Di susun oleh :
YOGYAKARTA
2020
Laporan Magang Industri
PERAWATAN SISTEM PADA KENDARAAN MITSUBISHI TRITON
Di BENGKEL MITSUBISHI
LAMPUNG
Disetujui
Pada Tanggal :…………….
Pembimbing I Pembimbing
Mengetahui,
Dekan FKIP UST Yogyakarta
2. Sekertaris : (………………..)
KATA PENGANTAR
Penyusun,
Arif Sulaiman
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Judul :
Perawatan Sistem Rem Pada Kendaraan Mitsubishi Triton
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di jabarkan masalah
sebagi berikut :
1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memaksa
manusia untuk bersaing dalam dunia usaha dan industri (DU/DI).
2. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta di tugaskan
untuk menciptakan lulusan program study Pendidikan Teknik Mesin
yang berkompeten agar dapat menjadikan lulusan yang dapat bekerja di
dunia pendidikan maupun dunia industry.
3. Permasalahan permasalahan dunia Industri Dealer Mitshubushi adalah
permasalahan dalam perawatan Sistem Rem.
D. Pembatasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah di atas sangatlah banyak jenis
permasalahan yang ada sehingga penulis membatsi permasalhan yang akan di
bahas. Penulis laporan Magang Industri ini di batasi hanya membahas
Perawatan Sistem Rem Mitsubishi Triton.
E. Rumusan masalah
Berdasarkan pembatsan masalah di atas, penulis penulis laporan Magang
Industri Perawatan Sistem Rem Mitsubihsi Triton adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pemeriksaan Sistem Rem Mitsubishi Triton?
2. Bagaimana proses perawatan proses pemeriksaan Sistem Rem
Mitsubishi Triton?
F. Tujuan
Tujuan yang ingin di capai dalam penulisan Perawatan Sistem Rem pada
Mitsubishi yaitu, pembaca mengerti proses pemeriksaan dan perawatan pada
Sistem Rem Mitsubishi Triton.
G. Manfaat
1. Manfaat Umum
a) Bagi Mahasiswa
Mampu menerapkan pengetahuan yang di peroleh di Universitas
dan di terapkan pada dunia industry.
Mengetahui prinsip – prinsip kerja di dunia industry.
b) Bagi Akademis
Menjalin hubugan kerja sama antara perguruan tinggi dengan
perusahaan.
Sebagai salah satu acuan untuk menyesuaikan dan meningkatkan
kualitas pendidikan
Sebagai wacana untuk mengembangkan wawasan pendidikan.
c) Bagi Bengkel / Industri
Sebagai wujud pengabdian kepada masyarskat dalam bidang
pendidikan.
Mengetahui kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dapat di
jadikan calon tenaga kerja.
2. Manfaat Kusus
Memperoleh pengetahuan secara langsung dan nyata di industri.
Mampu mengaplikasikan pengetahuan yang di ajarkan di
Universitas kepada dunia kerja industri.
Ingin mengetahui perawatan Sistem Rem mobil Mitsubishi Triton.
BAB II
A. Kondisi Bengkel
1. Sejarah bengkel
Mungkin tidak banyak yang tahu mengenai awal mula dan
pengembangan mobil Mitsubishi. Mitsubishi Model A adalah mobil
produksi awal Mitsubishi yang dirancang di Kobe Shipyard, Mitsubishi
Shipbuilding Company, yang sekarang adalah Mitsubishi Heavy Industries
(MHI). Mitsubishi Motors Corporation berpisah dari MHI pada 1970.
Meskipun pada masa itu sudah terdapat beberapa alat dan mesin khusus
otomotif, Mitsubishi Model A pertama diproduksi secara manual dengan
tangan menggunakan palu dan pahat. Bodi mobil yang terbuat dari kayu
yang dipernis, dan interiornya menggunakan kain wol Inggris yang
mewah. Dengan tidak adanya gambar desain untuk bekerja, dan sedikit
pengetahuan tentang mesin bensin, bodi mobil, interior, dan pengalaman
lain dalam proses produksi, insinyur Mitsubishi mengatasi kesulitan-
kesulitan tersebut dan menunjukkan bahwa produksi massal mobil dalam
negeri adalah hal yang mungkin.
Pada 1921, Mitsubishi Model A menjadi mobil penumpang seri
produksi pertama Jepang dan tercatat sebagai sebuah mobil yang memiliki
makna penting dalam industri otomotif Jepang. November lalu MMC
mengumumkan bahwa Mitsubishi Model A telah dipilih oleh Japan
Automotive Hall of Fame (JAHFA) --sebuah lembaga non-profit--,
sebagai Mobil Bersejarah. Hal itu menandai keunggulan pada sejarah
industri otomotif Jepang.
Saat ini replika dari Mitsubishi Model A, yang dibuat ulang
menggunakan arsip dan dokumen lampau, dipamerkan di Mitsubishi Auto
Gallery di Okazaki City, Prefektur Aichi, Jepang. "Mitsubishi Model A
tidak hanya penting bagi sejarah Mitsubishi Motors, namun juga industri
otomotif Jepang. Mitsubishi Motors telah berkomitmen untuk
memproduksi mobil dengan kualitas terbaik, memahami preferensi dan
kebutuhan konsumen. Sejak awal, ketika kami memproduksi massal
kendaraan pertama. Saat ini lini Mitsubishi Motors hadir dengan pilar
utama, SUV, PHEV dan teknologi terkoneksi yang mampu menjawab
kebutuhan konsumen dan tatangan zaman.
Pimpinan
Hermanto
Kepala teknisi
Agus Purwadi
1) Pimpinan Bengkel
Pimpinan bengkel mempunyai tanggung jawab diantaranya:
a. Mengelola kegiatan bengkel dalam rangka meningkatkan mutu
dan kecepatan pelayanan melalui Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang berlaku.
b. Membuat perencanaan dan mengevaluasi pencapaian
pendapatan dan pekerjaan yang telah dilakukan.
c. Memonitoring kegiatan di bengkel berdasarkan sistem dan
prosedur yang telah ditentukan.
2) Kepala Teknisi
Kepala Teknisi mempunyai tanggungjawab diantaranya:
a. Menerima keluhan dari pelanggan tentang kendala yang
terdapat pada kendaraan yang nanti akan di catat dalam job
pekerjaan yang akan diberikan kepada mekanik.
b. Menerima laporan hasil dari perbaikan kendaraan yang telah
dilakukan oleh mekanik yang nantinya disampaikan kepada
pelanggan.
c. Melakukan transaksi dengan pelanggan setelah proses
perbaikan kendaraan sudah selesai.
d. Bertanggungjawab terhadap kegiatan penjualan dan pembelian
suku cadang.
e. Mencatat hasil pengeluaran maupun pemasukan bengkel yang
nantinya dilaporkan kepada pimpinan bengkel.
3) Mekanik
Mekanik mempunyai tanggung jawab diantaranya:
a. Menerima catatan job pekerjaan dari bagian administrasi
berdasarkan keluhan dari pelanggan.
b. Menjaga, merawat serta memperbaiki kendaraan pelanggan
beserta perlengkapannya.
c. Menjaga kebersihan tempat kerja serta alat kerja.
d. Melakukan diagnosa pada kendaraan dan menyampaikan hasil
permeriksaan kepada pelanggan.
e. Melakukan pekerjaan yang telah disetujui oleh pelanggan.
f. Melaksanakan proses perbaikan kendaraan.
g. Melaksanakan final check pada kendaraan yang telah selesai
dikerjakan.
h. Memberikan laporan kepada bagian administrasi apabila
pekerjaan perbaikan kendaraan telah selesai.
13 14
9 10 15
8 11
16
7 12
4
6
5 17
2 18
19
KETERANGAN :
8. Ruang Pelayanan
11. Gudang
Gambar 14. Gudang
3. Rekrutmen Bengkel
Rekruitmen dilakukan apabila ada karyawan yang sudah pensiun atau
keluar dan jika terjadi kekurangan karyawan. Berikut adalah persyaratan
yang harus dimiliki oleh calon mekanik Mitsubishi:
1. Jenis kelamin laki-laki
2. Usia minimal 18 tahun
3. Minimal lulusan SMK Otomotif/sederajat
4. Memiliki keahlian dibidang otomotif
5. Memiliki pengalaman kerja
6. Memiliki semangat kerja yang tinggi
7. Bertanggung jawab
4. Tata Tertib
Disiplin kerja merupakan salah satu tugas dan kewajiban
karyawan, maka bengkel tersebut mengeluarkan tata tertib yang wajib
dipatuhi oleh seluruh karyawan. Adapun tata gtertib yang diterapkan di
bengkel agar terciptanya kedisiplinan yang baik adalah sebagai berikut:
1. Jam kerja karyawan. Hari senin s/d sabtu pukul 07.00 – 17.00 (istirahat
pukul 12.00 - 13.00, kecuali hari jumat istirahat pukul 11.30 - 13.00)
2. Setiap karyawan harus mengutamakan keselamatan kerja.
3. Mekanik wajib menjaga peralatan bengkel, jika terjadi kehilangan alat,
mekanik wajib menggantinya dengan yang baru.
4. Tiap mekanik selesai mengerjakan kendaraan, maka lantai wajib
dibersihkan dan merapikan peralatan
5. Dilarang merokok di area bengkel saat jam kerja.
5. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja ini sangat penting agar dapat mengurangi resiko
kecelakaan kerja yang tidak diinginkan dan terjadi sewaktu-waktu. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam keselamatan kerja diantaranya adalah:
1. Bekerja dengan menggunakan wepack
2. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
3. Membersihkan dan meletakan kembali alat-alat yang telah digunakan.
4. Menjaga kebersihan tempat kerja
5. Dilarang merokok di area bengkel
6. Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat menggunakan gerinda
atau mengelas.
B. Pelaksanaan Magang
Waktu pelaksanaan Magang Industri (MI) di Bengkel Mitsubishi yang terletak
di Jl. Lintas Sumatra Desa cugah Kec Baradatu Waykanan ini dilaksanakan
dari tanggal 4 Agustus 2020 s.d. tanggal 8 September 2020 selama 31 hari.
Dalam pelaksanaan MI mahasiswa mengikuti dari hari kerja karyawan yaitu
hari senin s.d. sabtu mulai dari jam 07.00 s.d jam 17.00 WIB.
Berikut adalah dokumentasi kegiatan magang di bengkel Mitsubishi :
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Perawatan
Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan
sistematis terhadap peralatan hingga mencapai hasil/kondisi yang dapat
diterima dan diinginkan. Perawatan juga adalah kegiatan pendukung utama
yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan peranan (fungsional) suatu
sistem produksi (peralatan, mesin) sehingga pada saat dibutuhkan dapat
dipakai sesuai kondisi yang diharapkan.
Masalah perawatan mempunyai kaitan yang sangat erat dengan
tindakan pencegahan kerusakan (preventive) dan perbaikan kerusakan
(corrective). Tindakan tersebut dapat berupa :
1. Inspection (Pemeriksaan)
Yaitu tindakan yang ditujukan terhadap sistem atau mesin untuk
mengetahui apakah sistem berada pada kondisi yang diinginkan.
2. Service (Servis)
Yaitu tindakan yang bertujuan untuk menjaga kondisi suatu sistem
yang biasanya telah diatur dalam buku petunjuk pemakaian system.
3. Replacement (Pergantian Komponen)
Yaitu tindakan perbaikan minor yang dilakukan pada saat terjadi
kerusakan kecil.
4. Overhaul
Yaitu tindakan perubahan besar-besaran yang biasanya dilakukan di
akhir periode tertentu.
B. Pengertian Rem
Rem adalah salah satu alat untuk melengkapi kendaraan baik
mobil, motor maupun kendaraan berat lainnya, yang berfungsi untuk
memperlambat atau menghentikan jalannya kendaraan putaran poros
roda. Sedangkan fungsi dari rem sendiri adalah untuk memperlambat atau
menghentikan laju kendaraan secara perlahan maupun secara tiba - tiba
ketika ada rintangan yang menghalanginya.
Rem yang diperlukan adalah rem yang bisa bekerja dengan baik,
serta rem juga harus mudah di setel dan diperiksa. Sebuah rem haruslah
memenuhi persyaratan keamanan, dapat mengererm dengan halus,
mempunyai koefisien yang tinggi, keausan kecil, kuat dan tidak melukai
permukaan drum rem dan menyerap getaran.
C. Tipe Rem
Tipe rem pada mobil dapat di golongkan menjadi beberapa tipe
tergantung pada penggunaannya,yaitu:
1. Rem Kaki (Foot Brake)
Rem Kaki (Foot Brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan
menghentikan kendaraan.
2. Rem Parkir (Parking Brake/Hand Brake)
Rem Parkir (Parking Brake) digunakan untuk memarkir kendaraan.
3. Rem tambahan (auxiliary brake)
Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada kombinasi rem biasa
(kaki)
D. Macam – Macam Rem
Macam-macam rem di golongkan menurut cara kerja nya adalah antara
lain:
1. Rem Angin
Sistem rem angin pada dasarnya di lengkapi dengan sebuah
kompresor yang gunanya untuk menghasilkan udara kompresi. Biasaya
kompresor itu digerakkan oleh mesin kendaraan yang terletak di sisi
samping mesin.
Udara yang dikumpulkan di dalam tangki udara mempunyai batas
tertentu, tekanan udara yang melampaui batas sangat berbahaya ada
kemungkinan dapat memecahkan pipa -pipa saluran udara, oleh sebab
itu untuk menghindari hal ini maka di pasanglah alat pengaman atau
katup pengaman. Katup pengaman akan terbuka pada saat tekanan
udara melebihi tekanan maksimum dengan cara demikian maka tidak
terjadi tekanan udara udara yang melampaui batas.
Tiap-tiap roda di lengkapi dengan pesawat rem mekanik poros
kunci-kunci rem di lengkapi dengan tuas yang berhubungan dengan
batang torak dan silinder-silinder udara, di dalam silinder udara tidak
diperkenankan ada kebocoran udara dan mengakibatkan
berkurangnya daya pengereman.
Apabila pedal rem di injak maka rem yang terdapat pada silinder
rem akan terdesak keluar, mengalir melalui pipa-pipa dan kemudian ke
silinder rem roda sehingga minyak rem akan mendesak torak yang ber
ada di dalam silinder roda. Jika pedal rem dilepa s dari injakannya
maka pegas yang tedapat pada sepatu rem akan menarik sepatu remke
adaan semula dan torak-torak yang berada pada silinder rem pun akan
bergerak ke dalam sehingga minyak rem kembali ke silinder utama.
3. Rem Mekanik
Rem Mekanik pada dasarnya terdiri dari dua buah sepatu rem
yang dilengkapi dengan pelepas rem yang disebut friksi atau feredo.
Ujung sepatu rem bagian bawah ditahan oleh baut jangkar dan pada
bagian atas di tahan oleh knok yang di sebut kunci rem.
Kunci rem dilengkapi dengan poros dan tuas yang di hubungkan
dengan peddal rem, untuk menghubungkannya di gunakan kabel baja.
Di antara sepatu rem terdapat pegas rem yang gunanya untuk agar
sepatu-sepatu rem melekat pada pelat jangkar, pelat jangkar ini tidak
berputar tapi diam di tempat.
Cara kerja rem mekanik yaitu apabila rem di injak selama tromol
rem berputar, maka pedal rem akan menarik tuas kunci rem sehingga
kunci rem keluar. Gerakan-gerakan sepatu rem akan menekan tromol
rem dan tromol rem akan terhenti dan memperlambat putarannya.
Bila pedal rem di lepas dari tekanan, maka pegas-pegas sepatu rem
akan menarik sepatu-sepatu rem seperti semula dan tromol rem tidak
mendapat tekanan. Supaya mendapatkan tenaga atau gaya pengereman
yang besar maka haruslah seluruh permukaan dan pelapis mengenai
keseluruhan permukaan tromol rem dan menahan rem. dan apabila rem
dilepas dari injakannya maka hubungan antara tangki udara dan
silinder udara pada pesawat rem terputus.
4. Rem Cakram
Rem cakram (Disk Brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang
berputar dengan roda dan bahan gesek yang mendorong dan menjepit
cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad
pada kedua sisi cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston
hidrolik.
Gambar 20. Rem Cakram
pengereman.
c. Caliper
Caliper juga disebut dengan cylinder body, memegang piston-
piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem
disalurkan ke silinder. Caliper dikelompokkan sebagai berikut
menurut jenis pemasangannya :
1. Tipe Fixed Caliper (Double Piston)
Caliper dipasangkan tepat pada axle atau
strut,pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston.
Daya pengereman didapat bila pad ditekan piston secara
hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram. Fixed caliper
adalah dasar disain yang sangat baik dan dijamin dapat
bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi panasnya terbatas
karena silinder rem berada antara cakram dan velg,
menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini
membutuhkan penambahan komponen yang banyak. Untuk
mengatasi hal tersebut jenis caliper fixed ini, sudah jarang
digunakan.
5. Rem Tromol
Pada tipe rem tromol kekuatan tenaga pengereman diperoleh
darisepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam
yangberputar bersama-sama dengan roda. Karena self energizing effect
ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dantenaga mengembangkan
sepatu, kekuatan tenaga pengereman yang besar di akibatkan oleh
usaha pedal yang relatif kecil.
b. Silinder Roda
Silinder roda (wheel cylinder) terdiri dari beberapa
komponen seperti terlihat pada gambar di sebelah kanan. Setiap
roda menggunakansatu atau dua buah silinder roda. Ada sistem
yang menggunakan duapiston untuk menggerakkan kedua sepatu
rem yaitu satu piston untuk setiap sisi silinder roda, sedangkan
sistem yang lainnya hanya menggunakan satu piston untuk
menggerakkan hanya satu sepatu rem.Bila timbul tekanan
hidraulis pada master cylinder maka akan menggerakkan piston
cup. Piston akan menekan kearah sepatu rem kemudian bersama-
sama menekan tromol rem. Apabila rem tidak bekerja, maka piston
akan kembali ke posisi semula dengan adanya kekuatan pegas
pembalik sepatu Rem. Bleeder plug disediakan pada silinder roda
gunanya untuk membuangudara dari minyak rem.
Gambar 27. Tipe Silinder Roda
e. Rem Parkir
Rem parkir (parking brake) terutama digunakan untuk
parkir kendaraan. Mobil penumpang dan kendaraan niaga yang
kecil mempunyai rem parkir tipe roda belakang (rem kaki), atau
rem parkir ekslusif yang dihubungkan dengan roda-roda belakang.
Kendaraan niaga yang besar menggunakan rem parkir tipe center
brake yang dipasang antara propeller shaft dan transmisi. Sistem
rem parkir terdiri dari tuas rem, stick atau pedal, kabel atau
tipe mekanisme batang (rod) dan tromol rem dan sepatu yang
membangkitkan daya pengereman.
Gambar 30. Rem Parkir Pada Mobil
Periksa kondisi balok rem. Jika kanvas mulai lepas dari plat
dudukannya atau jika tebal kanvas kurang dari 2mm, balok rem
harus diganti yang baru.
2. Rem Tromol
a. Melepas dan Membongkar
Kosongkan tabung reservoir (dengan penyedot)
Keluarkan torak 1 dan 2 (ketok pada dua balok kayu beri alas
kain, bila sudah menonjol dapat ditarik keluar).
2) Kedudukan pegas
3) Pemasangan batangpenghubung
4) Pengunci sepatu
5) Kedudukan pegas
3. Rem Parkir
Masalah yang biasa terjadipada rem tangan adalah ketika memarkir
kendaraan. Pada tempat yang menurun, kendaraan masih juga
bergerak. Hal umum sebagai penyebab masalah pengereman di
antaranya adalah:
a. Kawat penarik telah mulur/ kendor atau karat.
b. Tempat sambungan kendor atau karat.
c. Penyetelan kurang tepat.
d. Jarak bidang pengereman antara kanvas rem/ pad dan tromol/
cakram terlalu besar.
Oleh karena itu, sebelum kegiatan perbaikan, pemeriksaan terhadap
komponen dan cara kerjanya harus dilakukan, yaitu:
a. Pastikan seluruh komponen berada pada kondisi normal dan dapat
digunakan dengan baik.
b. Periksa gerakan tuas rem dengan cara menarik sampai kedudukan
pengerem, dan terdengar suara “klik” sesuai spesifikasi. Posisi tuas
rem yang benar biasanya setengah dari keseluruhan gerakan tuas.
Apabila setelah dilakukanpemeriksaan, sedangkan kerjarem tidak
memperoleh hasil yang memuaskan, lakukanperbaikan dan penyetelan.
a. Bilamana tarikan kawat rem tidak lancar, berikanlah pelumasan
jika masih memungkinkan.
b. Bilamana tarikan kawat melebihi spesifikasi karena kawat mulur,
gantilah kawat beserta kelengkapannya.
c. Bila tarikan kawat melebihi spesifikasi karena setelan, lakukan
penyetelan pada baut penyetel yang ada di tuas. Atau bilamana
masih baik, dapat juga dilakukan penyetelan di bagian penyama
(equalizer) di bagian bawah kendaraan.
3. Perbaikan Kerusakan
Setelah diketahui bagian yang rusak dapat segera dilakukan perbaikan,
Sebelumnya kita harus perlu pengetahuan tentang mekanisme dan
tentang cara pemasangan komponen yang benar danp eralatan yang
memadai.
4. Pemeriksaan Ulang
Jika telah dilakukan perbaikan perlu diperiksa apakah bagian yang
rusak sudah bekerja dengan baik kembali.
Perawatan atau pemeliharaan mobil sudah dikenal sejak pertengahan
abad 20. Kata pemeliharaan itu sendiri berasal dari bahasa Inggris
“Maintenance”. Menurut bintoro (2013:9) Pemeliharaan (Maintenance)
adalah tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau
untuk memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Sistem
rem memerlukan perawatan agar kapanpun dan dimanapun kendaraan
akan digunakan, kendaraan selalu siap dioperasikan. Kendaraan
membantu kelancaran transportasi orang maupun barang. Dengan kondisi
selalu siap, kendaraan merupakan faktor yang menguntungkan, bukan
merugikan. Perawatan bertujuan untuk mempertahankan kondisi sistem
rem secara maksimal, mencegah terjadinya kerusakan yang fatal secara
dini, meningkatkan usia komponen sistem rem dan juga untuk
kenyamanan dan keselamatan berkendara.
1. Perawatan sistem rem yang dilakukan secara rutin dan berkala
diantaranya:
a. Periksa lampu indikator abs
Jika kunci kontak di ON kan harus menyala dan kemudian mati,
jika lampu abs berkedip maka terjadi kerusakan pada sistem abs.
Jika lampu indikator menyala maka periksa:
1. Konektor penghubung di ABS control module
Periksa konektor penghubung ABS control module apakah
kendor atau tidak, jika kendor bisa jadi menyebabkan lampu
indikator ABS menyala.
e. Sepatu Safety
2. Peralatan Kerja
i. Kampas Rem
Gambar 66. Kampas Rem
j. Amplas
Ampelas berfungsi untuk meratakan dan menghaluskan
bendan-benda padat/keras
3. Shoe aus
4. Bearing roda rusak
5. Baut mounting kendur
atau back plate
bengkok
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari laporan magang industri yang telah diuraikan
diatas pada perawatan rem di Bengkel Mitsubishi , maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Kegiatan perawatan sistem rem pada mobil Mitsubishi Triton
adalah kegiatan perawatan kendaraan yang bertujuan untuk
merawat, menjaga, dan memulihkan kinerja rem dari mobil agar
kembali baik dari aspek performa mesin maupun dari aspek
kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara.
2. Mahasiswa mengerti dan melaksanakan prosedur yang dilakukan
pada pembahasan di industry sesuai dengan kajian teori pada BAB
III dilaksanakan dengan baik, dari awal pemeriksaan serta prosedur
perawatan kendaraan.
3. Setelah dilakukan proses peraawatan mahasiswa dapat
mengidentifikasi komponen dan dapat menyimpulkan komponen-
komponen yang harus diganti atau diperbaiki pada proses
perawatan sistem rem pada mobil Triton
B. Saran-saran
Setelah melakukan magang industri di Bengkel Dion Motor Variasi
Bantul masukan dan saran merupakan catatan penting yang harus
digaris bawahi agar kegiatan magang industry (MI) dapat berjalan
lebih baik. Masukan dan saran dapat diperoleh dari berbagai sumber.
Saran dan masukan tersebut sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
a. Mempersiapkan diri baik dari segi fisik dan mental sebelum
melaksanakan praktik industry
b. Bersikap sopan dan santun terhadap karyawan ataupun
seseorang yang berada dalam lingkungan bengkel.
c. Sikap kerja dan disiplin kerja harus dilaksanakan secara
maksimal dan sungguh-sungguh.
d. Banyaklah bertanya dan konsultasi dengan pembimbing industri
untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih
maju.
2. Bagi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
a. Perlu diadakan monitoring terhadap pelaksanaan praktik
industri dengan tujuan untuk pemantauan dan pengawasan
mahasiswa yang melaksanakan praktik industri.
b. Kualitas dan kuantitas pembekalan praktik industri herus
ditingkatkan agar mahasiswa benar-benar siap terjun dalam
melaksanakan praktik industri.
c. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan pihak industri baik
dalam penyediaan tempat bagi mahasiswa yang melaksanakan
praktik industri maupun saling tukar-menukar ilmu pengetahuan
terbaru. Sehingga mahasiswa tidak bingung saat menentukan
tempak praktik industri.
3. Bagi Industri/Bengkel
DAFTAR PUSTAKA
Maulana, Agung. Nurhadi, Yahan. 2010.Model Dinamika Pada Sistem
Pengereman Mobil, Jakarta: Universitas Pancasila
Mitsubushi. 2006. Soft Copy Manual Book Mitsuishi Strada Triton. Jakarta :
Penerbit PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motor.
Sugiarto, Arif. 2007. “Cara Kerja dan Perbaikan Rem Disk Break”. Universitas
Negri Semarang, Semarang