm, adany pernafasan cuping
hidung, bentuk dada simetris, terdapat suara nafas ronchi, irama nafas
ireguler.
65
66
respon klien.
hari. Hasil evaluasi Ny.S pada tanggal 13 April 2019 klien mengatakan
sesak dan batuk klien berkurang. Sedangkan, pada Ny.St pada tanggal 15
5.2 Saran
lain :
pola nafas.
Al Sagaff H dan Mukti. A, Dasar Ilmu Penyakit Paru, Airlangga University Press,
Surabaya ; 1995
Carpenito, Lynda Juall, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinik Edisi
6, Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 1995
Ganong F. William, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 17, Jakarta EGC ;
1998
Brunner & Suddart, 2002, Buku AjarKeperawatn Medikal Bedah,Vol 3, Edisi 8,
Penerbit RGC, Jakarta
Algarisi, 2010. Definisi dan Klasifikasi Efusi Pleura. Diakses pada tanggal 15
Maret 2019 pada http://doc.alfirisi.blogspot.com/2011/15/definisi-dan-
klasifikasi-efusi-pleura.html
Smeltzer C Suzanne. 2002. Buku Ajar Keperawatan medical bedah, Brunner and
Suddarth’s, Ed 8 Vol 1. Jakarta : EGC
Nanda International, 2009. Diagnosis Keperawatan :Definisi & Klasifikasi Jakarta
: EGC
Somantri, Irman. 2007. Keperawatan Medikal Bedah : Asuhan Keperawatan pada
Klien dengan Ganggguan Sistem Pernafasan. Jakarta : Penerbit Salemba
Medika
Djojodibroto, darmanto, 2009. Respiratori (respiratory medicine). Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran (ECG)
Carpenito, Lynda Juall, Rencana Asuhan dan Dokumentasi keperawatan Edisi 2,
Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 1995
Carpenito, Lynda Juall, Diagnosa keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik Edisi
6, Penerbit Buku Kedokteran EGC,;1995
Marrilyn, E. Doengus, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendpkumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3 Jakarta EGC
: 1999
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika
Somantri, Irman. 2008. Keperawatan Medikal Bedah Asuhan Keperawatan Pada
Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika
Somantri, Irman. 2009. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
(http.doc-alfari.blogspot.nl/2011/05/komplikasi-efusi-pleura.html), diakses pada 6
Oktober 2014
Alfarisi. 2010. Definisi dan Klasifikasi Efusi Pleura. Diakses pada tanggal 8 April
2012 padalhttp://doc-alfarisi.blogspot.com/2011/05/definisi-dan-klasifikasi-
efusi-pleura.html
Johnson, M.,et all, 2002, Nursing Outcomes Classification (NOC) Second
Edition, IOWA Intervention Project, Mosby.
Mc Closkey, C.J., Iet all, 2002, Nursing Interventions Classification (NIC) second
Edition, IOWA Intervention Project, Mosby.
68
PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
2019
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Penanggung jawab biaya :
Usia : Nama :
Jenis kelamin : Alamat :
Suku : Hub. Keluarga :
Agama : Telepon :
Pendidikan :
Alamat :
Eliminasi
BAB
Frekuensi .......x/hari
warna .............
konsistensi
BAK
Frekuensi .......X/Hari
Warna .......
Alat bantu
Kebersihan Diri
Mandi......................X/hari
Keramas .................x/hari
Sikat Gigi ................X/Hari
Memotong Kuku..........
Ganti Pakaian ............
Toileting
Istirahat/Tidur
Tidur siang.........................jam
Tidur Malam .....................jam
Kebiasaan Merokok/Jamu
2. Sistem Pernafasan (B 1)
a. Hidung: Masalah Keperawatan :
Pernafasan cuping hidung ada tidak
Septum nasi simetris tidak simetris
Lain-lain
8. Sistem Endokrin
a. Pembesaran kelenjar tyroid ya tidak Masalah Keperawatan :
b. Pembesaran kelenjar getah bening ya tidak
Lain-lain :
G. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Persepsi klien terhadap penyakitnya Masalah Keperawatan :
cobaan Tuhan hukuman lainnya
2. Ekspresi klien terhadap penyakitnya
murung gelisah tegang marah/menangis
3. Reaksi saat interaksi kooperatif tak kooperatif curiga
4. Gangguan konsep diri ya tidak
Lain-lain :
Masalah Keperawatan :
H. PENGKAJIAN SPIRITUAL
Kebiasaan beribadah sering kadang-kadang tidak pernah
Lain-lain :
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, radiologi, EKG, USG)
J. TERAPI
....................., .................................
Mahasiswa,
(..........................................)
ANALISA DATA
Nama :………………………. No.RM: …………….
Data subyektif :
Data Obyektif :
SESUAI DENGAN
NANDA 2014
1. ……………………………………………….
2. ……………………………………………….
INTERVENSI KEPERAWATAN
No.
Hari/tanggal diagnosa Tujuan & kriteria hasil Waktu Rencana tindakan Rasional
Implementasi Keperawatan
Nama :………….. No.RM : ………………………..
No.
Diagnosa
Hari/Tanggal Waktu Implementasi keperawatan
Paraf
Evaluasi Keperawatan
Nama :………….. No.RM : ………………………..
No. Diagnosa
S :
O :
A :
P :