Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MATA KULIAH

PASAR & LEMBAGA KEUANGAN


SEMESTER GENAP 2019/2020

INSTRUMEN PASAR
MODAL (SAHAM)

Disusun Oleh :

Kelompok :10 Kelas :A

Steven Naga (2018210006)

Indah Dewi Rahayu (2018210027)

Nungki Lutfi Astuti (2018210083)

Ike Wahyu Kumala Sari (2018210112)

M. Yusuf Ferdiansyah (2018210148)

Sandra Ardya Safira (2018210165)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR
         

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan syukur kepada Allah
SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal
pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai
tugas dari mata kuliah Pasar & Lembaga Keuangan dengan judul “Instrumen
Pasar Modal (Saham)”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada dosen mata kuliah Pasar & Lembaga Keuangan, Ibu Zubaidah Nasution
yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Surabaya, 21 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR...........................................................................................II
DAFTAR ISI........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................2
1.3 TUJUAN PEMBELAJARAN.....................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN SAHAM....................................................................3
2.2 JENIS – JENIS SAHAM....................................................................6
2.3 KEUNTUNGAN DAN RISIKO BERINVESTASI SAHAM..........9
2.4 TRANSAKSI SAHAM......................................................................11
2.5 TATA CARA PERDAGANGAN.....................................................13

BAB III..................................................................................................................17
PENUTUPAN.......................................................................................................17
3.1 KESIMPULAN..................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia merupakan salah satu
negara yang menjadi sasaran bagi para pengusaha dalam negeri maupun luar
negeri untuk menambah kekayaan dengan  membeli saham dalam bentuk
investasi.
Saham  merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di
bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan,
atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang
memiliki saham berarti dia ikut menyertakan modal atau memiliki perusahaan
yang mengeluarkan saham tersebut. Para pembeli saham membayarkan uang pada
perusahaan melalui bursa efek dan mereka menerima sebuah sertifikat saham
sebagai tanda bukti kepemilikan mereka atas saham-saham dan kepemilikan
mereka dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para pemegang saham dari sebuah
perusahaan merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak
untuk mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh perusahaan dalam bentuk
deviden.
Dalam menilai harga saham sebuah perusahaan, analisis aspek perusahaan
sangat penting dilakukan. Kemampuan perusahaan dalam mengoperasikan
kegiatan operasional perusahaan memiliki hubungan timbal balik dengan
pendapatan atau laba yang diperoleh perusahaan. Hal inilah yang akan
dipertimbangkan oleh investor saat akan menanamkan modalnya. Beberapa faktor
yang diteliti berkaitan dengan harga saham dapat dilihat dari laporan keuangan 3
perusahaan diantaranya adalah basic earning power, return on asset, financial
leverage, earning yield, dan kas operasi. Basic earning power merupakan salah
satu ukuran profitabilitas, dimana mampu mengukur kemampuan perusahaan

1
dalam menghasilkan laba (Atmaja, 2003:415). Basic earning power dihitung
dengan membagi laba usaha/operasi dengan total aktivanya.
Untuk memulai investasi, investor akan melihatkinerja perusahaan, kemudian
harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Selanjutnya menilai berapa
banyak yang akan diperoleh bila dana investor terbatas. Namun dalam melakukan
investasi saham seorang investor tidak cukup hanya melihat dari segi harga saham
tanpa mengerti resiko dan return. Tetaoi kunci utama untuk sukses dalam investasi
dan mengelolanya adalah dengan menilai aset tersebut dan juga sumber aset untuk
mendapatkan nilai tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari
makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian saham ?


2. Apa saja jenis-jenis saham ?
3. Apa keuntungan jika membeli saham ?
4. Bagaimana cara bertransaksi saham ?
5. Bagaimana cara perdagangan saham ?

1.3 Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan yang ingin di capai setelah mempelajari makalah tentang


Pengambilan Risiko diharapkan

1. Untuk mengetahui pengertian saham


2. Untuk mengetahui jenis – jenis saham
3. Untuk mengetahui keuntungan jika membeli saham
4. Untuk mengetahui cara bertransaksi saham
5. Untuk mengetahui cara perdagangan saham

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SAHAM

Ada berbagai definisi saham yang dikemukakan oleh para ahli maupun
berbagai buku maupun internet:
1. Gitman : 2007 ,7 “Saham bentuk paling murni dan sederhana dari kepemilikan
perusahaan”
2. Bernstein : 1995, 197 “Saham merupakan selembar kertas yang menyatakan
kepemilikan dari sebagian perusahaan”
3. Mishkin : 2001, 4 “ Suatu sekuritas yang memiliki klaim terhadap pendapatan
dan asset sebuah perusahaan. Sekuritas sendiri dapat diartikan sebagai klaim atas
pendapatan masa depan seorang peminjam yang dijual oleh peminjam kepada
yang meminjamkan, disebut juga instrumen keuangan”.
Saham  merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di
bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan,
atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang
memiliki saham berarti dia ikut menyertakan modal atau memiliki perusahaan
yang mengeluarkan saham tersebut. 
Dalam bahasa Belanda, Saham disebut “aandeel”, dan dalam bahasa
Inggris disebut dengan “share”, dalam bahasa Jerman disebut “aktie”, dan dalam
bahasa Perancis disebut “action”. Semua istilah ini mempunyai arti surat berharga
yang mencantumkan kata “saham” di dalamnya sebagai tanda bukti kepemilikan
sebagian dari modal perseroan, dengan mana Saham Perseroan dikeluarkan atas
nama pemiliknya
Berdasarkan Pasal 60 UU NO. 40 Tahun 2007, Saham merupakan benda
bergerak dan rnemberikan hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam
RUPS, menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi serta
menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang ini.

3
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas itu adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama
dengan menabung di bank, setiap kali kita menabung maka kita akan mendapat-
kan slip yang menjelaskan bahwa kita telah menyetor sejumlah uang.
Dalam investasi saham, yang kita terima bukan slip melainkan saham.
Dalam persyaratan kepemilikan saham, dapat ditetapkan dalam anggaran
dasar dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal
persyaratan kepemilikan saham  telah ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang
memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku
pemegang saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang
hams dicapai sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Untuk mendapatkan suatu saham, seseorang harus melakukan investasi
atau penanaman modal kesuatu  perusahaan atau persero, dengan mana
penanaman modal di bagi menjadi, penanaman modal dalam negeri dan
penanaman modal Asing
1.      Penanaman Modal dalam negeri
Penanaman modal dalam negeri menurut UU No.25 tahun 2007 adalah
kegiatan penanaman modal untuk melakukan usaha di wilayah negara RI oleh
penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Modal
dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia,
perseorangan warga negara Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan
hukum atau tidak berbadan hukum.
Sejalan dengan pengertian penanaman modal dalam negeri di atas,
pengertian penanam modal dalam negeri menurut pasal 1 ayat (5) UU No.25
tahun 2007 adalah penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga
negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah
yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia.
2.      Penanaman modal asing
Berdasarkan UU No.25 tahun 2007 memberikan pengertian penanaman
modal asing sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah

4
negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan
penanam modal dalam negeri.
Penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badan
usaha asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di
wilayah negara Republik Indonesia. Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh
negara asing, perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum
asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya
dimiliki oleh pihak asing.
Dalam prakteknya perusahaan Penanaman Modal Asing selalu berbentuk
PT. Menurut Pasal 5 ayat (2) UU No 25 Tahun 2007 tentang PMA :
“Penanaman modal Asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas
berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara
Indonesia”.
Menurut Pasal 5 ayat (3) PMA dalam bentuk PT itu dilakukan dengan 3
cara,yaitu  :
1.      Mengambil bagian saham pada saat pendirian PT.
2.      Membeli saham
3.      Melakukan cara lain sesuai dengan peraturan per-UU-an
Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman
modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan
terbuka dengan persyaratan. Bidang usaha yang tertutup bagi penanam modal
asing adalah:
1.      produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan
2.      bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan
undang-undang.

5
2.2 JENIS – JENIS SAHAM

1. Dari segi kemampuan dalam hak tagih/klaim


- Saham biasa
Saham biasa merupakan saham yang mempunyai hak suara untuk
mengambil keputusan dalam RUPS mengenai segala hal yang berkaitan
dengan pengurusan Perseroan, mempunyai hak untuk menerima dividen
yang dibagikan, dan menerima sisa. kekayaan hasil likuidasi.
Saham Biasa Memiliki karakteristik utama yaitu:
           Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
           Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
           Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

- Saham preferen
Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan
saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap. Saham ini lebih

6
aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki hak klaim
terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu.
Saham preferen sulit diperjualbelikan seperti saham biasa karena
jumlahnya yang sedikit.
Karakteristik Saham Preferen adalah sebagai berikut:
           Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang
berbeda
           Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari
saham biasa dalam hal pembagian dividen
           dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka
dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
           Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara
pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

2. Dari cara peralihan


- Saham atas unjuk
Saham yang tidak ada nama pemiliknya, setiap pemegang saham
atas unjuk dianggap sebagai pemilik dan memiliki hak untuk menjual
saham tersebut, memperoleh bayaran atas dividen dan menghadiri Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS). Saham Atas unjuk membuat saham

7
mudah dipindah-tangankan dari satu investor ke investor lainnya. Dan
secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui
sebagai pemiliknya
- Saham atas nama
Jenis saham ini adalah nama dari pemilik saham terdapat di
sertifikat saham dan tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS)
perusahaan. Pemegang saham jenis ini memperoleh hak untuk menjual
saham, memperoleh dividen, dan mengakhiri Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Cara peralihan saham atas nama harus melalui
prosedur tertentu, seperti nama nama pemilik saham yang baru harus
dicatat dalam buku yang memuat daftar pemegang saham perusahaan.
3. Dari kinerja perdagangan
- Saham unggulan
Saham suatu perusahaan yang paling laku di bursa dan bernilai
tinggi biasanya, perusahaan tersebut mempunyai reputasi yang baik yang
ditandai dengan tingkat pertumbuhan laba yang tinggi, pembayaran
dividen yang lancar, mempunyai kualitas manajemen, produk, dan jasa
yang baik. Saham unggulan disebut juga dengan istilah blue chips.
Dahulu, istilah blue chips dipakai dalam perjudian chip atau koin yang
bernilai paling tinggi biasanya diberi warna biru.
- Saham pendapatan
Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar
dividen lebih tinggi dari rata-rata deividen yang dibayarakan pada tahun
sebelumnya
- Saham spekulatif
Merupakan saham yang kondisinya memiliki tingkat spekulasi
yang tinggi dan kemungkinan tingkat imbal hasilnya rendah atau negatif.
Saham spekulatif biasanya dipakai untuk membeli saham pada perusahaan
pengeboran minyak.
- Saham siklikal

8
Merupakan adalah sekuritas yang nilainya cenderung naik secara
cepat saat perekonomian mengalami peningkatan dan jatuh secara cepat
saat perekonomian lesu. Contohnya, saham pabrik mobil dan real estate.
Sebaliknya, saham nonsiklis mencakup saham-saham perusahaan yang
memproduksi barang-barang kebutuhan umum yang tidak dapat
terpengaruh oleh kondisi ekonomi, misalnya makanan dan obat-obatan.

2.3 KEUNTUNGAN DAN RISIKO BERINVESTASI SAHAM

Ada tiga keuntungan sekaligus yang menjadi daya tarik dari investasi
saham, yaitu :
1. Dividen adalah semacam pembagian keuntungan yang diberikan suatu
perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Besarnya dividen bervariasi
tergantung besarnya pendapatan perusahaan tersebut. Dividen dibagikan setelah
adanya persetujuan pemegang saham dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang
Saham). Biasanya dividen dibagikan setiap tahun, tetapi hal tersebut tergantung
perusahaan tersebut. Ada perusahaan yang rajin membagi dividen, ada pula yang
tidak. Dividen bukan merupakan kewajiban perusahaan. Ada kalanya perusahaan
tidak membagi dividen, karena merugi atau labanya digunakan untuk ekspansi
perusahaan. Agar berhak mendapatkan dividen, investor tersebut harus memegang
saham tersebut untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham tersebut
diakui sebagai pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen. Dividen yang
diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai yaitu uang tunai atau dividen
saham dimana pemegang saham mendapatkan jumlah saham tambahan sesuai
porsi saham yang dimiliki.
Secara nominal, dividen tunai biasanya tidak besar nilainya. Kisaran
dividen yang diterima pemegang saham antara 1%-3% dari harga saham.
Walaupun tidak besar, namun dividen yang diterima bisa menjadi pemasukan
rutin bagi investor, jika memiliki saham yang rajin membagi dividen. Sebagai
catatan, dividen yang diterima investor masih harus dipotong pajak penghasilan.

9
Pajak dividen sejak tahun 2009 adalah sebesar 10% dari nilai dividen yang
diterima.
Jenis Dividen:
a) Dividen Tunai, jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang
saham dalam bentuk sejumlah uang untuk setiap saham yang dimiliki.
b) Dividen Saham, jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang
saham dalam bentuk saham baru perusahan tersebut, yang pada akhirnya
akan meningkatkan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham.

2. Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual saham.
Seperti dibahas sebelumnya membeli saham adalah membeli bisnis. Umumnya
jika suatu perusahaan memiliki usaha yang berjalan baik, maka banyak investor
tertarik membeli saham tersebut. Dengan demikian terdapat permintaan lebih
besar terhadap saham tersebut, sehingga mengakibatkan harganya naik. Maka
pemilik saham perusahaan tersebut akan diuntungkan oleh kenaikan harga saham.
Contoh capital gain adalah sebagai berikut: Anda membeli saham ABCD dengan
harga per sahamnya Rp 1.000 dan menjual dengan harga Rp 1.200, berarti Anda
mendapatkan capital gain sebesar Rp 200 per lembar sahamnya. Keuntungan ini
masih belum dipotong biaya transaksi saham.
3.Saham bonus (jika ada) merupakan saham yang dibagikan perusahaan
kepada para pemegang saham yang diambil dari agio saham (selisih antara harga
jual terhadap harga nominal saham, pada saat perusahaan melakukan
penawaran umum di pasar perdana)

Ada beberapa risiko ketika berinvestasi saham, yaitu :


1. Tidak ada pembagian dividen
Perusahaan hanya akan membagikan dividen jika perusahaan dapat
menghasilkan keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak dapat
membagikan dividen jika perusahaan tersebut mengalami kerugian.
Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan
dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. Selain itu, Dividen

10
biasanya diputuskan melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Jika
mayoritas pemegang saham tidak setuju untuk membagikan dividen
dengan pertimbangan tertentu, walaupun perusahaan membukukan
keuntungan, pemegang saham pun tidak mendapatkan dividen.
2. Capital Loss
Capital Loss adalah kerugian yang diperoleh dari selisih harga jual dan harga
beli saham. Capital Loss Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu
kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga belinya.
Dalam aktivitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital
gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor menjual
sahamnya lebih rendah harganya dari harga belinya, dengan demikian
investor mengalami capital loss.
3. Risiko Likuidasi
Risiko likuiditas adalah risiko yang dapat terjadi dikarenakan saham
yang dimiliki tidak dapat dijual dengan cepat atau pada harga yang
diinginkan. Misalkan, memiliki saham ABC yang telah dibeli pada harga
Rp5.000 perlembar dan ingin dijual pada harga Rp5.500. Namun, saham
ABC tersebut sulit terjual pada harga Rp5.500 perlembar pada transaksi
hari ini kecuali jika dijual pada harga lebih rendah dari yang dinginkan
tersebut. Bentuk risiko likuiditas lainnya adalah perusahaan yang
sahamnya dimiliki tersebut, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau
perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang
saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan
dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih
terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa
tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.
Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang
saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini
merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang
pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti
perkembangan perusahaan.

11
4. Saham delisting dari Bursa
Penghapusan perusahaan dibursa (delisting) dapat juga terjadi.
Apabila suatu perusahaan telah tidak lagi listing pada bursa, maka
perusahaan tersebut akan berubah status dari perusahaan publik menjadi
perusahaan privat. Jika itu terjadi, maka investor akan kesulitan dalam
melakukan transaksi jual beli atau keluar masuk dalam kepemilikan
saham.

2.4 TRANSAKSI SAHAM


- Investor dapat membuka rekening di Perusahaan Efek dengan cara mengisi
dokumen-dokumen yang diperlukan. Secara umum, Perusahaan Efek biasanya
mewajibkan investor untuk menyetorkan sejumlah dana tertentu sebagai
jaminan dalam proses penyelesaian transaksi.
- Transaksi diawali dengan memberikan perintah jual dan/atau perintah beli ke
Perusahaan Efek. Perintah tersebut dapat diberikan lewat telepon atau perintah
secara tertulis. Perintah tersebut harus berisikan nama saham, jumlah yang
akan dijual dan/atau dibeli, serta berapa harga jual dan/atau harga beli yang
diinginkan.
- Perintah tersebut selanjutnya akan diverifikasi oleh Perusahaan Efek
bersangkutan.
- Selanjutnya, perintah tersebut dimasukkan ke dalam sistem perdagangan di
Bursa Efek.
- Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari seluruh Perusahaan Efek akan
dikumpulkan di Bursa Efek dalam sistem yang disebut JATS

Proses Perdagangan Saham Pada Pasar Sekunder

12
Proses Transaksi dan Penyelesaian Efek Saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

13
2.5 TATA CARA PERDAGANGAN
Bursa Efek Jakarta menggolongkan perdagangan Saham dalam 3 Segmen Pasar :
a) Pasar Reguler : Pasar Reguler adalah pasar dimana perdagangan Efek di
Bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang
berkesinambungan (continuous auction market) oleh Anggota Bursa Efek
melalui JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa ke-3 setelah
terjadinya Transaksi Bursa (T+3).
b) Pasar Negosiasi : Pasar Negosiasi adalah pasar dimana perdagangan Efek
di Bursa dilaksanakan berdasarkan tawar menawar langsung secara
individual dan tidak secara lelang yang berkesinambungan (Non
Continuous Auction Market) dan penyelesaiannya dapat dilakukan
berdasarkan kesepakatan Anggota Bursa Efek.
c) Pasar Tunai : Pasar Reguler Tunai (Pasar Tunai) adalah pasar dimana
perdagangan Efek di Bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-
menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction
market) oleh Anggota Bursa Efek melalui JATS dan penyelesaiannya
dilakukan pada Hari Bursa yang sama dengan terjadinya Transaksi Bursa
(T+0).
Pelaksanaan Perdagangan
1. Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan
fasilitas JATS.
2. Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dijamin
oleh KPEI
3. Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
dilaksanakan melalui KSEI setelah melalui Kliring secara Netting oleh
KPEI.
4. Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan berdasarkan
hasil Per-transaksi.
Pesanan Nasabah

14
1. Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa hanya pesanan terbatas (limit
order)
2. Setiap instruksi dan pesanan jual dan atau beli, wajib tercatat di bagian
Pemasaran yang memuat data waktu dan nomor urut, nomor rekening
nasabah, jumlah dan nama (atau kode) Efek, batasan harga, jenis transaksi
(jual/beli), serta keterangan mengenai status nasabah (asing/lokal), dan
instruksi khusus, jika ada sebelum dimasukan ke JATS.
3. Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota
Bursa Efek di Pasar Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau
menyetujui secara tertulis bahwa penawaran jual atau permintaan belinya
ditransaksikan di Pasar Tunai atau Pasar Negosiasi.
Satuan Perdagangan
1. Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan
perdagangan (round lot) Efek atau kelipatannya. Satu satuan perdagangan
(round lot) saham ditetapkan 500 (lima ratus) saham.
2. Perdagangan di Pasar Negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan
(round lot).
Satuan perubahan harga (fraksi)

RENTANG REGULER HMETD WARRAN


<200 1 10 1 10 1 10
200 - <500 5 50 5 50 5 50
500 - <2000 10 100 10 100 10 100
2000 - <5000 25 250 25 250 25 250
> 5000 50 500 50 500 50 500
Proses Tawar Menawar
1. Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam
JATS diproses oleh JATS dengan memperhatikan prioritas harga (price
priority), dalam arti permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki
prioritas terhadap permintaan beli pada harga yang lebih rendah,

15
sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas
terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.
2. Dalam hal penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang
sama, JATS memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran
jual yang diajukan terlebih dahulu (time priority).
Jam Perdagangan
1. Jam perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi :
a) Senin sampai dengan Kamis: Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan
12:00:00; Sesi II pukul 13:30:00 sampai dengan 16:00:00.
b) Jumat: Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan 11:30:00; Sesi II pukul
14:00:00 sampai dengan 16:00:00.
2. Jam Perdagangan Pasar Tunai:
a) Senin sampai dengan Kamis: Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan
12:00:00;
b) Jumat: Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan 11:30:00;

Biaya Transaksi
Untuk membeli atau menjual saham, investor diwajibkan membayar biaya
komisi kepada perusahaan pialang berdasarkan peraturan BEJ, biaya komisi
ini setinggi-tingginya 1 (satu) persen dari total nilai transaksi (beli dan jual).
Besaran pastinya tergantung negosiasi.
Perusahaan Sekuritas dari komisi tersebut diwajibkan membayar biaya
transaksi sebesar:
a. 0,04 persen dari total nilai transaksi saham dan right di Bursa yang
terdiri dari:
0,01% dari biaya tersebut dialokasikan untuk dana jaminan dan kliring
yang dikelola oleh KPEI
0,009% untuk biaya penyelesaian dan kliring di KPEI
0,015% untuk biaya operasional BEJ
0,006% untuk KSEI
b. 0,02 persen dari total nilai transaksi waran di Bursa yang terdiri dari:

16
0,005% untuk dana jaminan dan kliring di KPEI,
0,0045% untuk biaya penyelesaian dan kliring di KPEI,
0,0075% untuk biaya operasional BEJ
0,003% untuk KSEI
Biaya Perpajakan
Berdasarkan Peraturan Pajak yang berlaku, penerapan Pajak Penghasilan
(PPh) atas transaksi saham, adalah sebagai berikut :
1. Penghasilan atas Transaksi Saham di Bursa dikenakan PPh Final (0.1%)
dengan landasan hukum PP No 41 tahun 1994 jo. Pasal 1 PP No. 14 tahun
1997
2. Pembagian Uang Tunai (dividen) dikenakan PPh tarif umum (20%)
dengan landasan hukum Pasal 4 (1) dan Pasal 23 UU PPh No. 17 tahun
2000

17
BAB III
PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN

Saham merupakan surat berharga sebagai bukti tanda penyertaan


atau kepemilikan seseorang atau badan hukum dalam suatu perusahaan,
khususnya perusahaan publik yang memperdagangkan sahamnya.
Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika
memutuskan untuk mendapatkan pendanaan. Pada sisi yang lain saham
merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih oleh para investor
karena mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.Dalam
aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga saham mengalami fluktuasi
baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham
terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham
tersebut.Risiko atau kerugian tidak dapat dihilangkan dalam berinvestasi,
namun dapat diminimalkan. Oleh sebab itu, investor yang akan melakukan
kegiatan investasi sangat dianjurkan untukmelakukan diversifikasi
(portfolio) investasi dalam beberapa instrumen.

18
DAFTAR PUSTAKA

DahlanSiamat, Manajemen Lembaga Keuangan, LP FEUI tahun 2010

Kasmir, 2012, Manajemen Perbankan, PT Raja Grafindo Persada, cetakan ke-11,


Jakarta

https://www.sahamok.com/saham-atas-unjuk-bearer-stock/ , (diakses pada 20


Maret 2020)

https://kamus.tokopedia.com/s/saham-unggulan/, (diakses pada 20 Maret 2020)

https://www.finansialku.com/mengenal-risiko-dan-keuntungan-berinvestasi-
saham/, (diakses pada 20 Maret 2020)

Yuliati, Sri Handaru & Prasetyo, Handoyo “dasar-dasar manajemen keuangan


internasional”,

19
PERTANYAAN KELOMPOK

1. Saya mendapatkan informasi dari IDX bahwa untuk harga saham pada saat ini
sedang merosot drastis dikarenakan terjadi pandemi Covid-19. Tidak hanya saham
di Indonesia saja, tetapi seluruh saham di dunia pun bahkan turun drastis. Lalu,
Bagaiamana cara nya menangani masalah yang sedang terjadi saat ini ? ( Indah
Dewi Rahayu 2018210027 )

2.Saya membaca dari info di IDX mengenai saham konven dan saham syariah.
Bagaimana caranya untuk menjadi investor dipasar modal syariah ? ( Steven Naga
2018210006)

3. Sekarang kan lagi maraknya dengan kenaikan nilai tukar rupiah ke dolar yang
saat ini mencapai 16.162, menurut kelompok anda apakah dengan naiknya nilai
tukar rupiah ke dolar tersebut sangat berdampak untuk berinvestasi saham?
Jelaskan (ike wahyu kumala sari 2018210112)

4. Pada tahun 2018 lalu, terjadi kasus pembobolan dana PT Yulie Sekuritas
Indonesia Tbk. Pembobolan ini dilakukan oleh pemegang saham lama. Kasus ini
juga melangar aturan dalam pasar modal, menurut kelompok anda bagaimana
penyelesaian jika terjadi hal seperti ini lagi? (Nungki luthfi astuti 2018210083)

5. Dalam kasus permainan saham pihak manakah yang ber hak untuk
menghentikannya? Dan jelaskan wewenang apa saja yang dimiliki pihak tersebut?
(Muhammad yusuf f 2018210148)

6. Ketika kita memilih saham, maka selain fundamentalnya harus bagus,


manajemen yang mengelelola perusahaannya juga harus bagus. Bagaimana cara
kita untuk menganalisis soal manajemen ini?
(Sandra Ardya .S 2018210165)

20

Anda mungkin juga menyukai