Anda di halaman 1dari 2

Tugas Kelompok ke-3

(Minggu 8/Sesi 12)

Kelompok :

1. Septi Wulandari NIM 2301966545

2.

Kelas : DYBA
Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA )

Pada tahun 2015, negara anggota ASEAN telah menyetujui Cetak Biru Masyarakat
Ekonomi ASEAN 2025. Cetak Biru MEA 2025 akan terbangun di atas Cetak Biru MEA
2015 yang terdiri dari lima karakteristik yang saling terkait dan saling menguatkan, yaitu:
ekonomi yang terpadu dan terintegrasi penuh, ASEAN yang berdaya saing, inovatif, dan
dinamis, peningkatan konektivitas dan kerja sama sectoral, ASEAN yang tangguh, inklusif,
serta berorientasi dan berpusat pada masyarakat. dan ASEAN yang global. MEA 2015
bertujuan meningkatkan kesejahteraan ASEAN yang memiliki karakteristik sebagai pasar dan
basis produksi tunggal, kawasan ASEAN yang lebih dinamis dan berdaya saing, memiliki
pembangunan yang setara, serta mempercepat keterpaduan ekonomi di kawasan ASEAN dan
dengan kawasan di luar ASEAN. MEA 2025 merupakan kelanjutan dari MEA 2015, dan
bertujuan untuk membuat ekonomi ASEAN semakin terintegrasi dan kohesif, berdaya saing
dan dinamis, peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral; tangguh, inklusif, berorientasi
serta berpusat pada masyaraka, serta ASEAN yang global.
Cakupan kerja sama ekonomi ASEAN : Kerja sama ekonomi ASEAN mencakup bidang
perindustrian, perdagangan, investasi, jasa dan transportasi, telekomunikasi, pariwisata, serta
keuangan. Selain itu, kerja sama ini mencakup bidang pertanian dan kehutanan, energi dan
mineral, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Isu-isu yang di bahas di pilar
ekonomi ASEAN diantaranya yaitu perpindahan tenaga kerja terampil. Perpjndahan tenaga
kerja ini diantaranya meliputi : Pergerakan tenaga kerja terampil di ASEAN diatur
melalui Mutual Recognition Agreement (MRA). ASEAN saat ini telah memiliki 8 (delapan)
MRA yakni untuk profesi insinyur, arsitek, surveyor, dokter umum, dokter gigi, perwawat,
jasa pariwisata dan akuntan. Serta, ASEAN juga mengatur pergerakan tenaga kerja
profesional lainnya melalui penandatanganan ASEAN Agreement on the Movement of Natural
Persons(MNP) pada November 2012. Kesepakatan ini memberikan jaminan hak dan aturan

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


tambahan yang sudah diatur di AFAS tentang MNP dan juga memfasilitasi MNP dalam
menjalankan perdagangan dalam jasa dan investasi.

Kelompok kami setuju dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA). Karena
dengan adanya MEA ini bukanlah momok yang harus ditakuti, dengan adanya MEA ini
justru akan membuat masyarakat Indonesia lebih mempersiapkan diri dengan menambah
kemampuan, skill, dan segala perubahan terkait globalisasi. MEA memberikan keuntungan
yang didapat seorang individu. Salah satu tujuan MEA adalah mengusahakan pemerataan dan
menurunkan ketimpangan dalam masyarakat ASEAN. Seperti yang sudah disinggung
sebelumnya tentang memajukan UKM di negara-negara CMLV. Lalu, apa untungnya untuk
masyarakat Indonesia? MEA akan menjadikan ASEAN sebagai pasar atau produsen dari
beragam produk negara-negara anggota. Semakin dimudahkan penjualan secara global maka
semakin besar pasar sehingga menjadi peluang bagi siapa saja yang peka dan kreatif.
MEA juga dapat meningkatkan produktivitas dan Cross Market. Pasar memiliki tingkat
kejenuhannya sendiri. Dengan MEA, pasar yang terbuka semakin luas demikian pula dengan
kompetisi. Yang harus menjadi fokus tentu saja adalah bagaimana masuk ke pasar negara
lain. Semakin tinggi daya saing (karena kualitas) membuat produsen lebih kreatif dan inovatif
serta berkualitas dalam menciptakan produk. Produsen di Indonesia yang ingin agar
produknya bisa diterima dalam pasar global mau tak mau memerhatikan kualitas produknya,
minimal memenuhi standar internasional.MEA dapat meningkatkan kesadaran akan mutu
penididikan SDM, Data dari 2014 menunjukan jumlah pekerja berpendidikan sekolah
menengah pertama (SMP) di Indonesia sekitar 76,4 juta jiwa. Jumlah tersebut jika
dipersenkan sekitar 64% dari 118 juta jiwa pekerja Indonesia. Angka yang termasuk tinggi
untuk indikator rendahnya mutu sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Setiap individu
yang sadar dengan persaingan MEA tentu akan terus menggenjot mutu dan tingkat
pendidikan sampai level tinggi atau tertinggi. Denagn adanya MEA kesadaran akan
infrastruktur dan sarana pendukung menjadi meningkat. Negara dapat berkembang menuju
level yang signifikan dengan mendorong pembangunan di bidang sarana dan prasarana.
Dibukanya MEA juga mengisyaratkan hal yang sama. Tentu butuh peran serta semua pihak
agar sarana dan prasarana di Indonesia terus berkembang menuju taraf yang lebih memadai.

Referensi :

2015. Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA).


https://kemlu.go.id/portal/id/read/113/halaman_list_lainnya/masyarakat-ekonomi-asean-mea

CHAR6019 – Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai