Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR KEBIJAKAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : M MUHAIMIN HUSSEIN (1181171016)

KELAS : REGULER B

MATA KULIAH : ANALISIS KEBIJAKAN PENMAS

DOSEN PENGAMPU : Dr.NURLAILA,M.Pd

PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep dasar kebijakan tepat pada waktunya.

Dalam meneyelesikan tugas makalah ini saya menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dalam penulisan ini kiranya Pembaca dapat memberi saran yang membangun .

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Agustus 2019

M Hussein
BAB I

PENDAHULUAN

 A.    LATAR BELAKANG

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana


dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak . Istilah ini dapat
diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu. Kebijakan
berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau melarang
suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang mengharuskan pembayaran pajak penghasilan),
kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling mungkin memperoleh hasil yang
diinginkan.

Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses pembuatan keputusan-


keputusan penting organisasi, termasuk identifikasi berbagai alternatif seperti prioritas program
atau pengeluaran, dan pemilihannya berdasarkan dampaknya. Kebijakan juga dapat diartikan
sebagai mekanisme politis, manajemen, finansial, atau administratif untuk mencapai suatu tujuan
eksplisit.

 B.     TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai antara lain sebagai berikut:

1. Memahami prinsip dasar Kebijakan


2. Memahami konsep dasar Kebijakan

 C.    MANFAAT

Manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai berikut:

1. Dapat memahami prinsip dasar Kebijakan


2. Dapat memahami konsep dasar Kebijakan

 D.    RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu pengertian kebijakan?


2. Kebijakan seperti apa yang akan dipelajari?
BAB II

PEMBAHASAN

Definisi Kebijakan

Secara harfiah ilmu kebijakan adalah terjemahan langsung dari kata policy science. Beberapa

penulis besar menggunakan istilah public policy dan public policy analysis dalam pengertian

yang tidak berbeda. Terdapat beberapa pendapat mengenai kebijakan, antara lain :

a. Menurut United Nations (1975)

Kebijakan adalah suatu aturan tertulis hasil keputusan formal organisasi yang

mengatur nilai dan perilaku seluruh komponen dalam organisasi yang bersifat

mengikat untuk mencapai suatu tata nilai baru.

b. Menurut Charles O. Jones (1996: 49)

Kebijakan adalah berbagai unsur atau ekspresi dari sejumlah program dan

keputusan.

c. Menurut Barry L. Johnson (2007)

Policy adalah metode aksi yang diputuskan sedemikian rupa atas dasar alternatif yang

sekiranya dapat dipergunakan untuk mengatur dan memutuskan hal apa saja baik di masa

sekarang maupun dikemudian hari.

d. Menurut Anderson (1979)

Kebijakan adalah serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang mesti

diikuti dan dilakukan oleh para pelakunya untuk memecahkan suatu masalah.

Dari beberapa pendapat para ahli menegenai pengertian kebijakan diatas, dapat

disimpulkan bahwa definisi kebijakan adalah suatu aturan tertulis yang dibentuk oleh suatu

organisasi dan merupakan hasil dari sebuah keputusan organisasi tersebut yang digunakan
sebagai suatu patokan untuk mencapai suatu tata nilai yang baru dan sebagai solusi untuk

memecahkan masalah.

Prinsip Kebijakan

Beberapa prinsip kebijakan menurut Freegard dalam bukunya Ethical Practice for Health

Professionals (2006), yaitu:

1. Kebijakan didasarkan pada eksplisit, nilaiestetis bersama yang dapat dibenarkan.

Kebijakan itu dibuat dengan tegas dan jelas, didukung oleh nilai dasar kebijakan yang

dibuat akan kembali dipastikan kesesuaiannya dengan nilai dasar tersebut.

2. Kebijakan membantu pemecahan konflik

Kebijakan yang dibuat harus dapat digunakan sebagai rujukan dalam penyelesaian

suatu konflik yang timbul. Tidak semua kebijakan dibuat pada saat masalah atau

konflik itu muncul. Kebijakan dapat dibuat untuk mencegah timbulnya suatu konflik,

namun tetap diharapkan kebijakan itu akan menyelesaiakan konflik jika konflik itu

timbul.

3. Kebijakan yang konsisten

Pedoman kebijakan harus jelas sehingga semua anggota pelaksana dari kebijakan

tersebut memiliki persepsi yang sama mengenai kebijakan tersebut agar dapat

dilaksanakan dengan baik. Kebijakan dibuat dengan kata yang mudah dimengerti dan

tidak menyebabkan ambigu ataupun timbulnya persepsi yang berbeda bagi setiap

pelaksananya. Kebijakan yang konsisten juga berarti kebijakan itu berlaku sama di

semua daerah dan tetap.

4. Kebijakan fleksibel
Pada prinsip diatas dijelaskan bahwa kebijakan bersifat konsisten, tapi kebijakan pada
prinsip ini juga harus bersifat fleksibel.Kebijakan harus bisa memberikan kelonggaran
ataupun pengecualian pada suatu kondisi tertentu, sehingga pelaksana kebijakan itu
diharapkan dapat bertindak secara bijaksana. Konsistensi dilihat dalam penerapannya
pada seluruh wilayah dan dilaksanakan oleh semua pelaksana kebijakan itu sendiri.
5. Kebijakan dinamis

Kebijakan dapat berubah sesuai dengan kondisi internal maupun eksternal dari
organisasi itu, sehingga kebijakan dapat terus berkembang sesuai dengan kebutuhan
organisasi tersebut.
6. Beberapa orang yang menafsirkan dan menerapkan kebijakan itu sendiri

Kebijakan yang baik tidak akan bisa berjalan dengan baik jika para pelaksana tidak
dapat atau tidak mau menjalankannya. Tidak jarang suatu kebijakan menjadi gagal
karena para pelaksananya yang tidak setuju dengan kebijakan itu. Mereka kemudian
berusaha untuk merusak kebijakan itu dengan menerapkan dan mempersepsikan
kebijakan itu dengan buruk. Jadi, para pelaksana kebijakan ini sangat mempengaruhi
kesuksesan dari kebijakan itu sendiri.
7. Kebijakan didukung oleh pendidikan

Pendidikan ini diperlukan saat pembuatan awal kebijakan, agar isi dari kebijakan yang
dibuat dapat dipahami atau dipersepsikan sama oleh semua orang atau pelaksana
kebijakan tersebut.
8. Kebijakan dengan waktu terbatas

Sesuai dengan karakteristik kebijakan yang dinamis, maka suatu kebijakan memiliki
batasan tertentu. Hal ini bukan berarti kebijakan itu dihapuskan karena dianggap tidak
berguna, melainkan kebijakan itu terus diperbarui sehingga kebijakan tersebut dapat
menjadi lebih tepat atau sesuai dengan kebutuhan organisasi yang bersangkutan.
Unsur Kebijakan

Kebijakan secara umum mempunyai 5 (lima) unsur utama, yaitu:


1. Masalah publik (Public Issue); merupakan isu sentral yang akan diselesaikan
dengan sebuah kebijakan. Seperti disampaikan di depan, kebijakan selalu
diformulasikan untuk mengatasi ataupun mencegah timbulnya masalah,
khususnya masalah yang bersifat isu publik. Masalah disebut sebagai isu publik
manakala masalah itu menjadi keprihatinan (Concern) masyarakat luas dan
mempengaruhi hajat hidup masyarakat luas.
2. Nilai Kebijakan (Value); setiap kebijakan selalu mengandung nilai tertentu dan
juga bertujuan untuk menciptakan tatanilai baru atau norma baru dalam
organisasi. Seringkali nilai yang ada di masyarakat atau anggota organisasi
berbeda dengan nilai yang ada di pemerintah. Oleh karena itu perlu partisipasi dan
komunikasi yang intens pada saat merumuskan kebijakan.
3. Siklus Kebijakan; proses penetapan kebijakan sebenarnya adalah sebuah proses
yang siklis dan bersifat kontinum, yang terdiri atas empat tahap: (1) Agenda
Setting, (2) Perumusan kebijakan (Policy Formation), (3) penerapan kebijakan
(Policy Implementation), dan (4) evaluasi kebijakan (Policy Review). Keempat
tahap atau proses dalam siklus tersebut saling berhubungan dan saling tergantung,
kompleks serta tidak linear, yang keempatnya disebut sebagai Policy Analysis.
4. Pendekatan dalam Kebijakan; pada setiap tahap siklus kebijakan perlu disertai
dengan penerapan pendekatan (Approaches) yang sesuai. Pada tahap formulasi,
pendekatan yang banyak dipergunakan adalah pendekatan normatif, valuatif,
prediktif ataupun empirik. Pada tahap implementasi banyak menggunakan
pendekatan struktural (organisasional) ataupun pendekatan manajerial. Sedangkan
tahap evaluasi menggunakan pendekatan yang sama dengan tahap formulasi.
Pemilihan pendekatan yang digunakan sangat menentukan tingkat efektivitas dan
keberhasilan sebuah kebijakan.
5. Konsekuensi Kebijakan; pada setiap penerapan kebijakan perlu dicermati akibat
yang dapat ditimbulkan. Dalam memantau hasil kebijakan kita harus membedakan
dua jenis akibat; luaran (Output) dan dampak (Impact). Apapun bentuk dan isi
kebijakan pada umumnya akan memberikan dampak atau konsekuensi yang
ditimbulkan. Tingkat intensitas konsekuensi akan berbeda antara satu kebijakan
dengan yang lain, juga dapat berbeda berdasar dimensi tempat dan waktu.
Konsekuensi lain yang juga perlu diperhatikan adalah timbulnya resistensi
(penolakan) dan perilaku negatif.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Kebijakan adalah suatu aturan tertulis yang dibentuk oleh suatu organisasi dan
merupakan hasil dari sebuah keputusan organisasi tersebut yang digunakan sebagai suatu
patokan untuk mencapai suatu tata nilai yang baru dan sebagai solusi untuk memecahkan
masalah. Kebijakan memiliki beberapa prinsip,diantaranya kebijakan sebagai pemecah
konflik,kebijakan dinamis,kebijakan konsisten, kebijakan fleksibel dan lain sebagainya.

Kebijakan juga memiliki 5 unsur utama yaitu 1.Masalah public, dimana kebijakan akan
disesuaikan dengan masalah apa yang dimiliki sehingga bias menerapkan sebuah kebijakan yang
tepat bagi public. 2. Nilai kebijakan,kebijakan itu sendiri harus memiliki sebuah nilai yang
bertujuan menciptakan sebuah tatanan baru didalam organisasi atau lainnya. 3. Siklus
kebijakan ,proses penetapan sebuah kebijakan, 4. Pendekatan kebijakan ,pendekatan apa yang
dilakukan dalam pelaksanaan kebijakan tadi, 5. Konsekuensi kebijakan,dalam setiap penerapan
kebijakan pasti memiliki sebab akibat yang akan terjadi dan dampak apa yang akan di timbulkan
dalam penerapan kebijakan tersebut.

B. SARAN

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan tugas
makalah selanjutnya. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Imron,Ali.2002.Kebijaksanaan Pendidikan di Inodnesia.Jakarta:PT.Bumi Aksara

Winarno, Budi.2008.Kebijakan Publik, Teori dan Proses Edisi Revisi.Jakarta : PT. Buku Kita

http://eprints.ums.ac.id/26004/3/BAB_I.pdf diakses pada tanggal 27 agustus 2019

www.academia.edu/6718853 diakses pada tanggal 27 agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai