Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

Term Of Reference (TOR)


KULIAH LAPANGAN HUKUM LINGKUNGAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVESRSITAS NASIONAL

I. Latar Belakang
Relasi Mahasiswa, Perguruan Tinggi dan Masyarakat tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Keberadaannya sangat
berkaitan, sebab kemajuan sebuah tatanan peradaban suatu bangsa
terletak pada sumbangsih Perguruan Tinggi yang didalamnya terdapat
mahasiswa, kepada masyarakat secara luas. Puncak tertinggi
pencapaian sebuah institusi perguruan tinggi pada akhirnya terletak
pada apa yang telah diciptakan untuk pemajuan harkat dan martabat
kemanusiaan. Dimana, proses akademis yang berlangsung secara
berkesinambungan itu mereproduksi wacana kehidupan yang ilmiah,
dinamis dan mendorong kebudayaan baru senafas dengan
perkembangan zaman.
Tri Dharma Perguruan Tinggi; Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat tampaknya sangat relevan dengan
situasi kehidupan masyarakat saat ini. Meskipun kita memasuki era post
modernisme, masih saja persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi
umat manusia berkutat pada persoalan pemenuhan akan hak dasar
hidup. Salah satunya adalah hak mendapatkan ruang hidup yang layak.
Kita mafhumi bersama bahwa eksistensi manusia di muka
bumi ini merupakan bagian integral dari lingkungan hidupnya. Namun,
pada kenyataannya, modernisme telah meninggalkan kerusakan
lingkungan yang kian menghawatirkan. Dimana kehidupan modern
telah menusuk degub jantung kemanusiaan. Aktifitas berupa industri,
pembangunan pemukiman dan kawasan baru, serta kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan lingkungan, setidaknya telah menurunkan
kualitas lingkungan itu sendiri. Satu sisi, kita dihadapkan pada rantai
lingkungan hidup yang makin tidak seimbang. Namun disisi lainnya,
derap deru pembangunan sangat dibutuhkan guna mempercepat
akselerasi kemajuan dan kesejajaran dengan bangsa-bangsa lain di
dunia.
Dilema ini merupakan tugas berat yang harus ditanggung oleh
generasi masa depan. Dan pada titik ini, kehadiran Perguruan Tinggi
sangat dinantikan. Sebab, keberdaannya sebagai institusi netral
berbasis riset dan pengabdian merupakan oase ditengah silang
sengkarut penghisapan sumber daya alam dan lingkungan atas nama
pembangunan. Kehadiran Perguruan Tinggi pula, sebagai upaya
transformasi pengetahuan kepada masyarakat juga mahasiswa untuk
belajar langsung dari masyarakat tentang kearifan lokal.
Kuliah Lapangan Hukum Lingkungan merupakan upaya dari
institusi Perguruan Tinggi untuk berperan serta dalam upaya merasakan
realitas lingkungan dan kehidupan masyarakat disekitarnya. Kuliah
lapangan ini merupakan upaya mengkontekstualisasikan ketentuan
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dimana, aspek-aspek lingkungan
ditinjau dari tiga perspektif yaitu hukum administrasi, pidana dan
perdata. Selain itu, aspek ekonomi lingkungan sangatlah penting,
karena umur lingkungan dan aktifitas yang ada didalamnya sangat
berkaitan dalam mempengaruhi kualitas lingkungan hidup itu sendiri.
Dengan demikian, Kuliah Lapangan ini merupakan upaya
penting sebagai bagian dari pendalaman materi Hukum Lingkungan
secara nyata dan juga upaya mendekatkan mahasiswa pada persoalan-
persoalan lingkungan yang hadir ditengah kehidupan masyarakat.
Pemilihan lokasi kuliah lapangan tidak mengurangi subtansi dan
kompleksitas persoalan yang akan dikaji. Oleh karena hal ini hanya
sebatas persoalan waktu saja.

II. Ruang Lingkup


Kuliah Lapangan (KL) adalah kerja lapangan yang dilaksanakan
mahasiswa dalam waktu yang telah ditentukan. Mata kuliah PKL
dilaksanakan dengan bobot 2 sks dan diprogram oleh mahasiswa
Program Studi S-1 Matematika pada semester VI/VII (enam/tuju open
semester). Agar tidak mengganggu proses pembelajaran, PKL dapat
dilaksanakan pada masa liburan antar semester. Ruang lingkup Praktek
Kerja Lapangan meliputi (dapat dipilih): 1. Magang kerja : mengkaji dan
menganalisa sistem kerja di lembaga tempat praktek 2. Menyelesaikan
problema yang ada di lembaga tempat praktek sesuai dengan bekal
ilmu matematika yang dimiliki 3. Memberikan perbaikan sistem kerja
yang sudah ada sehingga diperoleh sistem yang lebih efektif dan
efisien. 4. Praktek mengajar di lembaga pendidikan formal (sekolah,
madrasah minimal setingkat SMP)

III. Tujuan
Praktek Kerja Lapangan diselenggarakan dengan tujuan sebagai
berikut : 1. Melatih mahasiswa agar mampu bermasyarakat dalam dunia
kerja 2. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang sistem
kerja di suatu lembaga atau instansi
. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang penerapan teori
yang telah dipelajari di bangku kuliah pada permasalahan riil di dunia
kerja 4. Memberikan pembekalan pada mahasiswa dalam rangka
menyongsong era industri dan persaingan bebas.

IV. Manfaat
Adanya praktek kerja lapangan ini diharapkan dapat mencapai
beberapa manfaat, yaitu : 1. Bagi mahasiswa: dapat meningkatkan
wawasan keilmuan mahasiswa tentang situasi dan sistem dunia kerja 2.
Bagi Program Studi: dapat menjadi tolok ukur pencapaian kinerja
program studi khususnya untuk mengevaluasi penerimaan hasil
pembelajaran oleh dunia kerja 3. Bagi Lembaga/instansi tempat PKL:
hasil pengkajian dan analisa yang dilakukan selama PKL dapat menjadi
bahan masukan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan
perusahaan di masa yang akan datang.

V. Penyusunan Laporan
Setelah mahasiswa melakukan PKL, maka diwajibkan menyusun laporan
dalam jangka waktu paling lama 2 bulan setelah pelaksanaan PKL.
Penyusunan laporan harus mengikuti format laporan yang berlaku
(terlampir).

VI. Lampiran
a. Format laporan
b. Surat pengantar ke Lembaga/Instansi
c. Surat persetujuan menjadi tempat Kuliah Lapangan
d. Daftar hadir Kuliah Lapangan

Anda mungkin juga menyukai