Anda di halaman 1dari 18

1.

ASUHAN ANTENATAL PADA


IBU DENGAN KEBUTUHAN
KOMPLEKS ANTENATAL CARE
2. PASIEN SAFETY PADA
ASUHAN ANTENATAL

DOSEN PEMBIMBING
SESMI NANDA OKTAVIA, S.ST.M.BIOMED
KELOMPOK 1

1.AINI FITRIA 9. EFI YANTI


2.AINIL HUSNI 10. ELFINAS
3.ANDIDI SRI UTAMI 11. ELVIYANI ARISTA
4.ASFIYANTI 12. FIRNAWATI
5.DANGSIA RAJA 13. FITRI HANDAYANI
6.DESRI HANDAYANI 14. HELPINA
7.DEWI LIANA 15. HILDA K
8.ELEKTROLINA 16. INGGRID FASRIWANTI PUTRI
17. LUSIA YULIANTI
ASUHAN ANTENATAL PADA IBU DENGAN
KEBUTUHAN KOMPLEKS ANTENATAL
CARE

Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan


Definisi
untuk memeriksa keadaan ibu dan
janinnya secara berkala yang diikuti
dengan antenatal.Pengawasan antenatal
memberikan manfaat dengan
ditemukannya
berbagai kelainan dan dipersiapkan
langkah-langkah dalam pertolongan
persalinan.(Manuaba I.B.G.2001.Hal
129)
LANJUT…

Tujuan Tujuan
saan
pemerik
dan Umum
asan
pengaw l
i
ibu ham

Tujuan
Khusus
LANJUT…

Kebijak
an Kebijakan
Program
Program

Kebijakan
Teknis
Jadwal Kunjungan Antenatal

Kunjungan 1 (kurang dari 16 minggu)


Kunjungan II (24 – 28 minggu) dan
kunjungan III (32 minggu)
Kunjungan IV (36 minggu) sampai akhir
Pengertian manajemen asuhan
Kebidanan
Proses
pendekatan yang digunakan oleh bidan
en
Manajem dalam menerapkan metode pemecahan
Asuhan
Kebidan
an masalah secara sistematis,mulai dari
pengkajian,analisi data,diagnosa
kebidanan,perencanaan,pelaksanaan dan
evaluasi.
Proses Manajemen
Asuhan Kebidanan

Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan
dengan melakukan pengkajian yang koprehensif terhadap kesehatan setiap klien,termasuk
mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.

Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data dasar.

Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kebidanan dalam menyelesaikan masalah dan


merumuskan tujuan asuhan kebidanan bersama klien.

Memberi informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan dan
bertanggung jawab terhadap kesehatannya.

Membuat rencana asuhan yang komprensif bersama klien.

Secara pribadi bertanggung jawab terhadap implementasi rencana individu.


LANJUTAN

Melakukan konsultasi,perencanaan dan


melaksanakan manajemen dengan
kolaborasi dan merujuk klien untuk
mendapatkan asuhan selanjutnya.

Merencanakan manajemen terhadap


komplikasi tertentu,dalam situasi darurat
dan bila ada penyimpangan dari keadaan
normal.

Melakukan evaluasi bersama klien


terhadap pencapaian asuhan kesehatan
dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan
kebutuhan.
Proses manajemen
asuhan kebidanan
Adalah terdiri dari
7 langkah

Langkah I (pertama):Pengumpulan data dasar

Tehnik pengumpulan data ada tiga yaitu

Observasi

Wawancara
Pe
mer
iks
aan
LANJUTAN

Langkah II (kedua): Interpretasi data dasar

Langkah III (ketiga): Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial

Langkah IV (keempat) Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan


yang memrlukan penaganan segera.

Langkah V (kelima): Merencanakan asuhan yang komprehensif/


menyeluruh

Langkah VI (keenam): Melaksanakan perencanaan

Langkah VII (ketujuh): Evaluasi


Pendokumentasian
Manajemen Asuhan
Kebidanan
(SOAP)

Data Data Planning


Assesment
Subjektif objektif (perencanaan)
Patient Safety  dan Pencegahan Infeksi
dalam Asuhan Kehamilan

Definisi Menurut Depkes RI 2006  Patient safety 


atau keselamatan
 pasien adalah suatu sistem yang membuat
asuhan klien di rumah sakit menjadi lebih
aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Tujuan

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di


rumah sakit
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit
terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunkan KTD
4. Terlaksananya program-program pencega
han sehingga tidak terjadi pengulangan
KTD
Pencegahan Infeksi dalam Asuhan Kehamilan
Definisi
bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan
kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksakan
secara rutin pada saat menolong persalinan dan
kelahiran bayi,saat memberikan asuhan dasar
selama kunjungan antenatal atau pasca
persalinan/bayi
baru lahir atau saat menatalaksana penyulit.
Tindakan ini harus diterapkan dalam setiap aspek
asuhan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir,
keluarga, penolong persalinan dan tenaga kesehatan
lainnya. Juga upaya-upaya menurunkan resiko
terjangkit atau terinfeksi mikroorganisme yang
menimbulkan penyakit-penyakit berbahaya
(Wiknjosastro,G, 2008).
Prinsip Pencegahan Infeksi

Setiap orang (ibu, bayi baru lahir, penolong persalinan) harus dianggap
dapat menularkan penyakit karena infeksi yang terjadi bersifat
asimptomatik (tanpa gejala) Setiap orang harus dianggap beresiko
terkena infeksi

Permukaan tempat pemeriksaan, peralatan dan benda-benda lain yang


akan dan telah bersentuhan dengan kulit tak utuh/selaput mukosa
atau darah, harus diangap terkontaminasi sehingga setelah selesai
digunakan harus dilakukan proses pencegahan infeksi secara benar.

Jika tidak diketahui apakah permukaan, peralatan atau benda lainnya


telah diproses dengan benar, maka semua itu harus dianggap masih
terkontaminasi.

Resiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total, tapi dapat dikurangi
hingga sekecil mungkin dengan menerapkan tindakan- tindakan
pencegahan infeksi yang benar dan konsisten.
Penatalaksanaan Pencegahan Infeksi

Cuci tangan

Memakai sarung tangan dan perlengkapan


pelindung lainnya

Menggunakan teknik asepsis dan aseptik

Memproses alat bekas pakai

Menangani peralatan tajam dengan aman

Mengelola sampah medik, menjaga kebersihan dan


sanitasi lingkungan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai