Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN REMAJA

Disusun Oleh :

Faiq Rachmadi 17.040

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SERULINGMAS


PROGRAM STUDI DIII KPERAWATAN
CILACAP
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan kasus keluarga
dengan tahap anak remaja. Dalam proses penyelesaian laporan ini, dengan tulus
penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Endang Kartini Ariati M., M.S., Apt selaku Ketua STIKES Serulingmas
Cilacap
2. Yenni Kristiana, Ns., M.Kep. selaku dosen pembimbing STIKES Serulingmas
Cilacap
3. Pihak-pihak lain yang telah mendukung dalam pembuatan laporan ini.
Semoga Allah SWT membalas jasa serta budi baik kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini. Harapan penulis
walaupun kecil semoga laporan ini dapat memberikan sumbangan dan
manfaat khususnya bagi perkembangan ilmu keperawatan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dari
penulis, kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini akan penulis terima
dengan penuh keikhlasan hati.

Cilacap, 9 Maret 2020

Penulis
BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Friedman, 2010).
Kelurga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah
tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.(Helvie
2012).
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya
perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni Antara usia 10 – 19
tahun, adalah satu periode masa pematangan organ reproduksi manusia dan
serimh disebut masa pubertas. Msa remaja adalah periode peralihan dari masa
anak ke masa dewasa (Rahmawati 2009)
B. Tipe Keluarga
Berbagai tipe keluarga adalahsebagai berikut:
1. Tipe keluarga tradisional, terdiri atas bebrapa tipe yaitu :
a. Nuclear family atau keluarga inti adalah suatu rumah tangga yang
terdiri dari suami, istri dan anak kandung atau anak adopsi.
b. Extended family atau keluarga besar adalah keluarga inti ditambah
dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya
kakek, nenek, bibi dan paman.
c. Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang
tinggal dalam satu rumah tanpa anak.
d. Single parent family adalah suatu keluarga yang terdiri dari satu orang
tua dan anak (kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian.
e. Single adult adalah satu rumah tangga yang terdiri dari satu orang
dewasa.
f. Keluarga usia lanjut adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri
yang sudah lanjut usia
2. Tipe keluarga yang kedua adalah tipe keluarga non tradisionl, tipe
keluarga ini tidak lzim ada di Indonesia, terdiri atas beberapa tipe sebagai
berikut.
a. Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri atas
orangtua dan anak dari hubungan tanpa nikah .
b. Cohabitating couple. Orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan
perkawinan karena bebrapa alasan tertentu.
c. Gay and lesbian family, seseorang yang mempunyai persamaan jenis
kelamin tinggal dalam satu rumah sebagai mana pasangan suami isti
d. The nonmartial heterosexual chhabiting family, keluarga yang hidup
bersama berganti ganti pasangan tanpa melalui pernkahan.
3. Foster Family, keluarga yang menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga atau saudara dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
tersebut perlu mendapatkan batuan untuk menyatukan kembali keluarga
asnya. (Siti Nur Kholifah, 2016)
C. Fungsi keluargga
Menurut fridman (2010), fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu :
1. Fungi afektif
Mempasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan
psikologis anggota keluarga
2. Fugsi sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak
sebagai anggota msyarakat yang produktif serta memberikan ststus pada
anggota keluarga.
3. Fungsi reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi
dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat
4. Fungsi ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan aloksi efektifitasnya
5. Fungsi perawtan kesehatan
6. Menyediakan kebutuhan fisik, makan, pakaian, tempat tinggal perawatan
kesehatan (Friedman, 2010)
D. Tugas Perkembangan Tahap Keluarga
1. Tahap pertama pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain
a. Membina hubungan intim dan kepuasan bersama
b. Menetapkan tujuan bersama
c. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompoksosial
d. Merencanakan anak (KB)
e. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan
f. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk
menjadi orangtua
2. Tahap kedua keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bering)
Tugas perkembangan pada masa ini Antara lain :
a. Persiapan menjadi orantua
b. Membagi peran dan tanggung jawab
c. Menata ruang anak atau mengembangkan suasana rumah yang
menyenangkan
d. Mempersiapakn biaya atau dana child bearing
e. Memfasilitasi role learing anggota keluarga
f. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita
g. Mengadakan kebiasan keagamaan secara rutin
3. Tahap ketiga kluarga dengan anak pra sekolah (families with preschol)
Tahap perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain sebagai berikut :
a. Memenuhi kebuthan anggota keluarganya seperti : kebutuhan tempat
tinggal, privasi, dan rasa aman
b. Membantu anak bersosialisasi
c. Beradaftasi dengan akan yang baru lahir, sementara kebutuhan anak
yang lain juga harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik didalam maupun di luar
keluarga
e. Pembagian waktu untuk indifidu, pasangan dan anak
f. Pembimbingan waktu untuk individu, pasangan dan anak
4. Tahap perkembangan keluarga dengan akan sekolah (families with
children)
a. Memberikan perhatian tentang kegiatan social anak, pendidikan dan
semangat belajar
b. Tahap mempertahankan hubungan yang harmonis dalam perkawinan
c. Mendorong anak untuk mencapai perkembangan daya intelektual
d. Menyediakan aktifitas untuk anak
e. Menyesuaikan pada aktifitas komunitas dengan mengikutsertakan
anak
5. Tahap perkembangan ke lima keluarga dengan anak remaja (amilies
with teenagers)
Tugas perkembangan pada keluarga tahap ini Antara lain sebagi berikut :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
b. Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga
c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka Antara anak dan orangtua,
hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
d. Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga. Merupakan tahap paling sulit karena orangtua melepas
otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab.
6. Tahap ke enam keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (lounching
canter families)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keitiman pasangan
c. Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki
masa tua
d. Mempersiapkan untuk hidup mandiri dan menerima kepergian nak
e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga
f. Berperan sebagai suami istri, kakak, nenek
g. Menciptaakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak
– anaknya
7. Tahap ketujuh keluarga usia pertengahan (middle age families)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini Antara lain adalah :
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempunyai lebih banyak waktu kebebasan dalam arti mengolah minat
social dan waktu santai
c. Memulihkan hubungan Antara generasi muda dengan generasi tua
d. Keakraban dengan pasangan
e. Memelihara hubungan atau kontak dengan anak dan keluarga
f. Persiapan masa tuan atau pension dengan meningkatkan keakraban
pasangan
8. Tahap kedelapan keluarga usia lanjut
Tugas perkembangan tahap ini adalah :
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan
fisik dan pendapatan
c. Mempertahankan hubungan anak dan social masyarakat
d. Melakukan life review menerima kematian pasangan, kawan dan
mempersiapkan kematian (Harmoko, 2012)
E. Peran dan tanggung jawab keluarga dengan
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku intra personal sifat ,
kegiatan yang bersofat berhubungan dengan pola prilaku dan kluarga,
kelompok dan masyarakat.
1. Peran ayah
Ayah sebagai sumai dari istri ayah dari anak anak berperan sebagai
pencari nafkha, pendidikan, pelindung dan pemberi asuhan dan pemberi
rasa aan serta sebagai kepala keluarga, ayah juga berperan sebagai anggota
dari kelompok sosialnya dan sebagai anggota masyarakat dilingkungan
nya
2. Peran ibu
Ibu berperan sebagai istri dari suami dan ibu dari anak anak nya,
mempunyai tugas untuk mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik
anak –anaknya, pelindung anggota masyarakat dari lingkungan ,
disamping itu juga berperan sebagai pencari nafkah tambahan dari
keluarga.
3. Peran anak anak melakukan peran psikososial sesuai dengan
perkembanganya baik fisik, mental, social dan spiritual (Friedman, 2010)
F. Konsep keluarga dengan remaja
Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap kelima dari siklus
kehidupan keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6 hingga 7 tahun,
meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih
awal atau lebih lama jika anak masih tinggal dirumah hingga berumur 19 atau
20 tahun ( Friedman, 1998, hal. 124).
Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir saat anak
berusia 19-20 tahun. Keluarga dengan anak remaja berada dalam posisi
dilematis, mengingat anak sudah mulai menurun perhatiannya terhadap orang
tua dibandingkan dengan teman sebayanya. Pada tahapan ini seringkali
ditemukan perbedaan pendapat antara orang tua dan anak remaja, apabila hal
ini tidak diselesaikan akan berdampak pada hubungan selanjutnya.
( diadaptasi dari Duval, dalam Setiawati & Dermawan, 2008, hal. 20).
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan
biasanya berakhir sampai pada usia 19 sampai 20 tahun, pada saat anak
meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak
remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa ( Mubarak, 2009, hal. 89 ).
Berlangsung di usia 13-19 tahun (selama 6-7 tahun). Metamorfosis:
pergeseran yang luar biasa pada pola-pola hubungan antar generasi,
pergeseran dimulai dengan kematangan fisik remaja, sejalan dengan peran
orangtua memasuki pertengahan hidup (Preto, 1988, dalam
perawatindonesia.org, 2010)
G. Masalah-Masalah yang Terjadi Pada Keluarga dengan Tahap Perkembangan
Anak Usia Remaja
Ketidakmatangan dalam hubungan keluarga seperti yang ditunjukkan
oleh adanya pertengkaran dengan anggota-anggota keluarga,terus menerus
mengritik atau buat komentar-komentar yang merendahkan tentang
penampilan atau perilaku anggota keluarga, sering terjadi selama tahun-tahun
awal masa remaja. Pada saat ini hubungan keluarga biasanya berada pada titik
rendah.
Hubungan keluarga yang buruk merupakan bahaya psikologis pada
setiap usia, terlebih selama masa remaja karena pada saat ini anak laki-laki
dan perempuan sangat tidak percaya pada diri sendiri dan bergantung pada
keluarga untuk memperoleh rasa aman. Yang lebih penting lagi, mereka
memerlukan bimbingan atau bantuan dalam menguasai tugas perkembangan
masa remaja. Kalau hubungan-hubungan keluarga ditandai dengan
pertentangan, perasaan-perasaan tidak aman berlangsung lama, dan remaja
kurang memiliki kesempatan untuk mengembangkan pola perilaku yang
tenang dan lebih matang. Remaja yang hubungan keluarganya kurang baik
juga dapat mengembangkan hubungan yang buruk dengan orang-orang diluar
rumah. Meskipun semua hubungan, baik dalam masa dewasa atau dalam masa
kanak-kanak, kadang-kadang tegang namun orang ang selalu mengalami
kesulitan dalam bergaul dengan orang lain dianggap tidak matang dan kurang
menyenangkan. Hal ini menghambat penyesuaian sosial yang baik.
Masa remaja dikenal banyak orang sebagai masa yang indah dan
penuh romantika, padahal sebenarnya masa ini merupakan masa yang penuh
dengan kesukaran. Bukan hanya bagi dirinya tetapi bagi keluarga dan
lingkungan sosial. Masa ini akan membuat remaja mengalami kebingungan
disatu pihak masih anak-anak, tetapi dilain pihak harus bertingkah laku seperti
orang dewasa. Situasi ini membuat mereka dalam kondisi konflik, sehingga
akan terlihat bertingkah laku aneh, canggung dan kalau tidak dikontrol dengan
baik dapat menyebabkan kenakalan. Dalam usahanya mencari identitas diri,
mereka sering membantah orang tuanya, karena memulai mempunyai
pendapat sendiri, cita-cita dan nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang
tuanya.
Pendapat orang tua tidak lagi dapat dijadikan pegangan, meskipun
sebenarnya mereka juga belum memiliki dasar pegangan yang kuat. Orang
yang dianggap penting dalam masa ini adalah teman sebaya. Mereka berusaha
untuk mengikitu pendapat dan gaya teman-temannya karena dianggap
memiliki kesamaan dengan dirinya. Karenanya sering kali remaja terlibat
dalam geng-geng, dengan menjadi anggota geng mereka akan saling memberi
dan mendapat dukungan mental.
Beberapa kasus terakhir seperti geng-geng motor yang terlibat
kegiatan merupakan bentuk dari kecenderungan tersebut. Mereka akan berani
melakukan tindakan-tindakan kejahatan ketika dilakukan dalam kelompok dan
tidak akan berani melakukannya secara individual. Masalah lain yang sering
mengganggu anak remaja adalah masalah yang berkaitan dengan organ
reproduksi (seksual). Satu sisi mereka sudah mencapai kematangan seksual,
yang menyebabkan mereka memiliki dorongan untuk pemuasan tetapi disisi
lain kebudayaan dan norma sosial melarang pemuasan kebutuhan seksual
diluar pernikahan. Padahal untuk menikah banyak persyaratan yang harus
dipenuhi, bukan hanya kemampuan dalam melakukan hubungan seksual,
tetapi diperlukan ekonomi, kematangan psikologi, dan sebagainya.syarat-
syarat ini sangat berat dan mungkin belum dicapai pada usia remaja. Oleh
karena itu, para remaja mencari kepuasan dalam bentuk khayalan, membaca
buku atau menonton film porno. Meskipun tingkah laku ini sebenarnya tetap
melanggar norma masyarakat, tetapi mereka melakukannya dengan sembunyi-
sembunyi.
Untuk menghadapi situasi ini orang tua harus lebih bijaksana dalam
menyikapi, cara yang tepat dilakukan adalah dengan mengurangi control
secara bertahap terhadap anaknya, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi
diri sendiri secara bertahap sampai akhirnya dewasa.
Masalah-masalah kesehatan
Pada tahap ini kesehatan fisik anggota keluarga biasanya baik. Tapi promosi
kesehatan tetap menjadi hal yang penting. Faktor-faktor resiko harus
diidentifikasi dan dibicarakan dengan keluarga, seperti pentingnya gaya hidup
keluarga yang sehat mulai dari usia 35 tahun, resiko penyakit jantung koroner
meningkat dikalangan pria dan pada usia ini anggota keluarga yang dewasa
mulai merasa lebih rentan terhadap penyakit sebagai bagian dari perubahan-
perubahan perkembangan dan biasanya mereka ini lebih menerima strategi
promosi kesehatan. Sedangkan pada remaja, kecelakaan terutama kecelakaan
mobil merupakan bahaya yang amat besar, dan patah tulang dan cedera karena
atletik juga umum terjadi (Friedman, 1998, hal. 127)
Penyalahguanaan obat-obatan dan alkohol, keluarga berencana,
kehamilan yang tidak dikehendaki, dan pendidikan dan konseling seks
merupakan bidang perhatian yang relevan. Dalam mendiskusikan topik ini
dengan keluarga, perawat dapat terjebak dalam perselisihan atau masalah
antara orang tua dan kaum muda, remaja biasanya mencari pelayanan
kesehatan mencakup uji kehamilan, menggunakan obat-obatan, uji AIDS,
keluarga berencana, dan aborsi, diagnosis dan perawatan penyakit kelamin.
Agaknya telah menjadi trend yang sah bagi remaja untuk menerima perawatan
kesehatan tanpa ijin orang tua. Bila orang tua diikutsertakan maka dilakukan
wawancara terpisah sebelum mereka dikumpulkan (Friedman, 1998, hal. 127).
Kebutuhan kesehatan yantg lain adalah dalam bidang hubungan dan bantuan
untuk memperkokoh hubungan perkawinan dan hubungan remaja dengan
orang tua. Konseling langsung yang bersifat menunjang atau mulai rujukan ke
sumber-sumber dalam komunitas untuk konseling, dan juga pendidikan yang
bersifat rekreasional, dan pelayanan lainnya mungkin diperlukan, pendidikan
promosi kesehatan umum juga diindikasikan (Friedman, 1998, hal. 127).
H. Tugas Perkembangan Keluarga dengan remaja
Tugas perkembangan yang pertama dan utama adalah
menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja matur dan
semakin mandiri. Orang tua harus mengubah hubungan mereka dengan
remaja putri atau putranya secara progresif dari hubungan dependen yang
dibentuk sebelumnya kearah suatu hubungan yang makin mandiri. Pergeseran
yang terjadi dalam hubungan anak dan orang tua ini salah satu hubungan khas
yang penuh dengan konflik-konflik sepanjang jalan ( Friedman, 1998, hal.
126).
Agar keluarga dapat beradaptasi dengan sukses selama tahap ini,
semua anggota keluarga, khususnya orang tua, harus membuat “perubahan
sistem” utama yaitu, membentuk peran-peran dan norma-norma baru dan
“membiarkan” remaja. Kidwell dan kawan-kawan (1983) meringkas
perubahan yang diperlukan ini “secara paradoks sistem keluarga yang dapat
membiarkan anggotanya adalah sistem yang akan bertahan dan menghasil
sistem itu sendiri secara efektif pada generasi-generasi berikutnya”
( Friedman, 1998, hal. 126).
Orang tua yang dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka
sendiri, tidak membiarkan anak-anaknya, seringkali menemukan “revolusi”.
Oleh remaja bila perpisahan berlangsung kemudian. Orang tua dapat juga
mempercayai anak agar mandiri secara prematur, dengan menyampaikan
kebutuhan-kebutuhan ketergantungannya. Dalam hal ini remaja ini dapat
gagal mencapai kemandirian (Wright an Leahey, 1984, dalam Friedman,
1998, hal. 126).
Menyangkut tiga tahap terakhir, hubungan perkawinan juga
merupakan pusat perhatian. Tugas perkembangan keluarga yang kedua bagi
pasangan suami istri adalah memfokuskan kembali hubungan perkawinan
(Willson, 1988). Banyak sekali pasangan suami istri yang telah begitu terikat
dengan berbagai tanggung jawab sebagai orang tua sehingga perkawinan tidak
lagi memainkan suatu peran utama dalam kehidupan mereka. suami biasanya
menghabiskan banyak waktu diluar rumah, karena bekerja dan melanjutkan
karirnya, sementara itu, istrinya juga bekerja sementara mencoba meneruskan
pekerjaan-pekerjaan rumah tangga dan tanggung jawab sebagai orang tua.
Dalam situasi seperti ini, hanya tersisa sedikit waktu dan energy untuk
hubungan perkawinan ( Friedman, 1998, hal. 126).
Akan tetapi disisi lain, karena anak-anak lebih bertanggung jawab
terhadap mereka sendiri, pasangan suami istri meninggalkan rumah untuk
meniti karir mereka atau dapat menciptakan kesenangan-kesenangan
perkawinan setelah anaknya telah meninggalkan rumah (postparental).
Mereka dapat mulai membangun pondasi untuk tahap siklus kehidupan
keluarga berikutnya ( Friedman, 1998, hal. 126).
Tugas perkembangan keluarga yang ketiga yang mendesak adalah
untuk para anggota keluarga, khususnya orang tua dan remaja, untuk
berkomunikasi secara terbuka. Karena adanya kesenjangan antara generasi,
komunikasi terbuka seringkali hanya merupakan suatu cita-cita, bukan suatu
realita. Orang tua yang berasal dari keluarga dengan berbagai masalah terbukti
seringkali menolak dan memisahkan diri dari anak mereka paling tua,
sehingga mengurangi saluran-saluran komunikasi terbuka yang mungkin telah
ada sebelumnya ( Friedman, 1998, hal. 126).
Mempertahankan etika dan standar keluarga merupakan tugas-tugas
perkembangan keluarga lainnya (Duvall dan Miller, 1985). Meskipun aturan-
aturan dalam keluarga belum diubah, etika dan standar moral keluarga belum
tetap dipertahankan oleh orang tua. Remaja sangat sensitive terhadap
ketidakcocokan antara apa dikatakan dengan apa yang dipraktekkan. Namun
demikian, orang tua dan anak-anak dapat belajar dari satu sama lain dalam
masyarakat yang majemuk dan berubah dengan cepat saat ini. Transformasi
nilai dari kaum muda juga mentransformasikan keluarga. Adopsi gaya hidup
yang lebih bebas dan sederhana melambangkan transformasi nilai yang
mempengaruhi setiap tahap kehidupan keluarga (Yankelowich, 1975, dalam
Friedman, 1998, hal. 126).
I. Diagnosa yang mungkin muncul
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
3. Ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan
4. Kurang pengetahuan keluarga mengenai kesahatan
5. Kesiapan meningkatkan kesahatan
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keluarga
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. H
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMP
Alamat : Ciporos, RT 01/03
2. Data Anggota Keluarga
No Nama Hub dgn KK Umur JK Suku Pendidikan Pekerjaan Status Gizi TTV Status Alat
Terakhir Saat Ini ( TB, BB) ( TD, N, Imunisasi Bantu/
S, RR) Dasar Protesa
1 Tn H Kpl 45 L Sunda SMP Penjahit 168 cm, 85 mmHg Lengkap
Keluarga kg
2 Ny. R Istri 43 P Sunda SMA IRT 155 cm, 90 - mmHg Lengkap
kg
3 An. R Anak 18 L Sunda SMK Pelajar 170 cm, 70 mmHg Lengkap
kg
4 An. F Anak 11 P Sunda SD Pelajar 140 cm, 45 - Lengkap
kg
3. Type Keluarga
a. Jenis type keluarga : Tradisional Nuclear
family
b. Masalah yang terjadi dengan type keluarga : Ny. R mengatakan tidak
ada masalah dengan type keluarga
4. Suku bangsa
a. Asal suku bangsa : Tn. H dan Ny. R sama sama berasal dari suku Sunda
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : Ny. R mengatakan
tidak ada budaya yang bertentangan dengan kesehatan keluarganya
5. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : menurut Ny. R
untuk keluarganya selalu berusaha untuk menjalankan ibadah shalat 5
waktu
6. Status sosial ekonomi keluarga
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah : Anggota keluarga yang
mencari nafkah adalah Tn. H sebagai kepala keluarga
b. Penghasilan : penghasilan Tn. H tidak menentu kurang lebih 1 juta
dalam 1 bulan
c. Upaya lain : Ny. R mengatakan upaya lain untuk memenuhi ekonomi
keluarganya tidak ada selain menjahit.
d. Harta benda yang dimiliki : Ny R hanya mengatakan mempunyai
perabotan rumah tangga yang masig kurang lengkap
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : Ny. R mengatakan kebutuhan
yang dikeluar tiap bulan yaitu belanja kebutuhan sehari-hari seperti
vitamin ,susu, makanan sehari-hari, dan untuk membayar sekolah
kedua anaknya dan untuk membeli token listrik
f. Aktivitas rekreasi keluarga : Ny. R mengatakan jika ada waktu libur
mereka hanya mengahbiskan waktu dirumah saja
7. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini : keluarga Tn. H dan Ny. R
memiliki anak 2 oran dengan anak pertama umur 18 tahun dan anak
kedua umur 11 tahun, jadi keluarga Tn. H dan Ny. R berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan remaja
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :
keluarga mengatakan tahap perkembangan yang belum terpenuhi yaitu
dalam mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan
orangtua (ayah) karena pekerjaan ayah yang bekerja diluar kota
c. Riwayat kesehatan keluarga Inti :
1) Riwayat kesehatan keluarga saat ini : Ny. R mengatakan sedang flu
2) Riwayat penyakit keturunan : Ny. R mengatakan tidak ada penyakit
keturunan dalam keluarganya
d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Ny. R mengatakan
keluarganya tidak mempunyai BPJS
e. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : Ny. R mengatakan anak
kedua pernah dirawat inap 1 bulan yang lalu di Klinik dengan keluhan
flu dan batuk.
f. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
a) Luas rumah : 60 m2
b) Type rumah : -
c) Kepemilikan : milik orangtua Ny R
d) Jumlah dan ratio kamar/ruang : terdapat 3 ruang kamar tidur, 1
ruang tamu, 1 ruang kelarga, 1 ruang dapur, dan 1 kamar mandi
/ wc.
e) Ventilasi/jendela : terdapat 7 jendela dan hanya 5 jendela yang
selalu dibuka, dan terdapat 5 ventilasi
f) Pemanfaatan ruangan : diruang keluarga tempat untuk
berkumpul keluarga dan menonton tv
g) Sumber air minum : sumber air minum dari air galon
h) Kamar mandi/wc : kamar mandi dan wc berjmlah satu dengan
tempat yang sama
i) Sampah : sambah dibuang di belakang rumah yang merupakan
pekarangan milik orangtuanya dan dibakar
j) Kebersihan lingkungan : lingkungan rumah klien kurng bersih

2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW


a) Kebiasaan : setiap awal bulan selalu mengikuti arisan rutin di
RW
b) Aturan/kesepakatan : tidak ada aturan yang mengikat
c) Budaya : setiap hari sabtu atau hari minggu selalu mengikuti
kegiatan kerja bakti dilingkungan
3) Mobilitas geografis keluarga : menurut Ny. R sebelum menempati
rumah yang sekarang, Ny R dan keluarga tinggal bersama orangtua
dari Tn H
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Ny. R
mengatakan ada perkumpulan/pertemuan khusus yaitu setiap awal
bulan ada kegiatan PKK RT dan pertemuan RT bapak-bapak 1
bulan sekali
5) System pendukung keluarga : saat ini didalam keluarga Tn. H
terdapat anggota keluarga yang mengalami flu dan demam dan
hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya baik
8. Struktur keluarga
a. Pola/cara komunikasi keluarga : Ny. R mengatakan dalam
berkomunikasi sehari-hari biasa menggunakan bahasa sunda dan
kadang-kadang memakai bahas indonesia
b. Struktur kekuatan keluarga : dalam pengambilan keputusan Tn. H dan
Ny. R yang selalu memutuskan secara bersama-sama atau
bermusyawarah.
c. Struktur peran : didalam keluarga Tn. H sebagai kepala keluarga
berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga dan Ny. S menjalankan
perannya sebagai istri seperti menyiapkan makan pagi sebelum anak-
anaknya berangkat sekolah dan mengerjakan pekerjaan rumah.
d. Nilai dan norma keluarga : keluarga beragama islam, memiliki nilai
dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, istri
terhadap suami. Selama ini keluarganya selalu makan bersama setiap
pagi dan malam hari
9. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif : Ny. R mengatakan selama ini belum pernah
menemukan masalah yang besar , karna selama ini dirinya dan suami
selalu memberi dukungan dan berusaha untuk mengecilkan masalah
yang besar dan menghilangkan masalah yang kecil sehingga sampai
saat ini hubungannya baik dan mereka saling menghargai
b. Fungsi sosialisasi
1) Kerukunan hidup dalam keluarga : hubungan antara Tn. H dan Ny.
R sejauh ini baik dan hubungan dengan keluarga besarnya juga
baik. Hubungan keluarga dengan oranglain pun juga baik, terutama
dengan tetangga disekitarnya
2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : interaksi dan hubungan
dalam keluarga baik-baik saja sampai saat ini
3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan:
Ny. R mengatakan dalam pengambilan keputusan yang mengambil
keputusan adalah Tn. H tetapi sebelumnya dimusyawarahkan
terlebih dahulu dengannya.
4) Kegiatan keluarga diwaktu senggang : kegiatan yang dilakukan
keluarga Tn. H saat waktu senggang yaitu menghabiskan waktu
dirumah untuk membantu menjemur padi hasil panen orangtua Ny
R dan atau sekedar mengobrol atau bermain dengan anak-anaknya
5) Partisipasi dalam kegiatan sosial : Tn. H mengatakan selalu
membantu dalam kegiatan gotong royong atau kerja bakti dan ikut
serta dalam Kegiatan Ronda di lingkungan sekitar
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Keluarga Tn. H sehari-hari makan dengan sayur dan lauk pauk yang
dimasak sendiri oleh Ny. R
2) Kemampuan mengenal masalah : Keluarga Tn. H saat ini ada yang
sedang mengalami flu yaitu Ny R
3) Kemampuan mengambil keputusan tindakan kesehatan : Ny. R
mengatakan apabila salah satu keluarganya ada yang sakit akan
diobati secara herbal dahulu, jika sakit yang diderita tidak kunjung
sembuh maka akan segera dibawa ke dokter
terdekat/puskesmas/klinik terdekat
4) Merawat anggota keluarga yang sakit : Keluarga Tn. H saat ini ada
tidak ada yang sedang sakit
5) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat : Ny. R
mengatakan dirinya membersihkan bagian dalam rumah setiap pagi,
dan sore dan untuk halaman rumahnya setiap pagi atau sore untuk
mengepel setiap 1 kali dalam 2 hari.
6) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan
kesehatan dimasyarakat : Keluarga Tn. H menggunakan fasilitas
atau pelayanan kesehatan terdekat jika sakitnya selama 1-2 hari
tidak kunjung sembuh
d. Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : Ny. R dan Tn. H mengatakan sudah
cukup memiliki 2 anak yaitu An. R 18 tahun dan An. F 11 tahun
2) Akseptor : Ny. R mengatakan alat kontrasepsi yang digunakan yaitu
pil KB suntik dan sudah berhenti menggunakan KB kurang lebih 2
tahun yang lalu.
e. Fungsi ekonomi
Upaya untuk pemenuhan sandang pangan : Ny. R mengatakan
penghasilan suaminya dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
harinya dengan sederhana dan cukup untuk membayar biaya sekolah
kedua anaknya.
10. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek : Tn. H saat ini memikirkan bagaimana agar
bisa bekerja kembali untuk menafkahi keluarganya disaat keadaan
Covid-19 ini yang mengharuskan tinggal dirumah
b. Respon keluarga terhadap stressor : baik, menurut Ny. R perlakuan dari
keluarga suaminya selama ini baik dan sangat mendukung dalam segala
hal
c. Strategi koping : dalam menghadapi stressor Ny. R mengatakan dirinya
lebih baik mendekatkan dirinya dan keluarganya dengan Yang Maha
Kuasa dan selalu tidak mengambil pusing omongan orang lain yang
tidak baik dan tidak penting
11. Keadaan gizi keluarga
Pemenuhan gizi : Ny. R mengatakan dalam memenuhi kebutuhan gizi
keluarganya sudah cukup terpenuhi karena setiap harinya ada nasi, sayur,
lauk pauk dan buah. Ny. R mengatakan jika sayur, lauk pauk dan buah
yang disajikan seadanya tidak harus yang mahal
12. Harapan keluarga : keluarga Tn. H berharap keluarganya selalu diberi
kesehatan dan selalu dalam lindungan-Nya, serta Tn. H dan Ny. R berharap
agar anaknya kelak bisa menjadi anak yang sukses dan bisa meraih cita-cita
yang mereka inginkan.
13. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran Antropometri Vital Sign
No Nama TB BB TD N RR S
Umum
0
1 Tn H Baik Cm Kg mmHg x/mnt x/mnt C
0
2 Ny R Baik Cm Kg mmHg x/mnt x/mnt C
0
3 An R Baik Cm Kg mmHg x/mnt x/mnt C
0
4 An F Baik Cm Kg mmHg x/mnt x/mnt C

B. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1. Ds : Ny. R mengatakan jika anak- Ketidakmampuan Kurangnya
anaknya sakit hanya diberikan
keluarga dalam pengetahuan
obat/tindakan herbal, jika sakitnya
selama 1-2 hari tidak kunjung merawat anggota keluarga mengenai
sembuh baru akan dibawa ke
keluarga yang sakit pemeliharaan
fasilitas atau pelayanan kesehatan
terdekat karena sudah keturunan dari kesehatan
dulu jika sakit menggunakan herbal
terlebih dahulu.
DO: Ny. R tampak sedang flu
2. Ds : Ny. P mengatakan Tn. S Ketidakmampuan Perilaku kesehatan
merokok sehari bisa menghabiskan
keluarga untuk cenderung beresiko
3-4 batang rokok terkadang dia
merokok saat dekat dengan anak- mengambil keputusan
anaknya, namun An. R sampai usia
untuk merokok
18 tahun saat ini dia tidak merokok
dan tidak terpengaruh walaupun didekat anaknya
ayah dan temannya merokok
DO: terlihat ada asbak dan 1 putung
rokok di meja ruang tamu

Prioritas diagnosa keperawatan


1) Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d Ketidakmampuan keluarga
untuk mengambil keputusan untuk merokok didekat anaknya
2) Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai pemeliharaan kesehatan b.d
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
C. Intervensi Keperawatan
1) Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d Ketidakmampuan keluarga
untuk mengambil keputusan untuk merokok didekat anaknya
Nursing Outcome Classification Nursing Intervensi Classification
Setelah dilakukan ttindakan selama 2x2 pertemuan 1. Mengenal masalah kesehatan
dengan keluarga diharapkan keluarga mampu : a. Validasi pengetahuan keluarga saat
1. Mengenal masalah kesehatan dengan kriteria hasil: ini
b. Berikan pendidikan kesehatan
Indikator Awal Akhir tentang : bahaya merokok,
Mengajukan pertanyaan kandungan dalam rokok, faktor
yang mendukung untuk merokok
Menjelaskan strategi (EBP)
c. Informasikan upaya untuk berhenti
menghilangkan perilaku yang merokok
tidak sehat d. Diskusikan perubahan gaya hidup
Melakukan perilaku sehat yang sehat
dengan kesadaran sendiri
Ket =
1 = tidak pernah menunjukan
2 = jarang menunjukan
3 = kadang menunjukan
4 = sering menunjukan
5= secara konsisten menunjukan
2. Mengambil keputusan dengan kriteria hasil : 2. Mengambil keputusan
Indikator Awal Akhir a. Bantu keluarga untuk
Mengidentifikasi informasi a mengklarifikasi nilai dan harapan
relefan yang mungkin membantu keluarga
Mengidentifikasi konsekuensi dalam membuat pilihan yang
pilihan penting
Mengidentifikasi sumber yang b. Informasikan pada keluarga
diperlukan mengenai solusi dengancara yang
Ket = jelas
1 = sangat terganggu c. Hormati hak keluarga untuk
2 = banyak terganggu menerima atau menolak informasi
3 = cukup terganggu
4 = sedikit terganggu
5= tidak terganggu
3. Merawat orang yang sakit 3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Indikator Awal Akhir a. Tentukan kesiapan untuk berhenti
Menggunakan strategi perilaku merokok
sehat b. Ajarkan cara untuk menolak
Monitor status kesehatan keinginan untuk merokok
anank c. Motivasi keluarga perlunya
Ket = perubahan perilaku
1 = tidak pernah menunjukan d. Beri produk pengganti rokok
2 = jarang menunjukan seperti : permen buah, melakukan
3 = kadang menunjukan kegiatan positif
4 = sering menunjukan e. Anjurkan keluarga untuk
5= secara konsisten menunjukan mengawasi kesehatan anak
4. Memodifikasi lingkungan 4. Memodifikasi
Indikator Awal Akhir a. Modifikasi lingkugan untuk
Keluarga mendukung meminimalkan kegiatan merokok
Memberikan perawatan yang b. Kenalkan orang yang telah
tepat berhenti merokok
Keluarga peduli c. Fasilitasi keluarga untuk
berkomunikasi dengan anggota mendukung berhenti merokok
keluarga lainnya d. Anjurkan untuk sering
Ket = berkomunikasi diwaktu senggang
1 = tidak pernah menunjukan atau luang
2 = jarang menunjukan
3 = kadang menunjukan
4 = sering menunjukan
5= secara konsisten menunjukan
5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan 5. Memanfaatkan fasilitas atau pelayanan
Indikator Awal Akhir kesehatan
Mengakses yankes Panduan Sistem Pelayanan Kesehatan
Mencari informasi relefan a. Dukung kemampuan keluarga
Mengakses yankes untuk untuk melangkah lebih baik dalam
kebutuhan kesehatan memanfaatkan yankes
Ket = b. Anjurkan jangkauan yankes
1 = tidak pernah menunjukan c. Koord waktu terjadwl, jlskn waktu
2 = jarang menunjukan biaya, lokasi
3 = kadang menunjukan d. Fasilitasi komunikasi antara yankes
danklg
4 = sering menunjukan
e. Dorong formulir layanan biaya dan
5= secara konsisten menunjukan
layanan kesehatan

2) Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai pemeliharaan kesehatan b.d


Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
Nursing Outcome Classification Nursing Intervensi Classification
Setelah dilakukan ttindakan selama 2x2 pertemuan 1. Mengenal masalah kesehatan
dengan keluarga diharapkan keluarga mampu : Pengajaran proses penyakit
a. Monitor pengetahuan keluarga
1. Mengenal masalah kesehatan dengan kriteria hasil:
b. Kaji pola makan, keterbatasan
Pengetahuan manajemen penyakit akut` financial
c. Jelaskan penyebab, proses penyakit,
Indikator Awal Akhir
tanda gejala, komplikasi dan
Faktor penyebab pencegahan, jelaskan kondisi fisik
Tanda gejala penyakit saat ini
Strategi untuk mencegah d. Informasikan nutrisi yang baik
Ket :1 :Tidak ada pengetahuan, 2 : Pengetahuan untuk remaja (EBP)
terbatas , 3: Pengetahuan sedang , 4 : Pengetahuan
banyak, 5 : Pengetahuan sangat banyak
2. Mengambil keputusan dengan kriteria hasil : 2. Mengambil keputusan
Pembuatan keputusan Dukungan mengambil keputusan
a. Identifikasi adanya perbedaan
Indikator Awal Akhir
pandangan ttg kondisi menurut
Mengidentifikasi info relefan keluarga dan tenaga kesehatan
Mengidentifikasi konsekuensi b. Beri solusi alternatif dg jelas dan
pilihan konsisten
Mengidentifikasi sumber yang c. Hormati hak klg menerima menolak
diperlukan informasi
Memilih alternative pilihan d. Menjadi penghubung keluarga dg
Ket :1 :Sangat terganggu , 2 : Banyak terganggu, 3: kelompok pendukung dan yankes
Cukup terganggu, 4 : Sedikit terganggu, 5 : Tidak
terganggu
3. Merawat orang yang sakit 3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Perilaku Patuh :- diet sehat Manajemen nutrisi
Indikator Awal Akhir
a. Tentukan status gizi anggota
Menetapkan target capean diet keluarga
Menggunakan panduan nutris b. Atur diit yang diperlukan
Mengkonsumsi menu sehat menyediakan makanan protein
Ket :1 : Tidak pernah dilakukan , 2 : Jarang tinggi
dilakukan, 3: Kadang-kadang dilakukan, 4 : c. Bantu buat daftar modifikasi
kebutuhan nutrisi klien
Sering dilakukan, 5 : Dilakukan sec konsisten d. Monitor perubahan status nutrisi
e. Dorong memnyiapkan makanan
dengan tekhik efisien
4. Memodifikasi lingkungan 4. Memodifikasi lingkungan
Indikator Awal Akhir Manajemen Lingkungan
Klg mendukung anggota klg a. Ciptakan lingkungan yang nyaman
yg sakit b. Kondisikan suasana sejuk didalam
Klg peduli berkomunikasi dg rumah
klg y sakit c. Atur makanan yang menarik
Menghiburi klg ysakit d. Kondisikan lingkungan
Memberikan perawatan yg memudahkan penyediaan makan
tepat e. Atur alat makan yang bersih mudah
Ket :1 : Tidak pernah menunjukan , 2: Jarang terjangkau
f. Atur suasana makan yang
menunjukan, 3 :Kadang menunjukan, 4: Sering menyenangkan dengan anggota
menunjukan,5: Secara konsisten menunjukan keluarga
5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan 5.Memanfaatkan fasilitas atau pelayanan
Partisipasi dalam Keputusan Perawatan Kesehatan kesehatan
Indikator Awal Akhir
Panduan Sistem Pelayanan Kesehatan
Ada tanggung jawab membuat a. Anjurkan jangkau pelayanan
keputusan kesehatan
Mencari informasi terpercaya b. Koord waktu terjadwal, jelaskan
Mengidentifikasi kebthn kshtn waktu biaya, lokasi
Mengakses yankes unt c. Fasilitasi komunikasi antara yankes
dan keluarga
kebutuhan kshtn d. Dorong formulir layanan biaya dan
Ket :1 : Tidak pernah menunjukan , 2: Jarang layanan kesehatan
menunjukan, 3 :Kadang menunjukan, 4: Sering
menunjukan,5: Secara konsisten menunjukan
D. Implementasi dan Evaluasi
Tanggal Dx Implementasi Evaluasi TTD
Kamis, Perilaku 1. Menanyakan kepada Tn. H S:
9 April kesehatan pengetahuan mengenai merokok 1. Tn. H mengatakan
2020 cenderung didepan anak tidak tahu apa saja
2. Menjelaskan penyakit yang akan
beresiko b.d bahaya dari merokok
datang jika merokok
Ketidakmampuan 2. Tn. H mengatakan
3. Memonitor adanya perbedaan
keluarga untuk tidak tahu dampak apa
pendapat antara anggota keluarga
mengambil saja bagi perokok aktif
4. Menentukan waktu untuk berhenti
keputusan untuk merokok agar An. R tidak
3. Tn. H mengatakan
merokok didekat terpengaruh untuk merokok dan tidak tahu akibat dari
anaknya An. R tetap sehat jika dirinya merokok
5. Menganjurkan Tn. H untuk tidak didepan anaknya yang
merokok masih remaja dan
belum merokok
4. Tn. H mengatakan
belum siap untuk
berhenti merokok
5. Keluarga siap untuk
mendukung Tn. H agar
siap untuk berhenti
merokok
O:
1. Tn. H tampak bingung
saat ditanya mengenai
dampak dari merokok
2. Tn. H tampak bingng
saat ditanya tentang
kesiapan nya untuk
berhenti merokok
3. Keluarga Tn H siap
mendukung agar Tn.H
dapat berhenti merokok
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

---- 1. Menanyakan kembali S :


perkembangan Tn. S untuk 1. Tn. S mengatakan
berhenti merokok sudah mulai mengerti
2. Menanyakan kembali dampak
dampak dari dia
yang ditimbulkan perokok pasif
merokok
pada remaja (EBP)
2. Tn. S mengatakan
3. Mendiskusikan jadwal untuk
sudah mulai mencoba
berhenti merokok
4. Menanyakan dukungan yang
berhenti merokok

diberikan keluarga kepada Tn. S dengan cara


5. Mendiskusikan aktivitas positif mengurangi rokok
seperti berolahraga atau berternak dalam 1 hari
diwaktu luang 3. Tn. S mengatakan
6. Mendiskusikan mengenai untuk mengisi waktu
pelayanan kesehatan luang dia isi dengan
berternak ayam
4. Tn. S mengataan jika
dirinya siap untuk
mengantarkan anaknya
yang sakit ke yankes
terdekat
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi

Kurangnya 1. Memberikan penkes tentang S:


nutrisi pada remaja (EBP)
pengetahuan 2. Menyusun daftar menu makan 1. Keluarga mengatakan
keluarga anak sudah mengetahui
3. Menganjurkan keluarga untuk
mengenai memberi semangat kepada ibu mengetahui nutrisi
untuk membuat makanan yang
pemeliharaan sehat pada remaja
kesehatan b.d 4. Menganjurkan keluarga untuk 2. Keluarga menyatakan
menanam beberapa jenis sayuran
Ketidakmampuan dihalaman rumahnya akan berupaya untuk
5. Menganjurkan ibu untuk
keluarga dalam memberikan makanan
memperhatikan makanan anak
merawat anggota 6. Mengukur BB dan TB sehat
keluarga yang 3. Keluarga menyatakan
sakit ini tanaman yang ke 3
yang ditanamnya
4. Keluarga mengatakan
bersedia untuk
memeriksakan keluarga
yang sedang sakit ke
yankes
O:
1. Keluarga dapat
menjawab pertanyaan
tentang nutrisi
2. Keluarga menerima
masukan
3. BB : 30 Kg
4. Keluarga tampak serius
untuk mengikuti saran
membawa keluarga
yang sakit ke yankes
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Menanyakan makanan yang S :
dimakan anak 1. Ny. P mengatakan
2. Memastikan keluarga konsisten sudah mulai membuat
untuk memberikan makanan makanan sehat
yang sehat walaupun tidak dengan
3. Mendiskusikan dukungan harga yang mahal
keluarga dalam penyiapan 2. Ny. P mengatakan
menu anaknya sering
4. Memantau sayuran yang sudah mengingatkan waktu
ditanam keluarga makan
5. Mendiskusikan kepedulian 3. Tn. S mengatakan jika
keluarga pada akses yankes anaknya ada yang sakit
6. Memantau BB dan TB akan dia dan istrinya
segera bawa ke bidan
O:
1. Ny. P selalu
memastikan makanan
yang dimakan anaknya
adalah makanan sehat
2. Ibu memanfaatkan
sayuran belakang
rumah
3. Lingkungan bersih saat
makan
4. BB : 30 kg
5. Ny. P mengatakan m
udah untuk
memeriksakan anaknya
ke yankes
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa
dihindari bagi orang yang mengalami kecenderungan terhadap rokok.
Rokok merupakan salah satu bahan adiktif artinya dapat menimbulkan
Dari uraian yang diuraikan dalam bab pembahasan diatas, maka dapat
disimpulkan sbb :
1. Merokok saat remaja membuatnya berisiko kena masalah kesehatan yang
serius karena masih berada pada usia pertumbuhan. Rokok ini tidak
hanya menyebabkan masalah kesehatan pada tingkat fisik namun juga
emosionalnya.Para ahli mengungkapkan risiko kesehatan merokok pada
remaja jauh lebih buruk dibanding dengan orang dewasa yang merokok.
2. Dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokok.
a. Perilaku merokok sama dengan aktivitas lainnya yang memiliki
dampak positif dan dampak negtaif dari merokokDampak positif.
Dalam penelitian ini diketahui bahwa dengan merokok remaja dapat
merasakan dampak positif bagi dirinya yaitu perasaan nikmat
sebanyakdan bagi lingkungannya yaitu denagn merokok remaja bisa
mempererat pergaulan yaitu sebanyak atau dengan kata lain dengan
merokok remaja dianggap solider dengan lingkungan sosialnya
terutama sesama teman sebayanya yang merokok.
b. Dampak negatif. selain dampak positif merokok juga dapat
menimbulkan dampak negatif. Kecenderungan remaja dalam
penelitian ini diketahui bahwa dengan merokok mereka merasakan
dampak negatif yaitu memboroskandan sisanya yaitu menimbulkan
ketergantungan.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami  buat ini, mudah – mudahan apa
yang saya paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua
untuk lebih mengenal mengenaipengaruh rokok terhadap perkembangan
remaja. Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini
tentu masih belum  sesuai apa yang di harapkan dengan  ini saya berharap
masukan yang lebih banyak lagi dari guru pembimbing dan teman –
teman semua.
DAFTAR PUSTAKA

Friedman.2010.Buku Ajar Keperawatan Keluarga :Riset,Teori dan


Praktik.Edisi ke-5 Jakarta : EGC
Wirdhana.2013.Materi Pegangan Tentang Bimbingnan dan Pembinaan
Keluarga,Jakarta:BKKBN
http://www.scribd.com/docBab-1-Bab-II

Anda mungkin juga menyukai