Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ni Kadek Mona Anastasia Dwiyani

Nim : 19.21.1.12093
Mata kuliah : Agama – Tugas 2
Kelas : KMBP A Semester II

Soal :
Berikan pendapat saudara tentang beberapa istilah yang berkaitan dengan kerukunan umat
beragama disertai dengan contohnya!

Jawaban :
Istilah yang berkaitan dengan ajaran keharmonisan dan kerukunan umat agama, yaitu :
1. Etika
Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Etika disebut juga filsafat moral merupakan cabang filsafat yang
berbicara tentang tindakan manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia,
melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.
 Tanggapan : Etika dalam norma agama merupakan hal yang tepat untuk memberikan
orientasi moral jadi pelaksanaan etika berkaitan dengan agama. Pemeluk agama
menemukan orientasi dasar kehidupan dalam agamanya sehingga mengetahui apa hal
yang baik dan buruk. Contoh etika beragama adalah dalam agama hindu kita dituntut
untuk berpakaian adat yang sopan dan rapi saat memasuki areal pura, ini menandakan
bahwa agama mengajarkan kita etika khususnya dalam berbusana yang baik dan benar.
2. Konflik
Konflik ialah terjadinya ketidaksesuaian antara individu, anggota, atau kelompok
yang timbul karena adanya perbedaan pendapat. Konflik dalam agama adalah suatu
pertikaian antar agama baik antar sesama agama itu sendiri, maupun antar agama satu
dengan agama lainnya.
 Tanggapan : Dalam kehidupan social atau agama konflik adalah suatu hal yang tidak
dapat dipisahkan namun dapat kita atasi dengan menciptakan kerukunan antar umat
beragama. Contoh konflik saat umat hindu dilarang membangun pura di Desa
Sukahurip – Bekasi, dimana para ulama disana tidak setuju di bangunnya pura untuk
umat hindu karena jumlah umat hindu sangat minim, padahal kebebasan beragama
menyebut jumlah umat tidak semestinya menjadi syarat dasar pendirian tempat
beribadah, menurut saya konflik ini bisa di selesikan apabila kedua belah pihak bisa
berdiskusi untuk menemukan jalan keluar yang terbaik sehingga permasalahan tidak
semakin besar dan pemerintah juga harus mengambil tindakan agar tidak timbulnya
keresahaan dimasyarakat.
3. Homogen
Masyarakat homogen adalah masyarakat dengan identitas ras, etnis, agama dan
budaya yang sama serta cenderung mengikuti gaya hidup dengan watak budaya yang sama.
 Tanggapan : Jadi dengan adanya perilaku homogen dimana perilaku ini dilandasi oleh
konsep kekeluargaan dan kebersamaan yang berorientasi pada tradisi keagamaan maka
masyarakat akan cenderung mengikuti watak budaya yang sama utamanya dalam
keagamaan. Contoh masyarakat homogen adalah suku Bali Aga adalah salah satu
subsuku bangsa bali yang menganggap mereka sebagai penduduk Bali yang asli. Bali
Aga disebut dengan bali pegunungan yang mana sejumlah suku Bali Aga terdapat di
Desa Trunyan. Suku bali aga cenderung mengisolasi dirinya dari pengaruh luar
sehingga tingkat homogenitasnya sangat tinggi.
4. Heterogen
Masyarakat heterogen adalah masyarakat dengan identitas ras, etnis, agama dan
budaya yang beragam.
 Tanggapan : Jadi pada masyarakat heterogen bisa dijumpai beragam agama,
kebudayaan termasuk jenis makanan namun hal ini tidak akan menciptakan perbedaan,
justru dapat menjadi tantang untuk hidup rukun meskipun dalam
keanekaragaman. Contoh masyarakat heterogen adalah Indonesia yang warganya
memiliki ragam identitas agama seperti Agama Hindu, Islam, Budha, Kristen, dan
kebudayaan dan kekhasan kuliner yang berbeda.
5. Toleransi
Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok
atau antarindividu dalam masyarakat.. Sikap toleransi dapat menghindari terjadinya
diskriminasi, walaupun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam
suatu kelompok masyarakat.
 Tanggapan : dalam kehidupan beragama toleransi ini sangat di perlukan untuk
meciptakan kerukunan antar umat beragama. Toleransi beragama merupakan sikap
saling menghormati dan menghargai antar penganut agama lain salah satu contoh sikap
toleransi secara umum antara lain: menghargai pendapat mengenai pemikiran orang
lain yang berbeda dengan kita, serta saling tolong-menolong antar sesama manusia
tanpa memandang suku, ras, agama, dan antar golongan. Contoh lain : sikap toleransi
dalam agama adalah saat perayaan Nyepi umat hindu memberikan ijin bagi umat islam
untuk melaksanakan ibadah salat sesuai dengan ketentuan yang sudah di sepakati
misalnya tidak mengunakan pengeras suara.
6. Dialog antar umat beragama adalah suatu temu wicara antara dua atau lebih pemeluk
agama yang berbeda, dan diadakan pertukaran nilai dan informasi keagamaan pihak
masing-masing untuk mencapai kerukunan. Dialog biasanya bertujuan tidak sekedar untuk
memahami agama lain dan menciptakn kerukunan, namun juga untuk memperdalam
pengetahuan agama dan spiritual.
 Tanggapan : Dialog antar umat beragama menurut saya bisa membantu untuk
menciptakan kerukunan serta memahami agama lain, karena dengan adanya dialog
yang dilakukan bersama maka ini akan menjadi ajang yang baik untuk menyampaikan
setiap gagasan utamanya hal yang berkaitan untuk menjaga kerukunan kehidupan
beragama. Contoh : dialog intern umat hindu di barito timur, Kalimantan tengah.
Dialog ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi
masyarakat dan meningkatkan kerukunan antar umat beragama.
7. Kerukunan umat beragama : suatu bentuk sosialisasi yang damai yang tercipta berkat
adanya toleransi dalam kehidupan beragama. yaitu hubungan sesama umat beragama yang
dilandasi dengan rasa toleransi, saling menghormati, saling pengertian, dan saling
menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam
kehidupan masyarakat dan bernegara.
 Tanggapan : Kerukunan umat beragama merupakan sikap saling menghormati dan
menghargai, ini merupakan upaya untuk menjaga kerukunan yang dapat diwujudkan
dengan sikap saling tenggang rasa dan toleransi antar umat. Contohnya: tidak
memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu, dan kita dapat melaksanakan
ibadah sesuai agama masing-masing tanpa adanya gangguan.
8. Kerukunan intern umat beragama adalah adanya kesepahaman dan kesatuan untuk
melakukan amalan dan ajaran intra-agama yang dipeluk dengan menghormati adanya
perbedaan yang masih bisa ditoreril, misalnya di agama islam ada muhamadiyah , di
protestan ada GBI, katolik ada roma dan ortodox, maka hendaknnya inter-agama ini
menciptakan kerukunan antar penganut intern agama.
 Tanggapan: kerukunan intern beragama diperlukan untuk menjaga persatuan dan
memelihara kerukunan beragama yang bila dilaksanakan dapat meminimalisir konflik
yang terjadi serta menciptakan suasana damai. Contohnya : Dalam hindu dapat
melaksanakan gotong-royong bersama untuk membangun pura/tempat suci, hal ini
akan meciptakan rasa persatuan dan menumbuhkan rasa kebersamaan sehingga
kerukunan intern umat beragama dapat tercapai.
9. Kerukunan antar umat beragama : adalah usaha untuk meciptakan persatuan antar agama
agar tidak terjadi saling merendahkan dan menganggap agama yang dianutnya paling baik,
ini perlu dilakukan untuk menghindari terbentuknya fanatisme-ekstrim yang
membahayakan keamaan antar umat beragama.
 Tanggapan: Dalam antar umat beragama meskipun kita ada dalam lingkungan agama
yang berbeda-beda, kita harus menjaga kerukunan untuk menciptakan kedamaian,
untuk itu kita harus saling menghormati perbedaan yang ada dan tidak bersikap
fanatisme. Contohnya : Menumbuhkan sikap saling tolong-menolong tanpa
memandang status social atau agama yang dianut. Misalnya kita sebagai agama hindu
jika ingin memberikan bantuan tidak boleh hanya memberi kepada sesama agama saja,
tapi juga kita harus membantu agama lain yang membutuhkan pertolongan untuk
mewujudkan kehidupan yang sejahterah.
10. Kerukunan umat beragama dengan pemerintah: adalah dalam kehidupan beragama,
masyarakat tidak lepas dari adanya aturan pemrintah setempat yang mengatur tentang
kehidupan bermasyarakat dan kehidupan bergama. Masyarakat tidak boleh hanya menaati
aturan dalam agamanya saja tapi juga harus menaati hukum yang ada di negaranya.
 Tanggapan : Pemerintah berperan penting untuk menjaga kerukunan umat beragama,
karena pemerintah sendiri adalah penentu kebijakan dan semua ketetapan yang mereka
terapkan termasuk dalam hal beragama untuk menjamin terciptanya kerukunan.
Pemerintah harus ikut andil dalam menciptakan suasana tentram, termasuk kerukunan
antara umat beragama dengan pemerintah sendiri. Contohnya: Saat situasi Covid-19
pemerintah menerapkan aturan agar umat beragama berbidah dirumah masing-masing,
untuk menghindari keramaian, kita sebagai umat beragama khususnya agama hindu
harus mentaati aturan pemerintah. Dalam hal ini pemerintah tidak melarang umatnya
untuk melaksanakan persembahyangan, apabila kita ingin melaksanakan upacara
keagamaan itu dapat dilakukan dengan menerapkan social distance.
11. Kesadaran akan kemejemukan dan kerukunan antar-umat beragama mempunyai dimensi
yang luas dan menentukan pendekatan yang dinamis. Sumber konflik harus dilihat dari
fakor endogen,eksogen, dan relasional. Setiap agama perlu di dorong untuk menggali nilai-
nilai yang bersumber dari ajaran agama dalam rangka memperkaya landasan teologis dan
landasan etis untuk mewujudkan kerukanan beragama.
 Tanggapan : Jadi dalam kemejemukan yang dimiliki suatu bangsa selain merupakan
potensi besar juga menyimpan potensi konflik yang dapat mengancam kehidupan
bangsa dan negara. Jika Indonesia tidak bisa mengelola keanekaragaman agama, etnik
budaya, maka akan terjadi kekacuan yang menimbulkan perpecahan. Contohnya:
Indonesia terdiri dari banyak agama, suku, rasa, dan ragam budaya, sebagai manusia
yang beragama kita harus menjaga kerukunan meskipun dalam kemejemukan.
Misalnya sebagai agama hindu kita harus menghormati teman kita agama islam yang
sedang melaksanakan ibadah puasa dengan cara tidak makan di depan orang yang
berpuasa, ini merupakan sikap saling menghormati meskipun kita hidup di dalam
perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai