Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KELOMPOK METRITIS

Disusun Oleh:

1. ATHIROTUN NADA W.Z (P27824118001)


2. NUR AWALIA OKTAVIANA (P27824118002)
3. HILDA RIZKY AMELIA (P27824118003)
4. BIKI HATANTA RENANDA P (P27824118004)
5. DELLA LUTHFIKA R (P27824118007)
6. LUSINTA DEWI WAHYU S (P27824118008)
7. NURYS HANIFA (P27824118009)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SUTOMO
TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada wanita terdapat hubungan dari dunia luar dengan rongga
peritonum melalui vulva, vagina, uterus dan tuba fallopii. Untuk mencegah
terjadinya infeksi dari luar dan untuk menjaga jangan sampai infeksi
meluas, masing – masing alat traktus genitalis memiliki mekanisme
pertahanan.
Radang atau infeksi pada alat – alat genetalia dapat timbul secara
akut dengan akibat meninggalnya penderita, atau penyakit bisa sembuh
sama sekali tanpa bekas, atau dapat meninggalkan bekas seperti penutupan
lumen tuba. Penyakit akut juga bisa menjadi menahun, atau penyakit dari
permulaan sudah menahun.
Infeksi pada uterus menjalar ke tuba Fallopii dan rongga
peritonium melalui 2 jalan. Pada gonorhea penyakit menjalar dari
endometrium, sedang infeksi puerperal kuman – kuman dari uterus melalui
darah dan limfe menuju parametrium, tuba, ovarium dan rongga
peritonium.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai miometritis atau radang
miometrium yang merupakan kelanjutan dari penyakit endometritis
beserta dengan penanganannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari myometritis?
2. Apakah klasifikasi myometritis?
3. Apakah faktor predisposisi myometritis?
4. Apakah gejala yang timbul pada myometritis?
5. Apakah Komplikasi yang terjadi pada myometritis?
6. Bagaimana penatalaksanaan dari myometritis ?
C. Tujuan
Agar penulis dapat mengerti dan paham tentang Asuhan kebidanan pada
infeksi radang genetalia interna, khususnya tentang miometritis beserta
dengan penatalaksanaannya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Myometritis
Miometritis / Metritis adalah radang miometrium. Metritis adalah
infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab
terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan
lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti
endometritis.
B. Klasifikasi
a. Metritis akut
Metritis Akuta biasanya terdapat pada abortus septic atau infeksi
postpartum. Penyakit ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan
bagian dari infeksi yang lebih luas. Kerokan pada wanita dengan
endometrium yang meradang (endometritis) dapat menimbulkan
metritis akut. Pada penyakit ini miometrium menunjukkan reaksi
radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan
dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis dan kadang-
kadang dapat terjadi abses.
b. Metritis Kronik
Metritis kronik adalah diagnosis yang dahulu banyak dibuat atas
dasar menometroragia dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit
pinggang dan leukorea. Akan tetapi pembesaran uterus pada seorang
multipara umumnya disebabkan oleh pertambahan jaringan ikat akibat
kelamin.

Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi :

1) Abses pelvik
2) Peritonitis
3) Syok septic
4) Dispareunia
5) Trombosis vena yang dalam
6) Emboli pulmonal
7) Infeksi pelvik yang menahun
8) Penyumbatan tuba dan infertilitas
C. Faktor Predisposisi
a. Infeksi abortus dan partus
b. Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim
c. Infeksi post curettage
D. Gejala – gejala
a. Demam
b. Keluar lochea berbau / purulent, keputihan yang berbau
c. Sakit pinggang
d. Nyeri abdomen
e. Nyeri saat berhubungan seksual
f. Nyeri di daerah pelvic
g. Nyeri di punggung kaki (betis)
h. Gangguan kesuburan
i. Gangguan buang air besar (sembelit atau kembung)
E. Komplikasi
Dapat terjadi penyebaran ke jaringan sekitarnya seperti:
a. Parametritis (infeksi sekitar rahim)
b. Salpingitis (infeksi saluran otot)
c. Ooforitis (infeksi indung telur)
d. Pembentukan pernanahan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung
telur.

F. Data objektif

Keadaan Umum : lemah


Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah: 90/60 – 130/90 mmHg
Nadi : > 90 x/mnt
Respirasi : > 24 x/mnt
Suhu : 38ºC - 40ºC
 Pemeriksaan fisik
Kepala : rambut bersih, warna rambut hitam, tidak ada ketombe, tidak ada
benjolan abnormal
Wajah : pucat, tidak oedema, terdapat cloasma gravidarum
Mata : konjungtiva pucat, sclera putih
Hidung : bersih, tidak ada pengeluaran secret berlebih
Mulut : bibir tampak pucat
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis, keljenjar limfe dan kelenjar
tyroid
Dada : pernafasan vesikuler, payudara simetris, putting menonjol, tidak
ada benjolan abnormal.
Abdomen : terdapat strie gravidarum dan linea nigra, terdapat nyeri
tekan pada bagian bawah, Kontraksi uterus lemah
Genetalia : terdapat pengeluaran busuk lokhea (purulenta), keluar
nanah, terdapat dan/ tidak ada luka episiotomi, jahitan perineum, tidak
ada pembesaran kelenjar bartholini, kelenjar skine, kondiloma
akuminata ( kutil kelamin)
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas
atas : tidak oedema
bawah : tidak oedema, reflek patella positif (+)
 Pemeriksaan penunjang

Lab darah lengkap : leukosit meningkat (> 9000), Hb kurang dari batas
normal (> 12-16 gr/dL)

Pemeriksaan cairan dari serviks secara mikroskopis terdapat bakteri

G. Penatalaksanaan

Terapi miometritis :
Antibiotika spektrum luas
Ampisilin 2 g iv / 6 jam
Gentamisin 5 mg kgbb
Metronidasol 500 mg iv / 8 jam
Profilaksi antitetanus

H. Manajemen

-Antibiotik kombinasi
-Transfusi jika diperlukan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Miometritis / Metritis adalah radang miometrium. Metritis adalah
infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab
terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi
merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya
seperti endometritis.
Miometritis dapat disebabkan oleh Infeksi abortus dan partus,
Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim dan Infeksi post curettage.
Terapi yang dapat diberikan pada penderita miometritis :
• Antibiotika spektrum luas
-Ampisilin 2 g iv / 6 jam
-Gentamisin 5 mg kgbb
-Metronidasol 500 mg iv / 8 jam

• Profilaksi antitetanus

Evakuasi sisa hasil konsepsi

B. Saran
Sebagai seorang bidan dalam menangani miometritis, sebaiknya
melakukan tindakan segera yaitu dengan merujuk ketempat yang
memiliki fasilitas lengkap.
DAFTAR PUSTAKA

Hanretty, Kevin P. 2014. ILUSTRASI OBSTETRI edisi ketujuh. Singapore: Elsevier. Pte. Ltd

http://ranuyoso2009.blogspot.com/2009/10/pengertian-myometritis.html

http://giethedoctor.blogspot.com/2010/04/askeb-miometritis.html

Anda mungkin juga menyukai