Oleh
NIM : 171810201063
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS JEMBER
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Temperatur atau suhu merupakan indikator yang sangat berpengaruh pada aktivitas
manusia. Untuk mengetahui temperatur di suatu tempat atau wilayah, dibutuhkan suatu media
media yang dapat digunakan untuk mentransmisikan temperatur pada daerah tersebut. Salah satu
media transmisi yang digunakan adalah serat optik atau yang biasa disebut sebagai fiber optic.
Pada makalah ini, serat optik yang digunakan dikhususkan pada serat optik plastik. Serat optik
plastik merupakan suatu media komunikasi yang cukup handal dan memiliki banyak keuntungan
jika digunakan. Pemakaian yang cukup meluas telah membuktikan bahwa serat optik plastik juga
dapat digunakan pada bidang instrumentasi terutama bagian transmisi data. Beberapa kelebihan
yang dimiliki serat optik yaitu; bandwidthnya yang sangat lebar, ukurannya kecil serta bobotnya
ringan, mempunyai derajat isolasi yang tinggi, bebas dari interferensi elektromagnetik (EMI),
tidak mengalirkan arus sehingga tidak akan terjadi ledakan maupun percikan api, tidak berkorosi,
memiliki tingkat numeris (Numerical Apature, NA) yang besar sehingga kemampuan untuk
mengumpulkan energi cahaya tinggi. Berdasarkan kelebihan serat optik yang dimilikinya, serat
optik dapat digunakan sebagai media transmisi data temperature, tekanan, percepatan maupun
perpindahan dari daerah yang sulit dijangkau. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah alat yang dapat
mengukur dan mentransmisikan data temperatur dengan memanfaatkan teknologi serat optik
khususnya serat optik khusus (SOP) dan teknologi semikonduktor berupa IC LM35 sebagai
sensor temperatur IC tipe LM35 dapat mendeteksi perubahan temperatur linier terhadap
teganganan keluaran. Juga dibuat beberapa rangkaian elektronik pendukung serta digunakan
sumber cahaya LED, tranducers photodiode (PO), AO-OA 12 bit dan komputer serta bahasa
pemrograman Q-basic untuk merekam dan memonitor keluaran dari sistem rangkaian.
BAB II
DASAR TEORI
2.1.2 Thermistor
Sensor temperatur lemistor (thermistor) dapat bekerja dalam range yang cukup besar
yaitu dari 100°C hingga 550°C. apabila menggunakan dua thermistor dengan beberapa resistor
tetap dan cost yang rendah akan didapatkan akurasi yang sangat bagus. Thermistor juga memiliki
perubahan resistansi terhadap perubahan temperatur sangat tidak linier, sehingga membutuhkan
suatu rangkaian linerisasi atau dengan menggabungkan 2 thermistor dengan beberapa resistor
tetap dalam hal ini resistivitasnya kurang jika dibandingkan dengan thermistor tunggal dan juga
menyebabkan costnya bertambah.
2.1.3 Thermocouple
Thermocouple memiliki bahan yang terdiri dari dua kawat dari material yang berbeda.
Jangkauan operasi thermocouple sangat besar yaitu mencapai 1700°C (tergantung typenya) serta
memiliki masa thermal yang rendah. Selain itu, Thermocouple juga membutuhkan rangkaian
konvensi cold-junction, perubahan tegangan terhadap temperatur tidak liner, serta sensitivitasnya
rendah.
2.1.4 Sensor Temperatur Silikon (ICs)
Sensor ICs dapat bekerja pada suhu 150°C, tidak membutuhkan rangkaian kompensasi
cold-junction atau rangkaian linearisasi dalam pensensoran, tidak membutuhkan rangkaian
komparator atau ADC untuk mengkonversi keluaran analog ke level jika kode yang dihasilkan
merupakan kode digital atau dengan kata lain dapat dikomersialkan. Sensor IC s merupakan
sensor temperatur presisi dimana tegangan keluarannya berbanding lurus dengan perubahan
temperatur dalam derajat celsius. LM35 tidak membutuhkan kalibrasi eksternal IU kelengkapan
lain untuk mendapatkan toleransi ± 1 /4 0 C pada suhu kamar dan toleransi 3 /4 0 C untuk
jangkauan penuh dari -55 sampai desngan 150°C. LM35 dapat digunakan dengan memberikan
catu daya positif maupun negatif, pemanasan sendiri (self heating) sangat rendah yaitu kurang
dari 0,1 °C ketika masih berada di udara.
Perancangan alat pengukur temperatur jarak jauh dengan menggunakan serat optik plastik
sebagai media transmisi dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
i. Rangkain elektronik
ii. Rangkaian/peralatan optik
iii. Set-up Card AD/DA 12 bit pada PC dan pemrograman Q-Basic
iv. Eksperimen pengukuran atau pengujian
v. Transmisi data pengukuran temperature
Dimana;
S = Responsitivitas
PD = 0,5 µA/µW
RL = Hambatan beban = 1 M
V1 = Tegangan (Volt)
Ip = Arus photo yang dihasilkan PO
Ic berfungsi untuk menjalankan LED. Bila RC diperbesar maka arus bias maju IC yang
menuju LED berkurang sehingga intensitas cahaya yang dipancarkan LED. Yang dipandu di
dalam serat optik dan yang diterima oleh PO (Arus photo yang dihasilkan) juga berkurang. Daya
responsitivitas PO akan berkurang bila Rc diperbesar atau panjang serat optiknya diperpanjang.
Dalam hal ini penulis melakukan percobaan dengan memperbesar nilai hambatan Rc yaitu dari
300Ω samia 10KΩ. Pengukuran tegangan keluaran V1 yang dihasilkan PO dilakukan pada tiap
penambahan harga Rc. Dari tegangan keluaran yang dihasilkan PO (V1) dapat ditentukan
besarnya daya responsivitias PO
Untuk melihat tingkat kinerja dari peralatan yang telah dibuat, maka dilakukan uji coba
dengan melakukan pengiriman data-data temperatur air yang dipanaskan dari suhu kamar sampai
mendidih. Ini dilakukan dengan 3 tahap yaitu: pengiriman data temperatur dengan pensensoran
suhu air yang dipanaskan sampai mendidih kemudian didinginkan lagi secara alamai. Pengiriman
data temperatur dengan pensensoran suhu air yang dipanaskan sampai mendidih dimana
pendinginannya ini dilakukan secara paksa yaitu dengan memberikan van pada saat pendinginan,
pengiriman data temperatur dengan melakukan pensensoran terhadap air secara mend adak
(Step) maksudnya pensensoran terhadap air pada suhu kamar kemudian langsung dilakukan
pensensoran air pada saat mendidih kemudian dilanjutkan pensensoran air pada suhu kamar lagi,
ini dilakukan pada saat nilai hambatan Rc = 10KΩ.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dalam sistem transmisi data-data temperatur dengan menggunakan serat optik plastik
(SOP), pada saat sinyal dimodulasi oleh LED dan dikopling ke serat optik serta pada saat
dikopling ke photodetector, sinyal-sinyal informasi tersebut tidak mengalami perubahan,
tetapi terjadi pengurangan intensitas cahaya akibat rugirugi yang terjadi
2. Berdasar perhitungan panjang serat optik maksimum yang bisa digunakan dalam sistem ini
tanpa menggunakan repeater (pengulang) adalah 77,14 m. 3. Dari hasil pengiriman dan
penerimaan data-data temperatur dengan melakukan pensensoran air dari suhu kamar
(24,62°C) sampai mendidih. terlihat bahwa data-data yang dikirim dapat diterima dengan
cukup baik.
5.2 Saran
Saran yang diberikan adalah untuk pengembangan peralatan yang lebih jauh dan lebih baik
lagi. Saran tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Alat ini dapat dikembangkan untuk mentransmisikan beberapa data temperatur dengan
sistem multiplex-demultiplex.
2. Akan lebih baik bila menggunakan suatu sensor temperatur dengan jangkauan yang besar
3. Sistem ground alat dan instalasi listrik harus diperhatikan
DAFTAR PUSTAKA
Basil, Vassos H., "Analog and Computer Electronics for Scientists", Fourth Edition, John Willey
& Sons, Inc., New York, Brisbane, Toronto, Singapore, 1992
Club Fibers Optiques Plastiques, France, "Plastic Optical Fiber", John Welly & Sons, Inc.,
Jones, Kenneth A., "Introduction to Optical Electronic", Harper & Row, Publisher, Inc., New
York, 1997.
Lacy, Edward. A., "Fiber Optic", Prentice-Hall, Inc., Englewo Cliffs, New Jersey, 1982.
Horowitz, P. and Hill, W., "Seni Dan Disain Elektronika", Volume, Ingnatius New York
and London, 1981.
Ni’mah. Khiptiatun, “Serat Optic Plastik sebagai media transisi alat ukur jarak jauh”,
Universitas Jember, Jember, 2017.
Personick, Stewart D., "Optical Fiber Transmition System", Plenum Press, New York and
London, 1981.
Seippel, Robert G., "Optoelectronics", Reston Publishing Company, I Inc., Reslon, Virginia,
1981.
Yudistira, A.H. & Noor, Dwi R., "Ensklopedi Rangkaian Elektronika 2", PT. Elek Media
Komputindo,Jakarta, 1998.