Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aprillia Fransisca

NIM : 030675516
Matkul : Akuntansi Keuangan Lanjutan 1.14

TUGAS 1

Jawaban :
1. a. RuangLingkup Konsolidasi :
- Suatu induk perusahaan yang memiliki baik langsung maupun tidak langsung
melalui anak perusahaan lebih dari 50% saham berhak suara pada perusahaan
lain, harus menyajikan laporan keuangan konsolidasi.
- Suatu perusahaan yang memiliki 50% atau kurang saham berhak suara pada
perusahaan lain, wajib menyusun laporan keuangan konsolidasi apabila dapat
dibuktikan bahwa pengendalian tetap ada.
- Laporan keuangan konsolidasi harus mengkonsolidasikan seluruh anak
perusahaan baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.
b. Anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila:
(a) Pengendalian pada anak perusahaan bersifat sementara karena anak
perusahaan khusus diakuisisi dengan tujuan untuk dijual kembali atau dialihkan
dalam jangka pendek.
(b) Anak perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga tidak
mampu mengalihkan dananya kepada induk perusahaan.
Penyertaan induk perusahaan pada anak perusahaan yang memenuhi salah satu
kriteria di atas harus dipertanggung jawabkan sesuai dengan PSAK No.13
tentang Akuntansi untuk Investasi.
c. Prosedur Konsolidasi :
- Transaksi dan saldo resiprokal antara induk perusahaan dan anak perusahaan
harus dieliminasi.
- Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi, yang timbul dari transaksi
antara induk perusahaan dan anak perusahaan, harus dieliminasi.
- Untuk tujuan konsolidasi, tanggal pelaporan keuangan anak perusahaan pada
dasarnya harus sama dengan tanggal pelaporan keuangan perusahaan induk.
Apabila tanggal pelaporan tersebut berbeda maka laporan keuangan anak
perusahaan dengan tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dapat digunakan
untuk tujuan konsolidasi sepanjang :
(a) Perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3(tiga) bulan.
(b) Peristiwa atau transaksi material yang terjadi di antara tanggal pelaporan
tersebut diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
Apabila laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda (yang lebih
dari 3 bulan) digunakan untuk tujuan konsolidasi, maka penyesuaian yang
diperlukan harus dilakukan untuk pengaruh dari setiap peristiwa atau transaksi
antar perusahaan yang signifikan, yang terjadi antara tanggal pelaporan yang
berbeda tersebut.
- Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan
akuntansi yang sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama atau
sejenis. Apabila tidak mungkin digunakan kebijakan akuntansi yang sama dalam
menyusun laporan keuangan konsolidasi, maka harus diungkapkan penggunaan
kebijakan akuntansi yang berbeda tersebut dan proporsi unsur yang terkait
dengan kebijakan akuntansi tersebut terhadap unsur sejenis dalam laporan
keuangan konsolidasi.
- Hak minoritas (minority interest) harus disajikan tersendiri dalam neraca
konsolidasi antara kewajiban dan modal. Hak minoritas dalam laba disajikan
tersendiri dalam laporan laba rugi konsolidasi.
- Investasi pada anak perusahaan harus dipertanggung jawabkan sesuai dengan
PSAK No.13 tentang Akuntansi untuk Investasi, terhitung sejak investasi
tersebut tidak memenuhi persyaratan sebagai anak perusahaan dan juga bukan
perusahaan asosiasi berdasarkan PSAK No. 15 tentang Akuntansi untuk Investasi
pada Perusahaan Asosiasi.
d. Penyajian Tersendiri Laporan Keuangan Induk Perusahaan :
- Induk perusahaan yang memenuhi kriteria konsolidasi, tidak boleh menyajikan
tersendiri laporan keuangannya (tanpa konsolidasi) sebagai laporan keuangan
untuk tujuan pelaporan keuangan (general purpose financial statement)
Laporan keuangan tersendiri induk perusahaan hanya dapat disajikan sebagai
informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasi. Dalam laporan
keuangan tersendiri tersebut penyertaan pada anak perusahaan harus
menggunakan metode ekuitas.
e. Pengungkapan
Pengungkapan berikut harus disajikan dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasi:
(a) Daftar anak perusahaan (yang signifikan), yang antara lain mencakup: nama
anak perusahaan, tempat domisili, bidang usaha dan persentase pemilikan dan
persentase hak suara (apabila berbeda dengan persentase pemilikan)
(b) Alasan untuk tidak mengkonsolidasikan anak perusahaan, sebagaimana
diatur pada paragraf 20.
(c) Sifat hubungan antara induk perusahaan dan anak perusahaan yang
menyebabkan induk perusahaan dapat melakukan pengendalian terhadap anak
perusahaan meskipun hak suara induk perusahaan, baik langsung maupun tidak
langsung, 50% atau kurang.
(d) Pengaruh dari akuisisi dan penjualan atau pengalihan penyertaan pada anak
perusahaan terhadap posisi keuangan dan hasil usaha konsolidasi tahun
berjalan dan tahun sebelumnya.

2. Rangkaian Ayat Jurnal Kertas Kerja


Sejak kompleksitas konsolidasi ditemui, rangkain penyesuaian dan eliminasi
kertas kerja diperluas sebagai berikut :
- Penyesuaian kesalahan & kelalaian pada laporan terpisah perusahaan induk
anak
- Mengeliminasi laba & rugi antar perusahaan.
- Mengeliminasi pendapatan & deviden dri perusahaan anak dan menyesuaikan
investasi pd perusahaan anak di saldo awal periode
- Eliminasi saldo investasi pd perusahaan anak & ekuitas perusahaan anak yg
resiprokal
- Alokasi & amortisasi diferensial biaya/nilai buku
- Eliminasi saldo yang resiprokal lainnya

3. Jumlah saham yang dimiliki perusahaan akan menentukan metode pencatatan yang
harus digunakan. Persentase pemilikan saham akan menentukan terhadap metode
yang digunakan untuk melakukan pencatatan penanaman modal dalam saham.
Yang dimaksud dengan persentase pemilikan saham adalah persentase JUMLAH
LEMBAR SAHAM yang dimiliki oleh seorang investor dibandingkan dengan jumlah
lembar saham yang beredar.
Pengelompokan persentase pemilikan saham adalah sebagai berikut :
 Persentase pemilikan saham kurang dari 20% dari jumlah saham yang beredar.
 Persentase pemilikan saham di kisaran 20% sampai dengan 50% dari jumlah
saham yang beredar.
 Persentase pemilikan saham lebih dari 50% dari jumlah saham yang beredar.
Pengelompokan tersebut adalah sebagai pedoman dalam memilih metode
pencatatan yang sesuai. Namun dalam situasi tertentu pengelompokan tersebut
bisa berubah. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki saham perusahaan lain kurang
dari 20%, tapi perusahaan pertama dapat mempengaruhi perusahaan yang
sahamnya dimiliki. Pada situasi seperti itu maka perusahaan yang memiliki saham
kurang dari 20% itu bisa menggunakan metode pencatatan investasi dalam saham
yang persentase pemilikan sahamnya ada di kisaran 20% sampai dengan 50%.
Perusahaan yang memiliki saham perusahaan lain lebih dari 50% dari jumlah saham
yang beredar disebut sebagai perusahaan induk (parent company). Perusahaan
yang sahamnya dimiliki disebut anak perusahaan (subsidiary company). Laporan
keuangan kedua perusahaan ini (induk dan anak) disusun menjadi satu dalam
laporan keuangan yang dikonsolidasikan.
Berdasarkan pada pengelompokan persentase seperti di atas, ada 3 metode
pencatatan penanaman modal dalam saham, yaitu:
Metode #1. Harga Pokok (Cost Method)
- Investasi saham dalam perusahaan lain yang jumlahnya kurang dari 20% dari
jumlah saham yang beredar dan tidak dapat mempengaruhi perusahaan yang
sahamnya dimiliki dicatat dengan metode harga pokok.
- Metode ini memperlakukan penanaman modal dalam saham akan dicantumkan
dalam neraca sebesar harga pokoknya.
- Perubahan-perubahan harga pasar tidak dicatat dan laba atau rugi akan diakui
pada saat saham-saham tersebut dijual.
- Bila penanaman modal dalam saham tersebut dilakukan pada saham-saham
yang memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai marketable securities maka
perusahaan dapat menggunakan metode harga pokok atau harga pasar yang
lebih rendah.
- Perlakuannya seperti pada investasi jangka pendek.
- Perhitungan harga pokok atau harga pasar yang lebih rendah diterapkan pada
jumlah keseluruhan saham-saham tersebut.
- Perbedaan dengan investasi jangka pendek adalah pada perlakuan terhadap
rekening Rugi Penurunan Nilai Surat Berharga. Dalam investasi jangka pendek
rekening Rugi Penurunan Nilai Surat Berharga ini diperhitungkan dalam Laporan
LABA RUGI. Sedangkan dalam investasi jangka panjang rekening ini
dikelompokkan dalam kelompok modal.
Metode #2. Pemilikan (Equity Method)
- Metode pemilikan (equity method) digunakan oleh investor yang memiliki
saham perusahaan lain dengan jumlah persentase saham sebesar 20% sampai
dengan 50% dari saham yang beredar.
- Metode ini juga digunakan oleh investor yang memiliki jumlah saham sebesar
20% dari saham yang beredar, namun bisa mempengaruhi perusahaan yang
sahamnya dimiliki.
- Metode pemilikan (equity method) adalah suatu metode untuk mencatat
penanaman modal dalam saham dengan melakukan pencatatan investasi dalam
saham sebesar harga pokoknya.
- Setiap akhir periode akuntansi, harga pokok ini diubah sesuai dengan bagian
laba atau rugi yang diperoleh perusahaan yang sahamnya dimiliki.
- Dividen yang diterima dari saham-saham ini dicatat mengurangi saldo rekening
penanaman modal dalam saham.
- Bagian laba atau rugi oleh investor dicatat sebagai laba atau rugi untuk tahun
buku yang bersangkutan.
Metode #3. Equity Method dan dibuat laporan keuangan yang dikonsolidasikan
untuk kedua perusahaan
- Metode ini digunakan oleh investor yang memiliki saham perusahaan lain yang
jumlahnya lebih dari 50% dari saham beredar.
- Melalui metode ini Laporan Keuangan perusahaan induk (parent company) harus
dikonsolidasikan dengan laporan keuangan anak perusahaan (subsidiary
company).

4. Untuk mencatat setoran A :


Akun Debit Kredit
Kas 12.000
Modal A 12.000
Untuk mencatat setoran B :
Akun Debit Kredit
Sediaan 13.000
Modal B 13.000
Untuk mencatat setoran C :
Akun Debit Kredit
Tanah 18.500
Bangunan 8.000
Modal C 26.500
Untuk mencatat setoran D :
Akun Debit Kredit
Kendaraan 8.500
Modal D 8.500

5. Perhitungan awal
Kos investasi awal 1.200.000
Nilai wajar PT. Senja (1.200.000 / 75%) 1.600.000
(-)Nilai buku (1.100.00)
kelebihan nilai wajar terhadap nilai buku 500.000

Kelebihan dialokasikan :
Sediaan 80.000
Sisanya ke goodwill 420.000
kelebihan nilai wajar terhadap nilai buku 500.000
a. Laba dari PT. Senja
Laba bersih PT. Senja 100.000
(-)kelebihan dialokasikan ke sediaan
(terjual tahun 2009) (20.000)
Laba PT. Senja disesuaikan 80.000

Bagian PT. Pagi (75% x 80.000) 60.000

b. Bagian kepentingan nonpengendali


Laba bersih PT. Senja tersesuaikan
untuk kepentingan nonpengendali 80.000

c. Kepentingan nonpengendali 31 Desember


Nilai buku ekuitas PT. Senja 1.000.000
(+)Goodwill 420.000
Nilai wajar ekuitas PT. Senja 580.000

Kepentingan nonpengendali (25% x 580.000) 145.000

d. Investasi pada PT. Senja 31 Desember


Kos investasi 1 Januari 1.200.000

(+)Laba dari PT. Senja 250.000


(-)Dividen ( x 75%) (225.000)
Investasi pada PT. Senja 31 Desember 1.225.000

e. Asumsikan ini berdasarkan pada laba tersesuaikan PT. Senja


Laba bersih konsolidasi 981.000
Bagian kepentingan nonpengendali (80.000)
Bagian kepentingan pengendali sama dengan
laba bersih induk sama dengan metode ekuias 901.000

Referensi :
Buku Akuntansi Keuangan Lanjutan Berbasis PSAK Penerbit Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai