Disusun Oleh :
Kelompok II
1. Alay Sabait (19153020002)
2. Dewi Cyntia Arif (19153020011)
3. Fitriya Fajar Wati (19153020019)
4. Maulidatul Fajriyah (19153020028)
5. Rael Sulistyorini (19153020035)
6. Siti Marfu’atin (19153020046)
7. Ummi Kulsum (19153020054)
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkah
Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Di dalam
makalah ini dibahas tentang Asuhan intranatal dalam kebidanan komunitas, yang meliputi :
Standart pelayanan kebidanan komunitas, menejemen asuhan intranatal dirumah. Dalam
penulisan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Kami mengucapkan
terima kasih pada pihak-pihak tersebut antara lain:
1. Dosen pengampu mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas
2. Rekan-rekan D4 kebidanan Alih jenjang.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarya. Atas perhatian dari semua pihak.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya dalam dunia
pendidikan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar belakang 4
B. Rumusan masalah 4
C. Tujuan penulisan 4
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuhan Intranatal 5
B. Falsafah Ibu Bersalin di Komunitas 5
C. Manajemen Asuhan Intranatal 7
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemahaman tentang persalinan sebagai multifaktor akan memberikan dasar
terhadap pendekatan yang berpusat pada ibu dalam menejemen asuhan intranatal.
Menejemen asuhna intranatal di komunitas merupakan suatu pendekatan yang terpusat
kepada individu dimasyarakat yang membutuhkan kemampuan analisis tinggi dan
cepat terutama yang berhubungan dengan aspek sosial, nilai-nilai dan budaya
setempat. Dengan memberikan asuhan intranatal yang tepat dan sesuai standar,
diharapkan dapat membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi akibat
perdarahan pada saat persalinan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asuhan intranatal dalam kebidanan komunitas ?
2. Apa tujuan asuhan intranatal di komunitas ?
3. Bagaimana pelayanan asuhan intranatal dalam kebidanan komunitas ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu asuhan intranatal dalam kebidanan komunitas
2. Untuk mengetahui tujuan dari asuhan intranatal dalam kebidanan komunitas
3. Untuk mengetahui seperti apa pelayanan asuhan intranatal dalam kebidanan
komunitas
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.3 TUJUAN
1.Memastikan persalinan yang telah direncanakan
2.Memastikan persiapan persalinan bersih, aman, dan dalam suasana yang
menyenangkan
3.Mempersiapkan transportasi, serta biaya rujukan apabila diperlukan.
5
2. Persiapan Bidan
Bidan yang bekerja di desa, puskesmas, maupun pustu dilihat dari tugas-tugasnya
berfungsi sebagai bidan komunitas. Persiapan bidan dalam memberikan asuhan
intranatal di komunitas adalah harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya terutama
dari segi kompetensi, sehingga dapat memberikan pelayanan yang bersih dan aman.
6
Set kegawatdaruratan
Bengkok
Tempat sampah basah,kering dan tajam
Alat –alat proteksi diri/APD
7
SUBJEKTIF
IDENTIFIKASI
EVALUASI EFEKTIF DATA AKURAT MASALAH (SIRKULER)
KEMAMPUAN ANALISIS
PENGETAHUAN ESENSIAL
PENGALAMAN RELEVAN
INTUISI
ADA MASALAH
TEPAT WAKTU
LAIN YANG
AMAN
MENYERTAI
MELAKSANAKAN DIAGNOSIS
ASUHAN KERJA
8
1. Asuhan Persalinan Kala I
Bertujuan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam pertolongan
persalinan yang bersih dan aman. Bidan perlu mengingat konsep tentang konsep
sayang ibu, rujuk bila partograf melewati garis waspada atau ada kejadian penting
lainnya . ada tugas dan proses atau langkah-langkah yang harus dilalui dalam
memberikan asuhan persalinan pada kala I, yaitu :
1. Melakukan penilaian secara tepat kapan persalinan dimulai
2. Mampu memberikan asuhan yang memadai dengan memperhatikan kebutuhan
ibu
3. Terampil dalam melakukan pertolongan persalinan
4. Menghargai hak dan pribadi ibu serta tradisi setempat
5. Mengizinkan adanya pendamping
9
3. Asuhan Persalinan Kala III
Bidan sebagai tenaga penolong harus terlatih dan terampil dalam melakukan
manajemen aktif kala III
Hal penting dalam asuhan persalinan kala III adalah mencegah kejadian perdarahan,
karena penyebab salah satu kematian pada ibu. Oleh karena itu, dalam asuhan kala III
ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu bidan sebagai penolong persalinan
harus terlatih dan terampil melakukan manajemen aktif kala III, tersedianya peralatan
dan perlengkapan menejemen aktif kala III dan pencegahan infeksi, tersedianya obat-
obatan dan metode efektif dalan peniympanan, serta sistem rujukan untuk
kegawatdaruratan obstetri yang efektif.
Asuhan persalinan kala III diberikan untuk membantu mengeluarkan plasenta
dan selapu janin secara lengkap, mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan,
memperpendek kala III, mencegah terjadinya komplikasi dan mencegah terjadinya
retensio plasenta. Dalam hal ini bidan mempunyai tugas rutin, yaitu melakukan
penatalaksanaan aktif persalinan kala III (menejemen aktif kala III).
Hal-hal yang menjadi perhatian bidan pada saat memberikan asuhan intranatal kala III
adalah sebgai berikut :
a. Penyimpanan oksitosin harus dalam lemari es pada suhu 2-8 oC dan hindarkan
dari paparan cahaya secara langsung.
b. Pada suhu 30oC oksitosin dapat bertahan selama 1 bulan, pada suhu 40 oC
oksitosin dapat bertahan selama 2 minggu.
c. Tidak dianjurkan untuk memberikan Ergometrin dan Metergin, sebelum bayi
lahir.
d. Tanda-tanda pelepasan plasenta adalah fundus naik dan berkontraksi dengan
baik, keluarnya darah dari vagina, serta tali pusat memanjang.
e. Pada saat melahirkan pasenta, jangan mendorong fundus dan menarik tali pusat
secara berlebihan.
f. Lakukan penanganan tali pusat dengan hati-hati
g. Hentikan pegangan tali pusat apabila ibu mengeluh nyeri atau tali pusat
tertahan
h. Apabila merasa tidak yakin plasenta tidak dapat dilahirkan dengan lengkap,
ikuti prosedur tetap penatalaksanaan retensio plasenta .bila perlu rujuk.
10
4. Asuhan Persalinan Kala IV
Asuhan persalinan yang mencakup pada pengawasan satu sampai dua jam setelah
plasenta lahir. Pengawasan/observasi ketat dilakukan pada hal-hal yang menjadi
perhatian pada asuhan persalinan kala IV.
Asuhan persalinan kala IV merupakan asuhan yang mencakup pada pengawasan satu
sampai dua jam setelah plasenta lahir. Pada kala ini tidak menutup kemungkinan
terjadi perdarahan dan atonia uteri. Kehilangan darah biasanya dikarenakan pelepasan
plasenta atau robekan serviks dan perineum. Jumlah darah yang keluar harus diukur (1
bengkok = ± 500 cc), apabila jumlah perdarahan lebih dari 500 cc harus dicari
penyebabnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada asuhan persalinan kala IV, yaitu sebagai berikut:
a. Kontraksi uterus
b. Perdarahan
c. Kantong kemih
d. Adanya luka
e. Keadaan plasenta dan selaputnya harus lengkap
f. Tanda-tanda vital
g. Keadaan bayi
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan memberikan asuhan intranatal yang tepat dan sesuai dengan standar,
diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Pendekatan yang membutuhkan kemampuan analisis yang berhubungan dengan aspek
sosial, nilai-nilai dan budaya setempat.
Adapun tujuan dari asuhan intranatal dalam kebidanan komunitas yaitu :
1. Memastikan persalinan yang telah direncanakan
2. Memastikan persiapan persalinan bersih, aman, dan dalam suasana yang
menyenangkan
3. Mempersiapkan transportasi, serta biaya rujukan apabila diperlukan.
Manajemen asuhan intranatal dirumah dibagi dalam empat tahap sesuai dengan
tahap yang ada dalam persalinan. Yaitu kala I,II,III,IV. Dengan memberikan asuhan
intranatal yang baik dan sesuai standar, bidan dapat memberikan pertolongan
persalinan yang memadai dan tepat waktu, meningkatkan cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan, dan menurunkan angka kejadian sepsis puerpuralis pada ibu nifas,
sehingga membantu angka kematian ataupun kesakitan ibu dan bayi.
12
Daftar Pustaka
13
14