Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STANDAR ASUHAN INC DI KOMUNITAS

KELOMPOK 5

MUSDALIFA MARWAH

SABRIAH ROSTINA

SRI YESSI RIDWAN MUHSAWIAH M NUR

SITTI RABIAH NUR HALIMA NURDIN

RISMAYANA F NUR INDAH B

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO

PALOPO

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemahaman tentang persalinan sebagai multifaktor akan

memberikan dasar terhadap pendekatan yang berpusat pada ibu dalam

menejemen asuhan intranatal. Menejemen asuhna intranatal di komunitas

merupakan suatu pendekatan yang terpusat kepada individu dimasyarakat

yang membutuhkan kemampuan analisis tinggi dan cepat terutama yang

berhubungan dengan aspek sosial, nilai-nilai dan budaya setempat. Dengan

memberikan asuhan intranatal yang tepat dan sesuai standar, diharapkan

dapat membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi akibat

perdarahan pada saat persalinan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana asuhan intranatal dalam kebidanan komunitas ?

2. Apa tujuan asuhan intranatal di komunitas ?

3. Bagaimana pelayanan asuhan intranatal dalam kebidanan komunitas ?

C. Tujuna Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu asuhan intranatal dalam kebidanan

komunitas

2. Untuk mengetahui tujuan dari asuhan intranatal dalam kebidanan

komunitas

3. Untuk mengetahui seperti apa pelayanan asuhan intranatal dalam

kebidanan komunitas
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. ASUHAN INTRANTAL

Dengan memberikan asuhan intranatal yang tepat dan sesuai

dengan standar, diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan

bayi. Pendekatan yang membutuhkan kemampuan analisis yang

berhubungan dengan aspek sosial, nilai-nilai dan budaya setempat.

B. FALSAFAH IBU BERSALIN DI KOMUNITAS

a. Bidan meyakini bahwa setiap individu  berhak untuk merasa

aman,puas terhadap pelayanan masyarakat.

b. Yakin bahwa proses kehamilan dan persalinan dapat di tingkatkan

kualitasnya melalui pendidikan,kesehatan dan intervensi berbentuk

dukungan.

c. Asuhan bulin yang berfokus pada kebutuhan individu dan keluarganya

baik emosi,fisik dan sosial

d. Asuhan di berikan secara terus menerus yang menekankan pada aspek

keamanan menajemen klinis yang sesuai standar.

Tujuan :

 Memastikan persalinan yang telah direncanakan

 Memastikan persiapan persalinan bersih, aman, dan dalam suasana

yang menyenangkan

 Mempersiapkan transportasi, serta biaya rujukan apabila

diperlukan.
C. PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS

1. Standar pelayanan kebidanan

a. Asuhan saat persalinan

b. Persalinan yang aman

c. Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali pusat

d. Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi.

2. Persiapan Bidan

Bidan yang bekerja di desa,puskesmas,maupun pustu dilihat dari

tugasnya-tugasnya berfungsi sebagai bidan komunitas. Persiapan bidan

dalam memberikan asuhan intranatal di komunitas adalah “harus

mempersiapkan diri sebaik-baiknya terutama dari segi

kompetensi,sehingga dpt mmemberikan pelayanan yang bersih dan

aman.

3. Persiapan rumah dan lingkungan

a. Situasi dan Kondisi

Situasi dan kondisi yang harus diketahui oleh keluarga, yaitu : 

 Rumah cukup aman dan hangat

 Tersedia ruangan untuk proses persalinan

 Tersedia air mengalir

 Terjamin kebersihannya

 Tersedia sarana media komunikasi

b. Rumah
Tugas bidan adalah mengecek rumah sebelum usia kehamilan 37

minggu dan syarat rumah diantaranya :

 Ruangan sebaiknya cukup luas

 Adanya penerangan yang cukup

 Tempat nyaman

 Tempat tidur yang layak untuk proses persalinan

4. Persiapan alat / bidan kit

Perlengkapan yang harus disiapkan oleh keluarga untuk melakukan

persalinandirumah:

a. Persiapan untuk pertolongan persalinan

 Tensimeter

 Stetoskop

 Monoaural

 Jam yang mempunyai detik

 Termometer

 Partus set

 Heacting set

  Bahan habis pakai ( injeksi oksitosin, lidokain, kapas, kasa,

detol/ lisol)

 Set kegawatdaruratan

 Bengkok

 Tempat sampah basah,kering dan tajam


 Alat –alat proteksi diri/APD

5. Persiapan  ibu dan keluarga

 Waskom besar

 Ember penyediaan air

 Tempat untk cuci tangan,sabun,handuk kering

 Baju ganti ibu

 2 kain panjang

 Gurita

 Pembalut

 Handuk

 Sabun

 Waslap

 Perlengkapan pakaian bayi

 Selimut bayi

D. MANAJEMEN ASUHAN INTRANATAL DI RUMAH.

Manajemen asuhan intranatal dirumah dibagi dalam empat tahap

sesuai dengan tahap yang ada dalam persalinan. Yaitu kala I,II,III,IV.

Dengan memberikan asuhan intranatal yang baik dan sesuai standar, bidan

dapat memberikan pertolongan persalinan yang memadai dan tepat waktu,

meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, dan menurunkan

angka kejadian sepsis puerpuralis pada ibu nifas, sehingga membantu

angka kematian ataupun kesakitan ibu dan bayi.


Menejemen asuhan intranatal merupakan langkah ilmiah

sistematis, sehingga dalam pelaksanaannya bidan harus memahami alur

pikir menejemen asuhan intranatal di rumah. Alur pikir menejemen asuhan

intranatal, yaitu sebagai berikut :


SUBJEKTIF

OBJEKTIF

PENGUMPUL
AN DATA

EVALUASI IDENTIFIKAS
DATA AKURAT
EFEKTIF I MASALAH
KEMAMPUAN ANALISIS
PENGETAHUAN (SIRKULER)
ESENSIAL PENGALAMAN

TEPAT WAKTU ADA MASALAH


AMAN LAIN YANG DIAGNOSI
MELAKSANA
MENYERTAI S KERJA
KAN ASUHAN

MENILAI
RENCANA KEBUTUHAN
ASUHAN

DIKEMBANGKAN DARI DETEKSI SETIAP SAAT


DATA YANG DIPEROLEH TERHADAP ANCAMAN

( Alur pikirAsuhan Intranatal )


1. Asuhan Persalinan Kala I

Bertujuan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang

memadai dalam pertolongan persalinan yang bersih dan aman. Bidan

perlu mengingat konsep tentang konsep sayang ibu, rujuk bila

partograf melewati garis waspada atau ada kejadian penting lainnya .

ada tugas dan proses atau langkah-langkah yang harus dilalui dalam

memberikan asuhan persalinan pada kala I, yaitu :

a. Melakukan penilaian secara tepat kapan persalinan dimulai

b. Mampu memberikan asuhan yang memadai dengan

memperhatikan kebutuhan ibu

c. Terampil dalam melakukan pertolongan persalinan

d. Menghargai hak dan pribadi ibu serta tradisi setempat

e. Mengizinkan adanya pendamping

2. Asuhan Persalinan Kala II

Bertujuan memastikan proses persalinan aman, baik untuk ibu

maupun bayi Bidan dapat mengambil keputusan sesegera mungkin

apabila diperlukan rujukan. Tugas yang harus dikerjakan bidan dalam

asuhan persalinan kala II adalah sebagai berikut :

 Melakukan pertolongan persalinan bersih dan aman

 Menghargai hak ibu sebagai pribadi

 Menghargai tradisi setempat


 Mengizinkan ibu untuk memilih pendamping persalinan

Hal-hal yang menjadi perhatian bidan pada saat memberikan asuhan

intranatal kala II antara lain, sebgai berikut :

a. Hindari untuk meminta ibu mengejan jika dalam posisi telentang

b. Ingat tiga bersih, yaitu bersih alat, bersih tempat persalinan,

pengikatan, dan pemotongan tali pusat

c. Pimpin ibu mengejan apabila ada keinginan untuk mengejan

d. Hindari intervensi apabila tidak dibutuhkan

e. Terapkan konsep sayang ibu

f. Lakukan pengambilan keputusan sesegera mungkin apabila

diperlukan rujukan

3. Asuhan Persalinan Kala III

Bidan sebagai tenaga penolong harus terlatih dan terampil dalam

melakukan manajemen aktif kala III . Hal penting dalam asuhan

persalinan kala III adalah mencegah kejadian perdarahan, karena

penyebab salah satu kematian pada ibu. Oleh karena itu, dalam asuhan

kala III ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu bidan sebagai

penolong persalinan harus terlatih dan terampil melakukan

manajemen aktif kala III, tersedianya peralatan dan perlengkapan

menejemen aktif kala III dan pencegahan infeksi, tersedianya obat-

obatan dan metode efektif dalan peniympanan, serta sistem rujukan

untuk kegawatdaruratan obstetri yang efektif.


Asuhan persalinan kala III diberikan untuk membantu

mengeluarkan plasenta dan selapu janin secara lengkap, mengurangi

kejadian perdarahan pasca persalinan, memperpendek kala III,

mencegah terjadinya komplikasi dan mencegah terjadinya retensio

plasenta. Dalam hal ini bidan mempunyai tugas rutin, yaitu melakukan

penatalaaksanna aktif persalinan kala III (menejemen aktif kala III).

Hal-hal yang menjadi perhatian bidan pada saat memberikan

asuhan intranatal kala III adalah sebgai berikut :

a. Penyimpanan oksitosin harus dalam lemari es pada suhu 2-8oC

dan hindarkan dari paparan cahaya secara langsung.

b. Pada suhu 30oC oksitosin dapat bertahan selama 1 bulan, pada

suhu 40oC oksitosin dapat bertahan selama 2 minggu.

c. Tidak dianjurkan untuk memberikan Ergometrin dan Metergin,

sebelum bayi lahir.

d. Tanda-tanda pelepasan plasenta adalah fundus naik dan

berkontraksi dengan baik, keluarnya darah dari vagina, serta tali

pusat memanjang.

e. Pada saat melahirkan pasenta, jangan mendorong fundus dan

menarik tali pusat secra berlebihan.

f. Lakukan penanganan tali pusat dengan hati-hati

g. Hentikan pegangan tali pusat apabila ibu mengeluh nyeri atau

tali pusat tertahan


h. Apabila merasa tidak yakin plasenta tidak dapat dilahirkan

dengan lengkap, ikuti prosedur tetap penatalaksanaan plasenta

rest, bila perlu rujuk.

4. Asuhan Persalinan Kala IV

Asuhan persalinan yang mencakup pada pengawasan satu

sampai dua jam setelah plasenta lahir. Pengawasan/observasi ketat

dilakukan pada hal-hal yang menjadi perhatian pada asuhan persalinan

kala IV. 

Asuhan persalinan kala IV merupakan asuhan yang mencakup

pada pengawasan satu sampai dua jam setelah plasenta lahir. Pada

kala ini tidak menutup kemungkinan terjadi perdarahan dan atonia

uteri. Kehilangan darah biasanya dikarenakan pelepasan plasenta atau

robekan serviks dan perineum. Jumlah darah yang keluar harus diukur

(1 bengkok = ± 500 cc), apabila jumlah perdarahan lebih dari 500 cc

harus dicari penyebabnya.

Hal-hal yang harus diperhatikan pada asuhan persalinan kala IV,

yaitu sebagai berikut :

a. Kontraksi uterus

b. Perdarahan

c. Kantong kemih

d. Adanya luka

e. Keadaan plasenta dan selaputnya harus lengkap

f. Tanda-tanda vital
g. Keadaan bayi

E. KEGAWATDARURATAN PERSALINAN.

Persalinan merupakan proses alamiah, akan tetapi dalam prosesnya

tidak menutup kemungkinan terjadi komplikasi-komplikasi atau

kegawatdaruratan. Beberapa tindakan yang harus dilakukan bidan apabila

menghadapi kasus kegawatdaruratan persalinan adalah sebgai berikut :

a. Jangan menunda untuk melakukan rujukan

b. Mengenali maslah dan memberikan instruksi yang tepat

c. Selama proses merujuk dan menunggu tindakan selanjutnya lakukan

pendampingan secara terus menerus

d. Lakukan observasi Vital Sing secara ketat

e. Rujuk segera bila terjadi Fetal Distress

f. Apabila memungkinkan, minta bantuan teman untuk mencatat riwayat

kasus dengan singkat


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dengan memberikan asuhan intranatal yang tepat dan sesuai

dengan standar, diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan

bayi

Pendekatan yang membutuhkan kemampuan analisis yang berhubungan

dengan aspek sosial, nilai-nilai dan budaya setempat.

Adapun tujuan dari asuhan intranatal dalam kebidanan komunitas

yaitu :

1.Memastikan persalinan yang telah direncanakan

2.Memastikan persiapan persalinan bersih, aman, dan dalam

suasana yang menyenangkan

3.Mempersiapkan transportasi, serta biaya rujukan apabila

diperlukan.

Manajemen asuhan intranatal dirumah dibagi dalam empat tahap

sesuai dengan tahap yang ada dalam persalinan. Yaitu kala I,II,III,IV.

Dengan memberikan asuhan intranatal yang baik dan sesuai standar, bidan

dapat memberikan pertolongan persalinan yang memadai dan tepat waktu,

meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, dan menurunkan


angka kejadian sepsis puerpuralis pada ibu nifas, sehingga membantu

angka kematian ataupun kesakitan ibu dan bayi.

B. KRITIK DAN SARAN

Dengan dibuatnya makalah mengenai profil Asuhan Intranatal dalam

kebidanan komunitas. penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca. Penulis juga berharap para pembaca memberi masukan serta

sarannya untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Yulifah Rita, Tri johan Agus Yuswanto.2011.Asuhan Kebidana

Komunitas.Jakarta : Salemba Medikan

Dewi Pudiastuti Ratna,2011.Buku ajar Kebidanan Komunitas.Yogyakarta : Nuha

Medika

Marmi.2012.Intranatal Care Asuhan Kebidanan Pada Persalinan.Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai