DISUSUN OLEH :
KELAS : REGULER B
PENDIDIKAN MASYARAKAT
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep dasar kebijakan tepat pada waktunya.
Dalam meneyelesikan tugas makalah ini saya menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dalam penulisan ini kiranya Pembaca dapat memberi saran yang membangun .
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
M Hussein
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. MANFAAT
D. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Definisi Kebijakan
Secara harfiah ilmu kebijakan adalah terjemahan langsung dari kata policy science. Beberapa
penulis besar menggunakan istilah public policy dan public policy analysis dalam pengertian
yang tidak berbeda. Terdapat beberapa pendapat mengenai kebijakan, antara lain :
Kebijakan adalah suatu aturan tertulis hasil keputusan formal organisasi yang
mengatur nilai dan perilaku seluruh komponen dalam organisasi yang bersifat
Kebijakan adalah berbagai unsur atau ekspresi dari sejumlah program dan
keputusan.
Policy adalah metode aksi yang diputuskan sedemikian rupa atas dasar alternatif yang
sekiranya dapat dipergunakan untuk mengatur dan memutuskan hal apa saja baik di masa
Kebijakan adalah serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang mesti
diikuti dan dilakukan oleh para pelakunya untuk memecahkan suatu masalah.
Dari beberapa pendapat para ahli menegenai pengertian kebijakan diatas, dapat
disimpulkan bahwa definisi kebijakan adalah suatu aturan tertulis yang dibentuk oleh suatu
organisasi dan merupakan hasil dari sebuah keputusan organisasi tersebut yang digunakan
sebagai suatu patokan untuk mencapai suatu tata nilai yang baru dan sebagai solusi untuk
memecahkan masalah.
Prinsip Kebijakan
Beberapa prinsip kebijakan menurut Freegard dalam bukunya Ethical Practice for Health
Kebijakan itu dibuat dengan tegas dan jelas, didukung oleh nilai dasar kebijakan yang
2. Kebijakan membantu pemecahan konflik
Kebijakan yang dibuat harus dapat digunakan sebagai rujukan dalam penyelesaian
suatu konflik yang timbul. Tidak semua kebijakan dibuat pada saat masalah atau
konflik itu muncul. Kebijakan dapat dibuat untuk mencegah timbulnya suatu konflik,
namun tetap diharapkan kebijakan itu akan menyelesaiakan konflik jika konflik itu
timbul.
3. Kebijakan yang konsisten
Pedoman kebijakan harus jelas sehingga semua anggota pelaksana dari kebijakan
tersebut memiliki persepsi yang sama mengenai kebijakan tersebut agar dapat
dilaksanakan dengan baik. Kebijakan dibuat dengan kata yang mudah dimengerti dan
tidak menyebabkan ambigu ataupun timbulnya persepsi yang berbeda bagi setiap
pelaksananya. Kebijakan yang konsisten juga berarti kebijakan itu berlaku sama di
4. Kebijakan fleksibel
Pada prinsip diatas dijelaskan bahwa kebijakan bersifat konsisten, tapi kebijakan pada
prinsip ini juga harus bersifat fleksibel.Kebijakan harus bisa memberikan kelonggaran
ataupun pengecualian pada suatu kondisi tertentu, sehingga pelaksana kebijakan itu
diharapkan dapat bertindak secara bijaksana. Konsistensi dilihat dalam penerapannya
pada seluruh wilayah dan dilaksanakan oleh semua pelaksana kebijakan itu sendiri.
5. Kebijakan dinamis
Kebijakan dapat berubah sesuai dengan kondisi internal maupun eksternal dari
organisasi itu, sehingga kebijakan dapat terus berkembang sesuai dengan kebutuhan
organisasi tersebut.
6. Beberapa orang yang menafsirkan dan menerapkan kebijakan itu sendiri
Kebijakan yang baik tidak akan bisa berjalan dengan baik jika para pelaksana tidak
dapat atau tidak mau menjalankannya. Tidak jarang suatu kebijakan menjadi gagal
karena para pelaksananya yang tidak setuju dengan kebijakan itu. Mereka kemudian
berusaha untuk merusak kebijakan itu dengan menerapkan dan mempersepsikan
kebijakan itu dengan buruk. Jadi, para pelaksana kebijakan ini sangat mempengaruhi
kesuksesan dari kebijakan itu sendiri.
7. Kebijakan didukung oleh pendidikan
Pendidikan ini diperlukan saat pembuatan awal kebijakan, agar isi dari kebijakan yang
dibuat dapat dipahami atau dipersepsikan sama oleh semua orang atau pelaksana
kebijakan tersebut.
8. Kebijakan dengan waktu terbatas
Sesuai dengan karakteristik kebijakan yang dinamis, maka suatu kebijakan memiliki
batasan tertentu. Hal ini bukan berarti kebijakan itu dihapuskan karena dianggap tidak
berguna, melainkan kebijakan itu terus diperbarui sehingga kebijakan tersebut dapat
menjadi lebih tepat atau sesuai dengan kebutuhan organisasi yang bersangkutan.
Unsur Kebijakan
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Kebijakan adalah suatu aturan tertulis yang dibentuk oleh suatu organisasi dan
merupakan hasil dari sebuah keputusan organisasi tersebut yang digunakan sebagai suatu
patokan untuk mencapai suatu tata nilai yang baru dan sebagai solusi untuk memecahkan
masalah. Kebijakan memiliki beberapa prinsip,diantaranya kebijakan sebagai pemecah
konflik,kebijakan dinamis,kebijakan konsisten, kebijakan fleksibel dan lain sebagainya.
Kebijakan juga memiliki 5 unsur utama yaitu 1.Masalah public, dimana kebijakan akan
disesuaikan dengan masalah apa yang dimiliki sehingga bias menerapkan sebuah kebijakan yang
tepat bagi public. 2. Nilai kebijakan,kebijakan itu sendiri harus memiliki sebuah nilai yang
bertujuan menciptakan sebuah tatanan baru didalam organisasi atau lainnya. 3. Siklus
kebijakan ,proses penetapan sebuah kebijakan, 4. Pendekatan kebijakan ,pendekatan apa yang
dilakukan dalam pelaksanaan kebijakan tadi, 5. Konsekuensi kebijakan,dalam setiap penerapan
kebijakan pasti memiliki sebab akibat yang akan terjadi dan dampak apa yang akan di timbulkan
dalam penerapan kebijakan tersebut.
B. SARAN
Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan tugas
makalah selanjutnya. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno, Budi.2008.Kebijakan Publik, Teori dan Proses Edisi Revisi.Jakarta : PT. Buku Kita