Anda di halaman 1dari 4

Teknologi Budidaya Kedelai di lahan Kering Masam

Memberikan Tiga Keuntungan Sekaligus


(naskah ini disalin sesuai aslinya untuk kemudahan navigasi)

(sumber : SINARTAN I0-Edisi 15-21 Maret 2006)

Petani dapat meraih tiga keuntungan sekaligus bila memilih menanam kedelai. Pertama,
adalah keuntungan yang besarnya tidak kalah bila dibanding bertanam jagung. Kedua,
tanahnya menjadi subur kembali, dan ketiga siklus hama di lahannya terputus.

an petani tidak perlu takut hasil produksi tanaman kedelainya di lahan kering masam akan
rendah, sebab Badan Litbang Pertanian Deptan telah menemukan teknologinya. Menurut
Dr. Darman M Arsyad, peneliti dari Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Ubi-ubian
(Balitkabi) bila teknologi yang direkayasa ini diterapkan sesuai anjuran potensi
produksinya bisa mencapai 2,5 ton biji kedelai/ ha. "Kalau di tingkat petani, dengan
produktivitas 1,5-1,8 ton/ha, mereka sudah untung," tambahnya kepada Sinar Tani. Hasil itu
sudah jauh lebih tinggi bila dibanding rata-rata produktivitas kedelai di tingkat petani di
lahan yang bukan masam, yakni berkisar antara 1-1,2 ton/ha.

Hasil tinggi itu bisa dicapai karena Badan Litbang Pertanian telah mampu menyediakan
benih kedelai dad varietas yang adaptif atau toleran dengan kondisi lahan kering masam.
Varietas-varietas yang cocok untuk lahan seperti itu antara lain adalah Tanggamus, Sibayak,
Seulawah, Ratai dan Nanti. Kelima varietas itu memiliki potensi hasil antara 1,4 - 2,8 ton/ha
(lihat Tabel).

Lebih dari itu, varietas ini tambah Darman M Arsyad lebih efisien terhadap masukan.
Artinya biaya produksinya rendah. Menurut hitung-hitungannya, biaya produksi kedelai di
lahan kering masam (biaya benih, pupuk, pestisida dan dolomit) hanya sekitar Rp 1,7juta.

Deskripsi varietas kedelai

Pusat Penelitian clan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor


Potenal'ttastt Berat 100 brh t}mur t9lagak Kbtahanan terhadap penyakit
(t/ha) (9) (hart) '
Tanggamus 1,7-2,8 11 88 Moderat
Sibayak 1,4-2,5 12 90 Moderat
Seulawah 1,6-2,5 9,5 93 Tahan
Ratal 1,6-2,7 10,5 90 Tahan
Nanti 1,6-2,5 10,5 91 Tahan
Panderman 2,1 -2,4 18-19 85 Agaktahan
Burangrang 1,6-2,5 17 80-82 Toleran
Argomulyo 1,5-2,0 17-20 80-82 Agaktahan

Sementara pendapatan petani bila produktivitasnya 1,5 ton/ha dan harga jual kedelai Rp
3.500/kg adalah sebesar Rp 5,25juta. "Petani masih untung sekitar Rp 3,5 juta/musim/ha.

Keuntungan menanam kedelai tersebut bisa lebih tinggi dari menanam jagung, karena
meskipun produktivitas jagung bisa mencapai 6 ton per ha, tetapi bila panen raya harganya
anjlok hingga tinggal Rp 600/kg. Sementara biaya produksi jagung lebih mahal dari
produlksi kedelai.

Selain menggunakan varietas yang bagus, tingginya produktivitas kedelai di lahan kering
masam ini juga karena dikombinasikan dengan teknologi perbaikan kesuburan lahan dengan
memanfaatkan kapur dolomit. Dosis kapur yang digunakan adalah 1,5 ton/ha.

Tak hanya keuntungan rupiah yang diperoleh petani dengan menanam kedelai ini. Darman
mengatakan petani juga mendapatkan keuntungan lain. "Keuntungan lainnya yakni,
tanahnya akan subur dan siklus hama bisa terputus," tambahnya.
Teknologi yang bagus seperti ini memang tidak serta merta bisa diadopsi oleh petani. Di
antara faktomya menurut Dr. Syaeful Bahren dari Puslit Tanaman Pangan masalah pasar
atau harga jual kedelai dan kelembagaan petani. Kalau harga jualnya rendah atau
kelembagaan petaninya tidak bisa mengatasi masalah pemasaran, maka adopsi teknologinya
akan mengalami hambatan.

Salah satu yang dilakukan Badan Litbang Pertanian agar adopsi teknologinya bisa lebih
cepat berjalan lanjut Syaeful Bahren adalah membuat program temu lapang. "Di situ, petani,
PPL, dinas setempat, pedagang dan swasta lainnya diundang untuk melihat-lihat dan bisa
berdiskusi dengan para penelitinya,"tambahnya kepada SinarTani.

Teknik Budidaya

Langkah-langkah budidaya kedelai di lahan kering masam yang dianjurkan Badan Litbang
Pertanian adalah meliputi penyiapan lahan, penggunaan varietas unggul, menerapkan pola
dan waktu tanam yang tepat, penanaman yang benar, pengapuran, pemupukan,
pengendalian gulma, pengendalian hama penyakit, panen dan pasca panen serta
penyimpanan yang baik dan benar.

Pengolahan lahan dilakukan satu atau dua kali, tergantung kondisi lahannya. Jika curah
hujan masih cukup tinggi perlu dibuatkan saluran drainase setiap 4 m, sedalam 20-25 cm,
sepanjang petakan. Benih unggul yang dipakai adalah varietas yang tahan terhadap lahan
kering masam. Kebutuhan benihnya antara 45-50 kg/ha.

Pilihlah waktu tanam yang tepat, sehingga tidak mengalami kebanjiran atau sebaliknya
malah terkena kekeringan. Penanaman dilakukan dengan tugal, dengan jarak tanam 40 cm x
15 cm atau 40 cm x 20 cm, sebar dua biji per lubang. Semakin subur lahannya, dianjurkan
jarak tanamnya semakin lebar.

Pengapuran dilakukan dengan cara menyebar rata. Kapur diberikan bersamaan dengan
pengolahan lahan yang kedua atau paling lambat seminggu sebelum tanam.

Pemupukan dosisnya adalah 75 kg urea, 100 kg SP36 dan 100 kg KCL/ha. Pupuk paling
lambat diberikan saat tanaman berumur 14 hari. Pupuk diberikan 5-7 cm dari tanaman,
kemudian ditutup tanah.
Panen dilakukan bila semua daun tanaman telah rontok, polong berwarna kuning/coklat dan
telah mengering. Panen dapat dimulai pada pukul 9 pagi, pada saat embun sudah hilang,
dengan memotong pangkal batang, dengan menggunakan sabit. .som

Anda mungkin juga menyukai