Anda di halaman 1dari 8

ASAS UMUM TATALAKSANA KERACUNAN

Prinsip terapi suportif dan diagnose


1. Maksud dari pemeliharaan keseimbangan elektrolit bisa menggeser KTM
ke atas
Pemeliharaan keseimbangan elektrolit merupakan salah satu metode
pergeseran KTM ke atas.
Adapun pergeseran KTM ke atas merupakan prinsip dasar pada terapi
suportif dalam menangani keracunan. Konsep pergeseran KTM ke atas
sebetulnya tdk bs diartikan harafiah/ sesungguhnya…namun yg terjadi
adalah ” seakan-akan kita mendorong KTM itu menjadi naik ke atas”
Kenapa? Krn kalau kalian liat kurva ketoksikan…kurva seny toksik tdk
mengalami pergeseran/kurva seny toksik tetap…tapi dengan kita
melakukan terapi suportif (salah satu metode: dengan memelihara
keseimbangan elektrolit), maka seakan-akan kita mendorong KTM itu
naik..sehingga walau seny toksik msh di dlm tubuh, maka dengan
adanya pergeseran KTM ke atas akan menyebabkan ketoksikan yang
terjadi menjadi lebih kecil dibandingkan bila tidak dilakukan terapi
suportif.
Oleh karena itu strategi pada terapi suportif adalah dengan
memelihara fungsi vital.
Nanti bs dibedakan pd wkt kita belajar terapi antidot...pada terapi
antidot...kita akan menggeser kurva senyawa toksik...sdgkan ambang
KTM tetap (tdk digeser)...
 Untuk pergeseran KTM sendiri belisamenggunakan 2 metode yaitu
khas dan tak khas. Tujuan dari pergeseran KTM ini sendri yaiti
memastikan adanya aliran udara sehingga pasien dapat tetap
mengontrol pernapasannya, kmudian agar sirkulasi darah pasien
kmbli normal.
 orang keracunan biasanya mengalami gejala muntah atau diare
sehingga cairan dalam tubuhnya berkurang, nah berikan elektrolit
supaya keseimbangan cairan d dalam tubuh bisa seimbang, jadi
dengan adanya pemeliharaan keseimbangan elektrolit maka dapat
menggeser KTM
 mungkin dengan menjaga elektrolit maka elektrolit akan
berikatan dengan protein sehingga diharapkan senyawa yang
menimbulkan toksik tersebut tdk dapat berikatan dengan protein
sehinggan KTM naik
 kalau menurut saya bu, untuk menjaga homeostatik tubuh
dikarenakan apabila kekurangan eletrolitdapat menyebabkan
gejala lain seperti aritmia dan lain lain sehingga di harapkan ketika
dijag keseimbangan elektrolit maka dapat mengurangi ketoksikan
dengan meningkatkan KTM
2. menggeser senyawa toksik dan menaikkan KTM bisa dilakukan bersama
nggak bu?
kl menggeser seny toksik..kan terapi antidot...sdgkan menaikkan
KTM..terapi suportif...sptnya itu menjwb pertnyaan di kuis ya...sec
teoritis..sebaiknya dilakukan bertahap...jd kita mulai dgn terapi suportif
(kondisi pasien diperbaiki), lalu racun nya kita diagnosis (jenis racun, wkt
terpapar, kondisi pasien), stlh itu baru terakhir kita mulai dgn terapi
antidot (kita bs pilih terapi antidot yg sesuai..misalnya saat diagnose
diketahuin pasien baru keracunan 15 menit yg lalu, maka kita bs terapi
antidot dgn membatasi absorpsi dgn pemuntahan)….namun kadang dlm
praktek...bs jd dimulai dgn terapi suportif dl...misalnya keracunan di
rmh..kdg pasien sdh muntah2 dulu..nah itu kan sdh terjadi terapi antido
membatasi absorpsi...

3.
4. kalo yang pemeliharaan sirkulasi darah itu masih belum terlalu mengerti
bagaimana bisa dikatakan menggeser KTM jg
 pemeliharaan sirkulasi darah..itu bgn circulation...mgg dpn akan
kita bahas...salah satu yg di cek: tekanan darah, nadi...nah...itu
adalah fungsi vital...maka masuk dalam terapi suportif...dimana
prinsip nya adalah menggeser KTM ke atas
Apakah ini sama juga jd mempertahankan kondisi vital, yaitu dengan
pemelirahaan sirkulasi darah untuk menjaga denyut nadi dan tekanan
darah yah, jd walaupun senyawa toksiknya ada namun efek toksiknya
dapat berkurang?
 krn dlm prakteknya...kalua kalian pernah ke UGD..pasti fungsi vital
pasien hrs dibuat lebih stabil dibanding sebelumnya, baru pasien
bisa diterapi lanjutan, misalnya butuh tindakan operasi...bila
kondisi blm stabil, maka pasti tindakan operasi tdk bs dilakukan..
lalu untuk yg ini, berarti semua tindakan terapi suportif itu “seakan-akan
menaikkan batas KTM” ya bu?
 iya...semua metode terapi suportif...adalah menaikkan ambang
KTM
5. KTM yang sdh digeser naik itu, bisa kembali turun atau tetap?
konsep nya sih...KTM tetap naik..krn kan kita memperbaiki fungsi vital
pasien...kecuali kl nanti hasil terapi suportif tdk adekuat...artinya tdk spt
diharapkan...
6. apakah terapi suportif ini hanya untuk ketoksikan akut saja atau bisa dua
duanya bu?
 terapi suportif bisa utk semua jenis keracunan...krn sebetulnya
terapi awal yg hrs dilakukan pada kasus keracunan
7. apa hubungannya elektrolit dengan ktm?
 menyeimbangkan elektrolit di tubuh kan mungkin ada pasien
keracunan muntah2 dll yg membuat elektrolit berkurang
 Klo dari aku nih, misalanya ada dua pasien mengalami keracunan
seny x dengan DOSIS yang sama. Pasien yang satu dijaga
keseimbangan elektrolit sehingga efek toksik akan lebih berkurang
dibanding pasien yang tanpa dijaga keseimbangan elektrolitnya
sehingga dapat dikatakan KTMnya meningkat (seakan akan)
dengan adanya keseimbangan elektrolit. Jadi bukan
menghilangkan racunnya. Apakah seperti itu bu?
 mgkn bukan efek toksik lbh berkurang ya..zet...tp lebih kondisi
pasien menjd lbh baik..shg dia siap utk diterapi...drpd pasien itu
tdk dijaga keseimbangan elektrolit nya
 Untuk menghilangkannya nnti wkt diberikan terapi antidotum, utk
awalny yg suportif
 Kayaknya secara mekanisme terapi suportif tdk mengurangi
jumlah senyawa toksik tpi menangani masalah atau efek yang
ditimbulkan misalnya sesak nafas efek toksiknya, sehingga
diperbaiki jalur napas. Bukan mengurangi jumlah senyawa
toksiknya
 memang konsep2 seakan2 menaikkan ambang toksik..agak sulit
dipahami jg...krn sec wujud nyata...kita kan tdk bs melihat ambang
toksik naik..sec logika jg tdk...tp bs dilihat dari hasil terapi suportif
itu...misalnya pasien keracunann sesak nafas..bila jalan nafas dan
pernafasan nya tdk diperbaiki...apakah kondisi pasien bs lebih
baik??? tdk kan?? mgkn kl dibiarkan kadar oksigen pasien bs
turun..malah ntn mengarah pada kondisi buruk. nah..kl dikaitkan
dgn kurva KTM...racun tdk kita utak-atik, tp stlh terapi
suportif..kondisi pasien lbh baik...gmn penjelasan nya?? makanya
muncul konsep "seakan-akan ambang KTM digeser naik"

8. endotrakeal intubation
 endotrakeal intubation adalah prosedur medis untuk
memasukkan alat bantu napas berupa tabung ke dalam
tenggrorokan (trakea) melalui mulut atau hidung. Intubasi
bertujuan agar pasien dapat tetap bernapas pada saat prosedur
anastesi (bius), selama operasi, atau pada pasien dengan kondisi
berat yang dapat mengalami kesulitan dalam bernapas
 Intubasi endotrakeal umumnya dilakukan kepada pasien yang
tidak sadarkan diri, koma, atau tidak dapat bernapas sendiri.
Intubasi dapat membantu agar saluran pernapasan pasien tetap
terbuka dan mencegah pasien mengalami kekurangan oksigen
akibat gagal napas.

9. dislide 9 ada metode khas dan tak khas,


 Untuk yang metode tak khas apakah itu untuk menangani racun
yang belum diketahui jenisnya, sedangkan metodekhas itu untuk
menangani racun yang sudah diketahui.
 metode khas yaitu metode yang dapat digunakan bila zat
beracunnya telah diketahui dan bila antidotumnya ada. contohnya
tiosulfat untuk terapi keracunan sianida
 metode tidak khas yaitu metode yang dapat digunakan untuk
semua jenis keracunan tidak hanya pada zat yang sudah diketahui
saja. metode tidak khas contohnya : pemberian emetika

10.slide 14 belum paham terkait nasotracheal intubation dan orotracheal


intubation, dan apa perbedaannya.
 jd kurang lebih prinsipnya itu sama namun jalur pemberian
intubationnya yg berbedaa, kalo nasotracheal lewat hidung, kalo
orto dimasukan lewat mulut.
 kalau nasotracheal dipakai pada saat pasien yang menjalani
operasi intraoral
 intubasi endotrakeal umumnya dilakukan kepada pasien yang
tidak sadarkan diri, koma, atau tidak dapat bernapas sendiri.
Intubasi dapat membantu agar saluran pernapasan pasien tetap
terbuka dan mencegah pasien mengalami kekurangan oksigen
akibat gagal napas. jadi nasotrakeal itu flexible tubenya
dilewatkan hidung dan masuk ke trakea dengan blinde technique,
sedangkan orotrakeal dilewatkan mulut pasien dibawah
penglihatan secara langsung dan dapat dibantu dengan bantuan
perangkat video lariongoskop
11.slide 9. Itu kan dikatakan metode khas yaitu penggunaan antagonis
farmakologi atau jalur pengganti. Saya kurang mengerti, yang dimaksud
jalur pengganti itu seperti apa bu? apakah menganti agar toksiknya tdk
berikatan dengan reseptor atau bagaimana ?
 senyawa antagonis yaitu senyawa yang juga menempel pada
reseptor yang sama dengan senyawa toksik, namun tidak
memberikan efek toksik. jadi jika diberikan senyawa yang
antagonis reseptor dengab senyawa toksiknya maka senyawa
antagonis tersebut yang akan menempel pada reseptor bukan
senyawa toksik sehingga tidak timbul efek toksik. Sehingga dapat
menaikan KTMnya
12.slide 11 itu blm paham maksudnya refleks protektif jalan nafas.
 maksdnya refleks protektif jalan nafas itu kita memastika jalan
napas dr pasien itu tdk terganggu dan dapar bernafas normal,
karena pada pasien yg keracunan biasanya mengalami gagal
nafas.. Salah satu cara dr refleks jalan napas ini yg td sdh
disebutkan yaitu nosotracheal dan ortotracheal intubation.
13.pd slide 19, differential diagnosis itu menjelaskan tentang apa ya bu?
apakah itu menjelaskan terkait untuk mengesamping kan kondisi
tersebut agar dapat di tentukan diagnosisnya bu?
 Sepertinya differential diagnosis itu mengenai perbedaan
diagnosis antara kondisi keracunan dengan kondisi tsb (misal:
gejala dan ciri2 seseorang yang keracunan bisa saja mengalami
bronchospasme. Nah bronchospasme ini memiliki gejala dan ciri2
yang sama dengan asma. Padahal itu diagnosis yang berbeda
14.slide 14. Setelah tau perbedaan nasotrakeal dan orotrakeal, untuk
perbedaan keuntungannya apa ya kira2? Mungkin teman2 ada yg mau
jawab ( ibuku yg dishare bu phebe ada jef halaman 4 )
a. Keuntungan Orotracheal Intubation
1) Dilakukan dengan visualisasi langsung atau dengan bantuan video
dan membuat intubasi esofagus yang lebih kecil kemungkinannya
daripada intubasi nasotrakeal.
2) Risiko perdarahan tidak signifikan.
3) Pasien tidak perlu bernafas secara spontan.
4) Tingkat keberhasilan yang lebih tinggi daripada yang dicapai
melalui rute nasracheal.
b. keuntungan nasotacheal intubation
1) Ini dapat dilakukan pada pasien yang sadar atau setengah sadar
tanpa perlunya kelumpuhan neuromuskuler.
2) Setelah ditempatkan, biasanya ditoleransi lebih baik daripada
tabung orotrakeal.
 ,untuk kelemahan nasotracheal intubation pasien harus bernapas
secara spontan. Sedangkan Kelemahan intubasi orotrakeal yaitu
membutuhkan manipulasi leher, yang dapat menyebabkan cedera
sumsum tulang belakang jika pasien juga mengalami trauma leher.
9. apakah ukuran endotracheal atau nasotracheal tiap orang berbeda beda
ya? dan mau tanya juga kalau dimasukan terlalu dalam atau gk sampai
tempatnya itu nanti gimn ya?
 untuk ukurannya itu disesuaikan dengan umur dan ukuran
tenggorokkan pasien. mungkin akan terjadi pendarahan jika
dimasukkan terlalu dalam kurang lebih itu sepemahaman saya, a
buat sakit tenggorokkan
 jadi ukuran tabung pada endotrakeal disesuaikan dengan umur
dan ukuran tenggorokan pasien, sedangkan yang nasotrakeal
disesuaikan sama ukuran lubang hidung, gatau ukuran hidung
mungkin berbeda juga tergantung usia dan besarnya, dan kalau
dimasukkan terlalu dalam bisa menyebabkan pendarahan dan
kalau kurang, nanti pernapasan pasien tdk membaik.
 Yang saya temukan ukuran endotracheal atau nasotracheal beda2,
tergantung subjeknya. Misal : pada anak2, kebanyakan pipa
endotrakheal mempunyai balon (cuff) pada ujung distalnya. Pipa
tanpa balon biasanya digunakan pada anak2 karena bagian
tersempit jalan nafas adalah daerah rawan krikoid. Pada org
dewasa biasanya dipakai pipa dgn balon karena bagian tersempit
adalah trachea dan untuk pipa org dewasa laki2 maupun
perempuan juga berbeda.

Anda mungkin juga menyukai