Oleh
Nama : Nurul Sa’adah
NIM : 171810201063
Kelompok/Shift : A6/Shift III
Tanggal Eksperimen/Waktu : 23 September 2019/12.30-15.10
Nama Asisten : Makhwiyatul Khusnah
Benda hitam pertama kali ditemukan oleh Gustav Robert Kichoff pada
tahun 1862. Benda hitam dinilai dapat menyerap kalor radiasi dengan baik.
Eksperimen radiasi termal menggunakan kubus leslie dilakukan dengan tujuan
mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi penyerapan kalor radiasi
termal. Eksperimen ini dilakukan dengan mengubah setting power, mengubah
warna permukaan, dan mengubah penghalang pada kubus. Data yang diukur yaitu
temperatur permukaan kubus. Temperatur kemudian dirubah menjadi hambatan
menggunakan tabel konversi. Data – data yang didapatkan kemudian dimasukkan
ke dalam rumus radiasi termal. Dari data pengukuran yang didapatkan juga dapat
digunakan untuk menghitung emisivitas masing – masing permukaan. Hasil
pengukuran kemudian dibandingkan dengan referensi. Hasil yang didapat melalui
eksperimen secara keseluruhan hampir sama dengan referensi. Emisivitas dari
benda hitam memiliki nilai paling tinggi dibandingkan dengan benda dengan
permukaan berwarna lain.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
RINGKASAN ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 3
BAB 2. DASAR TEORI 4
2.1 Sejarah Radiasi Benda Hitam 4
2.2 Definisi Radiasi Termal 4
BAB 3. METODE PERCOBAAN 4
3.1 Alat dan Bahan 5
3.2 Desain Eksperimen 10
3.2.1 Langkah Kerja 10
3.2.2 Variabel Operasional Eksperimen 12
3.3 Metode Anlisis Data 13
3.3.1 Skala Pengukuran 14
3.3.2 Tabel pengamatan 14
3.3.3 Grafik 15
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 17
4.1 Hasil 17
4.2 Pembahasan 19
BAB 5. PENUTUP 22
5.1 Kesimpulan 22
iii
5.2 Saran 22
DAFTAR PUSTAKA 23
LAMPIRAN 24
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
2
BAB 1. PENDAHULUAN
pada besi apabila dipanaskan secara terus menerus akan berubah memijar
kemerah-merahan, kuning-merah cerah hingga panas-memutih kemudian
menghasilkan suatu warna. Warna cahaya yang dipancarkan tersebut bergantung
dari temperatur. Temperatur merupakan suatu besaran skalar yang dimiliki oleh
semua sistem termodinamika. Kesamaan suhu merupakan nilai penting untuk
suatu kesetimbangan termal. Setiap benda memiliki sifat berbeda-beda dalam
merespon radiasi. Ada yang sukar dan mudah menyerap radiasi, untuk mengetahui
hal tersebut maka dilakukan sebuah praktikum atau eksperimen radiasi termal
yang dipancarkan suatu benda dengan berbagai jenis permukaan.
1.3 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum Radiasi Termal (Kubus Leslie), yaitu:
1. Mengetahui pengaruh setting power terhadap output sensor yang dihasilkan
pada tiap permukaan Kubus Leslie
2. Mengetahui pengaruh warna permukaan Kubus Leslie terhadap nilai
emisivitas yang dihasilkan
3. Mengetahui pengaruh lempeng penghalang terhadap nilai transmisi yang
dihasilkan
1.4 Manfaat
4
lebih rendah dibanding sekitarnya dan akan dipancarkan jika suhunya lebih tinggi
dari sekitarnya. Benda hitam tidak lagi disebut sebagai benda hitam apabila
memiliki emisivitas kurang dari 0,99, tapi disebut benda abu-abu. Benda yang
tidak memiliki permukaan warna hitam, deviasi dan radiasi nya ditentukan oleh
struktur geometri dan komposisi kimia yang ada pada benda tersebuh. Sehingga
akan mengikuti hukum krichoff tentang radiasi termal yaitu emisivitas akan setara
dengan rasio penyerapan energi pada benda equilibrium termal, sehingga benda
yang tidak dapat menyerap semua energi cahaya yang meradiasinya tidak dapat
meradiasi dengan jumlah yang sama besar seperti benda hitam. (Cengel, 2003).
Radiasi pada benda berlangsung dalam ruang hampa akibat dari radiasi
termalnya. Umumnya, radiasi yang terpancar berupa panas yang tergantung
dengan komposisi benda tersebut atau biasa disebut Benda Hitam (Black Body).
Kemampuan benda dalam menanggapi energi radiasi dapat diperkirakan berdasar
nilai emisivitasnya. Besar energi termal dapat dijelaskan dengan persamaan
Stefan-Boltzman dan spektrum radiasi dengan persamaan Wien (Cengel, 2003).
Menurut Krane (1992), apabila sebuah permukaan benda ditimpa energi,
maka sebagian radiasi akan dipantulkan (refleksi), sebagian yang lain diserap
(absorpsi) dan diteruskan (transmisi). Fraksi yang dipantulkan dinamakan
(2.1)
6
(2.2)
(2.3)
Persamaan dari energi radiasi benda hitam dapat didekati dari teori kuantum
planck. Persamaan energi radiasi didapat dari integrasi persamaan planck. Secara
matematis dapat ditulis :
7
(2.4)
dimana u adalah rapat energi radiasi pada daerah frekuensi tertentu, k adalah
konstanta, f adalah frekuensi, dan T adalah temperatur. Persamaan tersebut dapat
(2.5)
(2.6)
(2.7)
(2.8)
(2.9)
(3.0)
(3.1)
dihubungkan dengan rapat energi per satuan waktu. Karena sistem berada di
kesetimbangan termal maka energi dapat diradiasikan berdasarkan persamaan :
(3.2)
(3.3)
(3.4)
(3.5)
9
Menggunakan
penghalang
Setting power diatur 5
kaca, kubus,
dan logam
ditempatkan hingga mata sensor menyentuh dinding kubus saat suhu telah stabil.
Percobaan kemudian diulangi dengan setting power 6.0 , 7.0 dan 8.0. Penentuan
serapan serta transmisi radiasi termal dilakukan dengan cara sebagai berikut,
kubus leslie diatur pada setting power 5,0 hingga mencapai kesetimbangan. Ujung
sensor kemudian ditempatkan pada 5 cm di depan dinding hitam kubus.
26
Percobaan ini diulangi dengan menempatkan penghalang yaitu kaca serta lempeng
lainnya secara bergantian diantara sensor dengan kubus.
perambatan energi oleh suatu bahan atau materi dalam bentuk gelombang
elektromanetik yang besarnya diperoleh melalui persamaan E = σT 4 dan
mempunyai satuan watt/m2.
f. Tegangan sensor radiasi, yang nilainya diperoleh dengan menggunakan
multimeter digital (Voltmeter) dan disimbolkan dengan V dan mempunyai
satuan mV.
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol yaitu, sesuatu yang nilainya sebagai pengontrol variabel
terikat bebas selama percoban dilakukan. Adapun variabel kontrol dalam
percobaan ini yaitu :
g. Jarak sensor radiasi yang diukur 5 sentimeter (5 cm) dari permukaan
dinding kubus radiasi dengan sensor radiasi.
h. Temperatur dinding kubus yang terbaca pada termometer yang melekat pada
kubus.
3.3 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan pada praktikum meliputi formula yang
digunakan dan metode perhitungannya serta analisis data yang akan dibahas.
Secara jelasnya adalah sebagai berikut:
3.3.1 Formula
Rumus perhitungan pada praktikum Radiasi Termal (Kubus Leslie) adalah
sebagai berikut:
P=
4.1 Hasil
Hasil yang didapatkan dari praktikum Radiasi Termal Kubus Leslie adalah
sebagai berikut:
1. Emisivitas Berbagai Jenis Permukaan
Tabel 4.1 Data pada Setting Power 5.0
Permukaan Vo (V) T (K) T^4 (K) R (Ω) ε persentase
Hitam 0.0033 314.3 9758375465 48.549 1 100%
Putih 0.0022 314.4 9770800579 48.432 0.66752 67%
Kusam 0.0018 313.3 9634775054 50.667 0.53855 54%
Kilap 0.0003 314.8 9820619729 47.087 0.09149 9%
4.2 Pembahasan
Eksperimen Radiasi Termal menggunakan Kubus Leslie dilakukan dengan
dua macam percobaan. Percobaan yang pertama untuk mengetahui emisivitas
berbagai jenis bahan secara kuantitas. Percobaan kedua adalah serapan dan
transmisi radiasi termal. Percobaan pertama dilakukan dengan mengukur suhu dan
output tegangan sensor untuk masing-masing permukan dinding kubus
menggunakan variasi setting power yang berbeda-beda yaitu 5.0, 6.0, 7.0 dan 8.0.
Percobaan kedua dilakukan dengan mengukur suhu dan tegangan output sensor
untuk penghalang yang berbeda-beda. Pengaruh setting power pada percobaan
pertama yaitu semakin besar setting power yang diberikan, maka semakin besar
pula tegangan output sensor yang dihasilkan pada tiap sisi kubus. Hal ini
dikarenakan, nilai output setting power berbanding lurus dengan nilai suhu pada
kubus Leslie sehingga semakin besar setting power maka semakin besar pula suhu
dari permukaan kubus, maka tegangan output juga akan semakin besar.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa hasil eksperimen
mendekati keseuaian dengan teori yang menyatakan bahwa semakin besar suhu
32
maka output sensor yang dihasilkan dan radiasi yang dipancarkan juga akan
semakin besar.
Eksperimen Radiasi Termal juga dilakukan dengan menggunakan berbagai
permukaan warna pada kubus Leslie. Warna tersebut diantaranya adalah hitam,
putih, kusam, dan kilap. Tiap permukaan warna tersebut memiliki emisivitas yang
beda-beda. Daya serap dan daya pancar permukaan benda dapat bergantung pada
warna permukaan benda tersebut. Hasil yang tertera dapat dilihat bahwa warna
hitam memiliki daya serap tertinggi diantara warna lainnya. Grafik 4.1 yang
dihasilkan juga menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan antara warna
hitam dengan warna lainnya. Suhu dan tegangan output sensor juga dapat
mempengaruhi warna. Warna hitam memiliki tegangan output yang paling besar
diantara warna lainnya. Daya serap dari tinggi ke rendah setelah hitam pada
permukaan kubus Leslie berturut-turut adalah putih, kusam, dan kilap. Warna
hitam sebagai warna yang memiliki daya serap tertinggi juga dapat dijelaskan
dengan teori black body radiation, yakni radiasi benda hitam yang memiliki daya
serap dan daya pancar panas dengan sangat baik.
Percobaan kedua dilakukan menggunakan penghalang berupa kaca, logam,
dan gabus. Percobaan ini dilakukan untuk mengukur nilai output dengan perilaku
suhu atau hambatan thermistor yang sama untuk tiap penghalang. Hasil yang
diperoleh yaitu, tetap untuk kubus tanpa penghalang memiliki daya serap tertinggi
karena hal ini sama dengan permukaan kubus warna hitam yang memiliki
emisivitas sempurna. Selanjutnya adalah, logam memiliki transmisi yang lebih
besar dibandingkan dengan kaca dan gabus. Hasil tersebut dapat diketahui bahwa
logam merupakan bahan konduktor yang dapat menghantarkan panas dengan baik
dan memiliki nilai emsivitas tinggi disbanding dengan yang lainnya. Kaca
merupakan bahan semikonduktor yang nilai emisivitasnya berada diantara logam
dan gabus. Sedangkan gabus adalah bahan dengan nilai emisivitas terkecil
diantara logam dan kaca. Sebenarnya, apabila dilihat dari tabel dan grafik, gabus
dan kaca memiliki selisih selisih nilai emsivitas yang sangat kecil bahkan hampir
sama, namun tetap memiliki perbedaan dari segi suhu dan resistivitas bahan
tersebuh sehingga memunculkan nilai yang berbeda meskipun hanya sedikit. Hasil
33
BAB 5. PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat setelah melakukan praktikum Radiasi Termal
(Kubus Lislie), yaitu:
1. Pengaruh setting power pada tegangan output yaitu semakin besar setting
power yang diatur maka tegangan output yang dihasilkan semakin besar
pula.
2. Pengaruh warna permukaan pada kubus Lislie terhadap emisivitas yaitu
warna hitam memiliki daya serap yang tinggi dibanding warna putih,
kusam, dan kilap.
3. Pengaruh penghalang pada nilai tegangan sensor yaitu bahwa gabus mampu
menghalangi radiasi dengan baik, sedangkan logam dapat mentransmisikan
energi termal.
1.2 Saran
Saran yang dianjurkan yaitu membaca dengan teliti langkah kerja yang ada
sebelum melakukan praktikum. Melakukan kegiatan praktikum dengan serius dan
teliti agar tidak terjadi kesalahan data. Berhati-hati saat melaksanakan eksperimen
agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN