Anda di halaman 1dari 4

Artanti Putri Candraningtyas

183112330050157
Hukum Pajak R03

Minggu I.
Jelaskan, disertai contoh.
Fungsi Pajak ada 3(tiga):
1.Fungsi Anggaran(Budgetair)
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan
pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak.
Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang,
pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari
tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan
pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan
pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.

2.Fungsi Pengaturan(Reguleren)
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan
fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam
rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan
berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri,
pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.

3.Fungsi Kedaulatan NKRI

Minggu II.
Sebutkan ada berapa macam Pajak Pusat, Pajak Provinsi, dan Pajak Kabupaten/Kota di
seluruh Indonesia
Jenis Pajak berdasarkan kewenangan pemungutannya dibagi 3(tiga), yaitu:
I. Pajak Pusat/Nasional.
 Pajak Penghasilan (PPh)
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM)
 Bea Meterai
 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)\Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB)

II. Pajak Provinsi


 Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air;
 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air;
 Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor;
 Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.

III. Pajak Kabupaten/Kota


 Pajak Hotel;
 Pajak Restoran;
 Pajak Hiburan;
 Pajak Reklame;
 Pajak Penerangan Jalan;
 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C;
 Pajak Parkir.

Minggu III.
Apa yang Saudara/Saudari ketahui tentang Insentif dan Fasilitas Pajak.
Jelaskan dan berikan contoh.
 Insentif adalah kompensasi khusus yang diberikan perusahaan kepada karyawan, di luar gaji
utamanya, untuk membantu memotivasi atau mendorong karyawan tersebut agar lebih giat
dalam bekerja dan berusaha untuk terus memperbaiki prestasi kerja di perusahaan.

Contohnya:

Insentif Finansial: Berbentuk bonus, komisi yang dihitung berdasarkan penjualan yang


melebihi standar, pembayaran yang ditangguhkan.

Insentif Non-Finansial: Insentif bukan uang yang tersedia, misalnya hiburan, pendidikan,


latihan, pujian, terjaminnya tempat kerja, terjaminnya komunikasi yang baik antara atasan
dan bawahan.

Insentif Sosial: Lebih kepada keadaan dan sikap dari para rekan kerja.

Fasilitas Pajak adalah kemudahan atau perlakuan khusus terhadap wajib pajak tertentu atau
objek pajak tertentu dengan kriteria tertentu
Contohnya: Fasilitas umum seperti jembatan penyebrangan, tol, dll merupakan pembangunan
dengan hasil pajak dan merupakan fasilitas pajak.

Minggu IV.
Pemungutan Pajak yang baik bagi suatu negara yang adil dan beradap, termasuk Indonesia,
harus memenuhi 4(empat) syarat, yang dikenal The Fourth Maxim of Adam Smith.
Jelaskan

1. Asas Equality, pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus sesuai dengan
kemampuan dan penghasilan wajib pajak. Negara tidak boleh bertindak diskriminatif
terhadap wajib pajak.
2. Asas Certainty, semua pungutan pajak harus berdasarkan UU, sehingga bagi yang
melanggar akan dapat dikenai sanksi hukum.
3. Asas Convinience of Payment, pajak harus dipungut pada saat yang tepat bagi wajib
pajak (saat yang paling baik), misalnya disaat wajib pajak baru menerima
penghasilannya atau disaat wajib pajak menerima hadiah.
4. Asas Efficiency, biaya pemungutan pajak diusahakan sehemat mungkin, jangan
sampai terjadi biaya pemungutan pajak lebih besar dari hasil pemungutan pajak

Minggu V.
Tarif Pajak yang baik adalah yang memperhatikan kemampuan atau daya pikul dari Wajib
Pajak.
Jelaskan, Berikan contoh perbedaan antara:
1. Tarif Proporsional
Tarif berupa presentase yang tepat terhadap beberapa pun jumlah yang dikenai pajak,
sehingga besarnya pajak yang terutang prposional terhadap besarnya nilai yang
dikenai pajak.
Contohnya: Untuk penyerahan barang kena pajak didalam daerah pabean akan
dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%

2. Tarif Progresif
Tarif berupa jumlah yang tetap ( sama ) terhadap berapapun jumlah yang dikenai
pajak, sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.
Contohnya: Besarnya tarif Bea Materai untuk cek dan bilyet giro dengan nilai
nominal berapapun adalah Rp. 3000,-

3. Tarif Degresif
Persentase tariff yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai pajak
semakin besar.
Contohnya: Pasal 17 Undang- Undang Pajak Penghasilan untuk Wajib Pajhak orang
pribadi dalam negeri.

Minggu VI.
buatlah Resume dan apa pendapat anda tentang Penurunan Tarif PPh Badan dari 25%
menjadi 23% berdasar Perppu No. 1 Tahun 2020, dalam Siaran Pers Direktorat Jenderal
Pajak sebagai berikut:

Resume:
Berdasarkan implementasi penurunan tarif pajak penghasilan badan dalam penghitungan PPH
pasal 29 dan angsuraan PPH pasal 25 adalah keputusan yang baik karena pada saat pandemi
seperti ini tidak hanya negara yang mengalami kerugian tetapi juga banyak perusahaan yang
mengalami kerugian yang berdampak berkurangnya penghasilan karyawan tersebut dan
bahkan beberapa perusahaan yang mengurangi pegawainya akibatnya banyak pengangguran
baru di indonesia saat ini dan semoga juga dengan adanya penurunan PPH dapat membantu
mengurangi dampak negatif yang terjadi saat pandemi ini.

Anda mungkin juga menyukai