Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN MINIRISET PENDIDIKAN PSIKOLOGI

“ GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK”

DOSEN PENGAMPU : Dr. Nasriah,M.Pd/ Elya Siska Anggraini,S.Sn.,M.A


MATA KULIAH : PSIKOLOGI KEPENDIDIKAN
Di susun Oleh :

Dwi Chaya Laudra 3191111003


Fitri Despina Naibaho 3191111018

KELAS : REGULER B 2019

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
APRIL 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wbr

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat serta hidayah nya kami dapat menyelesaikan Laporan Miniriset yang berjudul “Gaya
Belajar Peserta Didik ( Siswa )” Laporan Miniriset kami buat dengan maksud dan tujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan dan agar pembaca mengetahui seluk
beluk tentang Bagaimana Gaya Belajar Peserta Didik Ataupun Siswa

Pada kesempatan ini Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan mendukung kami dalam pembuatan dan penyusunan Laporan
Miniriset ini, terutama kepada kedua orang tua kami yang senantiasa memberi motivasi dan
semangat dukungan kepada kami. Serta teman-teman yang telah membantu saya dalam
pembuatan dan penyusunan makalah ini.

Kami selaku penulis menyadari sepenuh nya bahwa dalam penyajian Laporan
Miniriset ini masih minim dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
senantiasa mengharapkan masukan dari para pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah kami di masa yang akan datang

Waalaikumussalam. Wr.Wbr

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
RINGKASAN......................................................................................................................................1
Pengertian Belajar...........................................................................................................................1
Pengertian Gaya Belajar.................................................................................................................1
Tipe gaya belajar.............................................................................................................................2
Implikasi Gaya Belajar...................................................................................................................5
Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Belajar...................................................................................6
BAB I....................................................................................................................................................7
PENDAHULUAN................................................................................................................................7
A.Latar Belakang Masalah.............................................................................................................7
B. Tujuan penelitian........................................................................................................................7
C. Manfaat penelitian......................................................................................................................7
BAB II..................................................................................................................................................9
KERANGKA PIKIRAN/GAMBARAN UMUM...............................................................................9
A. Uraian Permasalahan..............................................................................................................9
B. Subjek Penelitian...................................................................................................................10
C. Assessment Data....................................................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................11
METODOLOGI PENELITIAN.......................................................................................................11
A. Metode Penelitian.....................................................................................................................11
B. Langkah Penelitian..................................................................................................................11
C. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................................11
PEMBAHASAN.................................................................................................................................12
A. Analisis Pembahasan.............................................................................................................12
B. Kekuatan Penelitian..............................................................................................................13
C. Kelemahan Penelitian............................................................................................................13
BAB V.................................................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................................14
A. Kesimpulan............................................................................................................................14
B. Saran.......................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................15

ii
RINGKASAN

Pengertian Belajar
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat
menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini, dalam belajar yang penting adalah
input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons.

Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respons berupa
reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses
yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat
diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respons. Oleh karena
itu, apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respons)
harus dapat diamati dan diukur

Pengertian Gaya Belajar


Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai pebelajar. Umumnya,
dianggap bahwa gaya belajar seseorang berasal dari variabel kepribadian, termasuk susunan
kognitif dan psikologis latar belakang sosio cultural, dan pengalaman pendidikan (Nunan,
1991: 168). Tiap individu memiliki kekhasan sejak lahir dan diperkaya melalui pengalaman
hidup. Yang pasti semua orang belajar melalui alat inderawi, baik penglihatan, pendengaran,
dan kinestetik. Setiap orang memiliki kekuatan belajar atau gaya belajar. Semakin kita
mengenal baik gaya belajar kita maka akan semakin mudah dan lebih percaya diri di dalam
menguasai suatu keterampilan dan konsep-konsep dalam hidup.

Menurut Fleming dan Mills (1992), gaya belajar merupakan kecenderungan siswa
untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya
untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di
kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.

Drummond (1998:186) mendefinisikan gaya belajar sebagai, “an individual’s


preferred mode and desired conditions of learning.” Maksudnya, gaya belajar dianggap
sebagai cara belajar atau kondisi belajar yang disukai oleh pembelajar.

Willing (1988) mendefinisikan gaya belajar sebagai kebiasaan belajar yang disenangi
oleh pembelajar. Keefe (1979) memandang gaya belajar sebagai cara seseorang dalam

1
menerima, berinteraksi, dan memandang lingkungannya. Dunn dan Griggs (1988)
memandang gaya belajar sebagai karakter biologis bawaan.

Gaya belajar atau learning style adalah suatu karakteristik kognitif, afektif dan
perilaku psikomotoris, sebagai indikator yang bertindak yang relatif stabil untuk pebelajar
merasa saling berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar (NASSP dalam
Ardhana dan Willis, 1989 : 4).

Definisi yang lebih menjurus pada gaya belajar bahasa dan yang dijadikan panduan pada
penelitian ini dikemukakan oleh Oxford (2001:359) dimana gaya belajar didefinisikan
sebagai pendekatan yang digunakan peserta didik dalam belajar bahasa baru atau
mempelajari berbagai mata pelajaran

Tipe gaya belajar


1. Visual (belajar dengan cara melihat)

Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual,
yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode
pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan /
media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan
cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan
tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi
muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan
agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak
mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti
diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka
mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.

Ciri-ciri gaya belajar vinformas

 Bicara agak cepat


 Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
 Tidak mudah terganggu oleh keributan
 Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar

2
 Lebih suka membaca dari pada dibacakan
 membaca cepat dan tekun
 Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
 Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
 Lebih suka musik dari pada seni
 Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan
seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :

1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.

2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.

3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.

4. Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).

5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.

2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)

Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja. Siswa yang
bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ),
untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat
pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat
dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak
auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi
rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang
mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini
biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan
kaset.

Ciri-ciri gaya belajar auditori :

3
 Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
 Penampilan rapi
 Mudah terganggu oleh keributan
 Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang
dilihat
 Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
 Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
 Biasanya ia pembicara yang fasih
 Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
 Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
 Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
 Berbicara dalam irama yang terpola
 Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :

1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam
keluarga.

2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.

3. Gunakan musik untuk mengajarkan anak.

4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.

5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk
mendengarkannya sebelum tidur.

3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya
belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit
untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi
sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :

 Berbicara perlahan

4
 Penampilan rapi
 Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
 Belajar melalui memanipulasi dan praktek
 Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
 Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
 Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
 Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat
membaca
 Menyukai permainan yang menyibukkan
 Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di
tempat itu
 Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata
yang mengandung aksi

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:

1. Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.

2. Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca
sambil menggunakan gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).

3. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.

4. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.

5. Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.

Implikasi Gaya Belajar


Menurut Sugiyono dan Hariyanto (2011), ada tiga hal implikasi gaya belajar siswa
bagi seorang guru dalam proses pembelajaran, diantaranya yaitu: Perencanaan Kurikulum.
Pada tahap ini guru diharapkan memilih dan memberikan materi pelajaran dengan memberi
penekanan pada perasaan, penginderaan, dan imajinasi siswa sebagai pelengkap dalam
meningkatkan ketrampilan menganalisis, menalar, dan memecahkan masalah secara urut dan
logis. Proses Pengajaran. Pada tahap ini seorang guru diharapkan mampu merencanakan
metode dan proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan gaya belajar siswa, menggunakan
berbagai kombinasi strategi pembelajaran, refleksi, konseptualisasi dan eksperimentasi.
Media yang digunakan dalam menyampaikan dan memberikan unsur pengalaman melalui
unsur bunyi-bunyian, musik, gambar visual, gerak, pengalaman, percakapan bahkan aktivitas

5
siswa itu sendiri.Strategi Penilaian. Pada tahap ini, guru diharapkan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang fokus pada pengembangan kemampuan siswa. Maksudnya, disesuaikan
dengan kemampuan dan perkembangan kapasitas otak dan kecenderungan gaya belajar
individu yang berbeda-beda.

Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Belajar


Menurut Rita Dunn, ada banyak variabel atau faktor yang mempengaruhi gaya belajar
siswa, diantaranya yaitu:Faktor fisik,Faktor emosional,Faktor sosiologis,Faktor lingkungan.
Berdasarkan faktor-faktor di atas bisa disimpulkan bahwa sebagian siswa bisa belajar paling
baik dengan cahaya yang terang, sedang sebagian yang lain dengan pencahayaan yang suram.
Ada siswa yang belajar paling baik secara berkelompok, sedangkan yang lain lagi memilih
adanya figur yang otoriter seperti orang tua atau guru, yang lain lagi merasa bahwa bekerja
sendiri yang paling efektif bagi mereka. Sebagian orang memerlukan musik sebagai iringan
belajar, sedang yang lain tidak bisa berkonsentrasi kecuali dalam keadaan ruangan sepi.

6
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Peserta didik memiliki bermacam cara belajar. Sebagian siswa belajar dengan
sangat baik hanya dengan melihat orang lain melakukannya. Biasanya mereka ini
menyukai penyajian informasi yang runtut. Mereka lebih suka menuliskan apa yang
dikatakan guru. Selama pelajaran, mereka biasanya diam dan jarang terganggu oleh
kebisingan. Peserta didik visual ini berbeda dengan peserta didik auditori, yang biasanya
tidak sungkan-sungkan untuk memperhatikan apa yang dikerjakan oleh guru, dan
membuat catatan. Mereka mengandalkan kemampuan untuk mendengar dan mengingat.
Selama pelajran, mereka mungkin banyak bicara dan mudah teralihkan perhatiannya oleh
suara atau kebisingan. Peserta didik kinestik belajar terutama dengan terlibat langsung
dalam kegiatan. Mereka cenderung impulsif, semau gue dan kurang sabaran. Selama
pelajaran, mereka mungkin saja gelisah bila tidak bias leluasa bergerak dan mengerjakan
sesuatu

B. Tujuan penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun tujuannya yaitu:
1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam penelitian literature.
2. Menambah wawasan.
3.Untuk mengetahui bagaimana cara seorang guru meningkatkan motivasi belajar
pada siswa.
4. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis motivasi dan prinsip motivasi belajar.
5. Mengetahui gaya belajar pada siswa .
C. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
a. Menambah pengalaman kepada mahasiswa dalam penelitian kecil
 b. Menambah wawasan
c. Menambah pengalaman bagaimana cara seorang guru meningkatkan motivasi
belajar peserta didik
d. Menambah pengalam dalam Mengetahui gaya belajar pada siswa yang diteliti

7
e.Menambah pengalaman kepada mahasiswa sebagai calon guru agar memiliki
kompetensi ketika terjun kesekolah untuk melakukan pembelajaran
2. Bagi Pembaca
a. Menanmbah wawasan tentang motivasi dan gaya belajar siswa
 b. Menjadi bahan bacaan untuk pedoman menjadi guru yang profesional
c. Agar pembaca dapat menambah wawasan mengenai motivasi dan gaya belajar .

8
BAB II

KERANGKA PIKIRAN/GAMBARAN UMUM

A. Uraian Permasalahan

Dalam seluruh proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar merupakan


kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh
siswa sebagai anak didik. Masing-masing siswa memiliki tipe atau gaya belajar sendiri-
sendiri. Kemampuan siswa dalam menangkap materi dan pelajaran tergantung dari gaya
belajarnya.Gaya belajar merupakan suatu ciri khas yang dimiliki oleh setiap orang
dalam memberikan respon terhadap pembelajaran yang diterimanya.

Gaya belajar siswa didasarkan pada modalitas yang mereka miliki, ada yang
mempunyai gaya belajar visual, auditorial dan ada juga yang mempunyai gaya belajar
kinestetik.Gaya belajar visual merupakan gaya belajar dengan cara melihat.
Karakteristik gaya belajar visual ini berhubungan dengan visualitas. Seorang siswa
akan lebih mudah mengingat jika dibantu dengan gambar, serta lebih suka membaca
sendiri dari pada dibacakan oleh orang lain.Gaya belajar auditorial merupakan gaya
belajar dengan mendengarkan. Karakteristik model ini benar-benar menempatkan
pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Jadi gaya
belajar model ini harus mendengarkan dahulu baru kemudian bisa mengingat dan
memahami informasi tersebut.Sedangkan gaya belajar kinestetik mengharuskan siswa
yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberi informasi agar ia bisa
mengingatnya.

Banyak siswa yang hasil belajarnya tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang diharapkan, karena disekolah kadang seorang guru tidak memperhatikan gaya
belajar siswanya. Maka dari itu seorang guru diharapkan dapat mengenali gaya belajar
yang miliki oleh siswa agar dalam proses pembelajaran siswa bisa mudah memahami
pelajaran yang dijelaskan oleh guru, menyenangkan, dan bisa membuat siswa tidak
malas untuk belajar, sehingga mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran

9
B. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah siswa yang melakukan aktivitas belajar baik disekolah
maupun luar sekolah.. Alasan pemilihan subjek penelitian tersebut karena merupakan
sumber data atau informasi yang digunakan dalam pembuatan penelitian

C. Assessment Data
Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur yang menyajikan semua data
dalam bentuk kata-kata dan kalimat dan menggunakan penelitian perpustakaan untuk
mengumpulkan data dengan membaca. Dengan demikian dapat menjadi jembatan
bagi peneliti untuk mendapatkan landasan teoritik sebagai pedoman sumber hipotesis,
jembatan ini sebenarnya berwujud pengetahuan tentang riset-riset yang dilakukan
oleh peneliti lain dalam area penelitian.

10
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur yang menyajikan semua data
dalam bentuk kata-kata dan kalimat dan menggunakan penelitian perpustakaan untuk
mengumpulkan data dengan membaca. Dengan demikian dapat menjadi jembatan bagi
peneliti untuk mendapatkan landasan teoritik sebagai pedoman sumber hipotesis,
jembatan ini sebenarnya berwujud pengetahuan tentang riset-riset
B. Langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah, bahwasanya penelitian Literatur
menggunakan jenis penelitian analisis literatur/analisis isi/content analisa. Analisis
dokomen/analisis isi merupakan kajian yang menitikberatkan pada analisis atau
interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang
terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian,
Literatur, artikel, dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi maka
peneliti harus yakin bahwa Literatur-Literatur itu otentik.

C. Teknik Pengumpulan Data


Kami melakukan pengumpulan data melalui Penelitian kepustakaan. Penelitian ini
adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka,
membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian jenis ini bisa juga untuk
menggali pikiran seseorang yang tertuang di dalam buku atau Literatur-Literatur yang
terpublikasikan. Peneliti menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat
keterbacaan sebuah teks, atau untuk menentukan tingkat pencapaian pemahaman terhadap
topik tertentu dari sebuah teks.

11
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Analisis Pembahasan

Tipe gaya belajar

1. Visual (belajar dengan cara melihat)

Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya
belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ),
dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak /
dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan
dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada
siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual
harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran.
Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka
berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan
menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan
video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk
mendapatkan informasi.

2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)

Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja. Siswa


yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat
pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga
ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih
cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan.
Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi
rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang
mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi
ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan
mendengarkan kaset.

12
3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai
gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti
ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan
eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan
sentuhan.

Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Belajar

Menurut Rita Dunn, ada banyak variabel atau faktor yang mempengaruhi gaya
belajar siswa, diantaranya yaitu: Faktor fisik ,Faktor emosional,Faktor sosiologis,Faktor
lingkungan. Berdasarkan faktor-faktor di atas bisa disimpulkan bahwa sebagian siswa
bisa belajar paling baik dengan cahaya yang terang, sedang sebagian yang lain dengan
pencahayaan yang suram. Ada siswa yang belajar paling baik secara berkelompok,
sedangkan yang lain lagi memilih adanya figur yang otoriter seperti orang tua atau guru,
yang lain lagi merasa bahwa bekerja sendiri yang paling efektif bagi mereka. Sebagian
orang memerlukan musik sebagai iringan belajar, sedang yang lain tidak bisa
berkonsentrasi kecuali dalam keadaan ruangan sepi.

B. Kekuatan Penelitian

Kekuatan dari penelitian ini adalah banyaknya data-data yang tersimpan dalam bentuk
literature menjadi pelengkap dalam proses penelitian, sedikit hasil penelitian kualitatif
didasarkan pada penggunaan dan pemanfaatan literatur yang ada.

C. Kelemahan Penelitian
Kelemahan penelitian adalah tidak adanya penelitian langsung ke lapangan agar para
pembaca dapat mempercayai hasil penelitian tersebut

13
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang kompleks menuntut penanganan untuk
meningkatkan kualitasnya, baik yang bersifat menyeluruh maupun pada beberapa
komponen tertentu saja. Beberapa dari gerakan-gerakan baru tersebut memusatkan diri
pada perbaikan dan peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar pada sistem
persekolahan, seperti cara guru mengajar dan cara murid belajar. Gaya Belajar Siswa ada 3
Jenis, Yaitu : gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat), auditorial (belajar dengan
cara mendengar), dan kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh).

Guru memang suatu profesi yang unik. Pendekatannya harus dipandang secara
individual dan kelembagaan. Secara individual, seorang guru harus mempunyai jiwa
pengabdian yang tinggi. Lalu jiwa pengabdian yang tinggi ini ditunjang oleh keinginan
yang kuat untuk selalu memberikan dan melayani sebaik mungkin kepada anak didik.
Maka dari itu, guru juga harus selalu belajar, baik untuk ilmu pengetahuan dan
keterampilan pengajaran, maupun belajar memahami aspek psikologis kemanusiaan.

B. Saran

Guru/ wali kelas dapat mengetahui dan mempelajari gaya belajar siswanya masing-
masing dengan memperhatikan ciri-ciri gaya belajar tersebut. Setelah mengetahui gaya
belajar siswa selanjutnya guru diharapkan dapat memberikan strategi yang tepat dengan
gaya belajar siswa tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian yang masih perlu
pengembangan dan masih memiliki kekurangan yang nantinya dapat dijadikan bahan untuk
penelitian yang relevan. Masih perlunya perbaikan dalam penelitian ini, sehingga
diharapkan kritik dan saran yang lebih baik lagi sehingga dapat memperbaiki penelitian ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

. R. Hergenhahn & Matthew H. Olson. 2008. Theories Of Learning (Teori Belajar) Edisi
Ketujuh. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Winkel. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa.

http://minartirahayu.blogspot.com/2013/03/pengertian-gaya-belajar-berbagai-macam.html?
m=1

http://ilmunyata.blogspot.com/2011/05/makalah-pendidikan-tentang-gaya-belajar.html?m=1

https://www.pelajaran.co.id/2019/29/pengertian-gaya-belajar-jenis-implikasi-dan-faktor-
yang-mempengaruhi-gaya-belajar.html

15

Anda mungkin juga menyukai