CRITICAL Journal Review

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REPORT

Efektifitas Pembelajaran Sejarah Melalui Metode Karya Wisata


Dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar Sejarah Siswa Kelas
Xi Ips 3 Sman 1 Panyabungan

Disusun Oleh:

NAMA : Ari Zona Syah Putra Tarigan

NIM : 3173121004

MATA KULIAH : Bahasa Indonesia

DOSEN PENGAMPU : Halimatussakdiah , S.Pd.M.Hum

KELAS : B Reguler 2017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena

Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Critical Journal Review. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan

kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing

umat dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi oleh

Allah SWT yaitu dengan agama Islam.

  Penulis sudah berupaya semaksimal mungkin, demi terselesainya Makalah

ini, penulis tetap menyadari bahwa kemampuan penulis jauh dari kesempurnaan,

dan sudah pasti masih banyak kekurangannya. Sehingga kritik dan saran yang

sifatnya membangun semangat penulis yang sangat penulis harapkan.

Dan atas terselesaikannya penyusunan makalah ini, tidak lupa penulis

ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Halimatussakdiah Nasution, S.Pd. M.Hum selaku dosen mata kuliah

Sejarah Asia Tenggara yang telah membimbing dan mendidik penulis,

sehingga penulis menjadi mahasiswa yang berilmu.

2. Semua pihak yang telah membantu penulis demi terselesainya makalah ini.

Medan, 30 April 2019

Penulis
BAB I

IDENTITAS JURNAL

Jurnal Utama

Judul Jurnal : Efektifitas Pembelajaran Sejarah Melalui Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Minat

Belajar Sejarah Siswa Kelas Xi Ips 3 Sman 1

Panyabungan

Penulis : Muhammad Nuh Nasution

Vol : Vol. 9 No. 2 Desember 2018

Penerbit : Handayani

Jurnal Pembanding

Judul Jurnal : Penerapan Media Visual Pada Pembelajaran

Konstruksi Kayu Untuk Meningkatkan

Keterampilan Membuat KursiSiswa Kelas Xi Di

Smk Negeri 2 Panyabungan

Penulis : Muhammad Husin Harahap

Vol : Vol. 9 No. 2 Desember 2018


Penerbit : Handayani
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ringkasan Jurnal Utama

Pendahuluan

Karya wisata salah satu metode yang juga cocok untuk diterapkan

dalam pembelajaran sejarah yang merupakan metode pengajaran yang di

lakukan dengan jalan mengajak anak-anak keluar kelas untuk dapat

memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang ada hubungannya dengan

bahan pelajaran.Disetiap lembaga pendidikan pasti ada organisasi intra,

yaitu umumnya di kenal dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah

(OSIS).Organisasi ini merupan wadah penyaluran karakter dan bakat

siswa. Melalui wadah inilah kegiatan dilakukan oleh guru sejarah yang

bekerja sama dengan wali kelas melalui siswa-siswi kelas XI IPS 3 SMA

Negeri 3 Panyabunngan untuk membuat program Karya Wisata Khusus

Bidang Sejarah yang akan dibina langsung oleh guru sejarah.

Metode

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Panyabungan, pada

pertengahan bulan Februari 2016 pada mata pelajaran Sejarah khususnya

kelas XI IPS 3. Dalam penelitian tindakan kelas ini instrument yang

digunakan adalah observasi/pengamatan untuk guru, angket dan catatan

lapangan, lembar observasi digunakan oleh kolaborator untuk mengamati

siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran.Angket diberikan kepada siswa


setelah penelitian tindakan pada sikius I dan sikius II untuk mengukur

minat siswa terhadap pelajaran Sejarah. Sedangkan catatan lapangan

dilaksanakan pada saat pembelajaran sedang berlangsung dengan harapan

dapat memperoleh beberapa temuan/data tentang kegiatan siswa dalam

proses pembelajaran.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa siswa yang aktif dalam

proses pembelajaran sangatlah sedikit. Dari 34 siswa yang ada 20,58%

saja yang aktif dalam pembelajaran ketika guru menyampaikan materi.

Sedangkan 79,41% diantaranya siswa tidak aktif dalam pembelajaran.

Artinya pembelajaran tirani matahari terbit.yang digunakan dalam siklus I

belum dapat meningkatkan hasil belajar anak hal ini terlihat berdasarkan

hasil observasi dimana siswa memiliki konsentrasi yang baik, namun

keaktifan, pemahaman siswa tentang tirani matahari terbit serta

menyelesaikan tugas. Secara umum hal tersebut dikarenakan belum

diterapkannya Metode karyawisata dan hanya menggunakan metode

ceramah selama proses pembelajaran.

Metode karyawisata yang digunakan dalam dua siklus dapat

meningkatkan minat belajar siswa hal ini terlihat berdasarkan hasil

observasi dimana siswa memiliki konsentrasi, keaktifan dalam belajar,

pemahaman siswa tentang tirani matahari terbit yang cukup baik dilihat

berdasarkan persentase ketuntasan dari jumlah siswa sebanyak 34 tuntas

sebanyak 31 siswa ( 91,17%) secara umum hal ini dikarenakan adanya


proses perbaikan serrta penggunaan metode karyawisata dalam

menjelaskan tentang Tirani matahari terbit . Metode Karyawisata adalah

Metode yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep tirani

matahari terbit Dengan Baik. Dalam siklus ke II dengan menggunakan

metode karyawisata sampel keseluruhan atau seluruh siswa di ikut serta

kan dalam pembelajaran aktif metode karyawisata diperoleh hasil yang

cukup memuaskan karena 91,17% siswa dapat melampaui kriteria

ketuntasan Minimal (KKM). Sehingga peneliti berkesimpulan metode

karyawisata dapat meningkatkan minat belajar siswa.

B. Ringkasan Jurnal Kedua

Pendahuluan

Implementasi Undang–undang Nomor 20 Tahun 2003 dijabarkan dalam

sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005

tentang standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini

memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan

standar nasional pendidikan yaitu: (a) standar isi, (b) standar proses, (c)

standar kompetensi lulusan, (d) standar pendidik dan tenaga kependidikan,

(e) standar prasarana dan sarana, (f) standar pengelolahan dan (g) standar

penilaian pendidikan. Oleh karena itu keberhasilan implementasi

kurikulum sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru yang akan

menerapkan dan mengaktualisasi kurikulum tersebut (Peraturan

Pemerintah No 19 Tahun 2005).


Banyak kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa ketika terjadi

proses belajar mengajar. Apakah kesulitan pada pokok bahasa atau

mungkin karena cara penyampaian dari guru dan juga metode dan media

yang dipakai kurang tepat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

rendahnya hasil belajar kontruksi kayu siswa yaitu kurangnya minat siswa

dalam mempelajari kontruksi kayu karena ada pendapat siswa yang

mengatakan bahwa kontruksi kayu itu sulit, rendahnya daya serap siswa

dalam memahami bahan pelajaran yang diberikan, kurangnya peranan dan

motivasi orang tua dan tidak tepatnya metode serta media yang digunakan

oleh guru dalam pembelajaran kontruksi kayu.

Dari fenomena yang terjadi di SMK Negeri 2 Panyabungan

tersebut membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan

judul: “Penerapan Media Video Pada Pembelajaran Konstruksi Kayu

Untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Kursi Di SMK Negeri 2

Panyabungan Tahun Ajaran 2015-2016”

Pembahasan

Belajar kelompok yang dilakukan oleh siswa dengan kelompoknya

memberi arti penting bagi siswa karena dengan adanya kelompok itu,

maka siswa ada keinginan untuk berinteraksi dengan teman-temannya.

Diantaranya saling bertanya untuk mengetahui apa yang tidak

diketahuinya dan saling membantu satu sama lain. Dalam pengelolaan

kelas, terutama yang berhubungan dengan penempatan anak didik dalam

belajar kelompok sangat diperlukan. Dalam penelitian ini terlihat bahwa


secara umum terjadi peningkatan hasil belajar dengan adanya pemberian

tugas dalam kelompok mulai dari siklus I, II dan III. Dimana terlihat

bahwa pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa adalah sebesar 66.87

dengan jumlah siswa yang tuntas adalah 8 orang dan yang tidak tuntas

dalam belajar adalah sebanyak 8 orang, pada siklus II rata-rata hasil belajar

siswa adalah sebesar 68,75 dengan jumlah siswa yang tuntas meningkat

menjadi 11 orang dan yang tidak tuntas dalam belajar menurun menjadi 3

orang, pada siklus III rata-rata hasil belajar siswa adalah sebesar 80 dengan

jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 15 orang dan yang tidak

tuntas dalam belajar menurun

menjadi 1 orang.

Hasil belajar merupakan dasar yang digunakan untuk menentukan

tingkat keberhasilan siswa dalam memahami mata pelajaran. Menurut

Soejanto (1990:61) bahwa hasil belajar adalah penguasaan siswa terhadap

kawasan kognitif, kawasan efektif, dan kawasan psikomotor dalam

mengikuti proses belajar mengajar. Menurut Sudjana (1992:22) hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

mengalami proses pembelajaran. Selain itu Sudjana (1992:22) juga

membagi keterampilan dalam tiga macam yaitu, (1) keterampilan dan

kebiasaan, (2) pengetahuan dan pengertian, dan (3) sikap dan cita-cita.

Sedangkan menurut Gagne (dalam Sudjana 1992:22) membagi 5 katagori

dalam belajar yakni, (1) informasi verbal, (2) keterampilan intelektual, (3)

strategi kognitif, (4) sikap, dan (5) keterampilan motorik.


C. Kritikan Jurnal Utama

1. Bagian utama pendahuluan cukup baik karena menyajikan pembahasan

mengenai metode karya wisata yang coba akan diterapkan di mata

pelajaran Sejarah di SMA Negeri 3 Panyabungan.

2. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Panyabungan, pada

pertengahan bulan Februari 2016 pada mata pelajaran Sejarah

khususnya kelas XI IPS 3. Dalam penelitian tindakan kelas ini

instrument yang digunakan adalah observasi/pengamatan untuk guru,

angket dan catatan lapangan, lembar observasi digunakan oleh

kolaborator untuk mengamati siswa pada saat pelaksanaan

pembelajaran.Angket diberikan kepada siswa setelah penelitian

tindakan pada sikius I dan sikius II untuk mengukur minat siswa

terhadap pelajaran Sejarah. Sedangkan catatan lapangan dilaksanakan

pada saat pembelajaran sedang berlangsung dengan harapan dapat

memperoleh beberapa temuan/data tentang kegiatan siswa dalam

proses pembelajaran. Sehingga di dalam penelitian yang menghasilkan

suatu jurnal ini semakin akurat dalam hasilnya.

3. Hasil dari penelitian ini cukup bagus karena dibagi dalam 3 bagian,

yang mana setiap bagian dijelaskan secara lengkap.

4. Simpulan yang disajikan cukup relevan dengan isi jurnal. Namun saran

yang diuat lebih mengacu pada guru. Seharusnya mengacu pada guru

dan peserta didik, karena kalau kedua pihak tersebut bekerja sama,
maka akan menghasilkan proses belajar yang lebih efektif dan

produktif

D. Kritikan Jurnal Kedua

1. Jurnal ini cuku bagus karena abstrak yang disajikan dibuat dalam

bahasa Indonesia dan bahasa Inggris agar pembaca yang tidak

mengetahui bahasa Inggris dapat membaca abstrak dalam bahasa

Indonesianya.

2. Pendahuluan yang disajikan cukup baik karena sesuai dengan

kenyataan dan langsung dikaitkan dengan suasana sekolah yang akan

diteliti.

3. Prosedur penelitian ini mengikuti langkah-langkah kelas (siklus).

Siklus dalam penelitian tindakan diawali dengan perencanaan tindakan

(planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan

mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation), dan melakukan

refleksi (reflection). Sehingga isi dari penelitian ini sudah cukup

konsekuen dengan hasilnya.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda

antar satu dengan yang lain,baik itu dari segi bahasanya,

kelebihannya, dan kekurangannnya. Jurnal pasti mengandung

informasi yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh penulisnya

terlepas dari kekurangan yang terkandung dalam setiap jurnal,

namun sudah dapat dipastikan setiap jurnal akan membawa

keuntungan bagi pembaca dalam hal pendapatan informasi lebih.

Dalam kedua jurnal ini, terkandung informasi yang sangat

melimpah yang mana membuat pembaca menjadi tertarik untuk

membaca atau menganalisis jurnal ini seperti yang telah kami

lakukan. Diatas telah kami sampaikan ringkasan dan juga

kelebihan serta kekurangan dari masing-masing jurnal yang

diharapan dapat menjadi perbandingan antara opini atas pembaca

jurnal tersebut.

B. Saran

Didalam kelebihan dari kedua jurnal tersebut agar lebih

dipertahankan dan diperkuat lagi, dan mengenai kekurangan jurnal

agar lebih diteliti lagi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.

Anda mungkin juga menyukai