Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

AL ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN

STANINGSIH HERLAMBANG KURNIAWATI

G2A219045

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2020
BIOGRAFI SITI RUFAIDAH BINTI SA’AD,

Siti Rufaidah Perawat Islam Pertama (570 – 632 M),

Rufaidah Al-Asalmiya atau Siti Rufaidah adalah perawat muslim pertama


didunia, ia sudah ada jauh sebelum Pioneer of Modern Nurse lahir kedunia. Semoga
sekelumit kisah ini bisa menambah pengetahuan kita tentang orang-orang yang
berjasa dalam bidang keperawatan. Di Indonesia, nama Rufaidah sendiri masih terasa
asing dibandingkan dengan tokoh-tokoh keperawatan dunia yang berasal dari
golongan barat. Namun dikalangan Negara arab dan timur tengah, nama Florence
Nightingale tidak lebih terkenal dari Rufaidah Binti Sa’ad / Rufaidah Al-Asalmiya.

Rufaidah Al-Asalmiya memiliki nama lengkap Rufaidah Binti Sa’ad Al-Bani


Aslam Al-Khazraj. Ia lahir di Yatrhrib, Madinah pada tahun 570 M dan wafat pada
tahun 632 M. Rufaidah hidup pada masa Rasulullah SAW pada abad pertama Hijriah
atau abad ke-8 Masehi. Ia termasuk golongan kaum Anshor (Golongan pertama yang
menganut agama Islam di Madinah).

Ayah Rufaidah adalah seorang dokter, Rufaidah mempelajari ilmu keperawatan


saat ia bekerja membantu ayahnya. Saat kota madinah berkembang, ia mengabdikan
diri merawat kaum muslimin yang sakit. Saat tidak terjadi peperangan, Rufaidah
membangun tenda diluar Masjid Nabawi untuk merawat kaum muslimin yang sakit.
Pada saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dan perang Khaibar Rufaidah menjadi
sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Ia mendirikan rumah
sakit lapangan, sehingga Rasulullah SAW memerintahkan korban yang terluka
dirawat oleh Rufaidah.

Rufaidah Al-Asalmiya melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi


perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta izin kepada Rasulullah SAW
untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat para mujahid yang terluka.
Tugas ini digambarkan mulia oleh Rufaidah, dan merupakan pengakuan awal untuk
pekerjaannya dibidang keperawatan dan medis.

Selain berkontribusi dalam merawat mereka yang terluka saat peperangan, Rufaidah
Al-Asalmiya juga terlibat dalam aktifitas sosial dikomunitasnya. Dia memberi
perhatian kepada setiap muslim, orang miskin, anak yatim, atau penderita cacat
mental. Dia merawat anak yatim dan memberi bekal pendidikan. Rufaidah
digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan
pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan baik dan teliti. Ia digambarkan
sebagai pemimpin dan pencetus sekolah keperawatan pertama didunia islam
meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan. Ia juga merupakan penyokong advokasi
pencegahan penyakit atau yang lebih dikenal dengan Preventive Care serta
menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (Health Education).

Rufaidah adalah seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan


memotivasi orang lain. Ia digambarkan memiliki pengalaman klinik yang dapat
diajarkan kepada perawat lain yang dilatih dan bekerja dengannya. Dia tidak hanya
melaksanakan peran perawat dalam hal klinikal saja, ia juga melaksanakan peran
komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya
berbagai macam penyakit sehingga Rufaidah sering juga disebut sebagai Public
Health Nurse dan Social Worker yang menjadi inspirasi bagi perawat di dunia islam.

Sejarah islam memcatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah Al-
Asalmiya seperti: Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiat, Ummu Sulaiman,
dan Hindun. Sedangkan beberapa wanita musim yang terkenal sebagai perawat saat
masa Rasulullah SAW saat perang dan damai adalah: Rufaidah binti Sa’ad Al-
Aslamiyyat, Aminah binti Qays Al- Ghifariyat, Ummu Atiyah Al-Anasaiyat,
Nusaibat binti Ka’ab Al Amziniyat, Zainab dari kaum Bani Awad yang ahli dalam
penyakit dan bedah mata).
Rufaidah binti Sa’ad al Aslamiyah al Khazraj dilahirkan di Yastrib (Madinah)
tahun 570 M dan wafat pada tahun 632 M. Wanita yang hidup pada masa awal Hijrah
Rasulullah atau bertepatan pada tahun delapan Masehi. Sedari kecil, ia membantu
ayahnya, Sa’ad al Aslamiyah (seorang dokter di Madinah) dalam merawat dan
mengobati orang sakit. Lewat sang ayahlah ia mempelajari ilmu keperawatan.

Ketika kota Madinah berkembang, ia mengabdikan dirinya untuk merawat kaum


muslim yang sakit dengan membangun tenda di luar Masjid Nabawi. Awal mula
dunia medis dan keperawatan dalam Islam digambarkan ketika Rufaidah menangani
Sa’ad bin Mu’adz yang terkena anak panah saat berperang. Pada kejadian tersebut,
Rufaidah membuat keadaannya menjadi stabil (homoestatis).

Selain itu, Rufaidah juga dikenal akan dedikasinya yang tidak memandang siapa
saja pasiennya. Bahkan, ia juga memberikan perawatan pada orang yang menderita
penyakit jiwa. Rufaidah juga digambarkan sebagai orang yang mencetuskan sekolah
keperawatan pertama dalam dunia Islam, meskipun lokasinya tidak dapat diketahui.
Ia adalah sosok perawat yang menyokong advokasi pencegahan penyakit (preventive
care) dan menyebarkan penyuluhan kesehatan (health education).

Inilah sekelumit kisah tentang Rufaidah dan dunia keperawatan dalam Islam.
Peran wanita di awal perkembangan agama Islam juga memiliki andil yang kuat.
Rufaidah, sosok perawat muslimah pertama yang ikut berjihad di jaman Rasulullah
dengan kemampuannya di bidang keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai