Tugas: Analisis Permasalahan Terkait Konsep Embriologi
Konsep Embriologi merupakan konsep yang merupakan bidang ilmu yang mempelajari bagaimana sel tunggal membelah dan berubah selama perkembangan untuk membentuk organisme multiseluler. Dimana konsep embriologi tidak selalu mengalami proses secara normal, kadang-kadang menimbulkan permasalahan pada konsep embriologi. Gawat janin merupakan salah satu permasalahan terkait konsep embriologi. Gawat janin atau fetal distress merupakan suatu kondisi janin tidak menerima jumlah oksigen yang cukup (Hipoksia) Selama kehamilan atau persalinan. Sebabnya bisa dikarenakan faktor dari ibu maupun janin itu sendiri. Gawat Janin dapat diketahui melalui tanda dan gejala tidak nomal dirasakan oleh ibu hamil sebelum atau saat persalinan, tanda-tanda gawat janin yaitu gerakan janin berkurang secara drastis, ukuran kandungan terlalu kecil dari usia kehamilan, beberapa gangguan yang dapat menyebabkan gawat janin antara lain gangguan pada plasenta atau airi-ari, kontraksi terjadi terlalu cepat dan kuat, masa kehamilan lebih dari 42 minggu,Ibu hamil pada usia diatas 35 tahun, kehamilan kembar, mengalami komplikasi kehamilan, ibu menderita anemiea, diabetes, hipertensi, asma atau hipotirodisme. Pencegahan yang dilakukan yaitu dengan cara diagnosis terlebih dahulu apakah kehamilan tersebut merupakan atau terkena penyakit gawat janin misalnya dengan cara diagnosis gawat janin seperti USG Kehamilan untuk melihat pertumbuhan janin sesuai dengan usia kandungan, USG Doppler untuk mendeteksi adanya gangguan di aliran darah dan jantung janin, Cardioticigraphy untuk melihat tanda secara berkelanjutan detak jantung janin terhadap pergerakan janin dan kontraksi rahim, Sampel darah bayi bila darah bayi pHnya menjadi asam merupakan tanda gawat janin. Pencegahan dapat dilakukan apabila sering melakukan pemeriksaaan ke dokter kandungan, jika anda merasa gerakan janin berkurang. Jadwal pemeriksaam kehamilan yang disarankan yaiitu • Sebelum minggu ke 28 pemeriksaan dilakukan satu bulan sekali • Pada minggu ke 28-35, pemeriksaan dilakukan setiap dua minggu sekali • Pada minggu ke 36 dan seterusnya pemeriksaan dilakukan tiap minggu. Pemeriksaan Perlu dilakukan lebih sering jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau pernah mengalami komplikasi pada kehamilan sebelumnya.