Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN

“TEORI MENEJEMEN DAN IMPLEMENTASI”

Dosen Pengampu: Subagyo,Dr.,S.T M.Pd.

Disusun oleh:

Nama: ARIF SULAIMAN

NIM : 2017006040

Kelas : 5 B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

2019
1. Teori deming
Deming menganjurkan bahwa semua manajer harus memiliki apa
yang disebut Sistem Pengetahuan yang sangat besar, yang terdiri dari
empat bagian:
1. Apresiasi suatu sistem: memahami keseluruhan proses yang melibatkan
pemasok, produsen, dan pelanggan (atau penerima) barang dan jasa
(dijelaskan di bawah);
2. Pengetahuan variasi: kisaran dan menyebabkan variasi dalam kualitas,
dan penggunaan sampling statistik dalam pengukuran;

3. Teori pengetahuan: konsep menjelaskan pengetahuan dan batas-batas


dari apa yang dapat diketahui (lihat juga: epistemologi );
4. Pengetahuan psikologi: konsep alam manusia.
Deming menjelaskan, “Orang tidak perlu menjadi unggulan di
setiap bagian atau di keempat bagian dalam rangka memahami dan
menerapkannya. Ke-14 poin untuk manajemen dalam industri, pendidikan,
dan pemerintah mengikuti secara alami sebagai penerapan pengetahuan di
luar, untuk transformasi dari gaya kini manajemen Barat ke salah satu
optimasi. “Segmen berbagai sistem pengetahuan yang mendalam yang
diusulkan di sini tidak dapat dipisahkan Mereka berinteraksi satu sama
lain.Dengan demikian, pengetahuan psikologi tidak lengkap tanpa
pengetahuan variasi.
2. Teori crosby
Manajemen yang bagus tersebut bisa mengelola perusahaan atau
organisasi yang sangat kompleks sekalipun. Kata manajemen barangkali
lebih dikenal melalui kata manajer, yaitu orang yang melakukan kegiatan
manajemen. Manajer dikenal karena gajinya atau penghasilannya yang
selangit atau kehidupan glamornya dan tentunya kisah kesuksesan mereka
mengelola perusahaan. Beberapa contoh nama manajer barangkali bisa
disebutkan, seperti Steve Jobs (pendiri Apple), Bill Gates (pendiri
Microsoft), William Esner (Walt Disney), atau Lou Getsner (IBM).Dari
Indonesia, ada Tanri Abeng atau Dahlan Iskan (Jawa Pos). Disamping
nama-nama yang disebutkan, masih banyak orang lain yang
Manajemendasarnya melakukan pekerjaan yang sama dengan
mereka. Orang-orang tersebut mungkin di sekeliling kita dan kita temui
dalam kehidupan sehari-hari. Orang-orang tersebut antara lainadalah bos
atau atasan kita, ketua kelompok diskusi, ketua RT, pemilik toko di depan
rumah kita, pemilik pabrik, dan lainnya. Mereka pada dasarnya melakukan
pekerjaan yang sama dengan nama-nama besar yang disebutkan
sebelumnya, yaitu mengelola organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Pekerjaan manajemen dan manajer ada dimana-mana.
Manajemen bisa membuat kehidupan kita lebih baik. Karena itu,
manajemen sangat penting untuk mendorong kemakmuran masyarakat.
Ada yang mengatakan bahwa sesungguhnya tidak ada negara miskin, yang
ada adalah negara dengan manajemen yang buruk. Pernyataan tersebut
mengatakan bahwa jika manajemen yang ada di negara tersebut baik,
negara tersebut akan menjadi negara yang makmur. Kemiskinan muncul
karena tidak bisa mengelola sumber daya yang ada di negara tersebut
dengan baik. Karena itu, mempelajari manajemen menjadi sangat penting
karena manajemen bisa berkontribusi signifikan terhadap kehidupan
masyarakat.Modul 1 yang berisi konsep dasar manajemen dan
perkembangan teori manajemen menjadi tempat awal yang baik untuk
mempelajari buku materi pokok (BMP) ini.
Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1
membicarakan pengertian manajemen dan konsep-konsep yang berkaitan
dengan manajemen. Kegiatan Belajar 2 membicarakan perkembangan
teori dan pemikiran manajemen. Secara umum, setelah mempelajari modul
ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan:
1.pengertian manajemen, manajer, dan organisasi;
2.proses manajemen;
3.peranan manajer;
4.ketrampilan manajemen;
5.tantangan manajemen;
6.teori manajemen klasik;
7.pendekatan hubungan manusiawi dalam manajemen;
8.pendekatan perilaku;
9.pendekatan kuantitatif;
10.teori manajemen kontemporer
3. Teori jurnan
a. Kualitas menjadi bagian dari setiap agenda managemen
b. Sasaran kualitas dimasukkan dalam rencana bisnis.
c. Jangkauan sasaran diturunkan dari benchmarking: fokus adalah
pada pelanggan dan pada kesesuaian kompetisi, di sana adalah
sasaran untuk peningkatan kualitas tahunan.
d. Sasaran disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan.
e. Pelatihan dilaksanakan pada semua tingkat.
f. Pengukuran ditetapkan seluruhnya.
g. Manajer teratur meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan
sasaran.
h. Penghargaan diberikan untuk performansi terbaik.
i. Sistem imbalan (reward system) diperbaiki

Elemen pendukung dalam TQM

1. Kepemimpinan. Manajer senior harus mengarahkan upaya pencapaian


tujuan dengan memberikan, menggunakan alat dan bahan yang
komunikatif, menggunakan data dan menggali siapa-siapa yang berhasil
menerapkan konsep manajemen mutu terpadu. Pimpinan Senior suatu
organisasi harus sepenuhnya menghayati implikasi manajemen di dalam
suatu ekonomi internasional di mana manajer yang paling berhasil, paling
mampu dan paling hebat pendidikannya di dunia, harus diperebutkan
melalui persaingan yang ketat. Pimpinan bisnis harus mengerti bahwa
MMT adalah suatu proses yang terdiri dari tiga prinsip dan elemen-elemen
pendukung yang harus mereka kelola agar mencapai perbaikan mutu yang
berkesinambungan sebagai kunci keunggulan bersaing.
2. Pendidikan dan Pelatihan. Mutu didasarkan pada ketrampilan setiap
karyawan yang pengertiannya tentang apa yang dibutuhkan oleh
pelanggan ini mencakup mendidik dan melatih semua karyawan,
memberikan baik informasi yang mereka butuhkan untuk menjamin
perbaikan mutu dan memecahkan persoalan. Pelatihan inti ini memastikan
bahwa suatu bahasa dan suatu set alat yang sama akan diperbaiki di
seluruh perusahaan.
3. Struktur Pendukung. Manajer senior mungkin memerlukan dukungan
untuk melakukan perubahan yang dianggap perlu melaksanakan strategi
pencapaian mutu. Dukungan semacam ini mungkin diperoleh dari luar
melalui konsultan, akan tetapi lebih baik kalau diperoleh dari dalam
organisasi itu sendiri. Suatu staf pendukung yang kecil dapat membantu
tim manajemen senior untuk mengartikan konsep mengenai mutu,
membantu melalui “network” dengan manajer mutu di bagian lain dalam
organisasi dan membantu sebagai narasumber mengenai topik-topik yang
berhubungan dengan mutu bagi tim manajer senior.
4. Komunikasi. Komunikasi dalam suatu lingkungan mutu mungkin perlu
ditempuh dengan cara berbeda-beda agar dapat berkomunimasi kepada
seluruh karyawan mengenai suatu komitmen yang sungguh-sungguh untuk
melakukan perubahan dalam usaha peningkatan mutu. Secara ideal
manajer harus bertemu pribadi dengan para karyawan untuk
menyampaikan informasi, memberikan pengarahan, dan menjawab
pertanyaan dari setiap karyawan.
5. Ganjaran dan Pengakuan. Tim individu yang berhasil menerapkan proses
mutu harus diakui dan mungkin diberi ganjaran, sehingga karyawan
lainnya sebagai anggota organisasi akan mengetahui apa yang diharapkan.
Gagal mengenali seseorang mencapai sukses dengan menggunakan proses
menejemen mutu terpadu akan memberikan kesan bahwa ini bukan arah
menuju pekerjaan yang sukses, dan menungkinkan promosi atau sukses
individu secara menyeluruh. Jadi pada dasarnya karyawan yang berhasil
mencapai mutu tertentu harus diakui dan diberi ganjaran agar dapat
menjadi panutan/contoh bagi karyawan lainnya.
6. Pengukuran. Penggunaan data hasil pengukuran menjadi sangat penting di
dalam menetapkan proses manajemen mutu. Pengumpulan data pelanggan
memberikan suatu tujuan dan penilaian kinerja yang realistis serta sangat
berguna di dalam memotivasi setiap orang/karyawan untuk mengetahui
persoalan yang sebenarnya.

Mungkinkah TQM dapat diterapkan di Indonesia? Jawabnya mungkin saja


kalau dipenuhi syarat-syarat berikut :

 Setiap perusahaan/organisasi harus secara terus meneurus melakukan


perbaikan mutu produk dan pelayanan, sehingga dapat memuaskan
para pelanggan.
 Memberikan kepuasan kepada pemilik, pemasok, karyawan dan para
pemegang saham.
 Memiliki wawasan jauh kedepan dalam mencari laba dan memberikan
kepuasan.
 Fokus utama ditujukan pada proses, baru menyusul hasil.
 Menciptakan kondisi di mana para karyawan aktif berpartisipasi dalam
menciptakan keunggulan mutu.
Trilogi Kualitas (The Quality Trilogy)

Konsep Trilogi Kualitas pertama kali dikembangkan oleh Dr. Joseph M. Juran
seorang ilmuwan yang banyak mengabdikan dedikasinya pada bidang manajemen
kualitas dan mempunyai kontribusi penting dalam perkembangan dan kemajuan
quality management khususnya di bidang industri manufaktur. Pada tahun 1986,
sarjana bidang electrical engineering yang mengawali karirnya di perusahaan
Western Electric ini mempublikasikan Trilogi Kualitas (The Quality Trilogy),
dengan mengidentifikasi aspek ketiga dalam manajemen kualitas yakni
perencanaan kualitas (quality planning).

Dunia akan senantiasa mengenang dan menerapkan konsep Trilogi Kualitas (The
Quality Trilogy) khususnya di industri manufaktur. Dengan adanya perencanaan
kualitas yang baik akan sangat bermanfaat bagi dunia industri dalam menetapkan
serta membuat langkah strategis agar para konsumen terpuaskan melalui
ketersediaan dan pemakaian produk yang berkualitas. Dunia pun pantas berterima
kasih kepada salah seorang tokoh manajemen kualitas, Dr. Joseph M. Juran.

Hal ini tergolong terobosan baru saat itu, dimana manajemen kualitas pada dunia
industri masih hanya mengenal dua aspek kualitas yang dikenal; pengendalian
kualitas (quality control) dan perbaikan kualitas (quality improvement). Penerapan
konsep Trilogi Kualitas menjadikan cakupan manajemen kualitas menjadi lebih
luas dan kompleks. Membutuhkan keahlian dan dukungan sumber daya dalam
pelaksanaannya. Adapun rincian trilogy itu sebagai berikut :

1.  Perencanaan Kualitas (quality planning)

Quality planning, suatu proses yang mengidentifikasi pelanggan dan proses yang
akan menyampaikan produk dan jasa dengan karakteristik yang tepat dan
kemudian mentransfer pengetahuan ini ke seluruh kaki tangan perusahaan guna
memuaskan pelanggan.
 memenuhi kebutuhan pelanggan/konsumen
 tentukan market segment (segmen pasar) produk
 mengembangkan karakteristik produk sesuai dengan Permintaan
konsumen
 mengembangkan proses yang mendukung tercapainya karakteristik produk

2.  Pengendalian Kualitas (quality control)

Quality control, suatu proses dimana produk benar-benar diperiksa dan dievaluasi,
dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan para pelanggan.
Persoalan yang telah diketahui kemudian dipecahkan, misalnya mesin-mesin
rusak segera diperbaiki.

 mengevaluasi performa produk


 membandingkan antara performa aktual dan target
 melakukan tindakan jika terdapat perbedaan/penyimpangan

3.  Perbaikanan Kualitas (quality improvement)

Quality improvement, suatu proses dimana mekanisme yang sudah mapan


dipertahankan sehingga mutu dapat dicapai berkelanjutan. Hal ini meliputi alokasi
sumber-sumber, menugaskan orang-orang untuk menyelesaikan proyek mutu,
melatih para karyawan yang terlibat dalam proyek mutu dan pada umumnya
menetapkan suatu struktur permanen untuk mengejar mutu dan mempertahankan
apa yang telah dicapai sebelumnya.

 mengidentifikasi proyek perbaikan (improvement)


 membangun infrastruktur yang memadai
 membentuk tim
 melakukan pelatihan-pelatihan yang relevan
 diagnosa sebab-akibat (bisa memakai diagram Fishbone-Ishikawa)
 cara penanggulangan masalah
 cara mencapai target sasaran

4. Tori Terry
Berikut ini adalah fungsi manajemen menurut Terry:
1. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan
penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan.
Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan,
memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan
merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk
mencapai tujuan.
2. Pengorganisasian (organization) yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan
orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan
keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.
3. Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan
sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh
sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa memcapai tujuan.
4. Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari
organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi
penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif
dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.

Hakikat dari fungsi manajemen dari Terry adalah apa yang direncakan, itu
yang akan dicapai. Maka itu fungsi perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin
agar dalam proses pelaksanaanya bisa berjalan dengan baik serta segala
kekurangan bisa diatasi. Sebelum kita melakukan perencanaan, ada baiknya
rumuskan dulu tujuan yang akan dicapai.
Fungsi manajemen menurut George Terry ini kemudian menjadi sangat populer
dalam pelajaran manajemen tingkat sekolah menengah maupun pendidikan tinggi.
Terry memberikan rumusan fungsi manajemen yang lebih mendasar dan mudah
untuk diterapkan.
Kita akan dengan mudah menemukan teori ini diberbagai buku pelajaran
manajemen, bahkan juga diberbagai situs internet yang membahas tentang
manajemen. Terry juga membuat teori ini agar lebih mudah diterapkan dalam
berbagai organisasi secara fleksibel. Artinya, empat fungsi manajemen menurut
Terry ini lebih kompatibel dan adaptabel dengan berbagai bentuk dan jenis
organisasi.
Berikut ini adalah fungsi manajemen menurut Terry:
1. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan
penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan.
Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan,
memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan
merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk
mencapai tujuan.
2. Pengorganisasian (organization) yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan
orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan
keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.
3. Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan
sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh
sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa memcapai tujuan.
4. Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari
organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi
penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif
dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.

Hakikat dari fungsi manajemen dari Terry adalah apa yang direncakan, itu yang
akan dicapai. Maka itu fungsi perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin agar
dalam proses pelaksanaanya bisa berjalan dengan baik serta segala kekurangan
bisa diatasi. Sebelum kita melakukan perencanaan, ada baiknya rumuskan dulu
tujuan yang akan dicapai.

Fungsi manajemen menurut George Terry ini kemudian menjadi sangat


populer dalam pelajaran manajemen tingkat sekolah menengah maupun
pendidikan tinggi. Terry memberikan rumusan fungsi manajemen yang lebih
mendasar dan mudah untuk diterapkan.
Kita akan dengan mudah menemukan teori ini diberbagai buku pelajaran
manajemen, bahkan juga diberbagai situs internet yang membahas tentang
manajemen. Terry juga membuat teori ini agar lebih mudah diterapkan dalam
berbagai organisasi secara fleksibel. Artinya, empat fungsi manajemen menurut
Terry ini lebih kompatibel dan adaptabel dengan berbagai bentuk dan jenis
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai