Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN MAGANG INDUSTRI

PERAWATAN SISTEM REM PADA KENDARAAN MITSUBISHI


TRITON

Di susun oleh :

Arif Sulaiman (2017006040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

2020
Laporan Magang Industri
PERAWATAN SISTEM PADA KENDARAAN MITSUBISHI TRITON
Di BENGKEL MITSUBISHI
LAMPUNG

Nama : ARIF SULAIMAN


NIM : 2017006040

Laporan Magang Industri ini Disusun untuk


Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana

telah diterima dan disahkan

Disetujui
Pada Tanggal :…………….

Pembimbing I Pembimbing

Dianna Ratnawati, M.Pd


NIDN. 0511108901

Mengetahui,
Dekan FKIP UST Yogyakarta

Nanang Bagus Subekti, M.Ed.


NIDN:0508067702
Laporan Magang Industri
PERAWATAN SISTEM REM PADA KENDARAAN MITSUBISHI TRITON
Di BENGKEL MITSUBISHI
LAMPUNG

Dipertahankan di depan Tim Penguji Ujian Magang Industri


Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Mesin
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Tahun : 2020

telah diterima dan disahkan


Pada Tanggal :…………….

Susunan Tim Penguji :

Nama : Tanda Tangan

1. Ketua Penguji : (………………..)

2. Sekertaris : (………………..)
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang


telah memberikan banyak nikmat dan hidayah yang tak terhitung,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan Magang Industri di bengkel
Mitsubishi dengan lancar serta dilancarkan juga dalam penyususnan
laporan Magang Industri ini. Laporan Magang Industri ini merupakan
salah satu rangkaian tugas setelah melakukan Magang Industri guna
melaporkan kegiatan saat pelaksanaan Magang Industri. Penyusunan
laporan Magang Industri ini membahas tentang “Perawatan Sistem
Rem Pada Mitsubishi Triton di Bengkel Mitsubishi ”.Dalam
pelaksanaan magang industri sampai penyusunan laporan ini banyak pihak
yang membantu penulis baik itu saran, bimbingan, maupun
pengarahan. Maka dengan segala bantuan yang di berikan kepada penulis,
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. H. Drs. Pardimin, M.Pd.,Ph.D. Rektor Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.
2. Nanang Bagus Subekti, M.Ed Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Yogyakarta.
3. Drs. Ir. Suparmin, MT. selaku ketua jurusan / program studi
Pendidikan Teknik Mesin sekaligus Dosen Pembimbing Magang
Industri.
4. Hermanto selaku Kepala Bengkel.
5. Mekanik yang sudah banyak membantu hingga magang ini selesai.
6. Kedua orang tua terutama ibu yang selalu memberikan do’a
restu sertadukungan dan motivasi, tanpa dukunganmu ananda tidak
ada apa-apanya.
7. Serta keluarga besar mahasiswa kelas B Pendidikan Teknik Mesin
angkatan 2017
8. Semua pihak yang membantu penyusun yang tidak dapat
penyusun sebutkan satu persatu yang telah memberikan banyak
dukungan moril maupun materil sehingga Magang Industri serta
penyusunan Laporan Magang Industri dapat penyusun selesaikan
dengan lancar dan maksimal.

Harapan penyusun dengan adanya penyusunan Laporan Magang


Industri ini dapat menjadi bentuk pertanggungjawaban penyusun
dalam melaksanakan Magang industri di Mitsubishi. Jika masih
banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan ini penyusun mohon
maaf. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Lampung, 5 Oktober 2020

Penyusun,

Arif Sulaiman
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Judul :
Perawatan Sistem Rem Pada Kendaraan Mitsubishi Triton

B. Latar Belakang Masalah

Perkembangan jaman yang diiringi perkembangan Ilmu Pengetahuan


dan Teknologi (IPTEK) yang semakin maju mendorong manusia untuk lebih
mempelajari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi yang semakin berkembang pesat dengan adanya penemuan dan
inovasi baru membuat para pengguna teknologi merasa dimanjakan olehnya,
terutama dalam bidang otomotif banyak perusahaan mobil yang berlomba
mengembangkan produknya agar menarik konsumen dengan berbagai
keunggulan dan kecanggihan dengan membuat suatu mobil yang nyaman,
aman, ramah lingkungan dan hemat bahan bakar serta mempunyai performa
yang tinggi. Hal ini membuat pihak perusahaan memerlukan seorang teknisi
yang bekompeten, untuk itu pendidikan khususnya pendidikan vokasional
harus dapat mengikuti perkembangan teknologi dengan itu perlunya kegiatan
magang industri (MI) agar mahasiswa lebih mengenal dunia kerja khususnya
bidang otomotif.

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta merupakan


perguruan tinggi suasta yang mencetak berbagai bidang keahlian, fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) merupakan salah satu Fakultas yang
berada di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, yang mencetak para
pendidik berbagai bidang studi. Program setudi teknik mesin merupakan salah
satu jurusan yang mencetak para pendidik bidang teknik mesin dan teknik
otomotif, prodi pendidikan teknik mesin memiliki kebijakan yang berbeda
dengan prodi yang lain. Prodi pendidikan teknik mesin mewajibkan siswanya
untuk melaksanakan magang industri, dengan maksud dan tujuan agar
mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam proses produksi di
DU/DI sesuai dengan keahlian bidangnya, agar mahasiswa mendapat
kesempatan untuk menarapkan dan memperluas keilmuan di bidang teknik
mesin sebagai bekal menjadi guru SMK, agar mahasiswa mendapatkan
pemahaman tentang 2 pengelolaan usaha sesuai dengan bidangnya untuk
menguatkan jiwa kewirausaan.

Dealer mitshubishi merupakan salah satu Dealer yang bergerak pada


penjualan, selain itu Dealer ini bergerak di bidang jasa untuk melayani
perbaikan, perawatan, dan penjualan sparepart mobil. Sehingga merupakan
pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat praktik industri guna menimba
pengalaman secara langsung di dunia kerja. Dealer Mitshubishi ini
beralamatkan di Jl. Lintas Sumatra, Desa Cugah, Kec. Baradatu, Kab.
Waykanan Propinsi Lampung. Selama melakukan Magang Industri Dealer
Mitsubishi kebanyakan melakukan pekerjaan Tune Up mobil dan pergantian
sparepart pada mobil . Kebanyakan mobil yang masuk adalah mobil pribadi
dan tak jarang pun terdapat truk.

Di dunia otomotif seperti sekarang ini banyak terjadi kemajuan dan


perkembangan yang sangat pesat seperti teknologi pada mesin, chasis, dan
body, tidak ketinggalan pula dalam bidang sistem pengereman sudah sangat
maju dan berkembang. Salah satu bentuk perkembangan dalam sistem
pengereman tersebut adalah semakin baik dan efektifnya mekanisme
pengereman, karena persaingan di era globalisasi semakin ketat maka
produsen - produsen otomotif terkemuka masing-masing mengembangkan
sitem pengereman pada mobil karena merupakan hal yang sangat penting
dalam keselamatan berkendara. Dari hasil Magang industri di Dealer
Mitsubihsi, konsumen atau customer masuk dengan membawa berbagai
masalah pada kendaraan terutama pada sistem pengereman.

Kebanyakan customer yang datang yaitu menggunakan mobil


Mitsubishi Triton dan Mitsubishi Pajero. Keselamtan dan kenyamanan mobil
menjadi faktor penting pada kendaraan. maka dari itu perbaikan dan
perawatan sistem rem perlu di perhatikan agar tidak menyebabkan hal yang
tidak di inginkan saat berkendara. Berdasarkan uraian latar belakang masalah
diatas , maka penulis ingin lebih mendalami tentang perawatan Sistem Rem
Mitsubishi Triton. Perlu di perhatikan dalam melakukan perawatan sistem rem
harus melalui kegiatan sesuai prosedur kerja dan menggunkan alat sesuai
fungsinya, guna memaksimalkan dan menggunakan Standar Prosedur Kerja.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di jabarkan masalah
sebagi berikut :
1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memaksa
manusia untuk bersaing dalam dunia usaha dan industri (DU/DI).
2. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta di tugaskan
untuk menciptakan lulusan program study Pendidikan Teknik Mesin
yang berkompeten agar dapat menjadikan lulusan yang dapat bekerja di
dunia pendidikan maupun dunia industry.
3. Permasalahan permasalahan dunia Industri Dealer Mitshubushi adalah
permasalahan dalam perawatan Sistem Rem.

D. Pembatasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah di atas sangatlah banyak jenis
permasalahan yang ada sehingga penulis membatsi permasalhan yang akan di
bahas. Penulis laporan Magang Industri ini di batasi hanya membahas
Perawatan Sistem Rem Mitsubishi Triton.
E. Rumusan masalah
Berdasarkan pembatsan masalah di atas, penulis penulis laporan Magang
Industri Perawatan Sistem Rem Mitsubihsi Triton adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pemeriksaan Sistem Rem Mitsubishi Triton?
2. Bagaimana proses perawatan proses pemeriksaan Sistem Rem
Mitsubishi Triton?

F. Tujuan
Tujuan yang ingin di capai dalam penulisan Perawatan Sistem Rem pada
Mitsubishi yaitu, pembaca mengerti proses pemeriksaan dan perawatan pada
Sistem Rem Mitsubishi Triton.

G. Manfaat
1. Manfaat Umum
a) Bagi Mahasiswa
 Mampu menerapkan pengetahuan yang di peroleh di Universitas
dan di terapkan pada dunia industry.
 Mengetahui prinsip – prinsip kerja di dunia industry.
b) Bagi Akademis
 Menjalin hubugan kerja sama antara perguruan tinggi dengan
perusahaan.
 Sebagai salah satu acuan untuk menyesuaikan dan meningkatkan
kualitas pendidikan
 Sebagai wacana untuk mengembangkan wawasan pendidikan.
c) Bagi Bengkel / Industri
 Sebagai wujud pengabdian kepada masyarskat dalam bidang
pendidikan.
 Mengetahui kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dapat di
jadikan calon tenaga kerja.
2. Manfaat Kusus
 Memperoleh pengetahuan secara langsung dan nyata di industri.
 Mampu mengaplikasikan pengetahuan yang di ajarkan di
Universitas kepada dunia kerja industri.
 Ingin mengetahui perawatan Sistem Rem mobil Mitsubishi Triton.
BAB II

PELAKSAAN MAGANG INDUSTRI

A. Kondisi Bengkel
1. Sejarah bengkel
Mungkin tidak banyak yang tahu mengenai awal mula dan
pengembangan mobil Mitsubishi. Mitsubishi Model A adalah mobil
produksi awal Mitsubishi yang dirancang di Kobe Shipyard, Mitsubishi
Shipbuilding Company, yang sekarang adalah Mitsubishi Heavy Industries
(MHI). Mitsubishi Motors Corporation berpisah dari MHI pada 1970.
Meskipun pada masa itu sudah terdapat beberapa alat dan mesin khusus
otomotif, Mitsubishi Model A pertama diproduksi secara manual dengan
tangan menggunakan palu dan pahat. Bodi mobil yang terbuat dari kayu
yang dipernis, dan interiornya menggunakan kain wol Inggris yang
mewah. Dengan tidak adanya gambar desain untuk bekerja, dan sedikit
pengetahuan tentang mesin bensin, bodi mobil, interior, dan pengalaman
lain dalam proses produksi, insinyur Mitsubishi mengatasi kesulitan-
kesulitan tersebut dan menunjukkan bahwa produksi massal mobil dalam
negeri adalah hal yang mungkin.
Pada 1921, Mitsubishi Model A menjadi mobil penumpang seri
produksi pertama Jepang dan tercatat sebagai sebuah mobil yang memiliki
makna penting dalam industri otomotif Jepang. November lalu MMC
mengumumkan bahwa Mitsubishi Model A telah dipilih oleh Japan
Automotive Hall of Fame (JAHFA) --sebuah lembaga non-profit--,
sebagai Mobil Bersejarah. Hal itu menandai keunggulan pada sejarah
industri otomotif Jepang.
Saat ini replika dari Mitsubishi Model A, yang dibuat ulang
menggunakan arsip dan dokumen lampau, dipamerkan di Mitsubishi Auto
Gallery di Okazaki City, Prefektur Aichi, Jepang. "Mitsubishi Model A
tidak hanya penting bagi sejarah Mitsubishi Motors, namun juga industri
otomotif Jepang. Mitsubishi Motors telah berkomitmen untuk
memproduksi mobil dengan kualitas terbaik, memahami preferensi dan
kebutuhan konsumen. Sejak awal, ketika kami memproduksi massal
kendaraan pertama. Saat ini lini Mitsubishi Motors hadir dengan pilar
utama, SUV, PHEV dan teknologi terkoneksi yang mampu menjawab
kebutuhan konsumen dan tatangan zaman.

Gambar 1. Bengkel Mitsubishi


2. Manajemen Bengkel
Bengkel Lautan Berlian Mitsubishi yang terletak di Jl. Lintas Sumatra
Desa Cugah Kec. Baradatu Waykanan Indonesia ini dipimpin oleh
Hermanto yang bergerak dibidang jasa perawatan dan perbaikan mobil
dapat dikatakan sebagai bengkel mobil yang termanajemen, hal ini
ditunjukan dengan kerapian, ketertiban, kedisiplinan, serta kebersihan
tempat, alat kerja maupun karyawan. Bengkel Lautan Berlian ini memiliki
jam operasional dari jam 07.00 s.d. 17.00, sebelum melakukan pekerjaan
diwajibkan bagi karyawan untuk membersihkan seluruh bagian ruang
bengkel dan alat kerja terlebih dahulu, hal tersebut juga dilakukan sebelum
bengkel tutup.
a. Lokasi
Jl. Lintas Sumatra Desa Cugah Kec. Baradatu Waykanan Indonesia.

Gambar 2. Peta Lokasi


b. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antar
setiap bagian serta posisi pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur
organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
yang akan melapor dan kepada siapakah laporan tersebut disampaikan,
sehingga terdapat satu tanggungjawab dariapa yang telah dikerjakan.
Adapun struktur organisasi serta tanggungjawab yang terdapat
beberapa bagian di bengkel Lautan Berlian adalah sebagai berikut:

Pimpinan
Hermanto

Kepala teknisi
Agus Purwadi

Teknisi Teknisi Teknisi


Ahmad Sidik Rasno
Gambar 3. Bagan Struktur Organisasi tahun 2020

1) Pimpinan Bengkel
Pimpinan bengkel mempunyai tanggung jawab diantaranya:
a. Mengelola kegiatan bengkel dalam rangka meningkatkan mutu
dan kecepatan pelayanan melalui Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang berlaku.
b. Membuat perencanaan dan mengevaluasi pencapaian
pendapatan dan pekerjaan yang telah dilakukan.
c. Memonitoring kegiatan di bengkel berdasarkan sistem dan
prosedur yang telah ditentukan.
2) Kepala Teknisi
Kepala Teknisi mempunyai tanggungjawab diantaranya:
a. Menerima keluhan dari pelanggan tentang kendala yang
terdapat pada kendaraan yang nanti akan di catat dalam job
pekerjaan yang akan diberikan kepada mekanik.
b. Menerima laporan hasil dari perbaikan kendaraan yang telah
dilakukan oleh mekanik yang nantinya disampaikan kepada
pelanggan.
c. Melakukan transaksi dengan pelanggan setelah proses
perbaikan kendaraan sudah selesai.
d. Bertanggungjawab terhadap kegiatan penjualan dan pembelian
suku cadang.
e. Mencatat hasil pengeluaran maupun pemasukan bengkel yang
nantinya dilaporkan kepada pimpinan bengkel.

3) Mekanik
Mekanik mempunyai tanggung jawab diantaranya:
a. Menerima catatan job pekerjaan dari bagian administrasi
berdasarkan keluhan dari pelanggan.
b. Menjaga, merawat serta memperbaiki kendaraan pelanggan
beserta perlengkapannya.
c. Menjaga kebersihan tempat kerja serta alat kerja.
d. Melakukan diagnosa pada kendaraan dan menyampaikan hasil
permeriksaan kepada pelanggan.
e. Melakukan pekerjaan yang telah disetujui oleh pelanggan.
f. Melaksanakan proses perbaikan kendaraan.
g. Melaksanakan final check pada kendaraan yang telah selesai
dikerjakan.
h. Memberikan laporan kepada bagian administrasi apabila
pekerjaan perbaikan kendaraan telah selesai.

d. Tata Ruangan Bengkel

13 14

9 10 15

8 11

16
7 12

4
6
5 17

2 18
19

KETERANGAN :

1. Pintu masuk 11. Service 2


2. Parkir Karyawan 12. Service 3
3. R. Konsultasi 13. T. test drive
4. R. Tunggu 14. T.kendaraan baru
5. Kasir 15. T. Parkir kendaraan service
6. R. Oprasional 16. T. Parkir kendaraan roda 4
7. Gudang 17. T. Parkir kendaraan roda 2
8. R. Tool 18. Mushola
9. R. Teknisi 19. Post Satpam
10. Service 1

e. Tata ruang yang terletak di bengkel Mitsubishi terdiri dari :


1. Tempat Sevice

Gambar 4. Tempat Service


2. Parkir Kendaraan

Gambar 5. Parkir Kendaraan


3. Parkir Unit Storing
Gambar 6. Parkir Unit Stoing
4. Service Room

Gambar 7. Service Room

5. Parkir Masuk Kasir

Gambar 8. Parkir masuk kasir


6. Halaman Depan
Gambar 9. Halaman depan
7. Ruang Konsultasi

Gambar 10. Ruang Konsultasi

8. Ruang Pelayanan

Gambar 11. Ruang Pelayanan


9. Ruang Tunggu
Gambar 12. Ruang Tunggu
10. Kasir

Gambar 13. Kasir

11. Gudang
Gambar 14. Gudang

12. Ruang Peralatan

Gambar 15. Ruang Peralatan

13. Ruang Teknisi


Gambar 16. Ruang Teknisi

3. Rekrutmen Bengkel
Rekruitmen dilakukan apabila ada karyawan yang sudah pensiun atau
keluar dan jika terjadi kekurangan karyawan. Berikut adalah persyaratan
yang harus dimiliki oleh calon mekanik Mitsubishi:
1. Jenis kelamin laki-laki
2. Usia minimal 18 tahun
3. Minimal lulusan SMK Otomotif/sederajat
4. Memiliki keahlian dibidang otomotif
5. Memiliki pengalaman kerja
6. Memiliki semangat kerja yang tinggi
7. Bertanggung jawab

4. Tata Tertib
Disiplin kerja merupakan salah satu tugas dan kewajiban
karyawan, maka bengkel tersebut mengeluarkan tata tertib yang wajib
dipatuhi oleh seluruh karyawan. Adapun tata gtertib yang diterapkan di
bengkel agar terciptanya kedisiplinan yang baik adalah sebagai berikut:
1. Jam kerja karyawan. Hari senin s/d sabtu pukul 07.00 – 17.00 (istirahat
pukul 12.00 - 13.00, kecuali hari jumat istirahat pukul 11.30 - 13.00)
2. Setiap karyawan harus mengutamakan keselamatan kerja.
3. Mekanik wajib menjaga peralatan bengkel, jika terjadi kehilangan alat,
mekanik wajib menggantinya dengan yang baru.
4. Tiap mekanik selesai mengerjakan kendaraan, maka lantai wajib
dibersihkan dan merapikan peralatan
5. Dilarang merokok di area bengkel saat jam kerja.

5. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja ini sangat penting agar dapat mengurangi resiko
kecelakaan kerja yang tidak diinginkan dan terjadi sewaktu-waktu. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam keselamatan kerja diantaranya adalah:
1. Bekerja dengan menggunakan wepack
2. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
3. Membersihkan dan meletakan kembali alat-alat yang telah digunakan.
4. Menjaga kebersihan tempat kerja
5. Dilarang merokok di area bengkel
6. Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat menggunakan gerinda
atau mengelas.

B. Pelaksanaan Magang
Waktu pelaksanaan Magang Industri (MI) di Bengkel Mitsubishi yang terletak
di Jl. Lintas Sumatra Desa cugah Kec Baradatu Waykanan ini dilaksanakan
dari tanggal 4 Agustus 2020 s.d. tanggal 8 September 2020 selama 31 hari.
Dalam pelaksanaan MI mahasiswa mengikuti dari hari kerja karyawan yaitu
hari senin s.d. sabtu mulai dari jam 07.00 s.d jam 17.00 WIB.
Berikut adalah dokumentasi kegiatan magang di bengkel Mitsubishi :
BAB III
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Perawatan
Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan
sistematis terhadap peralatan hingga mencapai hasil/kondisi yang dapat
diterima dan diinginkan. Perawatan juga adalah kegiatan pendukung utama
yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan peranan (fungsional) suatu
sistem produksi (peralatan, mesin) sehingga pada saat dibutuhkan dapat
dipakai sesuai kondisi yang diharapkan.
Masalah perawatan mempunyai kaitan yang sangat erat dengan
tindakan pencegahan kerusakan (preventive) dan perbaikan kerusakan
(corrective). Tindakan tersebut dapat berupa :
1. Inspection (Pemeriksaan)
Yaitu tindakan yang ditujukan terhadap sistem atau mesin untuk
mengetahui apakah sistem berada pada kondisi yang diinginkan.
2. Service (Servis)
Yaitu tindakan yang bertujuan untuk menjaga kondisi suatu sistem
yang biasanya telah diatur dalam buku petunjuk pemakaian system.
3. Replacement (Pergantian Komponen)
Yaitu tindakan perbaikan minor yang dilakukan pada saat terjadi
kerusakan kecil.
4. Overhaul
Yaitu tindakan perubahan besar-besaran yang biasanya dilakukan di
akhir periode tertentu.

B. Pengertian Rem
Rem adalah salah satu alat untuk melengkapi kendaraan baik
mobil, motor maupun kendaraan berat lainnya, yang berfungsi untuk
memperlambat atau menghentikan jalannya kendaraan putaran poros
roda. Sedangkan fungsi dari rem sendiri adalah untuk memperlambat atau
menghentikan laju kendaraan secara perlahan maupun secara tiba - tiba
ketika ada rintangan yang menghalanginya.
Rem yang diperlukan adalah rem yang bisa bekerja dengan baik,
serta rem juga harus mudah di setel dan diperiksa. Sebuah rem haruslah
memenuhi persyaratan keamanan, dapat mengererm dengan halus,
mempunyai koefisien yang tinggi, keausan kecil, kuat dan tidak melukai
permukaan drum rem dan menyerap getaran.

C. Tipe Rem
Tipe rem pada mobil dapat di golongkan menjadi beberapa tipe
tergantung pada penggunaannya,yaitu:
1. Rem Kaki (Foot Brake)
Rem Kaki (Foot Brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan
menghentikan kendaraan.
2. Rem Parkir (Parking Brake/Hand Brake)
Rem Parkir (Parking Brake) digunakan untuk memarkir kendaraan.
3. Rem tambahan (auxiliary brake)
Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada kombinasi rem biasa
(kaki)
D. Macam – Macam Rem
Macam-macam rem di golongkan menurut cara kerja nya adalah antara
lain:
1. Rem Angin
Sistem rem angin pada dasarnya di lengkapi dengan sebuah
kompresor yang gunanya untuk menghasilkan udara kompresi. Biasaya
kompresor itu digerakkan oleh mesin kendaraan yang terletak di sisi
samping mesin.
Udara yang dikumpulkan di dalam tangki udara mempunyai batas
tertentu, tekanan udara yang melampaui batas sangat berbahaya ada
kemungkinan dapat memecahkan pipa -pipa saluran udara, oleh sebab
itu untuk menghindari hal ini maka di pasanglah alat pengaman atau
katup pengaman. Katup pengaman akan terbuka pada saat tekanan
udara melebihi tekanan maksimum dengan cara demikian maka tidak
terjadi tekanan udara udara yang melampaui batas.
Tiap-tiap roda di lengkapi dengan pesawat rem mekanik poros
kunci-kunci rem di lengkapi dengan tuas yang berhubungan dengan
batang torak dan silinder-silinder udara, di dalam silinder udara tidak
diperkenankan ada kebocoran udara dan mengakibatkan
berkurangnya daya pengereman.

Gambar 17 . Sistem Rem Angin

Prinsip Kerja Rem Angin :


Cara kerja rem angin yaitu apabila pedal remdi njak maka
hubungan antaratangki udara dengan semua silinder udara pada setiap
rem-rem roda akan terbuka, dan udara akan mengalir dari tangki udara
menju silinder-silinder udara dan setiap pesawat rem roda akan
menekan seluruh torak bergerak akan mendorong atau menggerakan
tuas-tuas dengan bergeraknya tuas kunci rem maka kunci-kunci akan
berputar dan selanjut nya kunci-kunci rem tersebut menggerakkan
sepatu rem.
2. Rem Hidrolik
Rem Hidrolik bekerja berdasarkan hukum pascal yaitu “Tekanan
pada zat cair akan di teruskan ke segala arah”, dengan menggunakan
prinsip ini maka tekanan hidrolik yang dibangkitkan pada master
rem akan di teruskan ke semua whell cylinder dengan sama.

Gambar 18 . Sistem Rem Hidrolik

Prinsip Kerja Rem Hidrolik :

Apabila pedal rem di injak maka rem yang terdapat pada silinder
rem akan terdesak keluar, mengalir melalui pipa-pipa dan kemudian ke
silinder rem roda sehingga minyak rem akan mendesak torak yang ber
ada di dalam silinder roda. Jika pedal rem dilepa s dari injakannya
maka pegas yang tedapat pada sepatu rem akan menarik sepatu remke
adaan semula dan torak-torak yang berada pada silinder rem pun akan
bergerak ke dalam sehingga minyak rem kembali ke silinder utama.
3. Rem Mekanik
Rem Mekanik pada dasarnya terdiri dari dua buah sepatu rem
yang dilengkapi dengan pelepas rem yang disebut friksi atau feredo.
Ujung sepatu rem bagian bawah ditahan oleh baut jangkar dan pada
bagian atas di tahan oleh knok yang di sebut kunci rem.
Kunci rem dilengkapi dengan poros dan tuas yang di hubungkan
dengan peddal rem, untuk menghubungkannya di gunakan kabel baja.
Di antara sepatu rem terdapat pegas rem yang gunanya untuk agar
sepatu-sepatu rem melekat pada pelat jangkar, pelat jangkar ini tidak
berputar tapi diam di tempat.

Gambar 19 . Sistem Rem Mekanik

Prinsip Kerja Rem Mekanik :

Cara kerja rem mekanik yaitu apabila rem di injak selama tromol
rem berputar, maka pedal rem akan menarik tuas kunci rem sehingga
kunci rem keluar. Gerakan-gerakan sepatu rem akan menekan tromol
rem dan tromol rem akan terhenti dan memperlambat putarannya.

Bila pedal rem di lepas dari tekanan, maka pegas-pegas sepatu rem
akan menarik sepatu-sepatu rem seperti semula dan tromol rem tidak
mendapat tekanan. Supaya mendapatkan tenaga atau gaya pengereman
yang besar maka haruslah seluruh permukaan dan pelapis mengenai
keseluruhan permukaan tromol rem dan menahan rem. dan apabila rem
dilepas dari injakannya maka hubungan antara tangki udara dan
silinder udara pada pesawat rem terputus.
4. Rem Cakram
Rem cakram (Disk Brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang
berputar dengan roda dan bahan gesek yang mendorong dan menjepit
cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad
pada kedua sisi cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston
hidrolik.
Gambar 20. Rem Cakram

Komponen-Komponen Rem Cakram:

a. Piringan (Disc Rotor)

Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari


besi tuangdalam bentuk biasa (solid) berlubang-lubang untuk
ventilasi. Tipe cakram lubang terdiri dari pasangan piringan yang
berlubanguntuk menjamin pendinginan yang baik, kedua-duanya
untuk mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang dan
tahan lama.

Gambar 21. Tipe Piringan Cakram


b. Pad Rem
Pad (disc pad) biasanya dibuat campuran metalic fiber dan
sedikit serbuk besi. Tipe ini disebut dengan “Semi Metalic disc
pad”. Pada pad diberi garis celah untuk menunjukkan tebal pad
(batas yang diizinkan) dengan demikian dapat mempermudah
pengecekan keausan pad. Pada beberapa pad. Penggunaan
metallic plate (disebut dengan antisquel shim) dipasangkan pada
sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi saat berlaku

pengereman.

Gambar 22. Tipe Pad

c. Caliper
Caliper juga disebut dengan cylinder body, memegang piston-
piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem
disalurkan ke silinder. Caliper dikelompokkan sebagai berikut
menurut jenis pemasangannya :
1. Tipe Fixed Caliper (Double Piston)
Caliper dipasangkan tepat pada axle atau
strut,pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston.
Daya pengereman didapat bila pad ditekan piston secara
hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram. Fixed caliper
adalah dasar disain yang sangat baik dan dijamin dapat
bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi panasnya terbatas
karena silinder rem berada antara cakram dan velg,
menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini
membutuhkan penambahan komponen yang banyak. Untuk
mengatasi hal tersebut jenis caliper fixed ini, sudah jarang
digunakan.

Gambar. 23. Tipe Fixed Caliper (Double Piston)

2. Tipe Floating Caliper (Single Piston)


Seperti terlihat pada gambar piston hanya
ditempatkan pada satu sisi kaliper saja. Tekanan hidraulis dari
master silinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan
pada rotor disc(cakram). Pada saat yang sama tekanan
hidraulis menekan sisi pad (reaksi B). ini menyebabkan kaliper
bergerak ke kanan dan menjepit cakram dan terjadilah usaha
tenaga pengereman. Caliper tipe semi–floating menerima tenaga
pengereman yangdibangkitkan pad bagian luar.Pada caliper tipe
full floating, kemampuannya pengeremannyadibangkitkan oleh
kedua pad dengan troque plate. Caliper floating banyak
digunakan pada kendaraan penumpang modern.
Gambar 24. Tipe Floating Caliper (Single Piston)

5. Rem Tromol
Pada tipe rem tromol kekuatan tenaga pengereman diperoleh
darisepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam
yangberputar bersama-sama dengan roda. Karena self energizing effect
ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dantenaga mengembangkan
sepatu, kekuatan tenaga pengereman yang besar di akibatkan oleh
usaha pedal yang relatif kecil.

Gambar 25. Rem Tromol


Komponen-Komponen Rem Tromol :
a. Backing Plate
Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle
housing atau axle carrier bagian belakang. Karena sepatu rem
terkait pada backing plate maka aksi daya pengereman tertumpu
pada backing plate.

Gambar 26. Backing Plate

b. Silinder Roda
Silinder roda (wheel cylinder) terdiri dari beberapa
komponen seperti terlihat pada gambar di sebelah kanan. Setiap
roda menggunakansatu atau dua buah silinder roda. Ada sistem
yang menggunakan duapiston untuk menggerakkan kedua sepatu
rem yaitu satu piston untuk setiap sisi silinder roda, sedangkan
sistem yang lainnya hanya menggunakan satu piston untuk
menggerakkan hanya satu sepatu rem.Bila timbul tekanan
hidraulis pada master cylinder maka akan menggerakkan piston
cup. Piston akan menekan kearah sepatu rem kemudian bersama-
sama menekan tromol rem. Apabila rem tidak bekerja, maka piston
akan kembali ke posisi semula dengan adanya kekuatan pegas
pembalik sepatu Rem. Bleeder plug disediakan pada silinder roda
gunanya untuk membuangudara dari minyak rem.
Gambar 27. Tipe Silinder Roda

c. Sepatu Rem dan Kanvas Rem


Sepatu rem (brake shoes) seperti juga tromol (drum)
memiliki bentuksetengah lingkaran.Biasanya sepatu rem dibuat
dari pelat baja. Kanvas rem dipasangdengan jalan dikeliling (pada
kendaraan besar) atau dilem (pada kendaraan kecil) pada permuka
an yang bergesekan dengan tromol. Kanvas ini harus dapat
menahan panas dan aus serta harus mempunyai koefisien
gesek yang tinggi. Koefisien tersebut sedapatmungkin tidak
mudah dipengaruhi oleh keadaan turun naiknyatemperatur dan
kelembaban yang silih berganti. Umumnya kanvas (lining) terbuat
dari campuran fiber metalic dengan brass, lead, plastik dan
sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas tertentu.

Gambar 28. Sepatu Rem dan Kanvas R


d. Tromol Rem
Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat dari besi tuang
(gray cast iron) dan gambar penampangnya seperti terlihat pada
gambar dibawah ini. Tromol rem ini letaknya sangat dekat dengan
sepatu remtanpa bersentuhan dan berputar bersama roda. Ketika
kanvas menekan permukaan bagian dalam tromol bila rembekerja,
maka gesekan panas tersebut dapat mencapai suhu setinggi 200
sampai 300 celcius.

Gambar 29. Tromol Rem

e. Rem Parkir
Rem parkir (parking brake) terutama digunakan untuk
parkir kendaraan. Mobil penumpang dan kendaraan niaga yang
kecil mempunyai rem parkir tipe roda belakang (rem kaki), atau
rem parkir ekslusif yang dihubungkan dengan roda-roda belakang.
Kendaraan niaga yang besar menggunakan rem parkir tipe center
brake yang dipasang antara propeller shaft dan transmisi. Sistem
rem parkir terdiri dari tuas rem, stick atau pedal, kabel atau
tipe mekanisme batang (rod) dan tromol rem dan sepatu yang
membangkitkan daya pengereman.
Gambar 30. Rem Parkir Pada Mobil

Mekanisme kerja (operating mechanism) pada rem parkir


pada dasarnya sama untuk tipe rem parkir belakang dan tipe center
brake. Tuas rem parkir ditempatkan berdekatan dengan tempat
duduk pengemudi dengan menarik tuas rem parkir maka rem
bekerja melalui kabel yang dihubungkan dengan tuas. Ada
beberapa tipe tuas rem parkir seperti diperlihatkan di bawah
ini,yang digunakan bergantung pada design tempat duduk
pengemudi dan sistem kerja yang dikehendaki.

Gambar 31. Tipe Rem Parkir


BAB IV
PEMAHASAN

A. Prosedur Perawatan Rem Pada Mobil


1. Rem Cakram
a. Pembongkaran :
 Lepas baut pengunci kaliper (yang bertanda panah).

Gambar 32. Lepas Kaliper

 Angkat kaliper dan keluarkan balok – balok rem.

Gambar 33. Kaliper dan piringan

 Hasil : Cakram dengan tebal yangkurang


harus diganti baru.
b. Pemeriksaan :

 Periksa kondisi balok rem. Jika kanvas mulai lepas dari plat
dudukannya atau jika tebal kanvas kurang dari 2mm, balok rem
harus diganti yang baru.

 Periksa kondisi cakram. Cakram yang berkarat atauhitam pada


permukaan gesek, harus digerenda atau diganti baru. Tebal baru =
7 – 12 mm,tebal minimal biasanya tebal baru dikurangi 1 mm
Permukaan gesek cakram yang beratur tidak mempengaruhi fungsi
rem.

 Periksa fungsi torak. Minta tolong seseorang untuk menekan


pedal rem. Pada waktu pedal ditekan, torak harus bergerak
keluar. Jika torak macet, kaliper remharus dioverhaul. Untuk
mengembalikan posisi torak,pakai alat penekan khusus atau tang
pompa air.

Gambar 34. Periksa Fungsi Torak


Pada waktu itu cairan rem yang penuh pada reservoir harus
dikurangi, untuk menghindari tumpahan cairan rem. Jika
menggunakan tang pompa air, perhatikan karet pelindung debu.
Karet pelindung yang robek harus diganti baru.
 Jangan menekan pedal beberapa kali, torak dapat keluar/ lepas.
Kaliper kedua harus terpasang atau dipres dengan sebuah klem
C
 Periksa busing batang dan tabung penghantar

Gambar 35. Periksa busing

 Pasang kaliper pada kerangka, keraskan baut


pengikatnya.Kaliper harus dapat bergerak ke kanan dan ke kiri
dengan baik. Jika gerakannya berat atau macet, maka busing
batang dan tabung pengantar harus diperbaiki.

2. Rem Tromol
a. Melepas dan Membongkar
 Kosongkan tabung reservoir (dengan penyedot)

Gambar 36. Rem romol


 Lepaskan pipa-pipa tekanan

 Lepaskan master dari booster

 Lepaskan tabung reservoir dari silinder master (dengan


menarik perlahan-lahan)

Gambar 37. Periksa Fungsi Torak

 Keluarkan torak 1 dan 2 (ketok pada dua balok kayu beri alas
kain, bila sudah menonjol dapat ditarik keluar).

Gambar 38. Torak


 Lepaskan baut penyetop torak 2sekunder piston (tekan torak
dalam- dalam dan lepaskan baut penyetop).
 Lepaskan ring penjamin (snapring) dengan menekan torakdan
melepas snap ring
Gambar 39. Snapring

b. Pemeriksaan/ Pembersihan Bagian-bagian Rem Tromol :


 Bersihkan bagian-bagian rem dengan kuas atau sikat. Dilarang
menggunakan angin, pakai air sabun jika kotor keras.
 Periksa kondisi dan pemasangan bagian pengikat sepatu rem:

Gambar 40. Komponen pada tromol


1) Kedudukan ujung sepatu

2) Kedudukan pegas

3) Pemasangan batangpenghubung

4) Pengunci sepatu

5) Kedudukan pegas

6) Kedudukan ujung sepatu

 Periksa tebal kanvas. Jika kurang dari 1,5 mm ataukeling kanvas


sudah tercoret,kanvas harus diganti baru.
Gambar 41. Ketebalan Kanvas

 Periksa permukaan kanvas. Kalau permukaannya keras dan


berkilat, nilai geseknya kurang. Kanvas harus digosok atau
diganti baru agar tercapai efektifitas rem yang normal.

Gambar 42. Permukaan kanvas

 Permukaan kanvas yang kotor karena oli aksel atau cairan


rembiasanya diganti baru.
Gambar 43. Kanvas Kotor

 Permukaan yang buram atau berkilat lemah menunjukkan


kondisi kanvas yang normal. Tidak perlu digosok

 Periksa kebocoran pada sil poros aksel (hanya pada aksel


rigiddengan penggerak roda). Kebocoran dapat dilihat pada
piringan rem dan pada poros aksel yang basah karena oli. Sil
yang bocor harus diganti baru

Gambar 44. Kondisi kampas yang baik


 Periksa kebocoran pada silinder rem. Jika ada, semua silinder rem
pada aksel yang diperiksa harus di overhaul atau diganti baru.
Gambar 45. Silinder Rem

 Untuk memeriksa kebocoran, lihat juga bagian dalam karet pelindung


debu silinder rem.

Gambar 46. Karet pelindung debu

3. Rem Parkir
Masalah yang biasa terjadipada rem tangan adalah ketika memarkir
kendaraan. Pada tempat yang menurun, kendaraan masih juga
bergerak. Hal umum sebagai penyebab masalah pengereman di
antaranya adalah:
a. Kawat penarik telah mulur/ kendor atau karat.
b. Tempat sambungan kendor atau karat.
c. Penyetelan kurang tepat.
d. Jarak bidang pengereman antara kanvas rem/ pad dan tromol/
cakram terlalu besar.
Oleh karena itu, sebelum kegiatan perbaikan, pemeriksaan terhadap
komponen dan cara kerjanya harus dilakukan, yaitu:
a. Pastikan seluruh komponen berada pada kondisi normal dan dapat
digunakan dengan baik.
b. Periksa gerakan tuas rem dengan cara menarik sampai kedudukan
pengerem, dan terdengar suara “klik” sesuai spesifikasi. Posisi tuas
rem yang benar biasanya setengah dari keseluruhan gerakan tuas.
Apabila setelah dilakukanpemeriksaan, sedangkan kerjarem tidak
memperoleh hasil yang memuaskan, lakukanperbaikan dan penyetelan.
a. Bilamana tarikan kawat rem tidak lancar, berikanlah pelumasan
jika masih memungkinkan.
b. Bilamana tarikan kawat melebihi spesifikasi karena kawat mulur,
gantilah kawat beserta kelengkapannya.
c. Bila tarikan kawat melebihi spesifikasi karena setelan, lakukan
penyetelan pada baut penyetel yang ada di tuas. Atau bilamana
masih baik, dapat juga dilakukan penyetelan di bagian penyama
(equalizer) di bagian bawah kendaraan.

Gambar 47. Tuas rem parker

d. Untuk penyetelan jarak bidang pengereman pada rem tromol tanpa


penyetel otomatis, melalui pemutaran bintang (star) penyetel yang
ada dalam tromol. Sedangkan, pada rem tromol dengan penyetel
otomatis, jarak bidang pengereman telah dijamin oleh penyetel
otomatis.
Gambar 48. Komponen pada tromol
1) Tuas penyetel
2) Silinder roda
3) Pegas pengembali
4) Mur penyetel dengan penghubung
berulir
5) Penahan
6) Tuas rem parkir
7) Sepatu rem
8) Jangkar (Anchor)
9) Pegas Pengendali
10)Sepatu Rem
11)Penahan
12)Mur penahan sepatu rem

e. Untuk penyetelan jarak bidang pengereman pada rem cakram,


menggunakan sekrup penyetel (3) apabila dilakukan, pengereman,
tuas rem (2) karena tarikan kabel rem akan menekan piston beserta
padnya melawan cakram dengan baik.
B. Prosedur Perawatan Rem Pada Mobil Mitsubishi Triton
Pada dasarnya kendaraan mempunyai umur atau jangka waktu
operasi, sebelumnya jadwal perawatan dipatuhi, maka dengan demkian
harus diperlukaan perbaikan secara bekala. Berikut beberapa prosedus
yang perlu diperhatikan:
1. Pemeriksaan Kendaraan.
Seorang pengendara perlu mengetahui kondisi normal kendaraan
sehingga jika ada masalah dalam operasi kendaraan,
pengemudi/pemiliknya dapat mengetahui apa yang terjadi kerusakan
atau tidak kepada kendaraannya.
2. Identifikasi Kerusakan
Setelah diketahui ada bagian yang mengalami kerusakan, dengan
semestinya perlu kita lakukan pengindetifikasikan kerusakan yang
terjadi, itu dapat dilakukan dengan alat indra.

3. Perbaikan Kerusakan
Setelah diketahui bagian yang rusak dapat segera dilakukan perbaikan,
Sebelumnya kita harus perlu pengetahuan tentang mekanisme dan
tentang cara pemasangan komponen yang benar danp eralatan yang
memadai.
4. Pemeriksaan Ulang
Jika telah dilakukan perbaikan perlu diperiksa apakah bagian yang
rusak sudah bekerja dengan baik kembali.
Perawatan atau pemeliharaan mobil sudah dikenal sejak pertengahan
abad 20. Kata pemeliharaan itu sendiri berasal dari bahasa Inggris
“Maintenance”. Menurut bintoro (2013:9) Pemeliharaan (Maintenance)
adalah tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau
untuk memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Sistem
rem memerlukan perawatan agar kapanpun dan dimanapun kendaraan
akan digunakan, kendaraan selalu siap dioperasikan. Kendaraan
membantu kelancaran transportasi orang maupun barang. Dengan kondisi
selalu siap, kendaraan merupakan faktor yang menguntungkan, bukan
merugikan. Perawatan bertujuan untuk mempertahankan kondisi sistem
rem secara maksimal, mencegah terjadinya kerusakan yang fatal secara
dini, meningkatkan usia komponen sistem rem dan juga untuk
kenyamanan dan keselamatan berkendara.
1. Perawatan sistem rem yang dilakukan secara rutin dan berkala
diantaranya:
a. Periksa lampu indikator abs
Jika kunci kontak di ON kan harus menyala dan kemudian mati,
jika lampu abs berkedip maka terjadi kerusakan pada sistem abs.
Jika lampu indikator menyala maka periksa:
1. Konektor penghubung di ABS control module
Periksa konektor penghubung ABS control module apakah
kendor atau tidak, jika kendor bisa jadi menyebabkan lampu
indikator ABS menyala.

Gambar 49. Konektor penghubung di ABS


2. Speed sensor rem ABS
Periksa Speed sensor pada roda pakah konektornya kendor atau
tidak, jika tidak kendor maka periksa sensor, jika kotor
dibersihkan, jika sensor mati maka perlu diganti.
Gambar 50. Speed sensor rem ABS

4. Unit Kontrol Tekanan (Actuator)Periksa unit kontrol tekanan


(Actuator) apakah terjadi kebocoran atau tidak, periksa
konektor kabel penghubung unit kontrol tekanan (Actuator).

Gambar 51. Actuator

b. Periksa jarak main pedal rem


c. Periksa kekuatan boster rem dengan cara hidupkan mesin, jika
mesin hidup rem diinjak terasa berat maka bisa terjadi kerusakan
pada boster rem.
d. Periksa kondisi level ketinggian minyak rem seminggu sekali atau
setiap hari. Ganti minyak rem setiap 50.000 km.
e. Periksa saluran selang pada sistem rem mobil apa bila terjadi
pengurangan minyak rem. Apakah terjadi kebocoran atau tidak
pada saluran sisterm rem.
f. Lepas kanvas rem/pad cakram pada dudukannya.
g. Periksa ketebalan atau ganti kanvas rem setiap 25.000 km. Atau
lebih cepat sesuai kondisi pemakaian.
h. Amplas/sikat pada permukaan kanvas rem.
i. Gunakan pembersih karbon yang kusus rem atau biasa disebut
(Brake Cleaner).
j. Setelah kampas rem diperiksa dan dibersihkan maka pasang
kembali kampas rem.
k. Lakukan servis pada sistem rem tromol dan cakram setiap 50.000
km.

Adapun dalam melakukan perawatan sistem rem kita perlu


mempehatikan beberapa aspek, seperti perlengkapan keamanan
kerja (safety), peralatan kerja dan bahan-bahan serata langkah-
langkah perbaikan.
1. Perlengkapan Safety
Perlengkapan keamanan kerja (safety) ialah Seperangkat
alat yang digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian
atau seluruh tubuhnya dari potensi bahaya atau kecelakaan
kerja. Pada perlengkapan ini sangat disarankan supaya
digunakan menurut prosedur dan harus memenuhi standar
nasional. Berikut pelengkapan safety yang harus dipakai dalam
perbaikan rem:
a. Wear Pack

Gambar 52. Wear pack


Wear pack berfungsi untuk melindungi kulit dari benda kasar
dan tajam serta melindungi dari tempat/lingkungan yang
kotor
b. Helm

Gambar 53. Helm


Helm berfungsi melindungi kepala dari cidera akibat benda-
benda jatuh dan melindungi kepala dari benturan pada benda
keras/tajam
c. Masker

Gambar 54. Masker

Masker berfungsi untuk mulut dan hidung dari partikel-


partikel/debu/asap yang cukup berbahaya bagi organ tubuh.
d. Sarung Tangan
Gambar 55. Sarung Tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari luka
tersayat atau tertusuk oleh tepi-tepi/ujung-ujung runcing pada
benda keras.

e. Sepatu Safety

Gambar 56. Sepatu Safety

Sepatu safety berfungsi untuk melindungi bagian kaki (ujung


jari-jari kaki) dari cidera akibat tertimpa benda-benda berat
dan menjaga pemakai agar tidak mudah terpelest pada
tempat-tempat yang licin.

2. Peralatan Kerja

Beberapa aspek yeng perlu diperhatikan dalam peralatan


kerja ialah: Alat yang digunakan harus sesuai dengan troubelnya
serta sesuai dengan kebutuhan, alat haru memenuhi standar
nasional, sebelum menggunakan alat sebaiknya mengecek atau
mengkalibrasinya terlebih dahulu. Berikut peralatan yang
digunakan dalam trouble disc brake (rem cakram):
a. Kunci Sock

Gambar 57. Kunci sok


Kunci sok berfungsi untuk mengencangkan dan
mengeandurkan baut/mur
b. Kunci Pas/Ring (Kunci Kombinasi)

Gambar 58. Kunci pas/ring

Kunci kombinasi adalah alat yang berfungsi untuk


mengencangkan baut/mur.
c. Impact Tool

Gambar 59. Impact Tool


Impac tool merupakan alat bantu untuk kunci sok yang
berfungsi sebagai pemutar agar lebih cepat dan mudah

d. Disc Brake Piston Spreader


Disc Brake Piston Spreader berfungsi untuk mendorong
piston rem.

Gambar 60. Disc Brake Piston

e. Lift atau Dongkrak


Lift/dongkrak adalah alat yang berfungsi menaikan benda
berat dan kendaraan

Gambar 61. Lift atau Dongkrak


f. Kompresor
Kompresor berfungsi untuk melayani udara yang bertekanan,
yaitu dengan cara mengisap udara luar dan
dikompresikannya dalam suatu sistem atau tabung kompresor
itu sendiri.

Gambar 62. Kompresor


g. Jangka Sorong
Jangka sororong berfungsi untuk mengukur diameter bagian
dalam, diameter bagian luar, dan kedalaman benda serta
mengukur ketebalan benda.

Gambar 63. Jangka sorong

h. Air Duster Gun


Air duster gun adalah alat bantu untuk menyemprotkan angin
(udara) dari kompresor agar dapat terarah.

Gambar 64. Air duster gun


i. Brake Cleaner
Brake clearner adalah cairan yang berfungsi untuk
membersihkan kompnen rem dari kotoran atau korosi (karat)
yang menempel.

Gambar 65. Brake clearner

i. Kampas Rem
Gambar 66. Kampas Rem
j. Amplas
Ampelas berfungsi untuk meratakan dan menghaluskan
bendan-benda padat/keras

Gambar 67. Ampelas


k. Fender Cover

Gambar 68. Fender cover


Fender cover berfungsi untuk melindungi body mobil agar
tidak lecet/tergores saat terkena benda kasar.
Langkah-langkah Perawatan dan Perbaikan Rem Pada Mobil
mitsubishi Triton :
1. Melepas Roda Mobil
Kendorkan mur pada ban mobil terlebih dahulu, sebelum di
angkat dengan dongkrak. Gunakan rem tangan untuk
menahan ban supaya tidak ikut berputar
Gambar 69. Melepas roda mobil
2. Naikan/angkat mobil dengan menggunakan dongkrak.

3. Lepaskan semua mur/baut roda menggunakan impact dan


kunci sok 21 atau menggunakan kunci roda manual,
kemudian lepaskan roda dengan cara angkat dan tarik
keluar.

4. Melepaskan baut caliper menggunakan kunci ring 14,


kemudian buka caliper dengan cara menaikan caliper keatas.

Gambar 70. Melepaskan baut caliper


5. Lepaskan masing-masing kampas menggunakan tangan atau
pun alat bantu lainnya. Membersihkan setiap komponen rem
menggunakan brake clearner dan semprot dengan
kompresor.
Gambar 71. Melepas kampas
6. Mengecek dan Mengukur ketebalan kampas rem dengan
jangka sorong

Gambar 72. Mengukur tebal kampas


Ukuran tebal Pad rem tidak boleh kurang dari 1,0 mm, bila
kurang harus diganti. (tidak boleh kurang sesuai sepesifikasi
pabrik). Bila keausan pada tidak rata juga harus diganti.
Namun jika masih tebal maka hanya perlu di amplas untuk
membersihkan minyak atau kotoran yang menempel pada
kampas.
7. Memasang kampas
Ratakan kampas menggunakan ampelas, kemudian oleskan
sedikit cream grease pada bagian kampas rem dan baut
caliper.
Gambar 73. Cream grease
Memasang kampas sesuai posisi dan jangan sampai terbalik.
Kemudian tutup kembali kampas rem dengan caliper rem
secara perlahan dan baut

Gambar 74. Memasang kampas

8. Terakhir memasang kembali roda dan baut secara menyilang


untuk mendapat kerapatan yang rata pada roda. Kemudian
menurunkan mobil secara perlahan. Lalu membereskan dan
memrapikan kembali peralatan.
KERUSAKAN REM
Kondisi Penyebab Perbaikan
Lampu 1. Kabel penghubung  Sambung kembali kabel-kabel
indikator ABS sensor ada yang putus yang putus.
menyala 2. Sensor ABS kotor dan  Bersihkan sensor ABS , jika
rusak rusak ganti sensor ABS yang
rusak dengan yang baru.
 Kencangkan kembali konektor
kabel penghubung
3. Konektor kabel
penghubung pada ABS
control Unit kendor.
Gerak pedal 1. Beberapa bagian dari  Periksa sistem rem dan
rem berlebihan sistem rem rusak perbaiki yang rusak
2. Minyak rem dalam  Isi minyak rem sesuai dengan
silinder habis spesifikasi
3. Terdapat udara pada  Periksa kebocoran pada sistem
sistem rem rem
4. Sistem penyetelan  Periksa lampu indikator
otomatis rem belakang peringatan kapasitas minyak
tidak berfungsi rem.
 Buang udara dari sistem rem
dengan cara membleding.
 Perbaiki dan setel kembali rem.
 Ganti sepatu rem
 Ganti kampas rem yang sudah
5. Sepatu rem bengkok aus dengan kampas rem baru.
6. Kampas rem aus  Jika masih tebal maka tromol
rem atau disc perlu di bubut.
Tetapi jika tingkat keausan
7. Tromol dan disc rotor
sudah parah maka perlu diganti
aus
dengan yang baru.
Membuang 1. Piston master silinder  Perbaiki master silinder, ganti
kekiri tidak kembali dengan sealnya.
baik
2. Selang atau pipa rem  Ganti pipa rem
terhambat atau buntu
3. Penyetelan rem tangan  Periksa dan setel sesuai dengan
dan rem belakang tidak spesifikasi
benar
4. Return spring lemah  Ganti retrun spring yang sudah
lemah.
5. Kabel atau tuas rem  Perbaiki atau ganti
tangan lemah Perbaiki bila perlu
6. Silinder atau caliper  Perbaiki silinder caliper,
piston macet periksa apakah baret atau
tidak, ganti sealnya.

Pedal rem 1. Bearing roda kendur  Kencangkan baut bearing roda


Bergetar atau rusak dan jika bearing sudah rusak
maka ganti bearing
 Ganti steering knuckle yang
2. Steering knuckle atau sudah bengkok
shaft axle bengkok  Periksa sesuai petunjuk jika
3. Disc tidak rata diluar spesifikasi ganti disc
atau di bubut agar disc rata
kembali.
 Periksa sesuai petunjuk jika
4. Keparalelan antar rem diluar spesifikasi ganti disc
pada roda tidak sesuai atau bubut
dengan spesifikasi.  Periksa ketidak bulatan tromol,
5. Tromol belakang tidak perbaiki atau ganti tromol
bulat dengan yang baru

 Bersihkan kanpas rem tromol


rem dan disc rem dengan
menggunakan cairan
pembersih.
 Perbaiki dengan di amplas atau
jika sudah parah ganti dengan
yang baru.
 Ganti shoe
 ganti bearing roda
1. Kampas rem, disc rem  Ganti atau kencangkan kembali
dan tromol rem kotor
kotor
2. Shoe mengeras atau ada
benda didalamnya

3. Shoe aus
4. Bearing roda rusak
5. Baut mounting kendur
atau back plate
bengkok

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari laporan magang industri yang telah diuraikan
diatas pada perawatan rem di Bengkel Mitsubishi , maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Kegiatan perawatan sistem rem pada mobil Mitsubishi Triton
adalah kegiatan perawatan kendaraan yang bertujuan untuk
merawat, menjaga, dan memulihkan kinerja rem dari mobil agar
kembali baik dari aspek performa mesin maupun dari aspek
kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara.
2. Mahasiswa mengerti dan melaksanakan prosedur yang dilakukan
pada pembahasan di industry sesuai dengan kajian teori pada BAB
III dilaksanakan dengan baik, dari awal pemeriksaan serta prosedur
perawatan kendaraan.
3. Setelah dilakukan proses peraawatan mahasiswa dapat
mengidentifikasi komponen dan dapat menyimpulkan komponen-
komponen yang harus diganti atau diperbaiki pada proses
perawatan sistem rem pada mobil Triton

B. Saran-saran
Setelah melakukan magang industri di Bengkel Dion Motor Variasi
Bantul masukan dan saran merupakan catatan penting yang harus
digaris bawahi agar kegiatan magang industry (MI) dapat berjalan
lebih baik. Masukan dan saran dapat diperoleh dari berbagai sumber.
Saran dan masukan tersebut sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
a. Mempersiapkan diri baik dari segi fisik dan mental sebelum
melaksanakan praktik industry
b. Bersikap sopan dan santun terhadap karyawan ataupun
seseorang yang berada dalam lingkungan bengkel.
c. Sikap kerja dan disiplin kerja harus dilaksanakan secara
maksimal dan sungguh-sungguh.
d. Banyaklah bertanya dan konsultasi dengan pembimbing industri
untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih
maju.
2. Bagi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
a. Perlu diadakan monitoring terhadap pelaksanaan praktik
industri dengan tujuan untuk pemantauan dan pengawasan
mahasiswa yang melaksanakan praktik industri.
b. Kualitas dan kuantitas pembekalan praktik industri herus
ditingkatkan agar mahasiswa benar-benar siap terjun dalam
melaksanakan praktik industri.
c. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan pihak industri baik
dalam penyediaan tempat bagi mahasiswa yang melaksanakan
praktik industri maupun saling tukar-menukar ilmu pengetahuan
terbaru. Sehingga mahasiswa tidak bingung saat menentukan
tempak praktik industri.

3. Bagi Industri/Bengkel

a. Perlu adanya apresiasi yang tinggi kepada karyawan, agar


termotivasi untuk selalu melakukan peningkatan kualitas.

b. Meningkatkan kerjasama dengan pihak Universitas


Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA
Maulana, Agung. Nurhadi, Yahan. 2010.Model Dinamika Pada Sistem
Pengereman Mobil, Jakarta: Universitas Pancasila

Daryanto. 2014. Teknik Automobil Lengkap. Bandung: Yrama Wdya

Bambang Sujatmiko. 2005. Pemeliharaan dan Service Sistem Rem. Semarang


Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Mitsubushi. 2006. Soft Copy Manual Book Mitsuishi Strada Triton. Jakarta :
Penerbit PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motor.

Sugiarto, Arif. 2007. “Cara Kerja dan Perbaikan Rem Disk Break”. Universitas
Negri Semarang, Semarang

Anonim. 1980. L100 Mitsubishi Minicab Manual. Jakarta: Penerbit PT.Krama


Yudha Tiga Berlian Motor

Adun. DKK.2005. Overhoul Komponen Sistem Rem. Jakarta: Departemen


Pendidikan Nasional
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai