Definisi Pengambilan Keputusan
Definisi Pengambilan Keputusan
20180420192
Class B
Identifikasi dan peringkat pemangku kepentingan yaitu pengukuran laba yang ditambahkan
oleh eksternalitas yang didiskontokan ke masa sekarang dan difaktorkan oleh resiko hasi; lebih
berguna dalam menilai keputusan yang diusulkan jika dibanding deengan keuntungan. Namun
demikian, manfaat dari analisis dampak pemangku kepentingan bergantung pada identifikasi
penuh semua pemangku kepentingan serta apresiasi yang penuh terhadap signifikasi dampaknya
pada posisi masing-masing.
Penilaian Dampak yang Tidak Dapat Dikuantifikasi
Keadilan di antara para pemangku kepentingan yaitu meskipun harapan mendapatkan
perlakuan yang adil meruapakan hak setiap individu dan kelompok sehingga dapat berharap
dengan pantas untuk menerinya, hal ini diperlakukan secara terpisah mengingat pentingnya
sebuah pengambilan keputusan etis.
Keadilan bukan merupakan konsep mutlak. Hal ini dibuktikan dengan distribusi yang
relatif atas manfaat dan beban yang dihasilkan dengan sebuah keputusan.
Hak Pemangku Kepentingan yaitu sebuah keputusan hanya dianggap etis jika dampaknya
tidak menganggu hak para pemangku kepentingan, dan hak yang membuat keputusan. Pemangku
kepentingan individu maupun kelompok yang berada umnya berharap dapat menikmati hak-hak
seperti :
Kehidupan
Kesehatan dan keselamatan
Perilaku adil
Penggunaan hati nurani
Harga diri dan privasi
Kebebasan berbicara
Pendekatan Standar Moral Tradisional
Pendekatan standar moral untuk analisis dampak pemangku kepentingan membangun secara
langsung atas tiga kepentingan dasar dari para pemangku kepentingan, yaitu :
1. Utilitarian, yaitu memaksimalkan keuntungan bersih bagi seluruh masyarakat
2. Hak-hak individu, yaitu dihormati dan dilindung
3. Keadilan, yaitu distribusi manfaat dan beban yang adil
Pendekatan Pastin Tradisional
Mark Pastin menyajikan gagasannya tentang pendekatan yang tepat untuk analisis etika, yang
melibatkan pemeriksaan terhadap empat aspek kunci etika yang terdiri dari :
1. Etika aturan dasar
2. Etika titik akhir
3. Etika peraturan
4. Etika kontrak soaial
5. Mark Pastin menggunakan konsep etika aturan dasar yaitu untuk menangkap gagasan
bahwa individu dan organisasi memiliki aturan-aturan dasar atau nilai-nilai fundamental
yang mengatur perilaku mereka atau perilaku yang diharapkan.
6. Dan dalam konsep etika titik akhirnya, Pastin menyarankan penggunaan kekuatan
penuh dari perlakuan seperti yang telah dibahas pada tabel 4.6
Pendekatan Filosofis dan Analisis Dampak Pemangku Kepentingan
Pendekatan filosofis konsekunsialisme, deontologi dan etika kebajikan yaitu yang menjadi
landasan dan harus selalu diingat untuk menginformasikan dan memperkaya, analisis ketika
menggunakan tiga pendekatan dampak pemangku kepentingan.
Selanjutnya, pendekatan analisis dampak pemangku kepentingan yang digunakan harus
memberikan pemahaman tentang fakta-fakta, hak, kewajiban dan keadilan yang terlibat dalam
keputusan atau tindakan yang penting untuk analisis etika yang tepat dari motivasi, kebajikan
dan karakter yang diharapkan
Penilaian Etis Motivasi dan Perilaku
Aspek perilaku etis diidentifikasi sebagai indikasi mens rea (pikiran bersalah) yang merupakan
salah satu dari dua dimensi tanggung jawab, kemungkinan melakukan kesalahan atau perasaan
bersalah.
Mengembangkan Aksi yang Lebih Etis
Perbaikan yang berulang-ulang adalah salah satu keuntungan dari menggunakan kerangka kerja
EDM yang diusulkan. Dengan menggunakan serangkaian pendekatan filosofis, 5-pertanyaan,
standar moral, Pastin, atau pendekatan bersama yang memungkinkan aspek-aspek tidak etis dari
sebuah keputusan dapat diidentifikasi, kemudian dimodifikasi secara berulang-ulangagar dapat
memperbaiki dampak keseluruhan dari keputusan tersebut.
Kekeliruan Umum dalam Pengambilan Keputusan Etis
1. Menyetujui budaya perusahaan yang tidak etis
2. Salah menafsirkan harapan masyarakat
3. Berfokus pada keuntungan jangka pendek dan dampak pada pemegang saham
4. Berfokus hanya pada legalitas
5. Batas keberimbangan
6. Batas untuk meneliti hak
7. Konflik kepentingan
8. Keterkaitan dintara pemangku kepentingan
9. Kegagalan untuk mengidentifikasi semua kelompok pemangku kepentingan
10. Kegagalan untuk membuat peringkat kepentingan tertentu dari para pemangku
kepentingan
11. Mengacuhkan kekayaan, keadilan atau hak
12. Kegagalan untuk mempertimbangkan motivasi untuk keputusan
13. Kegagalan untuk mempertimbangkan kebajikan yang diharapkan untuk ditunjukkan
Ringkasan Langkah-Langkah untuk Sebuah Keputusan Etis
Pengalaman menunjukkan bahwa dengan menyelesaikan tiga langkah berikut dapat
menyediakan dasar untuk menantang keputusan yang diusulkan, yaitu :
• Identifikasi fakta
• Membuat peringkat
• Menilai dampak dari tindakan yang diusulkan