Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL TENTANG KOPI DI KABUPATEN BONDOWOSO

diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Wawasan Agribisnis Prodi Ilmu Pertanian Perkebunan
Fakultas Pertanian Universitas jember

Dosen Pengampu:
Dimas Bastara Zahrosa, S.P., M.P.

Disusun oleh :
Nuraisyah Fitriyanti 191510801021

PRODI ILMU PERTANIAN PERKEBUNAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
1. Geografis dan profil Kabupaten Bondowoso
Bondowoso merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Jawa
Timur. Secara geografis Kabupaten Bondowoso terletak di wilayah bagian timur
provinsi Jawa Timur. Kabupaten Bondowoso terletak pada posisi 7”50’10”
sampai 7”56’41” Lintang Selatan dan 113”48’10” sampai 113”48’26” Bujur
Timur. Kabupaten Bondowoso dapat dibagi mejadi tiga wilayah yaitu, wilayah
barat, tengah dan timur. Bagian barat merupakan pegunungan (bagian dari
pegunungan Inyang), bagian tengah merupakan dataran tinggi serta
bergelombang, dan yang terakhir yaitu bagian timur yang berupa pegunungan dan
merupakan bagian dari dataran Tinggi Ijen. Bondowoso sendiri merupakan satu
satunya kabupaten se – Tapal Kuda yang tidak memiliki garis pantai. Kabupaten
Bondowoso sendiri memiliki suhu udara yang cukup sejuk yaitu sekitar 15,40oC –
25,10oC karena Bondowoso terletak diantara Pegunungan.
Awalnya Bondowoso sendiri terkenal sebagai kota tape, karena di
Bondowoso banyak terdapat penjual tape dan olahan dari tape yang sangat
beragam. Tape bondowoso sendiri memiliki rasa yang berbeda dari tape yang
berasal dari daerah lain, serta bahan baku pembuatan tape sendiri yaitu singkong
berasal dari daerah Bondowoso yang memiliki kualitas terbaik. Namun saat ini
ikon kota Bondowoso berganti menjadi Bondowoso Republik Kopi pada tahun
2016 lalu. Hal ini dikarenakan sejak tahun 2011 Pemkab Bondowoso bersama
Puslitkoka, Perhutani, Perbankan dan Asosiasi Petani bekerja sama untuk
mengembangkan kopi arabika yang akhirnya pada tahun 2013 kopi asal
Bondowoso yaitu Arabika Java Ijen Raung memperoleh pengakuan dunia dengan
mendapatkan sertifikat internasional. Bahkan sepertiga dari hasil produksi Kopi
Arabika Java Ijen Raung sudah menembus pasar eropa.

2. Agroindustri kopi di Bondowoso


Tanaman kopi di wilayah Bondowoso yang berdiri di lahan milik
Perhutani dikelola oleh para petani dimana pada tahun 2018 lebih dari 1.300
hektar tanah ditanami oleh tanaman kopi. Dari 34 unit perkebunan milik PTPN
XII, hanya 4 unit yang mengembangkan kopi Arabika. Tiga unit perkebunan
berada di Bondowoso yaitu kebun Jampit seluas 1420 hektare, kebun Blawan
seluas 2185 hektare, kebun Pancor seluas 1014 hektar dan yang terakhir yaitu
kebun Kayumas seluas 660 yang ada di Situbondo. Dari ketiga kebun yang ada di
Bondowoso tersebut menghasilkan kopi yang bertaraf internasional yang terkenal
dengan sebutan Java Coffe Jampit, Java Coffe blawan dan Java Coffe Pancoer.
Diantara keempat kebun kopi tersebit kebun Jampit memegang posisi yang sangat
strategis, dikarenakan kebun ini mampu menghasilkan kopi Arabika sekitar 1000
ton per tahun. Saat ini petani kopi di Bondowoso sudah mampu mengolah kopi
mentah dan terus berusaha meningkatkan kualitas kopi dibawah bimbingan Puslit
Koka dan Bank Indonesia perwakilan Jember. Disana mereka mendapatkan
bimbingan dan pelatihan terkait pengolahan kopi secara mandiri, mulai dari
perawatan, panen, pengolahan pasca panen hingga pemasaran. Para perani sendiri
sudah memiliki sekitar 40 kelompok tani yang terus berusaha meningkatkan hasil
panen dan mengikuti SOP dan mengikuti arahan dari Puslit. Kelompok –
kelompok tani ini juga mendapat bantuan alat pengolahan kopi dan dilatih cara
menanam, memetik, mengolah dan seterusnya.
Selain itu disana terdapat agrowisata yang berupa Guest House atau
Rumah jampit, yaitu rumah peninggalan keluarga Belanda yang berdiri sejak 1927
dan sebagian besar bagunannya terbuat dari kayu. Rumah ini dulunya ditempati
oleh kelurga Belanda yang memiliki tugas untuk mengelola kebun kopi yang ada
di Jampit. Rumah tersebut terlihat sangat menarik. Di depan rumah tersebut
terdapat pohon dan banyak aneka bunga yang tertanam di depannya seperti
dandelion, krisan, mawar, dan lily yang konon katanya di datangkan langsung dari
eropa.
Selain agrowisata yang terdapat di daerah Jampit, di Bondowoso juga
terdapat agrowisata produk olahan kopi khas Bondowoso yang dapat dinikmati di
Kampung Kopi yang terdapat di sepanjang Jalan Pelita Kelurahan Tamansari
Bondowoso. Warga di sepanjang jalan tersebut sejak tahun 2018 mendeklarasikan
area tersebut sebagai Kampung Kopi. Awalnya daerah tersebut sangat sepi
meskipun terletak di tengah kota, namun saat ini dengan adanya kampung kopi ini
kondisi disekitar jalan tersebut perlahan mulai ramai dan ditandai dengan
perekonomian yang semakin tumbuh dengan munculnya warung – warung kopi
yang semakin banyak. Awalnya sejak berdiri hanya terdapat 12 warung kopi
namun saat ini sudah ada sekitar 30 warung kopi. Kopi yang dikembangkan oleh
Bapak Bupati tidak hanya dijual dalam bentuk mentah namun juga dalam bentuk
minuman hal ini menunjukkan bahwa potensi kopi ini dimanfaatkan oleh warga
dengan sebaik – baiknya yang dibuktikan dengan adanya kampung kopi.
Dikampung kopi ini tidak hanya menjual produk olahan kopi saja namun juga
menjual makanan khas Bondowoso seperti tape. Hal ini juga menunjukkan bahwa
potensi ini tidak hanya dinikmati oleh para petani, tetapi juga dapat dinikmati oleh
masyarakat juga, selain itu juga menunjukkan bahwa industri hilir dari hasil
pertanian kopi juga berkembang dengan menjamurnya UKM (Usaha Kecil
Menengah) yang menjual hasil pertanian kopi baik dalam bentuk olahan atau
tidak.
DAFTAR PUSTAKA

Kholidi.S, 2019. Bondowoso dari Kota Tape Jadi Republik Kopi.


https://www.google.com/amp/s/www.goodnewsfromindonesia.id/2019/08/
01/republik-kopi-bondowoso/amp. [Diakses pada tanggal 7 Maret 2020].

Projo W, A. 2018 Kampung Kopi Bondowoso, Usaha Warga mempromosikan


Pariwisata Daerah.
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/travel/read/2018/03/28/1
83000927/kampung-kopi-bondowoso-usaha-warga-mempromosikan-
pariwisata-daerah. [Diakses pada tanggal 9 Maret 2020].

Santoso, S. P. 2018. Petani Kopi Asli Bondowoso Enggan Expor Kopi.


https://www.cendananews.com/2018/10/petani-kopi-asli-bondowoso-
enggan-ekspor-kopi.html [Diakses pada tanggal 9 Maret 2020].

Taufik Corp. 2015. 9 Fakta Unik dari Tape Bondowoso yang Wajib Kamu
Ketahui. http://berita-bondowoso.blogspot.com/2016/03/9-fakta-unik-
dari-tape-bondowoso-yang.html?m=1. [Diakses pada tanggal 9 maret
2020]. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bondowoso. [Diakses
pada tanggal 7 Maret 2020].

Anda mungkin juga menyukai